NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Halilintar

Pendekar Pedang Halilintar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Ye Fan, pemuda 15 tahun dari Klan Ye—klan kelas tiga di Kota Pelangi—dikenal sebagai anak ajaib dalam seni pedang. Namun hidupnya hancur ketika klannya diserang oleh puluhan pendekar tingkat ahli yang mengincar pusaka mereka, Pedang Giok Langit.

Seluruh klan terbantai. Hanya Ye Fan yang selamat.

Dengan luka di jiwanya dan kemarahan yang membakar hatinya, ia bersumpah untuk menjadi lebih kuat, merebut kembali Pedang Giok Langit, dan membalaskan dendam Klan Ye yang telah musnah.

Ikuti perjalanan Ye Fan di PENDEKAR PEDANG Halilintar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Aku Akan Ikut

Rombongan itu tiba di kamar pribadi Ji Hong. Ji Hong dan Ji Hun sedang duduk di sana, menyambut mereka dengan wajah yang terlalu tenang, mengenakan topeng kesedihan palsu.

Namun, di balik mata Ji Hong, tersembunyi kejutan yang begitu besar hingga hampir meledak di dadanya. Dua Bayangan Kematian! Pendekar Emas Puncak terbaik Organisasi Sembilan Bayangan! Bagaimana mungkin Ji Ping masih berdiri?!

Ji Ping tidak membuang waktu untuk basa-basi. Duka di wajahnya telah mengeras menjadi tekad baja.

"Paman Ji Hong, aku datang bukan untuk berduka," kata Ji Ping, suaranya tajam dan tidak kenal kompromi. "Aku menuduhmu sebagai dalang di balik serangan yang menewaskan Ayahku dan mencoba membunuhku. Aku menuntut untuk menggeledah kamar ini sekarang juga."

Ji Hong langsung tertawa hambar. "Omong kosong! Di tengah duka mendalam Klan Ji, kau, sang pewaris, berani memfitnahku? Aku sudah melayani Klan Ji selama tiga puluh tahun! Kau memberontak! Kau butuh bukti kuat untuk tuduhan keji ini!"

"Aku akan segera memilikinya," balas Ji Ping tegas, lalu melangkah ke dalam kamar.

Dalam hati, Ji Hong merasa sedikit lega. Semua pesan dengan Sembilan Bayangan sudah kubakar. Liontin itu menyelamatkan Ji Ping, tetapi tidak bisa berbicara. Dia tidak akan menemukan apa pun!

Namun, Ji Ping adalah tuan muda klan, bukan Pendekar tanpa otak. Dia dibesarkan untuk mengelola kekaisaran finansial Klan Ji.

Alih-alih mencari pedang atau racun, Ji Ping langsung menuju meja kerja Ji Hong, mengambil catatan keuangan pribadinya, dan membandingkannya dengan ingatannya tentang aliran dana klan.

"Paman," ucap Ji Ping, matanya menatap tajam pada selembar kertas, "Laporan keuangan pribadi ini menunjukkan adanya penarikan dana sebesar 10.000 Koin Emas dalam waktu satu bulan terakhir. Kau mencatatnya sebagai 'Pembelian Persenjataan dan Pil Khusus untuk Pertahanan Klan'."

Ji Hong mulai panik. Itu adalah jumlah yang dibayarkannya untuk Sembilan Bayangan, sengaja disamarkan di bawah dana darurat klan.

"I-itu benar! Aku membelinya untuk mengantisipasi gejolak! Senjata-senjata itu ada di gudang rahasia," jawab Ji Hong, mencoba berpura-pura tenang.

"Aku sudah mengeceknya," sela Ji Ping dingin. "Aku mengeceknya setelah serangan pertama. Barang-barang itu tidak pernah ada di gudang."

Wajah Ji Hong seketika memucat. Jawabannya mulai berbelit-belit. Keringat dingin membasahi dahinya. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan, menyalahkan sistem akuntansi lama, tetapi nadanya sudah tidak meyakinkan.

