NovelToon NovelToon
Kultivasi Sang Dewa Iblis

Kultivasi Sang Dewa Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Anak Yatim Piatu / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Niko R

Di dunia yang kejam, hanya yang kuat yang bertahan. Yun Feng, seorang bocah yatim piatu berusia 15 tahun, menolak takdir sebagai semut di bawah kaki para penguasa. Ia tidak memiliki sekte untuk melindunginya, tidak memiliki garis keturunan bangsawan, hanya tekad yang membara, tekad untuk mencapai keabadian.

Dikhianati, dikejar, dan dipaksa berada di ujung tanduk, Yun Feng tidak ragu menggunakan segala cara. Ia melahap jiwa, merenggut kekuatan dari musuhnya, dan menguasai seni kegelapan yang ditakuti dunia. Jika dunia menolaknya, maka ia akan menaklukkan dunia. Jika surga menghalanginya, maka ia akan merobek surga itu sendiri!

Di jalannya menuju keabadian, Yun Feng akan melawan sekte-sekte besar, mengguncang para dewa, dan meninggalkan jejak darah di seluruh alam semesta!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niko R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Identitas Baru

Langkah kaki Yun Feng menggema di jalan batu yang tersusun mengarah pada suatu kota yang ramai, para pedagang berjejer di pinggir jalan masuk untuk menawarkan barang dagangan mereka, pejalan kaki, dan kultivator berlalu lalang keluar masuk kota.

Yun Feng yang melihat keramaian ini memutuskan menekan kultivasinya agar tidak menimbulkan masalah baru, bukan hal yang bijak untuk terlihat menonjol di suatu tempat yang belum dikenali.

Yun Feng melewati sebuah gapura dinding batu yang megah sebagai akses keluar masuk di kota Baiyun. Yun Feng menyapu pandangannya ke seluruh setiap sudut kota, ini lebih ramai daripada kota Wu, jauh lebih ramai.

“Ramai sekali, pantas saja kota ini disebut sebagai pusat perdagangan di wilayah ini. Aku bisa menemukan banyak barang yang menarik bahkan saat aku baru saja melangkahkan kakiku masuk ke kota,” gumam Yun Feng dalam hatinya.

Yun Feng berjalan melewati beberapa kios dan gang-gang kecil sembari melihat-lihat setiap sudut kota, Yun Feng mencoba mengenali tempat barunya.

“Sekarang aku akan mengumpulkan uang sembari berkultivasi secara tertutup di kota ini. Setelah kekuatanku terkumpul maka aku bisa membalas dendam pada sekte Langit Hijau yang memaksaku meledakkan seluruh kultivasiku!” Bisik Yun Feng dengan kesal.

Yun Feng memberhentikan langkahnya ketika melihat sebuah tanda di depan sebuah bangunan, seseorang berdiri di depan bangunan itu sembari memandang ke arah Yun Feng. Orang itu mengenakan topi kulit dan berpakaian coklat agak lusuh, berumur sekitar 30 tahunan.

“Tuan anda ingin membeli bangunan ini?” Ucap seseorang itu kepada Yun Feng dengan senyuman ramah.

Yun Feng berpikir sejenak sembari pandangannya menyapu lingkungan sekitar, bangunan itu terletak di sebuah perempatan jalan utama yang cukup ramai dan dilalui banyak orang setiap harinya.

Yun Feng mengerutkan keningnya saat berpikir keras, “Bangunan ini letaknya sangat strategis dan dilewati banyak orang. Akan sangat cocok jika aku ingin berbaur dengan manusia sambil menghasilkan uang.”

Yun Feng memandang orang itu dengan mata bersinar, menunjukkan jawaban setelah beberapa saat berpikir, “Baiklah aku akan membelinya!” Ucap Yun Feng dengan dingin.

Orang itu kegirangan dan tidak bisa menyembunyikan ekspresi senang walaupun Yun Feng masih disana melihatnya, orang itu tersenyum canggung seraya menggosok kedua telapak tangannya. Orang itu mendekati ke arah Yun Feng dengan girang, “Tuan mari ku perlihatkan apa yang ada di dalam bangunan ini!”

Yun Feng dan orang itu bersama masuk ke bangunan yang ada di depan mereka, saat pintu terbuka debu-debu langsung berterbangan memenuhi seluruh ruangan yang membuat orang di samping Yun Feng batuk-batuk.

Sembari membersihkan debu-debu di sekitar wajahnya, orang itu berbicara walaupun selalu tersengal-sengal karena dia selalu terbatuk-batuk , “Tuan, bangunan ini sudah lama tidak dihuni jadi wajar jika kebersihannya sangat buruk, mohon diwajarkan!”

Yun Feng menyapu pandangannya ke seluruh ruangan, dia menggelengkan kepala ketika mengetahui betapa buruknya kondisi bangunan itu. “Tidak apa, itu tidak menjadi masalah!” Yun Feng tidak keberatan sama sekali karena tidak akan berpengaruh baginya lagipula.

Orang yang menjual rumah juga sepertinya sedikit lega ketika Yun Feng tidak mempermasalahkan kondisi bangunan itu, orang itu berjalan ke seluruh ruangan sembari menjelaskan semua yang ada, di belakang ternyata ada sebuah pelataran yang ditumbuhi satu pohon yang rimbun.

