NovelToon NovelToon
Jebakan Murid Nakal

Jebakan Murid Nakal

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: weni3

Berawal dari jebakan berujung menikah paksa. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Satria guru Matematika yang datang setelah mendapatkan ancaman dan secarik kertas dengan bertuliskan alamat. Tak mengira jika kedatangannya ke rumah salah muridnya akan merubah status menjadi menikah. Terlebih murid yang ia nikahi terkenal cantik namun banyak tingkah.
"Ayu!"
"Nama aku Mashayu Rengganis, panggil aku Shayu bukan Ayu! Dasar guru Gamon! Gagal move On!"
Mampukah Satria menghadapi tingkah istrinya?
Dapatkah keduanya melewati masa pengenalan yang terbungkus rapi dalam ikatan pernikahan? Atau menyerah di saat cinta saja enggan hadir di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacar

Setelah kembali ke kelas dan meneruskan lagi kegiatan belajarnya Shayu dilanda dilema. Gadis itu begitu gelisah dan ingin sekali pulang ke rumah mertuanya.

Shayu paham sekarang, pantas saja hatinya sejak kemarin begitu gelisah. Ternyata yang dia pikirkan dan ia rasakan karena guru idaman semua siswi mengalami kecelakaan.

Kegelisahan Shayu terbaca oleh sahabatnya yang sejak tadi memperhatikan. Arita merasa heran dengan sikap Shayu yang berbeda setelah mendengar guru matematikanya kecelakaan. Sedikit menaruh curiga tetapi ragu juga karena Shayu yang terlihat tidak respect dengan guru tampan itu.

"Kamu kenapa? Seperti cacing diberi garam, tidak bisa diam!" celetuk Arita tetapi tak dihiraukan oleh Mashayu. Shayu hanya diam menghela nafas berat dan berpura-pura memperhatikan guru yang sedang menerangkan.

Bukan hanya Arita saja yang memperhatikannya, Cakra pun sejak tadi melirik kakak ipar dengan mengulum senyum. "Kena kamu!"

Shayu berlari kencang keluar kelas setelah mendengar suara bell berbunyi. Dia tidak memperdulikan guru yang masih berada di dalam kelas. Yang ia pikirkan saat ini, bagaimana dia bisa melihat keadaan Satria dan memastikan jika pria itu baik-baik saja.

"Aku kok jadi bersalah banget ya gara-gara kemarin, atau jangan-jangan dia kecelakaan karena kepikiran masalah kita ya." Shayu masuj ke dalam mobil dan segera tancap gas menuju kediaman keluarga sang mertua.

Sesampainya di halaman rumah mertua, Shayu bergegas keluar mobil dan melangkah masuk tanpa mengucap salam. Namun, baru saja kakinya melewati ambang pintu, Shayu mengerutkan kening melihat ada sepasang sepatu kerja milik seorang wanita.

"Cepat sembuh ya, Pak! Banyak yang sedih Bapak tidak bisa mengajar hari ini, termasuk saya."

Satria tersenyum tipis, dia hanya menganggukkan kepala dan mengucapkan terimakasih pada Bu Resti yang datang sendiri untuk menjenguknya.

"Jadi Bapak benar masih single? Maaf, saya jadi bertanya kemana-mana." Bu Resti terlihat malu-malu dengan tatapan yang terus mengarah pada pria yang ia idamkan.

"Saya..." Satria nampak berpikir dengan menjauhi tatapan Bu Resti. Dia merasa risih kemarena kebetulan di rumah pun tidak ada orang. Bapak dan Ibu sedang pergi menghadiri undangan. Sampai dimana mata Satria tertuju pada ujung sepatu yang terlihat di balik pintu. Satria memicingkan mata dengan terus memperhatikan, tetapi tiba-tiba sepatu itu menghilang membuatnya buru-buru beranjak dari sofa.

"Loh, Pak Satria mau kemana?"

"Maaf Bu, saya ke depan sebentar untuk memastikan sesuatu."

Buru-buru Shayu melangkah menjauh dengan hati mendadak pilu. Dia berlari menuju pintu mobil dan segera masuk untuk segera pergi dari sana. Pikiran Shayu saat ini hanya satu, membenarkan gosip yang beredar tentang kabar kedekatan suaminya dengan Bu Resti.

Shayu terjingkat saat seseorang tiba-tiba ikut masuk dan duduk di kursi samping kemudi. Dia tidak menyangka jika kahadiranya diketahui oleh Satria.

"Bapak ngapain disini? Bukannya sedang ada tamu yang menjenguk?" tanya Shayu dengan memperhatikan luka perban yang terdapat dibeberapa titik, yang menandakan berita kecelakaan itu benar adanya.

"Kamu kenapa pergi lagi? Bukannya datang untuk menjenguk saya?" tanya Satria balik membuat Shayu bungkam dan memilih untuk membuang muka. Ingin rasanya berdebat saat ini, tetapi Shayu tidak tega dengan kondisi Satria yang memprihatinkan.

"Seharusnya kamu di sini merawat saya bukan malah memilih untuk kembali pukang," ucap Satria lembut.

"Saya datang hanya untuk memastikan, bukan untuk merawat Bapak. Silahkan Bapak masuk sebelum pacar Bapak tau kehadiran saya disini!" ucap Shayu tanpa menatap wajah Satria.

"Pacar? Siapa yang kamu maksud?"

"Siapa lagi jika bukan guru yang ada di dalam sana. Ternyata selama saya tidak masuk sekolah ada yang diam-diam jadian, sampai menjadi tranding topik di sekolah." Shayu menoleh ke arah Satria dengan menatap sengit pria yang diam menyimak dengan terus menatapnya.

