Hidden Girl

''Hmftt hahahaha, Itu artinya kalian jodoh.'' Nayla menertawakan putranya.

''Mama, kenapa malah ketawa , marahi dia,'' rengek Felix.

Harusnya mama nya marah tapi malah menertawakan kesialan yang di sebabkan oleh gadis di sampingnya ini.

''Gak usah kayak anak kecil, lagi pula Rose bilang dia tidak sengaja, kau saja yang lemah baru kena pukul segitu saja sudah sakit, cepat duduk sarapan dulu,'' marah Nayla.

Badan segede gitu di pukul gadis kecil sudah merengek pikir wanita paruh baya itu.

''Terus saja bela dia,'' ucap Felix lalu duduk di samping mamanya.

''Diam, makan yang tenang,'' perintah Nayla.

Felix memelototi gadis yang saat ini tengah duduk di hadapannya, giginya menyatu dengan sempurna untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan suara. ''Gadis bodoh! ini semua karena mu, kau sudah merebut kasih sayang mamaku yang selama ini hanya di berikan untuk ku,'' gumam Felix dalam hati sambil melotot tajam ke arah Rose yang ada di hadapannya.

Gadis itu menjadi canggung di tatap seperti itu, terlihat jelas ada kebencian di mata pria itu.

Untuk mengalihkan Rasa canggung nya Rose mengambil Roti tapi malah Felix juga memegang roti yang ingin dia ambil. '' Ihss , kok selalu barengan sih,'' gumam Rose dalam hati.

Mata mereka beradu menatap satu sama lain, sorot mata Felix terpancar aura kompetitif yang sangat tinggi.

''Lepaskan!'' ucap Felix dengan tatapan mematikan, dia harus mendapatkan roti itu, kali ini Felix tidak ingin kalah dari gadis kecil yang tidak seberapa ini.

Rose langsung memutus Kontak mata dengan pria angkuh itu, dia menarik tangan nya kembali dan memilih untuk mengambil yang lain.

Nayla yang melihat itu hanya bisa menggeleng kan kepalanya, ''Putra ku ini masih saja tidak pernah mau kalah , bagaimana perempuan bisa betah dengannya untung Rose adalah gadis sabar yang suka mengalah,'' gumam Nayla dalam hati .

Wanita paruh baya itu heran kenapa gadis 19 tahun lebih dewasa dalam mengambil sikap di banding kan putranya yang sudah berumur kepala tiga.

Setelah beberapa saat kesunyian Ken datang untuk menjemput tuannya.

''Apa kabar Nyonya Nayla, lama tidak bertemu anda,'' sapa Ken yang kaget ternyata ada ibu dari bosnya di mansion. ''Kapan nyonya datang ? kenapa tuan tidak memberi tahuku '' gumam Ken dalam hati.

''Baik Ken, kau bagaimana? tante minta maaf ya tidak bisa datang ke pertunangan mu.''

''Saya baik, tidak masalah Nyonya saya tahu anda sedang di luar negeri,''

''Ma, aku berangkat dulu ya,'' pamitnya.

Tidak lupa mencium pipi mamanya .

''Iya Sayang, semangat kerja nya.''

''Terimakasih ma.''

Baru beberapa langkah Felix pergi meninggalkan meja makan itu, ada suara yang mengehentikan nya.

''Tunggu,'' ucap Nayla memanggil nya.

''Ada apa ma?'' tanya Felix membalikkan badannya.

''Malam ini usahakan makan malam di rumah,'' perintah mamanya.

''Iya aku usahakan, kalau aku tidak ada pekerjaan yang mendadak,'' jawab Felix tidak bisa memastikan kehadiran nya malam ini untuk bergabung dengan mamanya.

Setelah mengatakan nya pria itu langsung pergi.

Sebelum pergi Ken membungkukkan badannya. ''Saya pamit,'' ucapnya lalu pergi menyusul tuannya.

''Tuan tunggu,'' teriak Ken.

''Rose sayang, maafkan Felix ya,'' ucap Nayla tiba - tiba.

''Tidak masalah ma, aku yang salah,'' jawab Rose tersenyum.

''Terimakasih sudah sabar dengannya,'' ucap Nayla dengan tatapan nanar.

Nayla senang akhirnya ada gadis yang sabar menanggapi sikap cuek dan angkuh yang di miliki putra nya.

''Iya Ma, tuan Felix sudah sangat baik mau menolong saya jadi tidak ada salahnya sedikit mengalah demi kebaikan,'' jawab Rose.

Nayla memeluk Rose dengan hangat dan gadis itu menerimanya dengan senang hati.

*

*

*

Siang harinya.

''Nona silahkan turun,'' ucap sang supir yang bernama Malik membukakan pintu mobil untuk Rose.

Gadis itu ragu untuk turun. ''Apakah benar ini tempatnya, kenapa banyak sekali orang, dan tempat nya besar sekali,'' gumam Rose dalam hati.

''Pak, apa benar ini kantor tuan Felix?'' tanyanya.

''Benar Nona,'' jawab sang supir.

''Bapak tidak salah tempat kan?''

Pak Malik tersenyum, bagaimana gadis ini ragu dengannya, jelas - jelas dia sangat hafal dimana lokasi kantor tuannya.

''Tidak Nona, saya sering kesini untuk mengantar Tuan Felix jika tuan Ken tidak bisa menjemput ke Mansion, ayo silahkan turun, nanti makanan nya keburu dingin lo,'' bujuk pak Malik.

Rose turun dari mobil, memasuki pelataran lobby perusahaan besar itu, terlihat jelas Plang besar yang bertulisan Himalaya Company.

Terlihat juga Banyak Karyawan yang berseliweran sibuk dengan kegiatan Meraka masing - masing.

Ditempat lain Felix sedang di dalam mobil menuju ke restauran untuk makan siang.

Kring, kringg.

Handphone Felix berbunyi, tertera my beautiful mother di layar ponsel pria itu.

''Mama,'' gumamnya.

Dia menggeser layar ponsel itu mengangkat panggilan Mamanya.

''Halo ma, ada apa ? '' tanya nya.

''Mama sudah mengirim Rose ke kantor untuk mengantar makan siang untuk mu, tunggu dia di lobby'' ucap Nayla.

''Tapi ma, aku sudah perjalanan ke restauran untuk makan siang.''

Happy Reading 🥰🥰🥰😘

I LOVE YOU 3000♥️🥰😘♥️