NovelToon NovelToon
My Mom Is My Super Hero

My Mom Is My Super Hero

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Time Travel / Single Mom / Fantasi Wanita
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: saadahrafael

Sebuah Jiwa tersesat dan masuk ke tubuh seorang wanita. Jiwa dari Dunia lampau itu menempati tubuh dari seorang putri keluarga ternama, Quesha Aquena Tesla dari Keluarga Tesla.

Jiwa itu bernama Queen.

Setelah menempati tubuh itu, Queen tidak menyangka jika tubuh yang ditempatinya ternyata telah memiliki anak, bahkan tidak hanya satu melainkan dua.

Kehidupannya yang dia kira akan nyaman dan damai di Dunia barunya ternyata tidak seperti yang diperkirakan. Banyak yang menginginkan kematiannya dan kedua putranya, yaitu musuh dari Kakek angkatnya. Musuh dari Keluarga kandungnya dan Tunangan ayah dari kedua putranya.

Mampukah Queen menghadapi mereka semua demi melindungi kedua putranya, dirinya dan kembali berkumpul dengan keluarga kandungnya?

Ikuti cerita lengkapnya di MY MOM IS MY SUPER HERO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. (Gavin dan Queen)

Di sebuah restoran tepatnya di ruangan VIP, Queen saat ini menatap pria tampan di depannya. Queen akui pemuda di depannya sungguh sangatlah tampan. Hanya saja Queen tidak tahu siapa pria di depannya ini.

"Siapa Anda dan mau apa Anda ingin bertemu dengan saya?"

Ya, dengan permohonan Tio sebelumnya Queen akhirnya dengan terpaksa menyetujui walaupun dirinya tidak mengenal siapa itu Tuan pria yang terus memaksanya.

"Perkenalkan, nama saya Gavin Menzies. Saya ingin bertemu dengan Anda karena ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan Anda,"

"Katakan, saya tidak punya cukup waktu untuk berbicara dengan Anda," jawab Queen dengan nada dingin, tidak ingin berlama-lama dengan pria asing di depannya ini.

Gavin diam sejenak, berpikir dimulai dari mana dirinya akan memulai pembicaraannya. Gavin mengambil sesuatu yang ada di saku jasnya dan meletakkan sebuah amplop coklat itu di hadapan Queen, "Bukalah, Anda akan tahu maksud Saya menemui Anda,"

Queen menatap Gavin dan beralih ke amplop coklat itu, "Apa ini?"

"Bukalah,"

Queen meraih Amplop itu dan membukanya. Membaca setiap baris dan kata di kertas itu. Kening Queen berkerut saat melihat angka 99,9% Davin dan Devan adalah putra dari Gavin Menzies.

Queen menatap pria di depannya dengan pandangan tidak percaya.  Bagaimana bisa pria ini Ayah dari kedua putranya. "Apa maksudnya ini?"

"Anda sudah membacanya pasti Anda tahu maksudnya. Disana tertulis Davin dan Devan adalah putra saya," jawab Gavin terus menatap Queen, ingin melihat seperti apa Ekspresi wanita dari anak-anaknya.

Queen melempar amplop coklat itu dengan kasar. Lalu mencondongkan tubuhnya tepat dihadapan Gavin. "Apa mau mu Tuan Gavin? Apa Anda mencoba berniat mengambil putra saya? Jika itu niat Anda, jangan harap Anda bisa membawa mereka dari ku," ucap Queen dengan tatapan tajamnya.

"Saya hanya ingin Anda mengetahui yang sebenarnya, bahwa mereka adalah putra saya. Dan saya hanya ingin meminta Anda untuk mengizinkan saya menemui mereka." Jawab Gavin membuat Queen tertawa keras.

"Hahaha.....Anda ingin menemui mereka?" Gavin mengangguk, berharap Queen mengizinkannya bertemu dengan kedua putranya. "Enak saja," jawabnya duduk dengan tangan bersedekap, menatap Gavin penuh intimidasi.

