Cerita ini diawali dengan seorang bocah umur empat belas tahun yang di campakan klan nya. Anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya ini dulu adalah seorang tuan muda sebuah klan elite di kekaisaran
Anak yang bernama Long Tian, telah kehilangan kedua orang tuanya ketika dia masih berumur dua belas tahun.
Karena peperangan melawan klan dari kekaisaran lain.
Anak ini kemudian tinggal diklan, kebetulan tubuh anak ini sangat tidak berbakat, anak yang telah berumur empat belas tahun, tapi belum dapat berkultivasi.
Sampai pada akhirnya, anak ini di usir dari klan. Di luar klan ini lah, anak tersebut bertemu dengan banyak keberuntungan.
yang akan menjadi penyelamat dunia
dari manusia serakah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR.QUINZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menaikan Basis Kultivasi
Long Tian yang melihat para hewan iblis sibuk akan bertempur dengan sesama mereka, dan saat ini sedang berhadap hadapan.
Hewan iblis ini memiliki kekuatan yang setara dengan basis kultivasi Kekosongan tahap akhir.
Long Tian belum berani memorovokasi mereka.
Tapi Long Tian memiliki otak yang cerdik, dia menunggu sampai hewan-hewan ini bertempur.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya para hewan iblis ini bertempur.
Long Tian segera melesat memasuki goa tersebut menggunakan kecepatan kilatnya.
Para hewan iblis tidak menyadari kalau ada manusia yang memasuki goa yang mereka perebutkan.
Setelah memasuki goa tersebut, Long Tian merasakan aliran energi yang sangat kental berpusat didalam goa.
Bergegas Long Tian melesat kedalam goa setelah menebar persepsinya dan memastikan tidak ada bahaya didalam.
Setelah sampai diujung goa, Long Tian melihat tumpukan batu spiritual kualitas tinggi.
Long Tian segera menambang batu batu itu dengan menggunakan energi dan pedangnya.
Long Tian bergerak cepat menambang batu itu, ternyata hewan iblis juga akan menggunakan goa ini sebagai tempat berkultivasi.
Pedang pusaka Long Tian memang luar biasa, karena dengan menggunakan pedangnya, Long Tian dapat dengan mudah memotong motong batu tersebut.
Hanya memerlukan waktu setengah jam saja, hampir lima belas meter batu itu masuk kedalam cincin penyimpanannya.
Makin kedalam ternyata aliran energi makin besar, padahal sudah beberapa ton masuk kedalam cincin penyimpanannya.
Tapi bukannya berkurang, aliran energi makin pekat.
Long Tian menjadi makin semangat menambang batu spiritual ini.
Setelah mengorek sampai beberapa jam, dan dari luar goa terdengar beberapa hewan buas masuk kedalam goa.
Long Tian bukannya cemas, tapi makin bersemangat menambangnya.
Karena lubang tambang yang dibuat Long Tian tidaklah besar, hanya sebesar tubuh manusia saja, dan Long Tian yakin, hewan iblis itu tidak dapat mencapai irinya.
Setelah menggali sampai tiga puluhan meter, Pedang Long Tian memotong sesuatu yang lebih keras dari batu spiritual itu.
Long Tian menjadi heran, dia berhenti dan memperhatikan benda apa yang telah menahan pedangnya.
Sementara hewan iblis yang masuk kedalam goa berjenis harimau tutul raksasa taring pedang menggereng karena merasakan hawa manusia.
Hewan itu mengendus lobang yang dibuat Long Tian dan tambah ngamuk karena audah yakin adanya manusia berada didalam goa.
Harimau itu berusaha memasukan tubuhnya kedalam lobang, tapi karena tubuhnya terlalu besar, harimau itu hanya bisa bersuara kuat saja.
Setelah seharian menggereng, harimau itu berhenti ngamuk, sekarang harimau itu malah berkultivasi.
Sementara Long Tian yang didalam menemukan sebuah batu sekepalan tangan yang berwarna kuning, tetapi anehnya batu tersebut bisa terus meneteskan air berwarna bening.
Long Tian merasakan aliran energi kuat berasal dari mengandung aliran energi sangat pekat dan kuat.
