Persiapan pernikahan antara keluarga Atmajaya dan Gondo kusumo sudah disepati sejak anak-anak mereka masih remaja. Sejak bekerja sama dalam bisnis kedua keluar ini memang sudah sangat akrap untuk mempereratnya mereka setuju menjodohkan kedua putra dan putri mereka.
Dimas dan Erlita keduanya baru akan bertemu pada saat acara lamaran di gelar. Karena dimas berada di Amerika unuk sekolah dan juga bekerja disana. Semua berjalan lancar sampai peristiwa besar yang terjadi dikeluarga atmajaya.
Erlita yang harusnya menikah dengan dimas digantikan oleh adiknya erina. Erina terpaksa harus melanjutkan kisah berjodohan kakaknta dengan dimas karen erlita meninggal dalam suatu kecelakaan.
Menikahi jodoh kakak ku erina harus meneruskan perjodohan antara keluarga atmajaya dan gondo kusumo.
Akankah pernikahan ini berhasil......atau sebaliknya ..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bondan wardoyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Setuju
Mendengar apa yang dikatakan pak prabu membuat pak rudi dan istrinya cukup terkejut. Hal ini sama sekali tidak terlintas di pikiran mereka. Menjodohkan adiknya dengan jodoh kakak sendiri. Pak rudi pun ragu apakah erina mau menerima ide ini.
" Mas apakah dimas sudah setuju dengan rencana ini" tanya pak rudi penasaran.
" Sebelum kami memberitahu dimas kami ingin tau dulu bagaimana pendapat kalian, setelah kalian setuju baru kami akan memberitahu dimas"
" Iyaa saya rasa ini bukan ide yang buruk malah rencana ini sangat baik untuk keluarga kita juga dimas dan erina, yang sudah terikat pernikahan saja bisa turun ranjang sementara dalam hal ini dimas dan erlita dulu baru sebatas bertungaan, kami hanya ingin tali persaudaraan kita semakin erat dengan adanya pernikahan anak-anak kita" tambah ibu dimas.
" Kalau di pikir-pikir memang tidak ada salahnya mb.. mas.. tapi bagaimana dengan dimas dan erina sendiri saya ragu mereka akan setuju" mama erina menyambung.
" tidak usah buru-buru untuk diputuskan lebih baik dicoba bicara dengan keluarga besar dulu bagaimana pendapat mereka dengan rencana ini"
" Begini mas prabu pada dasarnya nantinya yang akan menjalani adalah dimas dan erina saya sendiri tidak merasa keberatan dengam rencana ini tapi saya rasa tetap saja kita kembalikan lagi ke anak-anak, jika salah satu dari mereka ada yang tidak setuju rencan ini tidak akan terjadi tapi jika mereka berdua setuju kita laksanakan saja secepat mungkin" jawab pak rudi
" Saya juga setuju dengan itu dek.. mari kita sama-sama bicara pada anak- anak dan tanya pendapat mereka"
Hari berikutnya
Dirumah keluarga atamajaya malam ini sengaja kakake mengadakan acara makan malam dirumah bersama anak dan cucu. Pak atamajaya sendiri memiliki 3 orang anak, yang pertama adakah pak rudi dan ke dua adik perempuanya rani dan reni.
Malam ini semua makan malam di meja besar bersama-sama. Sudah menjadi tradisi dikeluarga ini setiap satu bulan sekali selalu berkumpul dirumah atmajaya.
Reni sendiri tidak tinggal di jakarta dia mengikuti suaminya tinggal di surabaya sementara rani tinggal di singapure tapi dia sering pulang ke jakarta. Hari ini formasi lengkap semua bisa berkumpul dirumah.
Makan malam kali ini terasa ada yang kurang tanpa ke hadiran erlita kursi yang biasa erlita pake kini dibiarkan kosong. Sesekali semua orang memandang ke kursi itu. Tau suasana menjadi sedih kakek memanggil toni untuk ikut makan malam bersama.
Toni memang hampir setiap hari ada dirumah atmajaya bahkan dia juga sering menginap.
" Ton...ayoo ikut gabung makan malam bersama "
" Tapi tuan......bukankah ini adalah acara keluarga tak pantas rasanya jika saya ikut bergabung "
" Kamu sudah berapa lama berkeja dengan rudi " tanya pak atamajaya
" sudah lama tuan kurang lebih 8 tahun "
" Ya sudah duduk dikursi itu" kakek menunjuk kursi mikik erlita.
" Iyaa ton...duduk dan ikut makan berasama " perintah pak rudi
Tonipun tak bisa menolak lagi dia lalu duduk dan ikut bergabung dengan mereka. Setelah makan malam keluarga itu pindah ke samping rumah pinggir kolam ikan milik kakek. Sementara erina dan para sepupu memilih untuk nonton film ruang tengah. Kehadiran mereka cukup menghibur rasa sepi erina karena tidak ada erlita lagi.
Sementara pak rudi menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan soal perjodohan dimas dan erina. Tampak semua cukup terkejut. Tapi pada dasarnya tidak ada yang keberatan dengan hal ini malah kakek sangat setuju dengan rencana ini. Semua persiapan pernikahan sudah disiapan cuma kali ini posisi erlita akan digantikan erina.
Bukankah erina pernah berjanji dia akan menikah dengan siapun orang yang kita pilihkan, kakek mengingatkan mengenai janji erina.
