NovelToon NovelToon
3M's True Love

3M's True Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Cerita ini berkisah tentang perjalanan ketiga saudara kembar...Miko, Mike, dan Miki dalam menemukan cinta sejati. Bisakah mereka bertemu di usianya yang sangat muda?
Ikuti kisah mereka bertiga ^^



Harap bijak dalam membaca...
Plagiat dilarang mendekat...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Gue paham tapi kalau orang melihat Rani itu beda. Meskipun Rani memakai baju tidak layak pakai masih kelihatan kalau Rani itu seperti ratu"

"Ya...karena kita memilih untuk tidak menunjukkan karena gue sendiri berpikir. Kenapa orang cuma melihat fisik saja?"

"Ya. Kalau lihat level gue memang beda jauh dari Rani bahkan kalian. Gue bisa masuk karena beasiswa, sih. Gue juga harus mempertahankan beasiswa gue" kata Silvia pelan.

"Gue gak bermaksud menyinggung lo. Tadi gue cuma membandingkan diri gue dengan Rani" kata Winda dengan merasa tidak enak.

"Gue paham. Lo jangan khawatir" kata Silvia dengan tersenyum.

Silvia berpikir.

"Gue masih penasaran alasan mereka putus. Gimana bisa? Bukankah mereka pasangan favorit?"

"Bukankah seharusnya lo senang Miko putus dengan Rani?" kata Winda menyindir.

"Ya..."

"Sil, gimana kalau lo tanya sendiri dengan Rani?" kata Novita.

"Ha? Tanya sendiri? Lo gak salah, Nov?"

"Kenapa gak?"

"Sembarangan lo. Kalau gue tanya Rani akan tahu kalau selama ini gue ada sesuatu dengan Miko apalagi gue gak begitu dekat dengan Rani"

"...tapi Rani gak sesombong yang dipikirkan kalian. Gue pernah ingin buang air kecil. Gue benar gak tahan dan menunggu antrian lalu akhirnya siswi yang masuk sudah keluar. Giliran Rani yang seharusnya masuk tapi justru dia menawarkan gue masuk dulu. Ketika itu memang gue gak bisa menahan sehingga menimbulkan gerakan aneh. Menurut gue Rani paham kalau gue sangat ingin buang air kecil"

Silvia berpikir.

"Siapa tahu karena lo selevel dengan dia" kata Winda.

"Jangan berpikir negatif dulu dengan Rani"

"...tapi kalau untuk tanya pribadi memang tidak bisa, Nov. Gue gak sedekat itu dengan Rani" kata Silvia pelan.

"Benar juga. Apa gue bantu tanya kepada Rani?" kata Novita.

Silvia berhenti berpikir dan menggeleng dengan tersenyum.

"Gak perlu. Terima kasih"

"Lo yakin gak mau gue bantu?"

Silvia mengangguk.

"Biarkan hal itu jadi masa lalu mereka" lanjut Silvia.

Miko mengambil handphonenya dan melihat tidak ada balasan sekalipun dari Rani. Miko kembali membaca isi chatnya kepada Rani.

Miko : Rani, ayo bertemu lagi. Aku mau bicara sesuatu

***

Miko : Rani, tolong dengar aku sekali saja

***

Miko : Rani, aku ke rumah kamu ya?

Miko menghela napas.

"Apa gue langsung datang saja ke rumahnya?" pikir Miko pelan.

Miki melihat Miko terus memandang handphone lalu berpikir sebentar dan berdiri di dekat pintu kamar Miko.

"Kak Miko"

Miko segera meletakkan handphone lalu menoleh dan melihat Miki. Miki berjalan masuk dan menghampiri Miko.

"Kak Miko, gue mau tanya satu hal?"

Miko merasa heran Miki tidak segera tanya. Miki duduk.

"Di sana ada seorang siswi yang bernama Novita?"

"Di sana?"

"Di sekolah Kak Miko"

"Gue gak tahu"

Miki merasa heran.

"Di sana gue cuma belajar jadi gak pernah menghiraukan sekitar"

"Sedikitpun?"

"Ya"

Miki melihat sepertinya Miko belum bisa diganggu. Miko terlihat masih murung.

"OK" kata Miki dengan berdiri.

"Kenapa? Lo tanya pasti ada maksud"

"Gak ada apapun"

"Kenapa?" tanya Miko dengan merasa ingin tahu.

Miko berpikir sebentar.

"Gimana lo bisa menebak kalau siswi yang bernama Novita satu sekolah dengan gue?"

"Gue cuma usil tanya" kata Miki dengan berjalan pergi.