"Saya tahu saya salah. Tapi saya melakukannya waktu itu dalam keadaan tidak sadar. Saya datang menemui Anda karena saya ingin meminta maaf dengan apa yang sebelumnya saya lakukan kepada Anda. Selain itu saya meminta Anda untuk mengizinkan  saya bertemu dengan mereka berdua.  Saya ingin mengenal mereka,"

Queen sama sekali tidak mengingat kejadian itu dan apa yang dilakukan pria itu pada tubuhnya. Menurutnya itu tidak penting. Saat ini yang dipikirkan bagaimana caranya menghadapi masalah di depannya. Banyaknya orang yang ingin membunuhnya membuatnya khawatir akan keselamatan kedua putranya.

"Apa Saya tidak salah dengar?"

"Tidak sama sekali,"

"Jadi Anda berencana untuk menebus kesalahan Anda waktu lalu?"

"Benar,"

"Lalu dengan cara apa Anda ingin menebusnya?" tanya Queen ingin tahu kesungguhan pria di hadapannya ini.

Walaupun Gavin tidak ingin bertanggung jawab dengan perbuatannya di masa lalu, Queen sebenarnya tidak peduli. Menurutnya dirinya cukup mampu untuk melindungi dan menjaga kedua putranya.

"Aku ingin menjaga kalian?"

Heh, sungguh Queen ingin tertawa keras. Bagaimana bisa Gavin ingin melindungi dirinya yang penuh masalah ini. Dilihat dari tampangnya, Gavin bukanlah pria yang bisa diandalkan. Queen yakin orang sekelas dan sekaya Gavin pasti hanya bisa mengandalkan orang lain untuk menjaganya.

"Apa Anda mampu mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kami?" tanya Queen memberi tantangan.

Gavin yang mendengar diam, mengingat apa yang dikatakan bawahannya sebelumnya, bahwa Queen memiliki masalah dengan orang-orang bersenjata.

Gavin menatap Queen kemudian menghela nafas. "Saya memang tidak pandai dalam berkelahi ataupun bertarung. Tapi akan saya usahakan untuk bisa melindungi kalian semua,"

"Jika itu yang ingin Anda lakukan, lakukan saja. Saya tidak akan melarang. Hanya saja jangan pernah membawa masalah pada ku. Jika itu terjadi, jangan salahkan aku jika aku membunuhmu,"

Gavin yang mendengar tersenyum dan beranjak mendekati Queen, menarik tangannya dan membawa ke dalam pelukannya.

"Terimakasih. Terimakasih telah mengizinkan aku untuk menjaga kalian," senang Gavin tanpa tahu wajah wanita yang dipeluknya sudah merah padam karena marah. Beraninya pria ini lancang padanya.

Sing..

Sebuah pisau mengarah di perut Gavin, siap untuk di hunuskan. "Berani sekali kau memeluk ku!" ucapnya dengan nada dingin dan penuh penekanan.

Rasa tusukan kecil di perutnya membuat Gavin sadar akan tindakannya. Gavin dengan cepat melepas pelukannya dan melihat arah perutnya, ternyata sebuah pisau berada disana.

Glek...

"Ma..maafkan aku," ucapnya mengangkat kedua tangannya keatas, menyerah dan meminta Queen untuk menjauhkan pisau itu dari tubuhnya.

Queen menatap dengan tatapan dingin. Kemudian menyimpan pisaunya kembali. Queen beranjak dan  pergi meninggalkan Gavin yang lemas karena ulah ibu dari anak-anaknya. "Sungguh wanita yang menyeramkan."

Gavin mengambil minumannya dan meneguknya hingga tandas. Gavin teringat dengan apa yang dilakukan Queen barusan padanya. Beruntung nyawanya tidak melayang karena kecerobohannya.

Queen keluar dari Restoran, menunggu sebuah Taksi lewat. Tapi tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya dan memintanya untuk masuk kedalam sebuah Mobil. Queen yang tidak mengenal pria itu tentu saja menolak. Tapi pria itu tetap saja memaksa, memintanya untuk ikut dan menemui Bosnya sebentar.