"Kenapa? Heran saya bisa tau?" Shayu tersenyum miring dengan bersedekap dada. "Saya pikir hoak eh ternyata benar. Selera anda memang wanita dewasa ya, bukan cewek cabe-cabean. Kalau begitu selamat! Ya sudah, saya mau pulang dan anda bisa meneruskan kembali berbincang dengan beliau di dalam!"

Shayu segera memasang safety belt. Namun, dia mendengus kesal saat sadar Satria tak kunjung keluar mobil.

"Keluar Pak! Saya mau pulang," titah Shayu gemas. Dia mendorong tubuh Satria sampai terdengar suara ringis kesakitan kesakitan dari pria itu.

"Auwh..."

"Eh, maaf-maaf! Maaf Pak, sakit ya?" tanya Shayu yang mendadak khawatir. Matanya membola, dengan kedua alis terangkat dan bibir yang sedikit ia majukan. Sahyu tidak sadar jika dirinya membuat pria dihadapannya tersenyum tipis menatap gemas.

Shayu terdiam merasakan sentuhan lembut tangan Satria yang tiba-tiba meraih tangannya yang sedang mengusap bahu pria itu. Tatapan kenduanya bertemu dengan jantung Shayu yang mulai tak menentu.

"Pak," lirih Shayu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Satria tetapi dengan lembut pria itu menahannya.

Tatapan teduh kedua mata Satria membuat wajah Shayu merona. Gadis itu mati gaya dan tak lagi memberontak. Sampai dimana Satria membuka suara membuat pipi Shayu terasa hangat.

"Saya tidak punya pacar, yang saya miliki hanya istri, dan itu satu untuk seumur hidup. Ya, awalnya saya memang berharap akan memiliki istri seorang wanita dewasa, tetapi setelah beberapa bulan hidup dengan gadis SMA, saya baru sadar ternyata yang cabe-cabean lebih menggoda."

Shayu membuang muka ke sembarang arah, dia yakin saat ini wajahnya pasti sudah berubah warna seperti tomat.

Satria tersenyum tipis melihat tingkah malu-malu Mashayu. Dia begitu gemas hingga sengaja menarik tangan Shayu dan membuat tubuh keduanya tak bersekat.

"Pak, kok mulai berani sich sekarang? Jangan buat jantung anak perawan mau lepas ya, Pak!" protes Shayu membuat Satria menahan tawa.

"Sampai lupa kalau kamu masih perawan, nanti ya jika sudah lulus sekolah!"

Shayu kembali tercengang mendengar ucapan Satria yang membuat otaknya berpikir kotor. Gadis itu tak percaya jika guru Gamon yang begitu dingin bisa juga bercanda.

"CK, Bapak sudah terlalu lama di sini! Bisa-bisa Bu Resti mencari dan tahu keberadaan saya. Cepat turun, Pak! Saya mau pulang!" Dengan cepat Shayu melepaskan diri dari Satria karena safety belt nya pun membuat dadanya sesak.

"Saya akan turun jika kamu pun ikut turun," tegas Satria dengan suara yang kembali datar.

Shayu ingin kembali membuka suara tetapi tiba-tiba kedua matanya membola saat melihat Bu Resti berjalan mendekat.

"Nah! Gak bahaya ta? Lihat itu, Pak! Bu Resti ke sini!" seru Shayu dengan suara lirih, tetapi tiba-tiba kepalanya merasa tekanan yang membuat tubuhnya menunduk tepat di pangkuan Satria.

Mata Shayu kembali melebar saat sadar apa yang ada dihadapannya saat ini. Dia mencoba ingin memberontak tetapi Satria tak membolehkannya bergerak.

"Diam, jika tidak ingin ketahuan!"

"Tapi wajah saya di depan kandang gajah, Pak!" lirih Shayu dengan pikiran melalang buana ke beberapa bulan lalu saat handuk Satria terjatuh.

1
Naji Ihsan Ahmad
cieh..ciehh..yg mula bucin,tegas juga dong
Naji Ihsan Ahmad
Buruk
Naji Ihsan Ahmad
uhh..uhh gemes banget masak 2 bln blm tumbuh sih benih2 cinta SDH satu ranjang jg mustahil gakk pernah ihh ga rill banget.gregetnya bisa aja nih penulis buat jjegkel dan penasaran
Mbak anee
ngumpet kek nya shayu
Wahyuni Yuni
Luar biasa
Mbak anee
bener2 si cakra dech....
Bunda Puput
Luar biasa
Mbak anee
gemez bgt ma bumil
Deasy Dahlan
pak guru harus byk sabar
Deasy Dahlan
nnati jg.. mereka pasti saling cinta
Deasy Dahlan
nnati jg.. mereka pasti saling cinta
Mamay Maimunah
nah lho, skrg Shayu yang punya rahasia
Fida Manja
Luar biasa
Mamay Maimunah
sabar ya Shayuu ..... benar2 situasi yang gak mudah untuk dijalani, tp pengalihan pikirannya bisa juga ya smpe ke Mall segala.. hehehe
Mamay Maimunah
nah lho kena siapa tuh???
Mamay Maimunah
Satria mengambil sikap yang sudah paling matang, sedangkan Arta hanya ingin memenangkan hati Shayu saja. jdi nya shayu salah paham sm Satria. semoga cepat membaik ya hubungan mereka....
Mamay Maimunah
makhluk cipataan Tuhan Shayu.... 😂😂🤣
Rissa Ny Ridwan
wah pasti seru.. bisa ngakak guling-guling bacanya.. Cakra Arita
Rissa Ny Ridwan
ampun nih Cakra.. Lambe mu le..
Eka Yuni
ok bgt crt ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!