NovelToon NovelToon
Mawar Berduri (Roselina)

Mawar Berduri (Roselina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:86.7k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Ini adalah kisah Si pemeran antagonis di dalam sebuah novel. Wanita dengan sifat keras hati, kejam, dan tidak pernah peduli pada apapun selama itu bukan tentang dirinya sendiri.

Seperti pemeran antagonis dalam sebuah cerita pada umumnya, dia ada hanya untuk mengganggu Si protagonis.

Tujuan hidupnya hanya untuk mengambil semua yang dimiliki Si protagonis wanita, harta, karir, kasih sayang keluarganya, bahkan cinta dari protagonis pria pun, ingin ia rebut demi misi balas dendamnya.

"Aku akan mengambil semua yang Karina dan Ibunya miliki. Aku akan membuat mereka menanggung karma atas dosa yang meraka perbuat pada Ibuku!" ~ Roselina ~

"Apa yang kau lakukan itu, justru membuat mu mengulang kisah Ibu mu sendiri!" ~ Arsen ~

"Ternyata, laki-laki yang katanya pintar akan menjadi bodoh kalau sudah berpikir menggunakan perasaannya, bukan otaknya!" ~ Roselina ~

Akankah Roselina Si wanita yang tak percaya dengan yang namanya cinta itu akan berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta terancam batal

"Apa ini rencananya untuk menghancurkan pesta ulang tahun pernikahan Ayah dan Ibu?"

"Maksud mu?" Arsen mengernyit menatap wajah sendu Karin yang meratapi gagalnya pesta kedua orang tuanya.

"Iya. Dengan begitu pasti pesta nanti akan dibatalkan, makanya dia membuat rencana menghilang ini untuk menghancurkan semuanya!" Karin terlihat panik dan cemas karena tak ingin pesta kedua orang tuanya hancur. Ini adalah hari kebahagiaan Ibunya yang baru saja bisa Ibunya dapatkan setelah sekian lama.

Dari dulu mereka selalu menahan untuk merayakan kebahagiaan itu karena masih ada Neneknya yang masih hidup dan selalu menentang perayaan apapun setelah kepergian Melisa. Jadi baru tiga tahun belakangan ini Leo dan Hilda bisa merayakan hari bahagia mereka itu.

Makanya Karin tak ingin semua itu gagal karena dia tidak mau Ibunya bersedih. Sudah begitu lama Ibunya menahan semuanya, jadi dia berharap sekarang Ibunya bisa bahagia.

"Kau salah Karin, Rose pergi bukan karena itu. Dia bahkan tidak tau apa-apa tentang pesta itu karena kalian sengaja tidak memberitahunya. Dia pergi karena salahku yang membawanya menjauh ke rumah Ibu, dan dia tau semuanya!" Jelas Arsen yang membantah dugaan Karin tadi.

"Jadi Rose tidak ada yang memberitahu Rose tentang acara ini?" Leo tampak terkejut. Dia kira semua orang sudah memberitahu putrinya itu.

"Maaf Ayah, kami memang sengaja tidak memberitahu Kakak karena Ayah tau sendiri kalau dia tidak pernah menyukai Ibu. Kami tidak mau acara ini berantakan karena Kakak menghancurkannya!"

"Sekarang kita cari Rose dulu. Kalau sampai nanti siang belum ditemukan juga, batalkan saja acara ini!" Putus Leo membuat Arsen mengangguk dengan tegas.

"Baik Ayah, aku mengerti!" Sahut Karin juga. Dia menatap Arsen yang mulai menjauh. Ada sorot kecewa dari matanya melihat Arsen yang terlihat begitu mengkhawatirkan Rose.

Sekarang Arsen kembali ke kamar Rose untuk membersihkan diri dan mengganti bajunya yang sudah sejak kemarin ia pakai itu.

Arsen memasuki kamar yang terasa begitu sepi itu. Harum parfum yang sering Rose gunakan langung menyapa hidungnya, begitu pekat seperti saat Rose berada di dekatnya.