Long Tian segera mengambil wadah guci dan meletakan batu tersebut kedalam guci yang bermulut besar agar dapat memasukan batu itu kedalam guci.
Long Tian kembali menggali setelah selesai menyimpan guci itu.
Sampai Long Tian menerobos goa tersebut yang ternyata setelah goa habis di bobol Long Tian,
Goa ini tembus disebuah jurang , dan posisi goa persis di dinding tengah jurang.
Long Tian melihat sekelilingnya dan merasa aman, segera saja dia duduk dan memejamkan matanya berkonsentrasi mempelajari seni beladiri mata malaikat.
Seni bela diri mata malaikat dapat melihat tembus semua benda dan tubuh manusia, juga matanya dapat mengeluarkan sinar yang dapat menyerang musuh.
Perlahan Long Tian mempelajarinya sampai satu minggu, kemudian dia mencobanya.
Aliran energinya mengalir ke arah matanya dengan perlahan lahan, karena bila salah sedikit saja, resikonya adalah buta.
Beberapa jam kemudian, mata Long Tian mengeluarkan cahaya berwarna merah terang.
Long Tian segera menyentakan energinya kebawah jurang.
"Syuuuttt.... Boommmm......!"
Terdengar suara ledakan keras ketika cahaya yang keluar dari mata Long Tian menghantam tanah, hingga goa sedikit bergetar.
Long Tian segera menggunakan mata tembus pandangnya melihat kebawah jurang, ternyata jurang itu adalah sebuah hutan.
Long Tian juga melihat kedepan hutan itu, dan disana terdapat sebuah kota, tapi sangat jauh, mata Long Tian belum dapat melihat sampai ratusan kilometer.
Long Tian segera berkultivasi untuk menaikan tahap Basis kultivasinya.
Yang saat ini masih di Pertapa Agung tahap awal.
Setelah berkultivasi selama tiga minggu, Long Tian berhasil menaikan tahapannya sampai tahap tiga, dua tahapan berhasil di lalui Long Tian.
"Sepertinya ini belum cukup untuk menghadapi pemimpin sekte iblis wanita yang aku temui dulu!"
Long Tian kembali berusaha menaikan tahapannya lagi dan dia juga mengeluarkan pil energi bumi untuk menambah daya energi dalam tubuhnya.
Setelah sebulan dia berkultivasi, Long Tian berhasil menaikan tahapan kultivasinya sampai tahap lima.
Memang bagi pemilik tubuh konstitusi sempurna sangat gampang menaikan tahapan maupun basis kultivasinya bila masih dibawah Kekosongan Agung.
Tapi ketika akan naik diatas tingkatan itu, maka itu memerlukan harta yang benar benar langka dan hebat.
Tapi dia juga sekarang bingung untuk keluar dari goa, karena di luar goa depan ada harimau hitam taring pedang yang sedang tidur, itu adalah cara hewan berkultivasi.
Long Tian telah berkultivasi selama satu bulan setengah didalam goa, tapi harimau hitam gigi pedang itu memiliki basis kultivasi setara kekosongan tahap akhir.
Belum lagi saat ini harimau itu pasti telah menaikan basis kultivasinya yang setara dengan Kekosongan Agung tahap awal.
Long Tian terpaksa berkultivasi lagi didalam goa, sampai satu bulan kemudian, Long Tian berhasil menembus tahap sembilan.
Dan juga menguasai seni beladiri cahaya api neraka yang membuat tubuhnya memancarkan api yang berkobar kobar.
Saat Long Tian mencoba mempraktekan ilmu ini didalam goa, dengan mengalirkan energinya sedemikian rupa dan mengubahnya menjadi energi yang berkobar.
Tubuh Long Tian langsung diselimuti oleh api yang sangat panas dan berkobar kobar, bahkan matanya juga mengeluarkan api neraka yang panas, hingga membuat seluruh goa hampir kehabisan oksigen.
Long Tian merasakan kekuatan yang tanpa batas didalam tubuhnya bergolak.
Saat ini Long Tian telah memiliki basis kultivasi Pertapa Agung tahap akhir.
Long Tiann melihat harimau itu sedang berkultivasi menggunakan mata malaikatnya.
