NovelToon NovelToon
Ternyata Istriku Milioner

Ternyata Istriku Milioner

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Menantu Pria/matrilokal / Tamat
Popularitas:204.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Perjodohan antara Devendra dan Sabrina yang dilakukan oleh kakek Ardian menimbulkan polemik dalam rumah tangga keduanya.


Setelah melewati tiga tahun pernikahan, keduanya nampak akur dan mulai memperbaiki diri terutama Devendra.

Sejalannya waktu, cinta mereka dipertaruhkan, di mana Sabrina tertukar dengan wanita yang mirip dengannya yang merupakan tunangan tuan Gustaf.


Pertukaran pasangan ini menumbuhkan benih-benih cinta yang dirasakan tuan Gustaf pada Sabrina, apakah Sabrina jatuh cinta pada tunangan saudara kembarnya yaitu Sandrina. Yuk kita ikuti cerita dua pasangan ini!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Pengakuan

Tuan Devendra berkoordinasi dengan dokter Diana untuk tidak menceritakan tentang bayi Sabrina yang sudah meninggal, mengingat kondisi yang terlihat masih labil pasca siuman.

Dokter Diana menyetujui kesepakatan antara dirinya dan tuan Devendra demi keselamatan pasien yang tidak mudah menerima bayinya telah meninggal dunia.

Pagi itu, Sabrina sudah diijinkan pulang oleh dokter Diana. Gadis itu terlihat ceria karena suaminya telah berubah total semenjak ia mengalami kecelakaan.

"Terimakasih dokter Diana, kami permisi dulu!" Ucap tuan Devendra lalu mendorong kursi roda istrinya menuju lobi karena asisten Lan sudah siap menunggu mereka di mobil.

Tuan Devendra menggendong Sabrina lalu di baringkan di jok mobil bagian belakang. Mereka pun siap pulang ke rumah.

Di tengah perjalanan Sabrina merasa ada yang aneh pada perutnya. Ia tidak bisa melihat perutnya sendiri karena masih menggunakan penyangga leher.

Sabrina mengelus perutnya sambil berpikir keras tentang kondisinya sendiri. Karena merasa curiga, ia pun memberanikan diri bertanya kepada suaminya.

"Mas!" Aku ko tidak merasa ada pergerakan bayi kita ya?" Biasanya bayi kita selalu bergerak setiap saat kecuali dia sedang tidur. Apakah ada masalah dengan bayiku?" Tanya Sabrina heran.

Degg...

Apa yang ditakutkan oleh Devendra akhirnya terjadi juga.

"Sayang, jika Allah memberikan kepada kita segala nikmat, apa yang harus kita lakukan?"

"Pastinya kita harus bersyukur." Ujar Sabrina.

"Bagaimana, kalau Allah mengambil lagi titipannya, apa yang harus kita lakukan?"

"Bersabar dan pasrah dengan banyak berdzikir kepada Allah, mungkin saja Allah sedang menguji kita untuk menghapus dosa, menaikan derajat dan menggantikannya dengan yang lebih baik." Jawab Sabrina.

"Bagaimana kalau Allah mengambil apa yang sudah diberikan kepada kita?" Tanya Devendra ke arah yang lebih spesifik.

"Apa maksudmu mas Devendra dengan pertanyaan itu?" Pikiran Sabrina mulai kalut.

"Sayang!" Allah sudah mengambil bayi kita." Ucap Devendra sambil menggenggam tangan istrinya dengan erat.

Sabrina langsung mengerti arah pembicaraan suaminya. Ia pun segera berucap kalimat istirja.

"Innalilahi wa innailaihi rojiuun!" Lalu memejamkan matanya dan menangis lirih.

Devendra menarik tubuh istrinya lalu membawanya kedalam pelukannya.

"Sayang, mas janji akan memberikan banyak anak untukmu agar kita tidak kesepian lagi." Devendra mencoba untuk menghibur istrinya.

Devendra sangat kagum pada Sabrina yang kuat menahan dan menerima setiap bentuk cobaan yang diterimanya. Itulah kelebihan Sabrina yang menerima bagian takdirnya dengan iman.

Tapi sekuat apapun Sabrina menghadapi ujian hidupnya, ia tetap sebagai manusia biasa yang pasti akan merasakan kehilangan yang amat mendalam.

Sabrina ingin meraung keras, tapi ia tidak ingin membuat suaminya menderita karena Devendra juga sedang sakit saat ini.

Diamnya Sabrina justru menjadi pukulan berat bagi Devendra.

"Ya Allah, Engkau telah memberikan seorang istri sebaik ini untukku tapi aku malah tidak pernah bersyukur kepadaMu.

"Ya Allah, aku mohon berilah kami ganti yang lebih baik sesuai yang Engkau kehendaki... aamiin!" Devendra berdoa dalam hatinya.

"Mas Devendra, aku ingin ke makam putraku." Pinta Sabrina.

"Sayang!"

Nanti saja kalau kamu sudah agak kuat. Jangan sekarang ya!" Bujuk tuan Devendra.

Lagi-lagi Sabrina hanya menuruti perintah suaminya tanpa mau membantah.

Sesaat keduanya terdiam tanpa ada obrolan lagi, hingga mobil yang membawa mereka akhirnya tiba di mansion mewah milik Devendra.

Indri berlari menyambut kedatangan kakak iparnya dengan penuh haru.

"Selamat datang mbak Sabrina!" Ucapnya lalu mengecup punggung tangan Sabrina dengan lembut.

"Terimakasih Indri. Mohon maaf belum bisa mengubah statusmu menjadi seorang Tante." Ucap Sabrina dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak apa mbak Sabrina. Insya Allah, suatu hari nanti, Allah akan menggantikannya dengan banyak anak yang sholeh dan sholehah untuk mbak Sabrina." Ucap Indri mencoba menguatkan hati kakak iparnya itu.

