NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34: Labirin Penuh Darah

Langit di atas Kota Labirin tampak seperti jaring retak berwarna merah keunguan, seolah darah dan kehampaan saling bertabrakan di balik celah dimensi. Shinn berdiri di gerbang masuk, bersama Asha dan Iluthar. Dinding kota ini tidak berbentuk tetap—seolah-olah seluruh strukturnya bernapas dan bergerak mengikuti denyut kehendak yang tak dikenal.

"Ini bukan kota biasa," gumam Iluthar, matanya menyipit. Rambut peraknya berkilau di bawah cahaya ungu yang tak wajar.

Asha menggenggam lengan Shinn, sedikit gemetar. "Kau yakin ini tempatnya? Fraksi Bertopeng itu menunggumu di sini?"

Shinn mengangguk pelan. "Ya. Mereka yang menyimpan satu bagian kunci menuju Inti Labirin. Mereka juga tahu... cara membangkitkan kembali Iluthar sepenuhnya."

Iluthar hanya memandang Shinn tanpa ekspresi, tapi dalam diamnya, ada rasa rindu yang tak bisa diucapkan. Ia memang telah hidup kembali, namun jiwanya belum utuh. Bayangan masa lalunya masih terkunci dalam dimensi Labirin ini.

_______

Saat mereka melangkah masuk, lorong kota berubah bentuk setiap kali mereka melewati persimpangan. Bangunan melengkung, membentuk terowongan baru atau menutup jalan di belakang mereka. Mereka tidak berjalan di kota biasa—ini seperti tubuh makhluk hidup, dan mereka kini berada di dalamnya.

“Peta tidak akan berguna di sini,” kata Shinn sambil menyalakan antarmuka sistem di tangannya. Panel cahaya muncul, mencoba membaca struktur sekitar, namun gagal. "Labirin ini… menolak dibaca. Seolah ia sadar bahwa kita mencoba mengendalikannya."

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari balik kabut yang menebal di depan mereka.

"Selamat datang, Voidlord Shinn."

Sosok bertopeng muncul. Tak hanya satu. Lima sosok, mengenakan jubah hitam panjang, wajah tersembunyi di balik topeng putih tanpa ekspresi. Aura yang mereka pancarkan tajam dan mematikan.

"Fraksi Bertopeng," gumam Asha.

Salah satu dari mereka maju. Topengnya terukir dengan simbol mata terbalik. "Kau datang mencari kekuatan dan kebenaran. Tapi kami meminta harga... yang tak murah."

Shinn melangkah maju, tanpa ragu. “Aku sudah kehilangan terlalu banyak. Jika kalian ingin menukar informasi dengan sesuatu yang berharga… katakan sekarang.”

Topeng Mata Terbalik mengangkat tangannya. Bayangan muncul di tengah mereka. Wujud Asha… tapi terbuat dari darah.

"Asha adalah kunci untuk membuka inti Labirin. Tanpa pengorbanan darinya, kota ini akan menelan kalian."

Asha mundur satu langkah, nadi di lehernya berdenyut cepat. "Apa maksud mereka?"

Shinn berdiri di depan Asha. "Dia bukan alat. Kalian tak akan menyentuhnya."

Tiba-tiba, dinding kota bergemuruh. Darah menetes dari langit-langit, membentuk simbol-simbol kuno di lantai. Lorong tempat mereka berdiri berubah menjadi arena berbentuk spiral, dan bayangan-bayangan mulai muncul dari kegelapan: makhluk tanpa wajah, tentara dari dimensi Labirin.

"Jika kau menolak tawaran kami, maka buktikan bahwa kau layak menembus Kota Labirin!" teriak Topeng Mata Terbalik.

_________

Pertarungan pun dimulai.

