KU TERIMA JANDAMU

"Tapi Pak Hasbi...Tuan Romi ...Dia bisa marah pada saya . Dia bisa memecat saya.." Protes manager

"Aku yang akan bertanggung jawab dalam hal ini... " ucap Pak Hasby cepat.

Aku terdiam.Aku menjadi salesman... hahaha.. itu lucu sekali.

Dia akan menjadikan anak tunggal pemilik perusahaan ini sebagai salesman..konyol sekali.batinku.

Salesman ... tiba tiba saja kata itu mengingatkan aku pada suami kristy . Ya dulu dia adalah seorang salesman . Dia dulu meninggal saat masih bekerja keliling . Bahkan dia masih mengenakan seragam kerjanya saat aku menabraknya . Apakah aku terkena karma karena pernah merendahkan pekerjaan nya itu...

Tiba tiba aku terngiang kembali dengan kata kataku sendiri saat merendahkan Kristy dan pekerjaan suaminya.

memory...(bab 4)

"Aku terluka hati dan jiwaku Pa... sakit...sakit sekali rasanya kehilangan Bulan . Tapi wanita itu terus menggangguku . Tolong Papa urus wanita itu juga . Pria yang meninggal itu cuma salesman.. jadi aku yakin kalau wanita itu orang miskin . Dia menggangguku pasti cuma karena uang . Jadi berikan dia uang berapapun yang dia mau asal tidak mengusikku lagi !!"

Ya Tuhan.. kenapa mulutku dulu bisa berkata sejahat itu...batinku penuh penyesalan.

Kenapa dulu aku begitu egois dan sombong merendahkan pekerjaan orang seperti itu hanya karena kehidupanku lebih baik dirinya..

Aku hanya lahir dengan keberuntungan berada di keluarga kaya raya sedang pria itu berbanding terbalik denganku.

Bagaimana...kau mau tidak menjadi salesman ? "tanya pak Hasby.

Aku terdiam keluar dari lamunanku dan kembali ke kenyataan yang seolah bagai tamparan keras dari Tuhan untuk mengingatkanku pada kesalahanku di masa lalu.

Apakah ini buah dari perbuatan ku dulu...

" Kalau kau mau , selama satu bulan ke depan kau akan menjadi salesman magang . Kalau kerjamu bagus aku akan menaikkan pangkat mu menjadi supervisor . Dan kalau sudah layak kau baru bisa ke divisi keuangan.."ucap Pak Hasbi lagi.

"Baiklah.." jawabku tanpa pikir panjang lagi.

Pak Hasbi tersenyum . Ia begitu senang niatnya untuk memberi pelajaran Yoga berhasil. Ia tak peduli meski sang manager nampak tak setuju dengannya.

Kena kau... Bocah bau kencur begini mau mengawasi ku...Si Romi itu benar benar bodoh...mengirim bocah kemari... 100 tahun masih terlalu cepat untuk mengalahkan ku bocah...

Sebentar lagi kau pasti akan mengundurkan diri...ku jamin itu...Hahaha..Batin Pak Hasby senang.

Yoga di hantarkan ke bagian marketing oleh manager itu. Di sana banyak para pekerja yang sudah bersiap siap untuk melaksanakan tugasnya. Sesudah sampai ia menyerahkan Yoga kepada penanggung jawab di situ.

"Ganti bajumu dengan ini...."ucap penanggung jawab seraya memberikan setelan berwarna kuning . Sebuah celana panjang dan jaket berlebel nama perusahaannya.

"Bajumu terlalu bagus untuk dipakai disini.."ucapnya memperhatikan penampilanku dari ujung kepala sampai kaki.

Aku menerima setelan itu dan segera mengganti baju di ruang ganti.Kemudian segera kembali setelah selesai berganti.

"Sepertinya kau anak orang mampu...

kenapa menjadi salesman... "ucapnya heran.

Aku cuma tersenyum simpul.

" namamu?"

"Yoga...Yoga putra pratama..." jawabku cepat.

"Hahaha...namamu sama seperti nama perusahaan kita... cuma beda nasib saja.."ucapnya sambil tertawa.

Mungkin menurutnya itu begitu lucu . Aku cuma tersenyum simpul dan mengangguk . Andai saja dia tahu...

"Aku Andi..penanggung jawab di sini."ucapnya memperkenalkan diri.

" Mana no hpmu...biar ku simpan.." ucapnya ramah.

"Ini..."sambil menunjukkan hp ku yang di layarnya tertera namaku.

Ia terdiam sambil memperhatikan hp ku sebentar. Mungkin dia tahu kalau hp ku termasuk hp mahal dari merek dan modelnya.

" Motormu dimana?"tanya Andi.

