NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Pak

Nikahi Aku, Pak

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:67.5k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Ingin berbuat baik, Fiola Ningrum menggantikan sahabatnya membersihkan apartemen. Malah menjadi malam kelam dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesuciannya direnggut oleh Prabu Mahendra, pemilik apartemen. Masalah semakin rumit ketika ia dijemput paksa orang tua untuk dijodohkan, nyatanya Fiola sedang hamil.

“Uang yang akan kamu terima adalah bentuk tanggung jawab, jangan berharap yang lain.” == Prabu Mahendra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Dimulai Dengan ....

Gama dan Maya tiba di kosan Ola.

“Tunggu di sini,” ujar Gama. Ia menemui penjaga kosan dan izin akan ke kamar Ola. Maya hanya memperhatikan saja, entah apa yang dibicarakan karena cukup lama. Mereka diminta menunggu, tidak lama penjaga kosan menghampiri dan memberikan kunci.

“Oke, terima kasih,” ujar Gama.

Masih terlihat aktivitas di tempat itu. Ada yang bercengkrama di tangga, ada juga yang baru pulang aktivitas. Kehadiran Gama menjadi pusat perhatian, karena pria tidak diizinkan untuk masuk ke kamar kecuali orang tua atau saudara kandung dari penghuni kos.

“Fiolanya kemana?” tanya perempuan yang tinggal di samping kamar Ola.

“Ehm, pindah ke apartemen,” jawab Maya. “Saya mau ambil barang-barang dia.”

“Oh, kemarin sempat ribut-ribut. Itu orang tuanya bener atau dilabrak sama ….”

“Iya, itu ayahnya,” sela Maya.

Malas mendengar pertanyaan perempuan itu, bisa ditebak akan menyampaikan apa. Dipikir Ola dilabrak keluarga selingkuhan, mungkin begitu isi pikiran perempuan itu.

“Itu siapa?” tanyanya lagi saat Gama sudah ke dalam.

“Dia … eh.” Tangan Maya ditarik Gama. “Apaan sih,” seru Maya.

“Tidak usah dihiraukan. Bantu cari dimana Laptop dan buk-buku kuliah Ibu.”

“Tuh, di meja itu. Kamar segede gini, nggak mungkin kamu nyasar.” Maya langsung merebah di ranjang sedangkan Gama membuka laci mengeluarkan tas berisi laptop, lalu mengemas semua buku-buku dan isi dari kedua laci di meja tersebut. Melihat Maya yang malah berbaring, Gama pun berdecak.

“Bantu kemas pakaian Ibu,” ujarnya lagi.

“Ngapain di kemas, bukannya udah dibeliin yang baru. Baju-baju lama dia nggak akan kepake.”

“Bantu kemas!” titah Gama.

Maya mencibir dan langsung beranjak, membuka lemari dan memasukan pakaian yang menurutnya masih layak dan bagus ke dalam koper.

“Kayaknya saya mau pindah ke sini deh, lebih aman.”

“Tinggallah, kamar ini sudah saya bayar dua bulan ke depan,” cetus Gama sedang fokus dengan ponselnya.

“Hah, serius mas?”

“Saya tidak pernah bercanda.”

“Justru aneh kalau bercanda, situ ‘kan kulkas.” Maya berusaha menutup koper sambil duduk di lantai. “Orang kaya situ, jodohnya pasti perempuan kaya saya.”

“Kenapa begitu?”

“Karena kita cocok.” Maya lalu tergelak sedangkan Gama melirik sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya.

“Kata orang saya cerewet, itu kata orang. Saya nggak ngerasa sih dan Mas Gama pendiem, jutek. Jadi cocok dong. Coba kalau kita berdua cerewet, yang ada malah duet stand up comedy. Mau nggak duet ama saya, mengarungi biduk rumah tangga?”

“Kamu selalu seperti ini?” tanya Gama.

Maya yang berdiri karena urusan koper sudah selesai, bergeming pertanyaan Gama. Si kulkas akhirnya mengajak komunikasi dua arah. Bisa masuk rekor muri.

“Seperti ini gimana?” Maya balik bertanya.

“Ya kayak tadi, ceplas ceplos. To the point, kadang saya heran kamu sedang bercanda atau serius.”