" tidak ada salahnya jika dicoba siapa tau memang dimas berjodoh dengan erina bukan dengan erlita"
" Tapi pak bagaimana jika erina keberatan atau sebaliknya dimas yang keberatan"
" ya...kalau ada salah satu yang keberatan ya tidak udah jadi biarkan mereka menentukan sendiri, tapi pesan bapak jika mereka setuju lakukan segera tidak perlu pesta mewah dan meriah yang penting mereka syah baru akan dipikirkan soal pesta" tagas kakek
Yang lainya tampak setuju dengan hal itu sekarang tinggal kapan bicara pada erina dan siapa yang akan bicara mengenai hal ini.
Tiga hari berikutnya dihari minggu rencanya siang ini papa dan mama akan bicara pada erina mengenai rencana ini. Mama menghampiri erina dikamarnya dan memintanya untuk turun kebawah.
" Ada apa sih ma....harusnya erina kebawah sekarang apa ada yang penting mah..."
" iyaa papa mau bicara penting yuk turun..."
Erina dan mama segera turun kebawah terlihat papa sudah menunggu mereka. Kakek dan nenek sengaja pergi untuk memberi kesempatan mereka berbicara. Papa menyuruh erina duduk disampingnya dan juga mama. Papa mulai bicara dengan hati- hati mengenai rencana tersebut. Begitu mendengar penjelasan papa erina sangat terkejut dan cukup marah dengan papa dan mama.
" pa...ma...apa gak salah ide macam apa ini mas dimas itu jodoh kak erlita bukan jodoh erina, pa....giamana perasaan papa dan mama bagaimana mungkin erina bisa menikah dengan tunangan kak erlita, gak...pa....erina gak mau erina gak mau menyakiti kakak erina gak mau merebut milik kakak.....erina gak mau......" erina tampak samangat emosional sampai- sampai air matanya tak terbendung.
" erina.....erina....sadar sayang kakak kamu sudah gak ada sudah meninggal dia tidak akan pernah merasa sakit hati atau apapun itu namanya, papa dan mama sudah memikirkan ini dengan baik, lebih baik jika hubungan ini dilanjutkan niat baik ini di teruskan hanya sekarang kamu lah yang menjadi pengantinya bukan kakak mu"
" Gak...pa.....erina gak bisa...walau kakak udah gak ada erina gak mungkin tega"
" Erina ikut mama sekarang......" mama menarik tangan erina kekamar erlita papa juga mengikuti mereka dari belakang.
Begitu masuk mama membuka lemari besar yang ada dikamar erlita. Mama mengeluarkan banyak barang yang membuat erina semakij bingung.
" lihat erina.....lihat ini semua.....semua ini adalah barang-barang yang kakak kamu siapankan untuk kamu, dia memilihnya sendiri mulai dari perhiasan, baju-baju ini, sepatu ini bahkan tas dan semua barang ini!!! dia menyiapkan semua ini buat kamu entah mungkin ini firasat alam bawah sadarnya erlita bahkan belum membeli apapun untuk keperluanya, setiap mama suruh dia selalu bilang nanti tunggu kamu pulang, sementara semua keperluan kamu dari yang paling kecil sampai yang besar sudah dia persiapkan sendiri, kalau kamu tau semua warna yang erlita pilih baik itu dekorasi undangan dan semuanya itu semua adalah warna kesukaan kamu"
Erina hanya bisa menangis melihat barang-barang yang ada diatas tempat tidur kakaknya. Erina jadi teringat jika kakaknya juga menyuruhnya untuk mencoba baju pernikahanya menyuruhnya untuk bertemu dimas dan....dan....dimas mengajaknya memilih perhiasan dan barang-barang lainya.
Ya Allah apa ini apakah ini semua pertanda dari Mu yang baru aku sadari. Bahkan erina sangat ingat semua barang yang dibelinya bersama dimas di amerika adalah sesuai selerany. Kaki erina lemas dia menjatuhkan tubukan dan bersimpuh disamping tempat tidur. Sambil beruraian air mata.
" Entah ini semua kebetulan saja atau emang ini adalah sebuah pertanda mama juga baru menyadarinya beberapa waktu lalu, kenapa erlita begitu mementingkan mencari semua keperluan untuk kamu bukan untuk dirinya" mama pun tak kuasa menahan air matanya.
Papa yang melihat ini juga tak kuasa menahan tangianya air matanya pun jatuh juga.
" erina papa tau ini berat buat kamu sayang tapi semua ini juga demi kebaikan kamu sekarang hanya kamu yang kami miliki kepada siapakah kami akan menyerahkan putri kami satu-satunya keluarga gondo kusumo adalah yang paling kami yakini bisa menjaga dan nerima putri kami satu-satunya ditengah keluarga mereka.
Erina hanya terdiam disana masih menangis dan menangis tak disangka kakaknya begitu memikirkanya memperhatinya. Sungguh sangat tulus kasih sayang kakaknya untuk dirinya. Ya Allah harus apakah erina apa ysng harus erina lakukan. Setelah cukup lama berdiam diri akhirnya erina membuka suaranya.
" Pa....maa...kasih waktu erina untuk berpikir tolong tinggalkan erina sendiri disini dulu"
Papa dan mama kemudian meninggalkan erina sendiri dikamar erlita.
Ditempat lain.
Bapak dan ibuk dimas juga sedang melakukan hal yang sama. Kebetulan sudah 2 minggu dimas pulang ke tanah air. Karena permintaan bapak untuk membatunya di kantor yang sedang ada masalah cukup serius.
Dan dimas pun terpaksa pulang ke tanah air untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi di perusahaan.
Bersambung............wah bagaimana ya reaksi dimas penasaran kan.
kok berasa kyk nonton film India ya??
byk baju dan perhiasan..
😃😂
Gak kok✅
tolong ya thor di perhati kan..😃🙏🏻🙏🏻