Melihat Ji Hong yang berantakan, Tetua Pertama akhirnya bergerak.

Aura Pendekar Emas Puncak miliknya yang stabil dan seimbang meledak, menekan Ji Hong hingga ke lantai. Ini adalah perbedaan antara Pendekar Emas Puncak yang tenang dan yang sedang panik.

"Ji Hong!" teriak Tetua Pertama, suaranya seperti guntur. "Ayah Ji Ping terbunuh oleh pengkhianatan di Lembah Roh, dan kini anak emas klan hampir dibunuh di kamar Ayahnya sendiri! Uang klan hilang! Jawab terus terang!"

Di bawah tekanan spiritual yang luar biasa itu, Ji Hong yang terpojok kehilangan semua rasionalitasnya. Ia tahu kebenaran telah terungkap.

Tidak ada jalan keluar!

Ji Hong melepaskan lolongan marah. Ia tiba-tiba melompat, Tenaga Dalam Emas Puncak-nya meledak. Tujuannya bukan untuk bertarung, melainkan untuk melarikan diri. Ia meluncurkan serangan bunuh diri ke arah Tetua Pertama, mencoba menciptakan celah untuk kabur ke kegelapan malam.

Namun, Tetua Pertama memiliki pengalaman bertarung puluhan tahun. Ia sudah menduga manuver pengecut ini. Dengan kecepatan yang menakjubkan, Tetua Pertama menangkis serangan itu dengan satu tangan, lalu meluncurkan serangan balik yang kuat dan tepat.

BOOM!

Ji Hong, yang berada di bawah tekanan emosional dan spiritual, tidak mampu menahan serangan itu. Ia jatuh ke lantai, Tenaga Dalamnya tersegel, dan ia terengah-engah, mengakui kekalahan.

Ji Hun, yang menyaksikan ayahnya Pendekar Emas Puncak dilumpuhkan dalam sekejap, roboh ke lututnya, wajahnya penuh keputusasaan.

Malam itu, pengkhianatan Ji Hong terungkap sepenuhnya di depan Tetua Klan. Ye Fan menyaksikan semuanya dari samping, diam dan dingin, membenarkan keyakinannya: kekuasaan selalu membusuk.

...

Setelah pengkhianatan Ji Hong terungkap, hukum Klan Ji bertindak cepat dan tanpa ampun. Pengkhianatan tingkat tinggi, apalagi dengan melibatkan pembunuh bayaran top dan menargetkan pewaris serta Kepala Klan, hanya memiliki satu hukuman.

Di hadapan para Tetua, Ji Hong dan putranya, Ji Hun, dinyatakan bersalah atas penghianatan dan percobaan pembunuhan. Tanpa menunggu penguburan Kepala Klan, keputusan final dijatuhkan.

Hukuman mati.

Hukuman tersebut segera dilaksanakan. Di dunia persilatan, tidak ada ruang bagi pengkhianat yang mengancam stabilitas klan besar. Ye Fan tidak menyaksikan eksekusi tersebut, tetapi ia merasakan tekanan spiritual di kediaman itu mereda. Ji Hong, yang arogan dan tamak, telah membayar lunas pengkhianatannya.

Keesokan harinya, pemakaman Kepala Klan Ji diadakan dengan penuh penghormatan dan kemegahan yang layak bagi pemimpin salah satu klan terbesar di Kota Awan. Ji Ping, meskipun hatinya hancur, berdiri tegak di pemakaman itu, mencengkeram liontin perak pemberian ayahnya.

Setelah duka itu, tidak ada waktu yang terbuang. Dengan dukungan penuh dari Tetua Pertama dan Tetua lainnya, Ji Ping secara resmi dilantik sebagai Kepala Klan Ji yang baru. Ia kini memegang kendali penuh atas kekuatan dan kekayaan klan.

