Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Gaffar bahagia melihat putra putranya terlihat sangat menghormati dan menghargai istrinya yang merupakan ibu tiri bagi mereka . Awalnya dia sedikit khawatir jika Abbio akan bersikap seperti saat pertama mereka menikah .
Dulu putra pertamanya terlihat sangat tidak setuju dengan pernikahannya yang kedua ini , Abbio menganggap tak ada yang pantas mendampingi dirinya selain ibu kandung mereka .
Mereka sedang berkumpul di ruang televisi untuk menunggu waktu makan malam . Ibu Sri.yang melihat interaksi antara Gaffar dan kedua putranya yang lama tidak bertemu menjadi sedikit terharu .
" Maaf kalau gara gara lbu kalian harus jauh dari Daddy kalian "
" Come on sayang ... kita sudah bahas ini berkali kali . Mereka sudah besar , mereka bisa datang kapan saja ke rumah kita . Ya kan son !?? "
" Daddy benar , lagipula ibu sudah membebaskan kami dari monster yang penuh aturan itu ha .. ha " kelakar Zahid yang langsung mendapat pukulan di bahu dari Daddynya .
" Tapi dia benar Dad , baik di rumah atau di perusahaan kau buat aturan aturan yang sering membuat kami pusing " sahut Abbio yang juga langsung mendapat tatapan sinis dari Daddynya .
" ltu karena kalian sering membangkang "
" Ckk ... mungkin kau yang terlalu keras pada mereka Mas ! "
" Jangan bela mereka sayang , dua putraku adalah penerus Al Shamma . Ada beban berat di bahu mereka untuk memajukan perusahaan karena ada ratusan ribu bahkan jutaan karyawan yang hidupnya bergantung pada mereka "
" Tidak apa apa Bu , kami bangga bisa menjadi putra putranya . Ya kan Kak !? "
" Tentu saja ... "
" Dan aku bangga bisa menjadi ibu kalian "
" Cihh ... kalian pandai mengambil hati ibu kalian ! Tapi tidak padaku " sungut Gaffar yang dari tadi melihat dua putranya selaku memuji ibu sambung mereka .
" lbu kurang beruntung karena mendapat pria tua yang selalu menggerutu seperti Daddy "
" Kali ini kalian benar sekali " sahut Bu Sri tak bisa menyembunyikan tawanya .
" Sepertinya aku sudah lama tidak memegang pistol , kita bisa latihan sekarang bersama sama son " kata Gaffar menatap malas pada dua putranya yang sedang terbahak .
Tapi jauh di lubuk hatinya ia bersyukur istrinya bisa membuat keluarga Al Shamma menjadi hangat kembali . Kehangatan yang sudah lama hilang setelah istri pertamanya meninggal karena penyakit yang sama dengan penyakit putrinya kini .
" Tuan besar ... ada tamu di depan , mereka bilang mereka adalah putri tuan " kata seorang pelayan dengan raut wajah sedikit bingung karena yang dia tahu Violetta lah satu satunya putri di keluarga Al Shamma .
" Mereka anak anakku , suruh mereka masuk langsung keruang makan saja . Lagipula sudah waktunya makan malam "
" Baik ... "
Setelah pelayan itu pergi Gaffar meminta mereka pergi ke rumah makan bersama sekalian untuk menyambut kedatangan tamu yang juga merupakan putri sambungnya .
Bumi , Aira dan putra bungsu mereka terlihat datang dengan penuh senyum ketika melihat lbu mereka terlihat senang berada di tengah tengah keluarga Al Shamma . Mereka juga melihat Abbio yang sudah melunak pada Bu Sri . Terbukti ketika mereka datang Abbio terlihat sedang mengobrol dengan ibu mereka .
Makan malam itu berjalan dengan penuh kehangatan walau baik Abbio.dan Bumi belum bisa akrab layaknya saudara . Setelah selesai makan malam para pria memilih untuk berbincang di pinggir kolam renang sambil menikmati secangkir kopi . Sedang para wanita memilih istirahat di kamar karena Langit tertidur setelah selesai acara makan malam tadi .
" Hei kalian bicaralah ! Kalian seperti sepasang kekasih yang baru saja putus cinta ... Saat ini kalian sudah menjadi saudara . Jangan lagi membuat jarak yang bisa menjauhkan kalian . Abbio sekarang Bumi adalah kakakmu ! Dan Bumi sekarang Abbio dan Zahid adalah adikmu . Berlakulah selayaknya menjadi saudara "
" Kami hanya butuh waktu untuk beradaptasi saja . Sedikit mengejutkan ketika tiba tiba mempunyai dua adik yang hebat seperti mereka Dad " kata Bumi dengan sedikit mengangkat sudut bibirnya .
" Dan kamipun bangga bisa mempunyai empat saudara sekaligus yang bahkan lebih hebat dari kami " sahut Zahid menimpali .
" Dia benar " kata Abbio pelan , sepertinya ia masih saja sungkan pada Bumi yang duduk persis di sebelahnya .
" Kapan kau akan mengembalikan anak Dwayne son !? "
" Darimana Daddy tahu ? Dia pantas di beri pelajaran !! Perbuatannya sudah melewati batas "
" Besok kita kesana , Daddy sudah lama tidak melihat kucing kucing peliharaanku . Sepertinya mereka sudah semakin besar . Kau ikut kami Bumi !? "
" Tidak Dad , besok siang kami harus terbang ke London . Langit akan rewel jika tidak bertemu dengan kedua kakaknya "
" Ya sudah , salam saja untuk papa dan mamamu "
Ketika hari sudah malam Bumi dan anak istrinya kembali ke hotel . Hanya tersisa Abbio yang masih duduk di pinggir kolam renang , sangat terlihat jika dia sedang gelisah .
Dahinya mengernyit ketika melihat seseorang yang dari tadi ingin dilihatnya datang berjalan dengan tubuh lesu . Abbio tahu gadis itu pasti sedang sangat lelah setelah seharian bekerja .
" Akkkhhhh ... "
" Gadis ceroboh .... " lirih Abbio yang kemudian berlari mendekati Anna yang baru saja terjatuh karena menabrak pohon besar di depan gudang tempat gadis itu tinggal .
" Apa matamu buta hahh sampai pohon sebesar ini tidak terlihat !!! "
Tapi kemarahannya sirna ketika gadis itu berbalik dan melihat ke arahnya .
" Ya Tuhan dahimu ... "