Saat aku ingin mengejar mimpi, berdiri dalam kesendirian pada ruang kosong yang gelap,tidak hanya kegelapan, dinginpun kian lama menyelimuti kekosongan itu. Perlahan namun pasti, kegelapan itu menembus ulu hati hingga menyatu dengan jiwa liar yang haus akan kepuasan. Jangan pernah hidup sepertiku, karena rasanya pahit sekali. Hambar namun menyakitkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cevineine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Jam telah menunjukkan pukul 18.30 itu artinya sebentar lagi Ethan akan menjemputku. Aku yang sudah berdandan dari sore kini tengah menatap cermin dihadapanku. Gaun satin berwarna salem itu tampak begitu cocok di kulit putih gadingku, bahkan heels berukuran 5 cm ini begitu indah membungkus kakiku seolah ia di design khusus untuk diriku. Kata Ethan ini semua yang memilih adalah Keeynan, anak itu benar-benar mengerti apa yang cocok dan pantas untuk bundanya. Setelah berdandan dengan rapi kini aku akan memoles wajahku dengan sentuhan makeup bold yang menonjol dibagian bibir, serta rambut yang ku catok wavy.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 19.00 pas, dan tak lama suara klakson terdengar dari luar. Aku mengintip dijendela kamarku, ternyata Ethan sudah datang. Kemudian aku keluar dan menyambar clutch warna rose gold.
Ketika aku sampai didepan gerbang, Ethan menyambutku bahkan Keeynan sudah berdandan rapi dengan jas hitam senada dengan milik Ethan dengan rambut yang disisir rapi kebelakang. Bahkan Ethan juga terlihat tampan malam ini.
"Cantik" ujarnya dengan senyum. Aku yang ditatap seperti ini justru tidak kuat jika harus berlama lama berhadapan dengannya. Aku hanya tersenyum kikuk menanggapi pujian darinya itu.
"Wah bunda cantik sekali" ujar Keeynan dengan binar bahagia dimatanya.
"Ayo" kemudian ia mengamit tanganku dan membukakan pintu mobil untukku, layaknya seorang putri kerajaan. Aku tersipu malu dengan situasi ini, bahkan aku merasa ada gejolak aneh diperutku saat ini, rasa familiar yang sudah lama tidak pernah aku rasakan.
Tuhan, jika aku boleh meminta aku ingin ada pada posisi ini selamanya. Merasakan kebahagiaan tiada hentinya, hidupku sudah lengkap jika saja kejadian bertahun tahun laku tidak pernah terjadi. Sesak didada menyelinap, menyadari jika kenyataan memang sepahit ini. Bagaimanapun, nasi sudah menjadi bubur. Rasa kepercayaanku terhadapnya sudah lama sirna setelah aku mengetahui jika dia bermain kotor dengan orang yang membenciku secara terang terangan didepan mataku. Kini aku menyadari jika posisiku bukanlah satu satunya. Kesedihan menyergap didada, bak daging yang teriris pilu. Itulah nasibku, kecewa. Dengan cepat aku menyeka air mata yang sudah menggenang dipelupuk mataku, Ethan yang menyadari hal itu melempar tatapan bertanya kepadaku. Lalu aku melirik Keeynan dan menoleh kepada Ethan sembari menggelengkan kepala.
Hening, semenjak pergi dari rumahku tadi tidak ada yang membuka percakapan diantara kami. Bahkan Keeynan pun tengah duduk anteng menatap layar Ipad milik Ethan. Aku yang menyadari aktivitas Keeynan segera menegurnya.
"Keey, jangan keterusan mainnya dong. Nanti kepala kamu pusing" ucapku memperingatinya. Namun Keeynan tak bergeming sedikitpun dan membuatku jengkel.
"Sudahlah sweet cake biarkan saja, besok juga dia libur sekolah"
"Jangan dinormalisasi ya, selama ini aku tidak membiarkan dia berlama lama bermain smartphone"
"Iya sayangku" ia mengelus lembut rambutku.
"Bunda, Keey baru saja main" jawabnya.
"Bunda kasih waktu 5 menit lagi, terus ditutup ya"
"Baik bunda"
"Sayang, jangan terlalu kejam terhadapnya. Ia masih kecil"
"Justru harus seperti itu biar tidak menjadi kebiasaan" sahutku dengan sebal.
Lalu keheningan kembali menyelimuti kami bertiga.
...****************...
Setibanya digedung, kami disambut dua orang laki laki berpakaian seperti bodyguard. Aku bertanya tanya, mengapa pesta untuk anak umur 4 tahun se megah ini. Setelah dilakukan pengecekkan body oleh dua laki laki tadi, kami memasuki gedung tersebut. Ballroom yang didesign khas tema anak lelaki. Bahkan aku merasa tamu undangan disini dari kalangan atas semua jika dilihat dari penampilan mereka.
"Sweet cake, ternyata ayah dari teman Keeynan adalah kolega bisnisku" ucap Ethan mengerti kebingunganku. Pantas saja.
