NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:116.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 24: Semakin Yakin

" Maaf dokter, tadi detak jantung pasien menurun drastis, jadi saya langsung menghubungi Dokter."

" Tidak apa Hen, kamu sudah benar. Baiklah kalau begitu. Aku harus masuk ke ruang praktik. Sebentar lagi praktik rawat jalanku akan dimulai, Robin kau ikut aku."

" Baik dokter."

Sai meninggalkan rumah intensif diikuti oleh Robin. Hari ini memang giliran Hendar yang berjaga di rumah intensif dan Robin yang ikut menemani Sai praktik. Tentu saja bagi residen menemani dokter utama praktik akan menambah ilmu dan pembelajaran. Itu kesempatan yang baik. Tidak hanya belajar tentang dunia medis, tapi mereka juga akan belajar bagaimana berhadapan dengan pasien. Bagaimana menjelaskan dengan baik agar pasien mengerti. Bahasa medis tentu bukanlah hal yang mudah dimengerti oleh orang awam, tapi dokter harus memberikan penjelasan yang tepat dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Sekitar 3 jam praktik rawat jalan Sai akhirnya selesai juga. Ia bergegas pergi ke taman dan lobi rumah sakit. Sai berharap bisa bertemu dengan wanita tadi. Ia ingin memastikan sesuatu. Meskipun ingatannya tidak sempurna karena pengaruh alkohol, dan foto yang diberikan oleh Linggar tidak jelas, tapi ia merasa bahwa wanita yang ia tabrak tadi sama dengan wanita yang 8 tahun lalu. Suara, ya suara wanita itu pun sangat familier di telinganya.

" Mengapa dia sini, apakah dia sakit atau ada keluarganya yang sakit. Tapi reaksi tadi dia lah sepertinya yang sakit. Wajahnya pucat ketika berlari. Tapi akan kesulitan jika bertanya ke bagian informasi, karena aku tidak tahu namanya. Jadi, kemana aku harus mencari wanita itu. Meskipun penampilannya berbeda tapi suara dan gesture serta wajah yang samar itu sangatlah mirip."

Sai terus berkeliling, matanya memindai semua tempat yang bisa ia jangkau. Tapi, ia tidak menemukan sosok wanita tadi. " Masa udah satu tempat masih sulit sekali sih untuk menemukannya, arghhh!" Baru kali ini Sai merasa seperti tidak berdaya. Pada akhirnya dia menyerah untuk sekarang dan memilih untuk kembali ke ruangannya. Tapi, baru saja ia ingin duduk, sebuah panggilan masuk dari dokter IGD.

" Hallo Dokter Sailendra, bisa kemari sebentar? Ada pasien yang mengalami pembengkakan jantung, sepertinya ada penyakit katup jantung. Saat ini baru selesai menjalani MRI. Saya ingin Dokter Sailendra melihat ini."

" Ya baiklah, sebentar lagi saya akan sampai,"

***

" Nah Han, jadi begitu. Sekarang Eomma harus tinggal di rumah sakit karena sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh. Han mau kalau Eomma sehat bukan? Jadi jangan terlalu khawatir, di sana banyak dokter hebat, pasti Eomma akan baik-baik saja."

Begitulah cara Hwan mengatakan kondisi Hyejin kepada sang cucu. Hwan berusaha sebaik mungkin dalam penyampaiannya, dan membuat ekspresi setenang mungkin agar Haneul tidak berpikiran macam-macam. Namun sepertinya cara itu kurang berhasil karena Haneul tidak tampak baik.

" Kakek, kata dokter saat kami di Paris, kemungkinan Eomma mengalami masalah pada jantungnya. Jadi aku rasa saat ini Eomma pasti sedang menjalani tes tertentu untuk mengetahuinya. Kek, saat Eomma kesakitan itu memang berawal dari trauma yang dirasakannya tapi rupanya itu berlanjut, tingkat stres yang tinggi dan konsumsi obat depresan selama bertahun-tahun bisa mengakibatkan gangguan pada organ dalam tubuhnya."

" Eeh???"

Hwan sangat terkejut mendengar penjelasan cucunya yang panjang lebar itu. Ia tentu tidak menyangka bahwa Haneul bisa memaparkan semuanya segamblang itu dan juga sesuai dengan apa yang diceritakan oleh Hajoon.

Waktu Hajoon bercerita mengenai keadaan Hyejin, Hwan tidak percaya bahwa Hajoon mendapat penjelasan itu dari Haneul. Dan ia juga tidak sepenuhnya percaya dengan cerita Hajoon waktu itu. Tapi ketika tadi ia mendengarkan langsung dari dokter mengenai dugaan Hyejin yang memiliki masalah kesehatan, akhirnya ia menyadari bahwa cucunya itu jenius.

