NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:75M
Nilai: 4.8
Nama Author: Kolom langit

Dia pikir, dibuang oleh suaminya sendiri akan membuat hidupnya berantakan dan menderita. Namun, takdir berkata lain, karena justru menjadi awal kebahagiaannya.

Daniza, seorang istri yang bagi suaminya hanya wanita biasa, justru sangat luar biasa di mata pria lain. Tak tanggung-tanggung, pria yang menyimpan rasa terhadapnya sejak lama adalah pria kaya raya dengan sejuta pesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelakuan Alvin Di Masa Lalu?

Hai teman-teman.

Sebelum lanjut membaca, aku iklan dulu ya..

Jangan lupa mampir ke Karya berkualitas di bawah ini. Dijamin bikin baper. Yuk mampir, Babang Erland sudah menantimu

Judul : ERBE

KARYA : LUNA HANAYUKI

terima kasih.

aku tunggu di sana ya

.

.

.

Alina bersungut-sungut meninggalkan butik tempat Daniza bekerja. Ia merasa sangat marah karena dipermalukan didepan umum. Sepanjang perjalanan pulang, ia terus memaki Revan dengan kesal karena Revan diam saja dan tidak melakukan apapun untuk membelanya. 

"Sudahlah Al. Kenapa juga kamu harus marah-marah di sana hanya karena Daniza tidak mau melayani kamu?" Revan mulai jengah mendengar Alina terus menggerutu. 

"Kamu menyalahkan aku, Rev?" tanya Alina tak terima. 

Revan hanya berdecak. Menatap Alina dengan wajah malas. "Apa kamu sudah tahu sebelumnya kalau Daniz bekerja di sana?" 

Alina seketika membungkam. Ia memang tidak memberitahu Revan sebelumnya bahwa Daniza bekerja di butik tersebut. Pun dengan tujuannya datang ke sana yang hanya untuk mempermalukan Daniza dan memamerkan kemesraannya dengan Revan. 

"Untuk apa sih kamu melakukan itu?" ucap Revan lagi setelah meyakini tebakannya benar. 

"Memang kenapa? Aku hanya mau membalas perbuatan Daniza yang sudah kurang ajar sama aku. Tapi bahkan kamu tidak membelaku saat diusir perempuan tua pemilik butik itu." Alina menarik lengan kekasihnya itu. "Atau jangan-jangan kamu sudah ada rasa sama Daniza dan tidak rela melepasnya?!" tuduhnya kemudian. 

"Tidak usah melemparkan kesalahan kamu dengan mencari masalah lain, Al!" 

"Aku mencari pembelaan?" Ia terkekeh sinis. "Aku bahkan sempat melihat kamu memandangi Daniza tadi. Kamu mau alasan apa lagi, hah?" 

"Kamu pikir untuk apa aku berusaha merebut harta Daniza kalau bukan karena kamu! Revan menatap Alina dengan tatapan tajam. "Kamu tahu, Al. Aku mulai merasa lelah dengan sikap kamu yang seperti ini."

Alina tergugu. Entah mengapa ia merasa takut jika nanti Revan akan berpaling darinya. Bagaimana pun juga, Revan dan Daniza masih memiliki ikatan, yaitu anak dalam kandungan Daniza. 

"Aku tidak bisa diam saja. Aku harus cepat-cepat menyingkirkan anak dalam kandungan Daniza." 

*

*

*

Daniza berjalan mondar-mandir di depan ruangan sang bos dengan jemari saling meremas. Kejadian beberapa saat lalu membuatnya tidak enak hati, sebab Alina datang bersama Revan dan membuat keributan.

Akhirnya Daniza memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Ia baru berani masuk saat menerima sahutan dari dalam. Sang bos tampak sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Ia segera mempersilahkan Daniza untuk duduk di hadapannya.

"Maaf menganggu waktu Ibu." Daniza menunduk malu. "Saya minta maaf atas kejadian tadi." 

"Tidak apa-apa. Bukan salah kamu," jawabnya dengan mengulas senyum tipis.

Daniza bernapas lega. Tetapi, belum mampu menghilangkan perasaan tidak enak yang bersarang di hati karena kejadian salah paham dengan Alvin tadi.

"Kalau Ibu tidak nyaman dengan keberadaan saya ... saya akan berhenti bekerja dari sini. Saya tidak enak merepotkan Ibu." 

Ibu Elvira meletakkan ponsel ke meja. Ia kini terfokus dengan Daniza. "Kenapa harus berhenti bekerja?" 

"Bukannya Ibu memang tidak membutuhkan tambahan pekerja, ya?" Masih segar dalam ingatan Daniza, pagi tadi bosnya itu berkata butiknya tidak membutuhkan tambahan tenaga kerja. Alvin lah yang memaksanya menerima Daniza bekerja di sana. 

 "Maaf, kalau tadi pagi saya bersikap kasar kepada kamu. Alvin sudah menjelaskan semuanya dan saya tidak menyalahkan kamu. Jadi kamu boleh tetap bekerja di sini." 