Ketika melihat pemandangan itu membuat Yun Feng mengangguk puas, Yun Feng berbalik lalu menyerahkan sekantong penuh uang, “Ini!” Ucapnya dengan dingin.

Orang itu tersenyum lebar seraya menadahkan kedua tangannya untuk menerima sekantong uang itu. Orang itu mengangguk beberapa kali sambil berjalan mundur, orang itu pergi dengan perasaan yang gembira meninggalkan Yun Feng sendirian.

Yun Feng menghela nafas panjang. Dia meraih sebuah sapu lalu menyapu seluruh ruangan, membersihkan seluruh perabotan dan menyusunnya kembali. Yun Feng menghabiskan waktunya untuk membersihkan tempat tinggal barunya agar dia lebih nyaman saat tinggal untuk beberapa waktu.

Setelah membersihkan tempat tinggalnya, Yun Feng menyeka keringat di dahinya lalu menyatukan tangan di depan dadanya. Yun Feng tersenyum puas dengan dada yang naik turun dan nafas yang berat.

“Sekarang aku memerlukan sejumlah peralatan yang bisa memberi pundi-pundi uang nantinya!” Ujar Yun Feng.

Yun Feng berjalan keluar dan berkeliling di pasar kota Baiyun yang sangat padat, dia melewati banyak kios-kios yang menjual barang antik, pedang besi, dan pakaian.

Yun Feng masuk pada sebuah bangunan yang langsung disambut dengan seorang pria tua, “Pelanggan, anda ingin mencari apa?”

Yun Feng melihat sekilas barang-barang yang ada disana sebelum menjawab, “Aku ingin kertas lukis, pena, dan tinta dengan kualitas terbaik yang ada!”

Pria tua itu menunjukkan ekspresi aneh sebelum mengangkat alisnya. Pria tua itu berjalan ke belakang toko dengan langkah yang cepat, setelah beberapa lama pria itu kembali dengan beberapa peralatan di tangannya.

Pria itu menghampiri Yun Feng dengan girang menjelaskan, “Tuan, ini adalah seluruh barang yang tuan minta dengan kualitas terbaik yang kami punya. Disini ada kertas yang terbuat dari kulit pohon Qingtan dan campuran dari serat bambu, juga ada Tinta hitam yang terbuat dari minyak Cemara dan campuran dari lem kulit ikan. Dan satu lagi kuas yang sangat lembut berasal dari buku rubah putih dengan gagang yang terbuat dari tanduk rusa.”

Yun Feng mengamati barang itu dengan seksama, mengukur tekstur dari kertas, dan juga menyentuh kelembutan dengan jarinya. Yun Feng mengangguk sebelum berbicara dengan nada yang dingin, “Aku akan mengambil semua!”

Mata pria tua itu berbinar tetapi tetap menjaga sisi profesionalnya, “Pandangan tuan sangat bagus dalam memilih, harganya menjadi 50 koin perak!”

Yun Feng mengeluarkan satu kantong yang tidak tahu berapa isinya tetapi membuat pria tua itu tersenyum puas. Pria tua menerima pembayaran Yun Feng sebelum akhirnya dia membungkus seluruh barang yang dibeli Yun Feng dengan sebuah sutra halus.

“Ini tuan pesanan anda!” Ucap pria itu seraya menyerahkan barang-barang yang terbungkus sutra, “Jika ada keperluan lain jangan ragu untuk datang kembali!”

Yun Feng menerima barangnya kemudian beranjak pergi, senyuman ramah dari pria tua masih terpampang sebelum Yun Feng keluar dari pintu. Suasana girang di hatinya ketika mendapat seorang pelanggan seperti Yun Feng.

Di sepanjang jalan Yun Feng terus menenteng barang bawaannya, dia tidak memasukkannya ke dalam kantongnya karena ingin membuat dengan manusia fana. Sesampainya di tempatnya Yun Feng membuka seluruh barangnya dan meletakkan di atas mejanya.

Yun Feng duduk di sebuah kursi di dekat meja yang penuh dengan peralatan untuk melukis. Pemuda itu meraih kuasnya lalu mencelupkan ke tinta hitamnya. Tanpa keraguan sedikitpun, tangan dan pena menari dengan lincah di atas kertas, setiap goresan tinta yang tajam membuat noda yang indah di atas kertas.

Setelah beberapa saat Yun Feng menggores kertas dengan tinta, terciptalah sebuah lukisan mahakarya yang ia ciptakan. Yun Feng memajang lukisannya di sebuah dinding, senyuman penuh kepuasan terlukis di sudut bibirnya.

“Untuk sementara waktu aku akan menjadi seorang pelukis di kota ini sampai kondisi benar-benar aman dan memungkinkan untukku keluar!” Ujar Yun Feng ketika menyadari bahayanya seorang iblis berkeliaran di sekitar lingkungan manusia.

1
Agus Budi
mc anjiiiiiiing
Agus Budi
selalu ingin memastikan ketulusan...tpi mc sendiri tdak pernah tulus...
Agus Budi
knapa mc nya jdi pencuri yg licik dan curang demi ego dan kpntinganya sendiri sih
Agus Budi
ini mah MC nya penjahat egois thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!