Tiba-tiba terbesit sesuatu dipikiran Arsen. Dia bukan mengambil baju ganti untuknya, namun dia malah membuka laci dan juga lemari milik Rose. Arsen mencari apapun yang bisa membuatnya sedikit lebih tau tentang Rose.

Arsen yang begitu penasaran melihat apapun yang ia temukan. Tumbuhan buku dan kertas juga ia baca satu per satu. Sampai akhirnya Arsen menemukan laporan medis yang letaknya berada di dalam sebuah buku besar. Seperti sengaja disembunyikan di salam sana agar orang lain tidak melihatnya.

"Ini tahun saat Rose masih di sekolah menengah atas. Jadi dia didiagnosa depresi seperti itu sejak remaja?" Tubuh Arsen langsung terasa lemas sampai dia bersandar pada kemari kaca dibelakangnya.

"Apa dia sudah mengkonsumsi obat itu sejak dulu?" Gumam Arsen karena di sana hanya tertera laporan pemeriksaan Rose saja. Tidak ada informasi apapun mengenai obat itu.

Tapi akhirnya Arsen tau dimana Rose melakukan pemeriksaan. Mungkin besok Arsen akan menemui dokter itu. Yang penting sekarang, Arsen harus menemukan Rose terlebih dahulu.

Sementara di bawah sana, Orang-orang sedang mulai cemas karena kabar yang Arsen bawa tadi. Hilda dan Leo juga sudah sepakat untuk membatalkan acara nanti siang kalau Arsen belum juga menemukan Rose.

"Ibu" Karin memeluk Ibunya, dia diam-diam menitikkan air matanya dalam dekapan hangat sang Ibu.

"Tidak papa. Ibu tidak papa sayang, jangan menangis. Sekarang keberadaan Kakak mu lebih penting daripada pesta yang sebenarnya tidak perlu diadakan ini!"

"Tapi Ibu, dari dulu Ibu dan Ayah sama sekali belum pernah merayakan pesta pernikahan kalian. Dulu Nenek selalu melarangnya dan setelah kepergian Nenek, Ayah baru dua kali merayakannya, sekarang harusnya hari bahagia Ayah dan Ibu lagi!"

Karin sangat antusias saat hari ilang tahun pernikahan kedua orang tuanya tiba, karena Karin tau dulu mereka sama sekali tidak merayakan hari pernikahan mereka.

Karin tidak pernah melihat Ibunya menjadi Ratu sehari di hari pernikahannya sendiri. Jadi setiap momen bahagia Ibunya, Karin selalu ingin Ibunya merasakan apa yang wanita lain rasakan.

Ibunya sudah cukup menderita selama dua pulih tujuh tahun ini. Seharusnya, sekarang Ibunya mulai merajut kebahagian bersama Ayahnya. Tapi apa daya, yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan harapannya.

Meski Ibunya mengatakan tidak apa-apa. Namun Karin bisa melihat kesedihan di mata Ibunya. Sebagai anak yang sangat menyayangi Ibunya, Karin tentu saja merasa tak tega. Hatinya ikut terasa pedih. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya Ibunya yang telah tersakiti selama dua puluh tujuh tahun ini.

Terkadang Karin juga merasa bersalah karena kehadirannya justru mempersulit Ibunya. Seandainya saja dulu dia tidak lahir ke dunia ini, pasti semua tidak akan jadi seperti ini.

"Hari bahagia bukan cuma saat ini saja Karin. Melihat kamu tumbuh menjadi putri Ibu yang cantik, lembut dan menyayangi Ibu seperti ini saja sudah membuat Ibu bahagia setiap hari!" Hilda mengusap kepala Karin dengan penuh kasih sayang.

"Karin janji Bu, Karin pasti akan membuat Ibu bahagia. Karin akan perjuangkan semua yang menjadi Hak Ibu!" Karin menatap Ibunya dengan penuh keyakinan.

