Buta sejak lahir dan diasingkan dari keluarga, Nola Neilson kehilangan sosok ibu yang mencintainya. Ayahnya menikah dengan selingkuhan dan membawa anak-anak haram ke dalam rumah. Meski mengalami kekerasan, dia tidak pernah marah sedikit pun.
Ketika Nola dibawa pergi dari lubang neraka keluarga Neilson oleh pelindung mendiang ibunya, dia dijodohkan dengan Halbert Jefford—bos mafia yang mencuci tangannya dengan darah sepanjang hidupnya.
Jangan pernah membuat gadis itu marah karena akibatnya akan fatal. Meski Nola buta, dia mampu melihat mereka dengan kemampuan Supernatural nya. Bisakah Nola hidup berdampingan dengan Halbert yang dingin dan kejam?
Halbert tidak percaya adanya keberuntungan di dunia ini tapi dia mulai mempercayai keberuntungan yang diberikan istrinya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Neilson Tidak Tenang
Frangky tak bisa memberikan alasan yang bagus saat ini. Namun untungnya Halbert tidak maut repot.
"Ini hari pernikahanku, jadi maafkan kecerobohanmu lebih dulu. Jangan khawatir tentang keluarga Neilson, aku akan mengatasi mereka."
"Ya, Bos."
Mendengar hal ini, Frangky bisa lega. Dia bisa saja membunuh orang atau menyiksa mereka. Tapi bingung jika sudah berhadapan dengan orang-orang yang tidak relevan di matanya. Bagi Halbert, tuan muda dari keluarga Neilson yaitu Clive Neilson, bukan lawan sama sekali.
Halbert juga harus pergi untuk mengurus sesuatu tentang masalah ini. Dia hanya bisa meninggalkan Nola di kamar hotel sendirian dan meminta beberapa bodyguard untuk berjaga di sekitar.
Hari pernikahan ini justru menjadi hari paling sibuk untuk mengurus keluarga Neilson. Nola tidak keberatan tapi wajahnya masih memerah. Meski Halbert lembut padanya dan mau menyentuhnya tapi itu hanya sekadar perlakuan di tempat tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nyonya Neilson mondar-mandir di teras halaman rumahnya dengan mata memerah dan sedikit bengkak. Dia terlalu banyak menangis hari ini. Saat putrinya dibawa pergi oleh anak buah Halbert, dia tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada Chelsea.
Hari sudah berganti malam, Nyonya Neilson tidak nafsu makan sama sekali. Tapi dia harus menemani suaminya untuk makan malam.
Melihat betapa tenangnya Tuan Neilson, dia marah.
"Putrimu dibawa oleh mereka tapi kamu masih bisa makan dengan tenang? Apakah kamu tidak peduli pada Chelsea?" tuduhnya. Nyonya Neilson tidak lagi mau makan setelah mengambil beberapa suap daging dan acar.
"Apa yang harus kulakukan sekarang? Apakah kamu ingin aku mempertaruhkan semua harta keluarga untuk menebusnya? Kamu ingin tinggal di jalanan menjadi pengemis?!" Tuan Neilson juga kesal tapi lebih tidak suka lagi dengan kata-kata istrinya.
Hampir setiap hari, pertengkaran hampir terjadi dan semuanya gara-gara Nyonya Neilson sendiri. Jika bukan karena dirinya sendiri yang lumpuh saat ini, dia mungkin sudah pergilah ke perusahaan untuk menyelesaikan beberapa masalah.
Keluarga Neilson mendapatkan undangan pernikahan keluarga Jefford, ini sudah dianggap sebagai hal yang bagus. Tapi siapa yang tahu, putrinya bukan hanya bodoh tapi juga tidak sabaran.
Chelsea membawa pistol diam-diam dan menembak ke arah Nola. Di mana dia memiliki wajah di masa depan?
Kemungkinan besar, banyak mitra atau rekan bisnis akan mencibir diam-diam ke arahnya. Siapa yang akan menikahi putrinya di masa depan?
Nyonya Neilson tidak banyak mengeluarkan kata-kata untuk menyangkal. Di satu sisi, dia tidak ingin kehilangan status dan kekayaan. Tapi di sisi lain, Chelsea adalah anak yang jatuh dari perutnya sendiri, darah dagingnya!
Apakah nyawanya tidak sepadan dengan mempertaruhkan keluarga?
"Lalu apa yang kulakukan sekarang? Chelsea pasti menderita di tangan Halbert! Siapa pria itu? Kamu juga tahu, dia kejam dan tidak pernah mengasihani wanita!"
"Diamlah dan makan saja! Chelsea akan diantarkan pulang besok sesuai dengan janji mereka! Jangan membuat masalah!" Tuan Neilson tidak sabaran dan akhirnya tidak mau makan lagi.
Suami dan istri itu akhirnya berperang dingin semalaman.
Clive yang diam sepanjang waktu saat makan malam, tak bisa menahan dirinya lagi dan kembali ke kamar. Dia benci ketidakberdayaannya saat ini. Bahkan lebih membenci keluarga Jefford dan gadis buta itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan paginya, sesuai dengan janji Halbert, Chelsea diantar pulang ke rumah keluarga Neilson dengan beberapa bodyguard. Beberapa pria kekar menyeret gadis itu tanpa berperasaan dan meletakkan di teras depan.
Para bodyguard tidak mengatakan apa-apa dan meninggalkan kediaman keluarga Neilson.
Pelayan dan penjaga gerbang yang mengetahui itu langsung melapor. Saat Nyonya Neilson dan Tuan Neilson pergi ke depan, pihak lain sudah pergi.
"Putriku! Putriku, Chelsea! Kenapa kamu menjadi seperti ini, Nak?" tangis Nyonya Neilson langsung pecah dan dia segera menghampiri putrinya yang merintih kesakitan.
Chelsea berwajah pucat, gaunnya kotor, rambut berantakan dan wajahnya bengkak karena terlalu banyak menangis. Ada banyak lebam dan luka cambukan di tubuhnya serta beberapa noda darah samar.
Saat melihat Nyonya Neilson, Chelsea langsung menangis. Tapi dia sangat marah padanya. Dia benci terlahir sebagai anak haram dan ibunya adalah wanita simpanan.
"Semua ini gara-gara kamu! Gara-gara kamu! Jika bukan karena kamu, aku tidak akan menderita seperti ini!" Chelsea marah tapi tidak menolak perawatan Nyonya Neilson. Tubuhmu kesakitan sekarang dan dia butuh waktu untuk memulihkan diri.
"Nak, kamu ..." Nyonya Neilson tertegun dan wajahnya yang dirias cukup tebal sedikit pucat. "Kamu menyalahkanku?! Setelah semua ini, kamu menyalahkanku? Siapa yang memintamu untuk menembak pihak lain dan memprovokasi keluarga Jefford? Apakah otakmu dimakan binatang?!"
Akhirnya Nyonya Neilson juga marah, mengguncang tubuh Chelsea dengan mata memerah.
Chelsea meringis kesakitan dan tubuhnya gemetar. Tanpa diduga, Tuan Neilson yang menyaksikan keduanya berdebat di pagi hari, merasa sakit kepala. Mau tidak mau mengebrak daun pintu cukup keras.
Pasangan ibu dan anak perempuan itu akhirnya terkejut dan langsung diam.
mampir yuk ke novel ku juga☺❤