Dimata Long Tian, dia melihat aliran energi harimau itu sedang berfluktuasi akan naik basisnya.
Ternyata harimau itu belum menaikan basis kultivasinya, dan saat ini adalah masa kritis harimau itu.
Long Tian menarik pedangnya perlahan lahan dan dengan menggunakan energinya yang dialirkan sedemikian rupa.
Hingga tubuh Long Tian mulai dibungkus oleh api yang berkobar sangat panas, tatapan mata yang mengeluarkan api langsung disentakan Long Tian menuju jantung hewan yang menghalanginya.
"Wuuussshhhh...... Blaaarrrr...."
Harimau itu yang saat ini dalam masa krisisnya tidak sempat mengelak hingga membuat aliran energinya meledakan tubuhnya.
Setelah harimau hita itu tewas, Long Tian segera memgambil inti iblis hewan tersebut dan memanggang daging yang masih bagus.
Setelah menyantap daging hewan itu,Long Tian segera melesat mencari kota,Long Tian berencana membeli peta, karena dia tidak tahu jalan menuju ibukota kerajaan.
Selama saharian itu Long Tian melesat dan bertemu kota yang besar.
Dari kejauhan sudah terlihat gerbang kota yang megah, Long Tian segera melesat menuju kota itu.
Didepan gerbang kota, Long Tian melihat nama kota itu yaitu kota Siau Chau.
"eh... Kebetulan sekali aku sampai dikota ini? Paman dan Bibi Sui memang memerintahkan aku untuk datang kekota ini?"
Long Tian segera mengikuti orang orang yang antri masuk kekota itu.
Setelah masuk dan Long Tian berjalan sampai ketengah kota yang ramai itu, tiba tiba, seseorang mendekati Long Tian.
Kemudian seseorang itu adalah pelayan dari Paman Sui yang langsung bertanya kepada Long Tian.
"Tuan muda?
Apakah Tuan muda bernama Long Tian?"
Long Tian segera mengangguk dan menatap pria tua itu.
"Baiklah, Tuan muda sudah ditunggu tuan Cang Sui dan nyonya Yong Mei, mari ikut aku?"
Pelayan tua ini tahu wajah Long Tian karena Cang Sui telah membuat sketsa wajah Long Tian dan memberi tahukan kepada semua pelayan agar bila bertemu di kota Siau Chau maka bawa ke tempat tinggal mereka.
Keduanya segera berjalan menuju kesuatu tempat yang sepi, dan masuk kesebuah bangunan tua.
Setelah masuk kegerbang bangunan tua itu,beberapa pelayan yang melihat pelayan tua itu dan Long Tian segera melaporkan kedalam.
Beberapa saat kemudian Cang Sui dan Yong Mei serta seorang pemuda berusia delapan belas tahun telah keluar menyambut.
“Tian'er selamat datang di kediaman kami, mari masuk dan kita makan lebih dahulu?"
Yong Mei mengajak Long Tian untuk makan didalam gedung itu.
Setelah memasuki ruangan makan keluarga Cang Sui, mereka segera mengambil tempat duduk, Cang Sui memperkenalkan anak mereka kepada Long Tian.
"Tian'er, ini kakak mujuga bernama Cang Teng, kalian akan memasuki kompetisi kerajaan bersama, Teng' er, inilah pemuda yang ayah dan Ibumu temui di tempat yang jauh yaitu kota Kho Sa yang ayah ceritakan dulu?"
Cang Teng kemudian berdiri, juga Long Tian yang telah berdiri dan menangkupkan tangan didepan dada.
"Salam kenal kakak Teng?"
"Ya.. salam kenal adik Tian?"
Keduanyapun tersenyum dan duduk kembali,
Beberapa pelayan segera masuk membawa hidangan untuk mereka makan.
Setelah selesai makan, Cang Sui segera mengajak mereka semua berangkat ke kota raja.
Karena ibukota kerajaan dari kota Siau Chau memerlukan waktu beberapa hari dan mereka berencana menunggu waktu kompetisi di Ibukota kerajaan.
Setelah mempersiapkan segalanya, mereka segera bergerak melakukan perjalanan menuju Ibukota kerajaan Ho Khang.
sekalian kalah kan tung pe
hahahhahah