Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️Hai apa kabar semuanya?? Semoga kabar baik semuanya, maaf banget othor ilang-ilangan mulu kek jin tomang awal bulan baru bisa crazy up, sekarang slow dulu ya mantenan🙏🙏🙏🙏
Lindsey tersenyum malu-malu saat Domanick menggodanya dengan mengajak tidur bareng.
"Boleh, dulu waktu kecil juga kan kita sering tidur bareng," Lindsey mengusungkan dadanya seolah tidak ragu untuk mengiyakan ajakan extream Domanick.
Saat Domanick berusia 12 tahun hingga usia 14 tahun memang saat Lindsey menginap di rumah Tuan Lan, Domanick pasti akan mengajaknya untuk tidur satu ranjang dengannya. Tapi kini keduanya sudah dewasa, apalagi tubuh Lindsey begitu menggoda bak gitar Spanyol edisi terbatas mana mungkin Domanick berani tidur bersama dengannya bisa-bisa malamnya akan dilalui sangat berat menahan hasratt yang tak biasa pada sepupunya itu.
Saat ini Domanick sampai dibuat melongo oleh sikap Lindsey yang bar bar, padahal Domanick mengira Lindsey akan menolak godaannya siapa sangka gadis muda itu malah mengiyakan. Saat ini bahkan Lindsey mengedipkan sebelah matanya, lalu lidahnya menjulur keluar menyapu bibirnya sendiri dengan lembut.
Sontak saja Domanick langsung melepaskan tangannya yang saat ini masih berada dipinggul Lindsey.
"Sudah sana!" dengan wajah gelagapan.
Lindsey hanya mengukir senyuman saat Domanick malu-malu kucing seperti itu.
Keesokan harinya!
Gilbert, Domanick dan Lindsey sudah bersiap menuju bandara ketiganya Bakan bertolak ke Jerman menemui orangtua keduanya.
Setelah melakukan perjalanan selama belasan jam, sampailah ketiganya di Jerman dan sudah ada orang yang menjemput ketiganya menuju rumah Tuan Lan.
Sampai di rumah kedatangan Domanick dan Lindsey langsung disambut gembira oleh kedua orangtua masing-masing, Domanick langsung duduk di sofa.
"Kalian pasti capek mau istirahat dulu!" Larisha memeluk Lindsey dan Domanick.
"Engga kok bi, Lindsey engga cape lagian selama perjalanan aku tidur terus!"
"Oh ya Kak ada hal yang kau aku dan Tan tanyakan pada Nick sebelum mereka berdua resmi menikah, apa boleh?"
Sontak saja perkataan Laluna membuat mereka semua menjadi serius dan duduk di sofa bersama-sama termasuk Gilbert.
"Boleh, Luna tanyakan saja bersikaplah sebagai calon mertua yang melakukan seleksi terhadap calon menantunya," Larisha tak keberatan.
"Iya Tan, kau juga harus memastikan apa yang masih membuat mu ragu kau berhak untuk itu Lindsey kan putri kalian satu-satunya," kata Tuan Lan sambil dengan bijak.
"Baiklah Kak Lan dan Kak Risha bagaimana ya memulainya sebenarnya kami ingin memastikan apakah setelah menikahi Lindsey nantinya Nick akan bisa setia pada Lindsey atau dia akan tetap seperti sekarang?"
"Seorang Cassanova yang tidak cukup dengan satu wanita, kami hanya takut Lindsey akan terluka walaupun kita sama-sama tidak mengetahui perasaan Lindsey pada Nick itu seperti apa? Tapi tetap saja kan sebagai seorang istri nantinya, pastilah akan terluka bila melihat suaminya bermain dengan banyak wanita diluar sana?" Tan menambahkan pertanyaan dari Laluna.
Jleb..
Sebuah pertanyaan yang paling ditakutkan oleh Domanick malah terjadi, takut karena belum memiliki jawaban untuk itu.
"Nick jangan diam saja! Jawab itu aunty dan Paman Tan bertanya pada mu!" Tuan Lan menatap tajam pada Domanick.
Sedangkan Domanick melirik Gilbert karena bingung harus menjawab bagaimana! Sedangkan Gilbert tidak bisa membantu apa-apa disaat seperti ini karena Gilbert saja ragu kalau Tuanya itu bisa setia hanya dengan satu wanita.
"Apa aku harus menjawab pertanyaan ini sekarang?"