“Cuma ke mas Gama doang. Gimana juga saya perempuan kali, nunggu ditembak bukan nembak. Sebelumnya para mantan yang to the point bilang suka, malah yang kemarin ini ngajak serius. Eh, taunya zonk. Udah punya bini, hampir aja saya jadi pelakor,” tutur Maya. “Ayo ah, nggak baik berdua di kamar. Belum halal tau, saya nggak mau kayak Ola. Saya belum dapat ide kreatif biar kita dinikahkan, tapi bukan digerebek warga."

Lagi-lagi Maya terkekeh sendiri. Gama mendahului Maya keluar dari kamar menyeret koper milik Ola. Tetangga kosan Ola masih berdiri di sana.

“Ayo,” ajak Gama setelah mengunci pintu.

“Eh, salam ya buat Fiola, juga sama cowok itu.”

Maya menoleh dan mengangguk.

“Denger nggak mas?” Gama menjawab dengan anggukan. “Saya nggak sampein ah, sama aja dia rival saya.”

“Ya ampun,” seru Gama lagi-lagi menghela nafas.

Maya sudah berada di dalam mobil, tapi Gama kembali menemui penjaga kos dan berbincang singkat. Penjaga kos berteriak pada rekannya agar membuka pagar.

“Ngomongin apaan sih?” tanya Maya saat Gama masuk mobil dan memakai seatbelt.

“Kamu bisa tinggal di kamar Ibu mulai besok, kuncinya ambil di bapak yang tadi.”

“Oke, lumayan dua bulan nggak bayar kos.”

Mobil perlahan meninggalkan tempat tinggal Ola. Gama akan mengantar Maya, lalu pulang. Barang dan belanjaan milik Ola akan dibawa besok pagi. Tidak mungkin dia mengganggu bosnya malam ini.

“Kok tahu kontrakan saya?” tanya Maya saat mobil sudah hampir sampai. Maya mengarahkan agar berhenti di depan minimarket. Kontrakannya berada di gang sempit yang hanya bisa muat motor dan pejalan kaki.

“Hm.”

“Cie, mas Gama diem-diem stalker ya. Yaelah, nggak usah gitu tanya aja langsung. Saya siap di interview, terbuka saya mah. Butuh info apalagi, nomor baju, sepatu … nanti saya chat.”

“Butuh kamu keluar, ini sudah malam dan kita di tempat umum. Orang akan menduga kita macam-macam kalau kamu tidak keluar.”

“Iya. Seharusnya tadi saya ganti baju dulu. Jam segini saya masih pake seragam babu,” keluh Maya, melepas seatbelt dan keluar dari mobil. “Makasih sudah diantar,” ujar Maya lagi sebelum menutup pintu. Sempat melambaikan tangannya saat mobil perlahan bergerak dan melaju meninggalkan Maya.

“Hah, berat. Kayak ngajak komunikasi tiang listrik. Heran gue, itu cowok nggak ada baper-bapernya. Harus angkat tangan ke kamera, yang ada gue stroke ngadepin itu orang.”

Sedangkan di dalam mobil, Gama memperhatikan Maya lewat spion apalagi gadis itu belum beranjak saat perlahan menjauh. Mendessah pelan sambil berusaha fokus pada kemudi. Meskipun dia diam saja bukan berarti tidak peka dengan Maya.

“Tidak, dia hanya bercanda.” Gama menggeleng pelan lalu menarik nafas. Ia masih harus fokus dengan kemudi kalau mau selamat sampai di rumah. Memikirkan Maya tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

***

Ola sudah berganti piyama dan berbaring di ranjang. Prabu masih berada di luar, tidak mungkin ia langsung tidur karena belum lama menghabiskan makanan dari café. Agak resah, membayangkan drama yang akan terjadi.

Prabu masuk, terlihat pakaiannya agak basah dengan keringat.

“Bapak habis ngapain?” tanya Ola.

“Push up,” jawabnya langsung ke toilet. Tidak lama Prabu kembali sudah memakai piyama dan naik ke ranjang. Berbaring di samping Ola.

“Kenapa belum tidur juga?”

“Ehm ….”

“Tidak nyaman? Mau aku pijat?”

Dahi Ola langsung mengernyit mendengar tawaran suaminya.

“Adikku sedang hamil, dia sering minta pijat katanya sering pegal. Bisa di kaki atau punggung, entah benar pegal atau hanya manja.”