"Siapa kau ini?"

"Saya bawahan Tuan Ryan Menzies, Nona. Tuan meminta Anda untuk menemuinya sebentar. Beliau ingin berbicara dengan Anda,"

Queen yang tidak mengenal tentu saja menolak. Ia tidak ingin berurusan dengan siapapun saat ini. "Aku menolak. Pergilah dan katakan pada Tuan mu itu, jangan ganggu aku. Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun saat ini,"

Queen menepis tangan pria itu yang mencoba menghentikannya dan kemudian pergi. Tapi lagi-lagi pria itu menghalangi, memohon Queen untuk ikut dengannya.

Drrtt....

Ponsel milik pria itu berdering, sebuah panggilan masuk dari Tuannya.

"Berikan ponselnya pada wanita itu. Aku ingin berbicara dengan nya," perintah Ryan, meminta menyerahkan ponsel itu pada Queen.

"Tunggu sebentar Nona. Tuan ingin berbicara dengan Anda," pria itu menyerahkan ponselnya pada Queen.

Queen kesal karena ada saja yang mengganggunya. Dengan kasar Queen Mengambil ponsel itu. "Siapa Anda? Dan kenapa Anda memaksa saya untuk bertemu dengan Anda?"

"Aku tidak perlu menjawab pertanyaan mu. Temui aku di Restoran NX. Jika kamu tidak datang jangan salahkan aku jika  anakmu dalam bahaya,"

Queen yang mendengar ancaman itu tentu saja marah. Beraninya orang ini mengancamnya. Queen meremas ponsel itu dengan kuat, beruntung ponsel itu tidak pecah.

"Jika kau berani menyentuh putra ku, akan ku pastikan kau mati saat ini juga," jawab Queen tak kalah berani.

Queen meminta orang itu untuk mengantarkannya bertemu dengan Ryan. Queen ingin melihat seperti apa pria yang berani mengancamnya ini. Jika pria itu membuktikan ucapannya, jangan harap Queen akan mengampuninya.

Tak jauh dari tempat mereka berada, Tio yang melihat Queen masuk ke sebuah mobil milik Tuan besarnya langsung menghubungi Gavin, mengatakan jika mungkin saja Queen akan bertemu dengan Tuan besarnya.

1
Erna Marsaid
Gavin kok lemah ya
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
my
b
Siti patma
kakek yg anaknya meninggal js bingung
Tiwi
p
Fajar Ayu Kurniawati
.
Nurhayati
berSenang2 na bermain dg Musuh Lah KuY
Nurhayati
BeneR2 KeTuRunan Tian DominiC
Leni Ani
ini kok musuh yang menang terus ya sm kayak senetron ikan terbang.aku mulai ngak mau baca nya
Leni Ani
kayak nya bagus ni cerita
Anonymous
ok
nur musliani
mampir thor kyknya seru dech
Febriani Nazularahmatika
6 tahun gak dpt apa2
ini sehari langsung dpt
kok aneh
Leni Maria Ulfa: sepemikiran kita kak, ada dua kemungkinan pertama EMG gak dicari atau EMG asistenya Gavin itu bodoh tp masak iya orang berkuasa punya asisten yg bodoh hahhh
total 1 replies
Nurhayati
aYah na KeMbaR CeMen.....g biSa aPa KaLah Ma QuEEn donKz😩😩
Fatma Arek Magetan
mosok gavin gk jago kelahi to thor hadehhh😅😅😅
Fatma Arek Magetan
owh ibuke ki yo mbelo sontoloyo😅😅😅
Fatma Arek Magetan
ini ceritanya musuh menang duluan ya thor 🥰🥰😅
Majotiku
Luar biasa
Cipta Hendra
ko gampang bgt y .. karhuan ny menyeludiku sesuatu diam diam ketahun trs d sabotase...bisa segampang itu kathuanny.. msh pinteran koruptor yg ad d indo
ateu kraken
ya begitulah keluarga menang menyusahkan
ateu kraken: memang*
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!