Meskipun masih muda, krisis yang ia hadapi dan ketegasan yang ia tunjukkan dalam mengungkap pengkhianatan telah memberinya otoritas yang tak terbantahkan.

Di malam harinya, Ji Ping, kini sebagai Kepala Klan, memanggil Ye Fan untuk pertemuan pribadi.

"Saudara Ye Fan," kata Ji Ping, yang kini duduk di kursi Kepala Klan, meskipun masih terlihat lelah, tetapi matanya memancarkan tekad baru. "Terima kasihku tidak akan pernah cukup. Kau tidak hanya menyelamatkan nyawaku, tetapi kau menyelamatkan seluruh Klan Ji dari pengkhianatan Ji Hong."

Ji Ping kemudian mengubah nadanya dari ucapan terima kasih pribadi menjadi perhitungan klan yang serius.

"Aku tahu, kau tidak hanya sekadar Pendekar Emas Awal, tapi kini Pendekar Emas Menengah. Kecepatan kultivasimu, bakat pedangmu, dan Elemen Petirmu ... Klan Ji saat ini sangat beruntung bisa berhubungan baik denganmu. Aku berniat membangun aliansi yang kuat dan menguntungkan kedua belah pihak di masa depan."

Ji Ping menjabat tangan Ye Fan dengan erat. "Aku akan menjagamu dan menghormatimu, dan Klan Ji akan mendukung ambisimu."

Ye Fan, yang selalu mengedepankan efisiensi dan sumber daya, dengan senang hati menerima tawaran itu. Klan Ji adalah sumber daya finansial, informasi, dan jaringan yang sangat berharga di Kota Awan—sesuatu yang ia butuhkan untuk mendanai balas dendamnya di masa depan.

Dengan aliansi terjalin, Ji Ping kembali ke topik Turnamen.

"Saudara Ye, kau sudah melihat apa yang terjadi. Aku butuh sekutuku menjadi yang terkuat," kata Ji Ping, menghela napas. "Pil Pembersih Sumsum adalah harta yang akan melengkapi fondasi Tulang Beruangmu. Aku ingin kau berpartisipasi. Semua biaya pendaftaran dan kebutuhanmu selama Turnamen akan sepenuhnya diakomodasi oleh Klan Ji."

Ye Fan tidak ragu lagi. Ia menatap ke luar jendela, pikirannya fokus pada Pil Pembersih Sumsum dan Manual Pedang Bintang—sumber daya yang akan membawanya ke Ranah yang lebih tinggi.

"Aku akan ikut," jawab Ye Fan singkat. "Siapkan pendaftarannya."

Kepala Klan Ji yang baru, Ji Ping, tersenyum lebar. Ia baru saja kehilangan ayahnya dan menghadapi pengkhianatan, tetapi kini ia telah mengamankan aliansi paling berharga bagi masa depan klannya.

1
saniscara patriawuha.
gasssd polllllll....
saniscara patriawuha.
gasssss.
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
saniscara patriawuha.
gassss pollllll..
saniscara patriawuha.
tingkatkan lagi mc nya biar lebih sat set sat set,,,
saniscara patriawuha.
lanjutkennnnnn....
saniscara patriawuha.
gassssdd....
𝕸𝕬𝕾𝕿𝕰𝕽𝕾 𝕷𝕰𝕰, 𝕬𝕸𝕶
Mantap
udenk
goooos
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
🌼🆚🐝
tdk sprt di awal alurnya,terlalu byk penjelasan yg di ulang2
🌼🆚🐝
keren
🌼🆚🐝
crazy up babang💪💪💪💪
Jojok Supriyanto
bukankan Ji Hong ayahnya Ji Hun ya... koq ini jadi pamannya...
Dante-Kun: Hehe 🤭🤭 otornya ngantuk, makasih udah di kasih tau, langsung revisi sekarang
total 1 replies
Jojok Supriyanto
empat ditambah tujuh, sebelas Thor..
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!