Kemudian aku turun ke basemen bersamanya dan menunjukkan motor sport ku padanya

"Itu yang berwarna merah"

"Gila.. ninja..."ucapnya mengenali tipe motorku yang termasuk jenis motor mahal di pasaran.

"Kau ini sultan ya..." ucapnya heran.

Aku cuma tersenyum sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

" Kau tidak bisa memakai motor itu untuk bekerja... memangnya kau 'si boy' (nama judul sinetron anak motor yang motornya sama seperti motorku)... Kau pakai motor kantor saja..."ucap Andi kemudian.

Aku ternganga melihat sebuah motor dengan box di belakangnya.Persis seperti motor motor para salesman biasanya.

"Barang barang yang ada di box itu sudah tercatat semua. Nanti tugasmu menawarkan produk produk itu ke toko toko kelontong yang ada.Wilayah targetmu desa ini ini dan ini.. dan target harian mu sekian sekian...Untuk bahan bakar setiap pembelian minta nota , kantor akan menggantinya..dan..." Andi menjelaskan semua tugasnya dengan panjang lebar.

Dan setelah memahami semuanya aku pergi dengan sepeda motor box itu dan mulai melakukan kerjaku . Menawarkan produk di toko toko kelontong di daerah targetku . Dari satu toko ke toko yang lain. Begitu terus ...

Hari menjelang siang, aku istirahat di sebuah mini market . Aku melepas lelah dengan membeli sebuah roti , kopi dan rokok tentunya.

Ya Tuhan ...ini ternyata tak semudah dugaan ku . Aku capek , panas dan tidak semua toko itu mau membeli dagangan ku . Dan hasil penjualanku belum memenuhi target . Kata Andi tadi aku harus bisa menjual barang segini tapi ini separuh saja belum...😞

Ternyata pekerjaan salesman ini sangat sulit ... maafkan aku kristy...aku sudah merendahkan pekerjaan suamimu dulu....Aku benar benar menyesal..

Ternyata seberat ini yang dilakukan suamimu dulu Kris.. Perjuangannya untuk membahagiakan kalian...Bahkan dia harus membayarnya dengan nyawanya . Maafkan aku...

*****

Saat sore aku kembali ke perusahaan dan menyetorkan hasil kerjaku pada Andi.

" Ok Yoga... tidak apa apa.. Besok usahakan lebih baik . Kalau bisa kekurangan target hari ini kau lanjutkan besok . Semangat" ucapnya memberi dukungan padaku..

*****

Beberapa hari ku lalui dengan sama . Tanpa peduli saat hari panas aku terus berkeliling menawarkan produk dagangan ku .

Namun tetap saja hasilnya sama . Aku tak memenuhi target . Padahal tubuh sudah terasa pegal semua. namun hasil tak sesuai.

Yang lebih tak mengenakkan lagi , tiba tiba saja hujan turun dengan derasnya . Aku yang tidak membawa mantel berteduh di emperan toko yang ku lewati.

Cukup lama hujan dan belum reda juga padahal hari menjelang sore . Saatnya aku harus kembali lagi ke kantor untuk check lock dan menyetor hasil kerjaku.

Akhirnya aku nekat menerjang hujan balik ke kantor . Di sana kulihat Andi menungguku .

" Sudah ku duga kau tidak membawa mantel. Sudah sana cepat ganti baju . Kau bisa sakit nanti..."ucapnya mencemaskan ku.

Dan benar juga ucapannya. Aku terkena flu dan demam. Bibi Ijah merawat ku . Ia memberiku obat dan mengompres dahi ku.

"Den..kok bisa sakit... apa kehujanan?" tanyanya.

"Iya.."

" Kenapa Den Yoga tidak membawa mobil saja.. " tanya Bibi Ijah

" Gak nyaman Bibi.. teman teman sekantorku bawa motor semua " jawabku

"Tapi kan membawa mobil seharusnya tidak apa apa...aden kan tidak terbiasa memakai motor.. aden sekarang jadi agak hitam lo kulitnya.." ucap Bibi Ijah yang ternyata memperhatikan beberapa perubahan di diriku.

Aku menghela nafas panjang.Aku sedang berjuang Bibi . Berjuang membayar buah kesombonganku dulu..

"Bibi tolong tutup pintu kamarnya . Aku mau istirahat dulu..."ucapku.

Bibi Ijah segera melakukan perintahku.

Dan sepeninggal Bibi Ijah aku mengambil hp ku. Aku membuka galeri fotoku. Aku melihat gambar kristy dan si kembar .

Ah...sudah berapa hari aku tidak melihat mereka. Betapa aku sangat merindukan kalian... aku ingin bertemu...

Tanpa terasa aku tertidur.Mungkin karena terlalu lelah . Atau mungkin pengaruh obat dari Bibi Ijah