Shinn menarik senjata dari sistemnya: pedang hitam dengan energi kehampaan. Iluthar memanggil senjatanya—tombak bercahaya biru yang hanya bisa digunakan oleh jiwa yang belum utuh. Asha melempar belati sihir yang mengalirkan cahaya perak, mengikat musuh di tempat.

Shinn melompat, menghancurkan makhluk pertama. Tapi darahnya meledak dan membentuk dua yang baru.

“Ini tidak akan berhenti!” teriak Iluthar.

“Kita harus menuju pusat Labirin. Ini semua ilusi yang mengambil bentuk fisik,” jawab Shinn, matanya bersinar ungu gelap. Ia mengaktifkan Mode Void Finalis—energi gelap mengalir dari tubuhnya, mengubah udara sekitar menjadi partikel hitam.

Shinn menerobos kerumunan, satu pukulan menghancurkan tiga makhluk sekaligus. Ia mulai membelah jalur menuju pusat, membiarkan energi kehampaan melahap anomali di sekelilingnya.

______

Namun, Fraksi Bertopeng tak tinggal diam.

Salah satu dari mereka melayang turun, melepaskan mantra ilusi—bayangan Shinn muncul dan menyerang dirinya sendiri.

"Jangan percaya matamu!" teriak Iluthar, melindungi Asha dari serangan tak terlihat.

Shinn menggertakkan gigi. “Kau ingin bermain dengan bayangan? Aku adalah kegelapan itu sendiri!”

Dengan raungan dahsyat, sistem Shinn membuka tab baru—**Kekuatan Void: Realita Tertolak**. Semua ilusi di sekitar hancur. Makhluk bayangan menghilang, digantikan oleh lorong batu yang mengarah ke ruang pusat Labirin.

Di tengah ruangan itu… terdapat altar darah. Di atasnya, sebuah bola kristal merah yang berdenyut pelan—**Inti Labirin**.

________

Topeng Mata Terbalik muncul lagi, tapi kini tubuhnya mulai retak.

“Tak seorang pun bisa membawa Inti Labirin… tanpa kehilangan satu bagian jiwanya.”

Shinn berjalan maju.

“Saya sudah kehilangan banyak hal—rasa takut bukan lagi milikku.”

Ia menaruh tangannya di atas kristal, dan dunia sekitarnya meledak dalam cahaya merah dan hitam. Dalam detik itu, Shinn melihat kilasan ingatan:

Ibunya, yang dulu terbaring lemah—tersenyum.

Ayahnya, berdiri di balik kabut hitam, menyodorkan tangan.

Iluthar, dengan mata berkaca-kaca, memeluk dirinya di masa depan.

Dan Asha... menatapnya dari dua dunia yang berbeda.

Shinn menarik napas.

______

Cahaya mereda.

Kota Labirin berhenti bergerak. Kabut sirna. Fraksi Bertopeng runtuh, berubah menjadi debu.

“Selamat datang, Penguasa Labirin,” bisik suara tak dikenal di dalam pikirannya. “Dengan menyatu bersama Inti ini, kau kini memiliki kendali atas jalan antara dunia—kegelapan dan cahaya.”

Iluthar terdiam. "Apa kau masih... Shinn?"

Shinn menoleh. Matanya bersinar hitam dan ungu.

"Aku masih Shinn… tapi juga lebih dari itu. Aku adalah Voidlord—penguasa dua dunia. Kota Labirin kini adalah wilayah kita."

Asha memeluknya dari samping. "Apa kita… menang?"

Shinn menatap langit, yang mulai berubah menjadi langit biru yang menenangkan. Tapi di ujung cakrawala, bayangan lebih besar mulai membentuk: dimensi baru, musuh yang lebih besar, dan kebenaran yang belum terkuak.

"Belum. Tapi ini adalah awal dari akhir dunia lama."

Dan mereka pun berjalan, meninggalkan altar darah, membawa cahaya baru bagi umat manusia… dan kegelapan yang lebih dalam bagi siapa pun yang mencoba melawan mereka.

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!