"Tentu saja Nick pernikahan kalian lusa, sementara kekhwatiran kami belum juga mendapatkan jawaban!" kata Laluna.
Disaat yang sama Lindsey sangat berharap Domanick akan mengatakan sanggup untuk setia agar pernikahan ini benar-benar terlaksana, tapi bagaimana jika Domanick menjawab sebaliknya? Apakah pernikahan ini harus tetap dilanjutkan?"
"Aku tidak tau apakah aku bisa setia pada Lindsey," Domanick menundukkan wajahnya.
Jawaban dari Domanick jelas membuat Tan dan Laluna tidak terima mereka tidak mungkin membiarkan Putri kesayangannya dinikahi oleh seorang Cassanova yang tidak bisa setia pada istrinya.
"Kak Lan, Kak Risha bagaimana ini?"
"Nick kau jangan main-main kau harus bisa setia pada istrimu jika sudah menikah!" Tuan Lan imut geram.
"Nick tolong jangan kecewakan kami nak, kau sudah saatnya serius dan berhenti bermain-main!"
Saat ini Lindsey bisa melihat keraguan yang amat besar dari sorotan mata Domanick, dan itu menyakiti hatinya. Domanick seperti tengah menarik ulur hatinya dan rasanya sakit sekali.
"Kalau begitu aku tidak mau menikah dengan kakak, aku mundur dari perjodohan ini!" Lindsey langsung berdiri dari sofa dan melangkah pergi meninggalkan rumah.
"Lindsey!" serempak.
Rasanya ingin sekali marah pada Domanick karena tindakannya yang plin plan, membuat Lindsey merasa layaknya sebuah layangan yang ditarik ulur sesuka hatinya. Domanick terkadang membuatnya bahagia namun nantinya Domanick akan kembali mematahkan hatinya.
Melihat Lindsey pergi Domanick hanya diam saja, dan yang mengejar adalah Tan ayahnya. Tan menyusul Lindsey menggunakan mobil.
"Hei gadis masuklah sudah lama kan tidak jalan-jalan dengan Dady?"
Terlihat wajah Lindsey yang murung dan kecewa atas jawaban Domanick. Akhirnya Lindsey pun masuk kedalam mobil Tan, keduanya pergi menuju sungai didekat jalan utama.
"Lindsey kau kecewa?"
"Hmm,"
"Kau menyukai kak Nick?"
"Tidak lagi!"
"Bohong, Dady bisa melihat rasa cinta yang besar untuk kak Nick dari kedua mata indah mu!"
"Tapi Kakak tidak mencintai ku dad,"
"Menikahlah dengannya dan raih hatinya secara perlahan tunjukan rasa cinta mu, Dady yakin lama kelamaan Nick akan setia pada satu hati yaitu dirimu!"
"Tapi dad aku tidak yakin mampu bertahan!"
"Ini kesempatan untuk mu untuk membuktikan rasa cinta mu pada Nick, Dady yakin putri Dady ini ahli dalam menjinakkan harimau!"
"Cih, memangnya kak Nick itu harimau," Lindsey tertawa kecil.
Setelah dibujuk oleh Tan, akhirnya Lindsey setuju dengan pernikahan yang akan dilakukan lusa karena berita pun sudah menyebar dan gaun pengantin serta gedung pun sudah dipersiapkan oleh Tuan Lan dan Larisha.
Keesokan harinya Lindsey dan Domanick pergi bersama dengan orangtua mereka untuk fitting gaun pengantin walaupun tidak custom tapi gaun yang ditunjuk Larisha tidak kalah mewah dan anggun.
"Bagaimana Sey kau suka gaunnya?"
"Suka kok bi ini sesuai dengan karakter ku anggun!"
"Ya sudah kita coba yuk ke fitting room!" ajak Larisha.
Sementara Domanick sudah mencoba jas hitam dan kemeja putih yang akan dia pakai untuk menikahi Lindsey. Saat sedang menghadap ke cermin sambil mencoba dasi yang akan dia gunakan nanti, Lindsey keluar dari ruangan fitting room sambil digandeng oleh Larisha.
Gadis itu luar biasa cantik mempesona, gaun putih berpadu dengan kulit putih mulus dan wajah yang menawan membuat Domanick yang melihat Lindsey dari kaca dihadapannya langsung tersenyum bahagia namun enggan berbalik karena malu jika menunjukkan wajah bahagianya saat ini melihat calon mempelai wanitanya begitu luar biasa cantik dan anggun.
mampir yuk ke novel aku❤☺