"Terima kasih, Bu." 

Wanita paruh baya itu mengangguk.

"Oh ya, boleh saya tanya sesuatu yang agak pribadi?" 

Daniza menganggukkan kepala sebagai jawaban. Sekarang wajah Ibu Elvira tampak serius.

"Apa laki-laki tadi itu suami kamu dengan selingkuhannya?" 

Sepasang mata Daniza terpejam. Hela napasnya terdengar berat. "Iya, Bu," jawabnya agak ragu. 

Membuat sang bos menatap dengan iba. Ia turut prihatin dengan Daniza yang dicampakkan suaminya sendiri dalam keadaan hamil. Belum lagi harta warisan dari mendiang ayahnya juga dirampas. Meski begitu, ia masih bingung, mau merestui niat Alvin dengan daniza atau tidak, karena walau bagaimanapun daniza masih terikat pernikahan dengan laki-laki lain. 

"Saya ikut prihatin. Semoga kamu cepat menemukan jalan keluar untuk masalah ini." 

"Terima kasih, Bu." 

Kebisuan terjadi selama beberapa saat. Masih ada hal yang mengganjal di pikiran Ibu Elvira.

"Oh ya, sebenarnya ... ada satu hal lagi yang mau saya tanyakan ke kamu dan saya harap kamu menjawab jujur." 

"Soal apa, Bu?" 

Ibu Elvira terdiam beberapa saat seperti sedang memikirkan kalimat yang tepat agar tidak menyinggung perasaan wanita itu. 

"Apa kamu tahu bagaimana perasaan Alvin terhadap kamu?" 

Daniza terdiam. Ia pun tidak tahu perasaan seperti apa yang dimiliki Alvin terhadapnya. Karena ingatannya tentang Alvin dipenuhi dengan kenangan buruk di masa lalu.

Alvin lah anak laki-laki jahat yang membuatnya memiliki trauma hingga takut melanjutkan pendidikan.

"Tuan Alvin itu jahat, Bu," jawab Daniza ragu.

"Jahat bagaimana?"

Daniza menunduk dengan memangku kedua tangan. Membuat Ibu Elvira pindah dan duduk di sebelahnya. Daniza pasti takut menceritakan semuanya karena memikirkan status Alvin yang merupakan anak bosnya.

"Jangan takut, ceritakan saja semua ke saya." Dengan lembut, Ibu Elvira mengusap punggung Daniza.

"Saya sering dijahatin. Tuan Alvin pernah memasukkan ular mainan ke tas saya. Pernah memasukkan kecoa ke makanan saya. Dia juga sering mengancam semua anak-anak supaya menjauhi saya, jadi saya sama sekali tidak punya teman semasa sekolah. Puncaknya, dia mengurung saya di gudang sampai sore."

Ibu Elvira menarik napas dalam-dalam demi memenuhi kebutuhan oksigen dalam paru-parunya. Perbuatan Alvin benar-benar keterlaluan baginya.

"Alvin benar-benar, ya! Ini sih bukan cinta lama yang tidak kesampaian! Bodoh kamu, Alvin! Mana ada orang menunjukkan cinta dengan cara menyiksa."

**** 

1
Nurmi Surahmat
anak orang kaya dan hanya tamat SMA... miris sekali
Sisilia Prastiwi
ya ampun kak Chicaaa....aq udah beberapa x baca PCSM, dr Allanicious, dr Willy juragan pil setan dll tapi Alvin baru x ini aq baca...Lagi bingung sendiri knapa kelewat..

Baca ini ngakaknya ngelebihin dr Allan yg suka modusly. Kereeen...kereen /Kiss/
Julia Juliawati
mampir
Ferdian Sahir
Biasa
Ferdian Sahir
Buruk
Afif Mujahidin
Luar biasa
Siti Nurbaidah
Luar biasa👍👌
Nenk Nonk
kerikil tuh enaknya kita tendang tendang sampe menggelinding jauh krn ga berguna....
Nenk Nonk
aq baru gabung nih... smoga suka dg novel ini /Angry/
Tindek_shi
aduh ya Allah lebih pro dari dari dokter Allan rupanya🤣🤣🤣
Mamahnya Rayhan
Luar biasa
Ayu
Kok crita nya nanggung thor. kelanjutan nya gimana.
Ayu
Ha.. ha.. ha.. senjata mkn tuan. eric sm alvin kena prank mm nya.
Ayu
Alhamdullillah alvin sdh sadar dan ingt semua nya bersama daniza
Ayu
Thor.. tk kirain setelah alvin dan daniza menikah. mereka hidup bhgia dgn anak2 nya. ini kok di buat alvin amnesia segala. kan kshn daniza tuh kok jdi sedih trz
Ayu
Waduh.. klau sampai alvin amnesia kahn si daniza
Ayu
Semoga saja si alvin slmt ya thor
piwka
bagus banget
Ayu
Ha.. ha.. ha.. kshn kamu alvin. batal sdh mlm pertama nya
Ayu
Sdh tk cari crita kisah kelam gadis mlm gk ketemu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!