Third Life

Sedangkan Kaisar Abraxas yang baru saja sampai di kamarnya menyandarkan tubuhnya duduk di atas sofa. Memikirkan Lady Annelise yang melihatnya terluka membuat perasaan nya entah kenapa terluka. Ia bahkan tidak merasakan perasaan itu kepada Mendiang Ratu Catherine semasa hidupnya mengetahui pernikahan mereka hanya sekedar hubungan politik. Mendiang Ratu Catherine adalah seorang Puteri di negeri Castilla yang merupakan salah satu negara ketiga terbesar. Selama pernikahan mereka terkesan canggung bahkan hanya di depan Puteri nya Maria lah dia bersikap seperti orang yang saling mencintai.

Kaisar Abraxas merasa bersyukur dengan kehadiran anak perempuannya dia tidak merasa menyesalinya meski setelah itu ia harus kehilangan banyak anak sebab ketika lahir mereka meninggal. Meninggalkan Mendiang Ratu Catherine yang terluka setiap kali anak-anak nya mati setelah melahirkan. Apalagi di saat itu dia di desak untuk memiliki anak laki-laki.

Tapi kenapa Kaisar Abraxas merasa terikat dengan Annelise seakan dia adalah miliknya.

" Apa aku memiliki perasaan dengannya." ucap Kaisar Abraxas.

...****************...

Plak....

" KAU MEMBUAT KAMI MALU." ucap Duke Klinshki yang baru saja menampar wajah Tania.

Mereka memutuskan untuk pulang lebih awal sebab Tania membuat nya malu melakukan hal seperti itu kepada salah satu tamu Kaisar Abraxas.

Sedangkan Tania hanya bisa menunduk kepalanya sambil menangis terisak.

" Maafkan aku Ayah ini semuanya salah Lady itu. Dia menghalangi jalan ku." ucap Tania yang menuduh Annelise.

" SUDAH CUKUP JIKA AKU MENDENGAR BAHWA KAU MENUNDUH LADY ITU. AKU AKAN MENGUSIR MU TANPA PEDULI BAHWA KAU ANAK KU." ucap Duke Klinshki yang berjalan keluar dan membanting pintu dengan keras.

BRAK....

Tania yang mendengarnya langsung mengepalkan tangannya karena Annelise ayahnya marah kepadanya dan Kaisar Abraxas mungkin tidak menyukainya. Ia harus melakukan apapun untuk mendapatkan kembali perhatian Kaisar Abraxas meski itu sedikit mustahil mengingat beliau tidak pernah memperhatikannya.

" Ini semua salah mu Annelise aku akan melakukan sesuatu yang membuatmu menyesal mendekati Kaisar ku." ucap Tania sambil tersenyum licik.

...****************...

Keesokan harinya ketika Annelise membuka matanya terdapat seorang pelayan yang berdiri membungkuk hormat.

" Selamat pagi my Lady nama saya Cissa yang akan melayani anda untuk hari ini." ucap Cissa yang menjelaskan tujuannya berada di kamar.

" Baiklah, tolong siapkan air panas saya ingin mandi." ucap Anne bangun dari atas ranjangnya.

Setelah itu Annelise beredam di air hangat membuat tubuhnya rileks. Dia melihat sekelilingnya yang membuat terasa entah berada di rumah padahal istana lah yang membuatnya mengalami namanya keserakahan dan kebenciannya.

Mengingat dia bertemu dengan wanita itu tadi malam membuat emosinya tersulut rasanya dia ingin sekali memukul wajahnya. Ia tahu Tania Klinshki yang membuat hubungannya dengan Kaisar Abraxas hancur dan juga karenanya dia harus kehilangan calon anaknya. Memang setahun sebelum eksekusi nya Annelise sempat di nyatakan hamil berita itu sempat membuat hubungan nya dengan Kaisar Abraxas yang sempat merenggang mulai membaik. Tapi sayangnya ketika kehamilannya menginjak tiga bulan Annelise harus kehilangannya membuat nya jatuh depresi dan Kaisar Abraxas yang melakukan hubungan gelap dengan Tania semakin membuat nya putus asa.

Sampai akhirnya dia melakukan hal yang di luar moral dari Tania dengan membuly nya sampai dimana ia merencanakan pembunuhannya. Tapi sayangnya Tania memanfaatkan kondisi itu dengan menunduhnya meracuninya.

Memikirkan itu dendam Annelise kembali mulai.

" Saya akan membalas perbuatan mu Tania." ucap Anne sambil tersenyum miring.

Countine...