Akhirnya Miko memikirkan kembali Rani dan melihat kembali chatnya kepada Rani.

"Kamu gak merespon chat aku" pikir Miko sedih.

Keesokan harinya. Pukul 08.30. Miko datang ke rumah Rani dan Rani yang keluar tidak sengaja melihat Miko. Rani menghela napas dan berjalan menuju pintu gerbang lalu melihat Miko bicara kepada satpam dan Rani keluar. Miko melihat Rani dengan merasa senang.

"Pak, tinggal sebentar ya?"

"Baik, Non" kata satpam itu.

Dia berjalan pergi dan Rani melihat Miko.

"Kenapa kamu ke sini?" tanya Rani dengan mengerutkan dahi.

"Kamu gak mau menyuruh aku masuk?"

"Gak perlu basa basi. Kenapa kamu ke sini?"

"Kamu gak menganggap chat aku" kata Miko tidak semangat.

"Kamu ada chat?" tanya Rani pura-pura tidak tahu.

MIko memegang tangan Rani.

"Rani, tolong kembali bersama aku ya? Aku masih sangat menyayangi kamu" kata Miko memohon.

Rani melepaskan tangan Miko dengan merasa tidak senang.

"Apa kamu lupa alasan aku minta berakhir dengan kamu?"

"Aku janji akan berubah"

"Kamu mau berubah? Yakin?"

"Ya. Aku janji" kata Miko meyakinkan Rani.

"Apa kamu lupa yang aku lakukan sebelumnya dengan kamu? Aku sudah berulang kali memberi kesempatan kamu. Kamu janji dan kita kembali lalu putus lagi dan janji. Putus, janji, putus, janji. Kita sudah terlalu sering putus karena alasan yang sama. Apa belum cukup kesabaran aku untuk memberikan kesempatan kamu?"

Miko merasa sedih.

"Aku lelah. Ternyata kamu memang tidak berubah, Miko" kata Rani putus asa.

"Sekarang ini aku janji"

Rani berdekatan dengan Miko dan menatap ke dalam matanya.

"Apa kamu benar masih menyayangi aku?" tanya Rani pelan.

"Ya. Tentu saja. Perasaan itu gak pernah berubah" kata Miko meyakinkan Rani.

"Kenapa tapi kamu susah berubah? Tidak maupun bersama aku kamu tetap saja"

Rani menggeleng pelan.

"Tidak bisa berubah" lanjut Rani pelan.

Miko semakin sedih dan Rani melihat sebentar ke arah lain dengan berusaha tidak sedih.

"Miko, gak ada yang bisa dibanggakan dari orang yang sombong. Aku juga harus banyak menahan malu ketika beberapa teman aku membicarakan kamu. Aku juga gak nyaman. Menurut aku mau kamu sempurna layaknya raja tapi disertai dengan kesombongan..."

Rani menggeleng.

"...maaf...aku tidak senang. Kenapa kamu harus sombong? Semua manusia itu sama" lanjut Rani pelan.

Miko mau bicara.

"Aku juga masih menyayangi kamu"

Miko tidak jadi bicara dan mereka saling melihat.

"...tapi aku gak mau kembali lagi selama kamu masih mempertahankan sifat sombongmu itu jadi..."

Rani memegang tangan kanan Miko dengan pelan dan Miko melihat sebentar tangannya yang dipegang.

"...kalau kamu mau kita kembali bersama berubahlah dulu" lanjut Rani pelan.

Mereka saling melihat cukup lama dan Rani melepaskan tangan Miko.

"Aku masuk dulu" kata Rani dengan berjalan masuk.

Miko melihat kepergian Rani dan mau berjalan mengejar tapi pintu gerbang sudah ditutup. Miko merasa sedih. Pukul 15.00. Mike berjalan ke arah taman dan melihat Sasha yang sudah duduk lalu berjalan menghampiri dan duduk di sebelahnya.

"Mike" panggil Sasha dengan wajah yang sumringah.

Sasha segera memeluk dengan tersenyum senang dan Mike berusaha tersenyum.

"Kita mau merayakan gimana? Kita berhasil naik kelas" kata Sasha dengan nada manja.

Mike melepaskan pelukan Sasha dengan berusaha tersenyum.

"Aku gak mau merayakan"

"Hmm? Lalu?" tanya Sasha manja.

"Justru gue mau hubungan kita selesai" 

Sasha terkejut.

1
Delita bae
💪💪💪👍👍🙏
Delita bae
mangat ya😁😇
Delita bae
saya mampir 😊dukung juga karya saya🙏
semangat💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!