Kami menyapa para tamu undangan, bahkan banyak dari tamu yang tak kukenal ternyata begitu akrab dengan Ethan. Aku dibuat terkejut ketika Ethan dengan sengaja mengenalkan aku sebagai isterinya dan Keeynan adalah anaknya. Bahkan dari mereka ada yang tidak percaya jika Ethan telah menikah dan memiliki anak. Jelas saja, karena selama ini kan aku tidak pernah menemaninya jadi wajar saja tidak banyak yang mengetahui jika ia telah menikah. Perasaanku menghangat ketika ia juga mengenalkan Keeynan sebagai anaknya.
Kemudian kami menghampiri sang empunya acara, yakni teman Keeynan beserta orangtuanya. Setelah berbincang lama, aku meminta izin padanya untuk ke kamar mandi sebentar. Aku mengedarkan pandangan mencari dimana keberadaan toilet, lalu aku menemukannya ada diujung lorong. Agak jauh dari hiruk pikuk tamu undangan. Kemudian aku melangkahkan kaki menuju ke toilet tersebut.
Ketika didalam bilik toilet, tak sengaja aku mendengar percakapan beberapa orang wanita.
"Gila ya, gue baru tau kalau Ethan Antonio ternyata udah menikah?" ucap wanita pertama.
"Gue fikir juga masih lajang, selama ini kan kita lihatnya dia sendiri mulu. Gila sih kaget banget gue" ucap wanita kedua.
"Eh, bukannya waktu di acara amal yang di bogor itu, dia gandeng cewek ya? Seksi gitu. Bukan bininya gak sih" ucap wanita pertama.
"WAH IYA JUGA YA GUE BARU INGET. Kalau ga salah namanya Yolanda ga sih?" aku menegang begitu perempuan itu menyebut nama Yolanda.
"Apa jangan-jangan Ethan Antonio itu selingkuh??" ucap wanita itu begitu heboh.
Aku yang tidak kuat lagi mendengar percakapan mereka memutuskan untuk keluar saja. Kudapati dua orang wanita tersebut terkejut mendapati aku yang tiba tiba keluar dari bilik toilet. Bahkan mereka menatapku tanpa berkedip sedikitpun.
Lalu aku keluar dan betapa terkejutnya aku mendapati Ethan berdiri didepan pintu toilet dengan menggendong Keeynan yang sudah tertidur pulas.
"Kenapa kamu disini?" tanyaku
"Kamu lama sekali, aku khawatir" kemudian ia menggandengku dan memasuki area tamu undangan.
"Apa kita pulang saja? Keeynan sudah tertidur pulas" lelaki tersebut mengangguk mengiyakan ajakanku.
Kami memutuskan untuk pergi dari pesta tersenut setelah berpamitan pada tuan rumah. Sesampainya di depan mobil, Ethan meletakkan Keeynan dikursi belakang. Lalu kami berdua juga masuk kedalam mobil tersebut.
"Mengapa kamu telihat seperti murung sayang?"
"Ehm, tidak apa apa. Aku hanya merasa tidak enak badan saja" bohongku, aku sedang memikirkan ucapan dua wanita tadi sehingga menjadi sedikit tidak fokus. Apa yang mereka ucapkan benar? Apa hubungan mereka masih harmonis sampai detik ini?
Aku tidak bisa membiarkan diriku mati penasaran seperti ini, aku memberanikan diri menatapnya.
"Ada apa?" tanyanya.
"Apa kabar Yolanda?" dia langsung menoleh kepadaku.
"Kenapa tanya tiba tiba?"
"Hubungan kalian sudah sampai dimana?"
"Kamu ini kenapa sweet cake, aku tidak ada hubungan dengannya" bohong. Lalu apa kejadian 5 tahun laku di hotel itu? Ia pikir aku buta kah?
"Jangan bohong, aku tidak buta" ia terlihat gugup menghadapi pertanyaanku ini, jelas karena ia berbohong.
"Pelankan suaramu, anak kita sedang tertidur?"
"Huh? Siapa bilang dia anakmu?" jawabku sarkastik.
"Tidak perku Tes DNA pun semua orang tahu jika dia memang anakku sweet cake"
Benar, semua yang melihat Keeynan ketika beriringan dengan Ethan mereka akan mengatakan jika mereka berdua adalah ayah dan anak. Yang membedakan adalah, Keeynan versi mini dari laki laki disampingku ini. Dan Keeynan memiliki beberapa kemiripan dengan Ethan. Dari alergi, makanan favorit, gestur tubuh ketika marah dan bersedih mereka memiliki kesamaan. Bahkan aku yakin Ethan pun juga memperhatikannya.
Aku memalingkan muka kearah jalan raya, ini bukan arah rumah kami. Aku yang menyadari hal itu menoleh kepadanya. Dengan seenak jidatnya dia menjawab.
"Kita pulang kerumah yang sama" aku diam membisu mendengar penuturan tegas darinya.
...****************...
penulisannya bagus..
/Smile//Smile/