"Aamiin, terimakasih Indri, mbak masuk kamar dulu ya, sayang!" Ucap Sabrina lalu mengajak suaminya ke kamar mereka.

Devendra menggendong lagi tubuh istrinya yang masih lemah menuju kamar mereka.

Sementara itu, dua wanita yang beda usia sedang mengintip pasangan ini dari dalam kamar mereka.

Devendra mengetahui ibu sambungnya dan adik tirinya sedang mengintip mereka, namun Devendra mengacukan dua wanita itu.

Sabrina dibaringkan dengan perlahan oleh Devendra. Sabrina tetap memperlakukan suaminya dengan baik walaupun hatinya begitu nyeri karena kehilangan bayinya.

"Sayang?" Mengapa kamu begitu tegar menghadapi musibah ini karena ulahku?" Tanya Devendra penasaran.

"Jika aku marah padamu, apakah anak kita hidup lagi?" Dia sudah meninggal karena tidak siap hidup bersama kita, insya Allah aku ridho mas. Mendapat ridhomu saja, itu sudah menenangkan hati dan pikiranku mas Devendra." Ucap Sabrina sambil tersenyum getir.

"Ya Allah, Sabrina!" Aku tahu kamu sedang menipu dirimu sendiri dan terlihat kuat di depanku. Padahal aku tahu hatimu sangat lembut dan merasakan kesedihan yang sangat mendalam saat ini." Batin Devendra.

"Sayang, mas janji akan melindungimu dan membahagiakan kamu semampu yang mas bisa berikan, insya Allah, semoga kita dikaruniai lagi anak yang banyak. Mas yakin kesabaranmu akan dibalas Allah dengan setimpal." Ucap tuan Devendra sambil membelai pipi istrinya dengan lembut.

"Aaamiin!" Ucap Sabrina sambil tersenyum manis pada suaminya.

"Sayang!"

"Apa yang menjadi kekuatanmu?" Tanya Devendra pada istrinya yang begitu luar biasa sabarnya.

"Doa!"

"Siapa memberimu inspirasi?"

"Rosulullah!"

"Mengapa kamu begitu yakin akan keduanya?"

"Karena Allah. Janji Allah adalah kebenaran."

"Lantas mengapa kamu tidak membenciku atau menjauhiku seperti para wanita lain yang akan berontak jika suami mereka tidak membuat mereka nyaman?"

"Memang dalam Islam, Allah menghalalkan perceraian sekaligus yang paling Dia benci?"

"Mengapa demikian?"

"Karena iblis sedang menunggu sesuatu yang dibenci Allah yang menjadi suatu prestasi baginya adalah perceraian anak cucu Adam.

Jika anak buahnya setan dan jin menggoda orang beriman melalui sholat, puasa, sedekah dan malas membaca Alquran, itu sudah biasa dan kadang setan tidak mempan memasuki orang beriman saat ia bersujud dan berzikir karena Allah.

Jadi, satu-satunya yang membuat iblis puas adalah perceraian itu sendiri." Ucap Sabrina menggambarkan bagaimana misi iblis.

"Begitukah kejahatan iblis?"

"Karena keangkuhannya itu yang membuat ia tidak tunduk pada Allah saat di suruh bersujud pada Adam.

Padahal iblis sebelumnya adalah sosok yang paling taat kepada Allah SWT. Tapi ketika dirinya diperintahkan sujud pada manusia yang dianggapnya lebih hina penciptaannya, dia enggan untuk bersujud.

Untuk itulah Allah mengutuk iblis yang dari rupanya yang rupawan menjadi pria tua jelek dan menyedihkan. Tapi satu hal yang sangat ditakuti oleh iblis adalah setiap bacaan ayat Alqursy, yang membuat ia sangat benci.

Itulah sebabnya mengapa kita dihimbau membaca ayat itu setiap selesai menunaikan sholat setelah membaca istighfar tiga kali lalu membaca ayat tersebut.

Janji Allah untuk hambaNya yang membaca ayat itu selepas sholat yaitu neraka haram menyentuh tubuh hambaNya." Ucap Sabrina.

Keduanya memutuskan untuk istirahat setelah banyak mengobrol tentang agama.

1
iskandar kandar
Luar biasa
Sufiyanti _75
bangus ceritanya tp mulai apsode 74 sampe happy ending certanya ko agak kurang jelas mf ya... thor tetap semangat
Delita Nirayana
sabriana meninggal kenapa ya
masih tanda tanya
belum dijelaskn😴😴
Anik
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Oh Dewi
Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023
jhon teyeng
wah pect saja gustav, dia ternyata otaknya dr semua mslh ini
jhon teyeng
what...
jhon teyeng
jalan
jhon teyeng
scr tdk lgsng jiwa serakah meronta ronta🤪😜
jhon teyeng
mafianya kluar
jhon teyeng
sebegitunya deh
jhon teyeng
🤔🤪👻😳
jhon teyeng
wah byk pake topeng, repot sih kl musuh adalh org terdekat kita
jhon teyeng
bgmn ini kok jd bgni
jhon teyeng
kok bgtu sih km sabrin
jhon teyeng
biasa kl bagus bgni deh, tp mgkn jg ada yg baca tp gak mau koment sebab pasti gak terima kl sya nikah sm gustav. kira2
jhon teyeng
tuh kan bikin emosi naik turun😎😵😳
jhon teyeng
ada rasa gak trima jg baca ini, tp jgn marah ya kak, ini artinya aku yg baca ikut larut😄👍👍👍👍👍😋
jhon teyeng
nah🙄🤔😄
jhon teyeng
lho yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!