“Kalau hamilnya sudah besar, mungkin iya,” cetus Ola.

“Oh, begitu. Ya sudah, tidurlah.” Prabu menarik selimut yang menutupi tubuh mereka berdua lalu berbaring miring menghadap Ola. Tangannya mengusap pipi sang istri.

“Pak,” ucap Ola menatap langit-langit kamar karena posisinya berbaring.

“Hm.”

“Bapak nggak minta … itu.”

“Itu apa ?” tanya Ola Prabu lagi.

“Ya itu pak, ini malam ketiga, tapi … bapak jijik sama saya.”

“Hah, maksud kamu?” Prabu bahkan sampai beranjak duduk, Ola pun sama.

“Biasanya pasangan pengantin akan melakukan itu, tapi bapak nggak ada ke arah sana minta juga nggak. Saya jadi bingung. Ya memang saya masih takut, tapi ….” Ola menunduk, sebenarnya dia malu membahas hal itu, tapi harus diungkapkan.

“Oh, maksud kamu bercint4?” Ola mengangguk masih tidak berani menoleh.

Tangan Prabu terulur menyentuh wajah Ola dan mengarahkan untuk menatap ke arahnya.

“Aku pria normal, sayang. Tentu saja keinginan itu ada, apalagi hubungan kita suami dan istri. Tapi aku harus sabar, selain kondisi kandungan kamu juga mental kamu.” Ola masih menatap Prabu. “Aku tahu kamu berusaha menjadi istri yang baik, kita pelan-pelan ya. Rumah tangga ini harus dijalani dengan kenyamanan bukan keterpaksaan. Tentu saja aku akan minta hakku, kalau kondisi kamu sudah lebih baik.”

“Oh, aku pikir bapak nggak minat.”

“Sangat berminat. Kita coba pelan-pelan, bagaimana kalau dimulai dengan ini.” Ola baru akan menjawab, tapi wajah Prabu sudah mendekat dan bibir mereka akhirnya bersilaturahmi.

1
secret
ceritanyaaa baguss dan sangat menarikkk
semangat terus upnya thorrrr
Uthie
kirain Mas Gama pulang-pulang udah nikahin Maya secara pribadi ke keluarganya 😂

biar pulang-pulang langsung bisa dilanjut adegan godaan Maya nya 🤣
Uthie
Maya Kocak abisss 🤣
Uthie
Hahaha.... gemeshin banget mereka niii yaaa 😂😂
Adit monmon
menghayal nya ketinggian mel
MACA
ya udah kalo mau ikut jejak ola, mulai aja dr jd art
Julia Juliawati
dadar amel pny penyakit hati iri dengki susah klo ky gitu. dtg ke kota jd gembel kau. jgn smpe krj di tempat Prabu bisa" jd duri dlm rmh tangga ola
khyti
heh mel mel.. gak gitu jg konsepnya
takdir idup org beda² kelesss... gak harus jg sama. fiola itu sdari dlu dah kalian sakitin makanya skrg idupnya dikasih nikmat bahagia
lah kamu, org gakda syukur nya kok mau enak²nya saja. Prabu gak akan kasih lah apalagi kamu berpotensi pembawa bencana
Siti Dede
Nasib orang beda beda Markonaaaaah, orang baik hati dan tidak sombong aja belum tentu bernasib baik. Halu ketinggian
AstutieEcc
ngarep jadi Cinderella ya mel/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hearty 💕
Nggak semudah itu kali Mel
Siti Hafsah
Amel²..kamu lupa,kamu itu tidak punya hati sebaik Ola,Jd jgn mimpi dpt pangeran atau sultan🤭🤭🤭
Esih Esih
alah s comel berharap kaya pergi ke jakarta gak tau nya jd gembel
Valen Angelina
waduh jgn deh kasih kerjaan .. dkat2 fiona pasti mau bikin ulah
Nur Adam
lnujut
Felycia R. Fernandez
judul nya ,Gibah ala Maya dan Ola kk Dtyas 😆😆😆😆🙏
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
gara gara main air tuh...
Felycia R. Fernandez
semakin ya curhat nya May 😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
ntar,aku baca dulu ya kk,nanti aku kasi tau judulnya 🤣🤣🤣
Purnama Pasedu
maya kaget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!