"Ibu percaya sama kamu Karin. Tapi satu pesan Ibu, jangan memaksakan sesuatu yang memang bukan ditakdirkan untuk kita. Itu jelas akan menyakiti diri kita sendiri. Cukup Ibu saja yang sudah pernah jatuh ke lubang yang Ibu buat sendiri. Kamu jangan pernah mengulangi kesalahan Ibu!"

"Baik Bu, Karin mengerti!" Sekali lagi Karin memeluk Ibunya. Pelukan terhangat yang tidak bisa dimiliki oleh semua orang, termasuk Rose.

Tok..tok..

Arsen buru-buru menyimpan kembali kertas yang baru saja ia temukan ke tempat biasa karena ada yang mengetuk pintu kamar Rose. Udah bisa ia pastikan kalau orang di luar sana bukanlah Rose karena tidak mungkin pemilik kamar harus mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk.

"Tuan, ini Bi Neti!"

Arsen yang sudah dekat dengan pintu langsung membukanya untuk asisten rumah tangga yang terlihat begitu menyayangi Rose itu.

"Ada apa Bi?" Tanya Arsen setelah dia membuka pintu. Dia melihat Bi Neti dengan tatapan yang panik dan cemas.

"Tuan Muda, saya dengar tadi Tuan sedang mencari Nona yang tiba-tiba menghilang, apa benar begitu?"

"Benar, jadi Bi Neti mendengarnya?" Arsen kembali dibuat terheran-heran, bahkan Bi Neti saja terlihat begitu khawatir dengan keberadaan Rose dibandingkan dengan keluarganya sendiri.

"Maaf kalau saya lancang Tuan Muda!" Bi Neti tampak ketakutan.

"Tidak papa. Tapi ada apa Bi Neti menemui saya?"

"Begini Tuan, sepertinya saya tau dimana keberadaan Nona!"

"Benarkah? Dimana dia Bi?" Arsen berharap ada satu saja petunjuk untuk menemukan keberadaan Rose.

1
Cindy
lanjut
Aprisya
ide bagussssss good job rose🥰🥰🥰
Yati Siauce
gak komen lah thor aku mlm in lagi males ngetik
A&A
apa benar ibu rose bunuh diri???🤔🤔🤔 aku rasa ibu rose bukan bunuh diri tp di bunuh. 🤔🤔🤔
Nanin Rahayu
yg penting jgn Rose dlu yg cinta
Rina Wati.S
/Joyful//Joyful//Joyful/ Arsen... Arsen... jd laki polos bgt
Rina Damayanti
aslinya udah mulai tertarik baru liat mata belum yg lain sen, kayanya si arsen duluan yg jatuh cinta
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Arsen mudah ditipuuu asal rose selalu menampakan sisi lemahnya aja.
🌷Vnyjkb🌷
impas!!! km jg berKali Nipu rose!!
blm sadarkahhh????!!
🌷Vnyjkb🌷
lidi pingin tak sambel beberrrrnya!! org itu jadi Air, jgn jd Api!!!
Diva Yuwena
Nahh bener kan feeling ku kalau Rose menggunakan Arsen untuk bikin Karin cemburu,pasti ujung"a Rose cinta beneran sama Arsen,
Jumi🍉
Namanya juga Rose kamu maju selangkah Rose udah maju duluan seratus langkah.🤪
Herman Lim
Arsen u kena jebakan Batman lihat aja nanti u bakalan bucin bgt sama rose dan kamu akan lihat seberapa naif Kiran nanti nya melebih Emak nya 🤣
Hanima
tambah akakkkkk 🤭
Ikaaa1605
Wkwkwkwkwk arsen arsen
partini
hemmm Arsen kategori. 1/2 ons
Agnezz
Arsen mah gampang dibodohi wanita, dengan menunjukkan ketidakberdayaan si wanita, Arsen langsung terenyuh membantu. Merasa jadi hero ya Sen😅😅
olyv
roseee
Andyranymous
Ayo semangat thor,ag menantimu💪💪💪
Andyranymous
Bau2 nya kalo dah bucin bs jd suami2 takut istri si Arsen🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!