" Nak, apakah kamu mau sekolah di DIS. Dewantara Internasional School, itu sebuah yayasan sekolah yang bertaraf internasional dan pasti bagus untuk mu Han." Mata Hwan langsung berbinar ketika menyarankan Haneul untuk bersekolah di DIS. Ia menilai bahwa Haneul pasti akan jadi orang yang hebat nantinya.

" Kakek, jujur aku tidak suka belajar. Ya walaupun nilai akademik ku tetep bagus sih tapi aku sungguh tidak suka belajar untuk saat ini. Kalau bisa aku ingin les musik saja seperti yang aku lakukan di Paris. Tapi jika kakek khawatir dengan pendidikanku, aku mungkin bisa belajar dengan homeschooling."

Hwan mengusap tengkuknya, ia tidak menyangka bahwa cucunya yang baru berusia 7 tahun itu mampu mengutarakan pendapat pribadinya dengan sangat elegan. Dan bahkan bisa memberi sebuah alasan yang baik tentang apa yang dia inginkan. Disamping itu Han juga terlihat bisa mengerti tentang keresahan orang tua.

" Haah, kau sungguh cucuku yang hebat. Baiklah kalau begitu. Jika memang seperti itu maumu kakek akan menyetujuinya. Nah, jadi apakah Haneul akan ikut ke rumah sakit apa tetap tinggal di rumah saja bersama Bibi Nah?"

" Mungkin Han akan di rumah saja Kakek. Biarkan Eomma beristirahat dengan baik. Aku takut malah Eomma jadi khawatir kalau aku ikut sekarang ini."

Hwan tersenyum, Haneul bijak dalam mengambil keputusan. Ia mengusap kepala Haneul dengan lembut lalu berpamitan untuk kembali lagi ke rumah sakit.

Sebenarnya ada alasan mengapa Han tidak ikut dengan kakeknya ke rumah sakit. Ia ingin menyelidiki soal pria yang bernama Sailendra. Kemarin ia ingin melakukannya tapi ternyata tubuhnya terasa sangat lelah. Jadi hari ini Haneul akan melakukan itu. Dan hal tersebut dimulai dari melihat akun media sosial milik Sai.

" Bibi Nah, aku akan berada di kamar ya. Aku masih sangat mengantuk, jadi aku sepertinya akan istirahat saja. Nanti kalau waktunya makan aku akan keluar."

" Baik Den Haneul, bilang saja kalau Aden membutuhkan sesuatu."

Haneul mengangguk lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya atu lebih tepatnya kamar Hyejin. Ia belum memiliki kamar sendiri karena baru disiapkan sebuah kamar oleh sang kakek.

" Baiklah, mari kita scroll, foto apa saja yang dia unggah selama memiliki aku media sosial."

Haneul tampak fokus melihat isi foto yang ada di akun milik Sai. Dan menurutnya ada yang berbeda. Ada beberapa foto yang tadinya ada sekarang sudah tidak lagi ada, atu dengan kata lain dihapus.

Tapi Haneul sedikit mengabaikan itu karena dia ingin melihat sejak kapan Sailendra menggunakan akun tersebut. Dan, Haneul menemukan sesuatu yang membuatnya semakin yakin bahwa pria itu adalah ayah biologisnya.

" Aku sudah berbuat dosa. Apakah aku akan dimaafkan?"

Sebuah unggahan tanpa gambar dan hanya layar hitam. Dibawahnya tertulis kalimat itu dan unggahan tersebut dibuat 8 tahun yang lalu. Sebelum foto gelap itu diunggah, Sailendra memasang sebuah foto bersama teman-temannya. Dimana tempat itu adalah negara yang sama saat Ibunya menuliskan dalam buku hariannya.

" Tidak salah lagi, aku semakin yakin bahwa dia adalah pria itu. Pria yang membuat Eomma ku seperti ini."

TBC

1
neni maharani
Alur cerita yang menarik❤️❤️
Tia H.
cerita ringan dan enak di baca tidak membosankan per part nya selalu ada penyelesaian dari part sebelumnya.
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
Tia H.
MasyaAllah kata2 abilla dan joon aku takjub sekali.
sangat2 bijak sekali.
Tia H.
Alhamdulillah eomma nya haneul menerima appa sai.
Tia H.
uuhhh gemes baperrr dah ah 🤩🤩.
Tia H.
duh aku jadi sedih ini.
Royhan
Luar biasa
Bunda Aish
Alhamdulillah akhirnya happy untuk semua
Bunda Aish
kesabaran mu berbuah manis ya Sai
Friska Tiara Utami
Yasa dari cerita yang mana ya? Aku lupa
Damar Pawitra IG@anns_indri: Halo Kak, Yasa di ceritq " Jangan Menangis Bunda" ya. bisa dicek disana.
terimakasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bunda Aish
ada aja yang jadi omongan tetangga julid sok tahu dan kepo dengan kehidupan orang lain, atau ada "kompornya nih?
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!