NovelToon NovelToon
Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.

Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.

Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. LKCD !!

Besok nya Adit berdiri di samping motor Lestari, dia harus memperbaiki hubungan mereka berdua dengan cara pulang bersama, sudah beberapa hari ini mereka benar-benar seperti tidak saling mengenal

Adit tidak ingin di acuhkan lagi oleh Lestari, Adit ingin hubungan dengan lestari seperti dulu.

Adit juga berusaha untuk memikirkan perasaan Lestari mengenai dirinya yang perlahan menjauh.

Saat berjalan menuju tempat parkir tadi, Adit sudah mengirim pesan kepada Lestari, Namun tidak dibalas oleh gadis itu, boro-boro dibalas dibaca saja tidak.

Tapi dia tidak peduli demi memperbaiki hubungan mereka berdua, dia rela menunggu lama di parkiran, seperti kata orang-orang, cowok kalau sudah menyangkut effort pasti tidak akan main-main.

Adit memekik kaget setelah dari belakang tiba-tiba muncul Maudy yang melempar sebuah pertanyaan.

"Lagi nunggu siapa?" Kata Maudy dengan penasaran

"Manusia" Jawab Adit dengan dingin

Maudy melihat motor yang sedang di duduki Adit dan melempar sebuah pertanyaan kembali untuknya.

"Nungguin lestari?" Kata Maudy singkat dengan tatapan angker.

Adit menghiraukan omongannya, dia fokus melihat jam pemberian dari lestari di tangan kiri nya, tak lupa juga dia memandang gantungan spongebob pemberian lestari di ransel sekolah nya.

"Lu bisa duluan, gue mau ada urusan" Kata Adit yang mulai tidak nyaman dengan keberadaan nya.

Sambil meninggalkan motor nya, dia pergi menuju kantin untuk membeli pop ice campuran susu yang berisi jelly di dalamnya.

"Mau kemana?" Lagi-lagi Maudy melempar pertanyaan karena penasaran nya tinggi, atau mungkin dia merasa cemburu total.

Seakan Maudy menjadi posesif, dia langsung menahan dan menggeret lengan Adit sampai dia terseok-seok.

"Ikut sebentar" Kata Maudy sambil menghampiri Lestari yang sedang latihan bulu tangkis di gedung olahraga lantai dua sekolahnya.

"Tuh liat dia lagi olahraga, kenapa lu harus nungguin dia" Pekik Maudy membuat lestari menoleh karena merasa terganggu.

"Woy, kalian berdua bisa kan jangan berisik di sini" Protes lestari tanpa mengalihkan pandangan ke mereka, dia fokus latihan melompat mengayunkan raket.

Maudy menggeret masuk Adit ke dalam ruangan, di depan mata lestari, Maudy dengan sengaja mencium bibir Adit dengan sangat menikmatinya.

Lestari menoleh sambil menggeleng kepala singkat, langsung mengambil tas untuk menyudahi olahraga nya, sekaligus menjauh dari mereka.

Maudy tersenyum jahat setelah melepas ciuman nya, Adit menatapnya tajam dengan penuh emosi.

"Lu kenapa sengaja lakuin ini?" Tanya Adit dengan tatapan angker.

"Biar dia panas, gue gamau lu direbut dia" Jawab Maudy dengan berkaca-kaca.

"Dengar ya, lu cewek murahan yang pernah gue temukan" Kata Adit gusar sambil membalik badan mengejar lestari yang sedang berlari.

Mata Maudy mendongak tajam seakan tidak percaya, cowok yang dia sayang menyebut dirinya cewek murahan, dia langsung mengejar Adit ingin menamparnya.

"Brengsek, tunggu" Pekik Maudy berlari geram mengejar adit.

Keributan mereka semakin memanas, terlihat lestari berlari tidak sengaja bertabrakan dengan Erza.

"ADUH, MINGGIR GOBLOK!" Kata lestari penuh emosi, dirinya yang sekarang sedang tidak bisa di ganggu.

She is danger

Saat Erza menghalang, Lestari tanpa segan menendang selangkangan yang membuat Erza mengerang tanpa di duga-duga.

"Jangan ganggu, minggir lu" kata Lestari lanjut berlari meninggalkan Erza yang sedang membungkuk menahan mulas dengan kedua tangan memegang titik sakit nya.

Adit yang melihat kesadisan lestari, dia ikut merasakan ngilu sambil merapatkan seluruh gigi saat melewati nya.

Maudy yang tanpa melihat, malah tersandung tubuh Erza yang sedang menahan sakit, dan dia kehilangan jejak nya mereka.

"BRENGSEK LU JANGAN HALANGI GUE" Kata Maudy sambil bangkit kembali mengejar

"Argh kan jadi hilang mereka" Kata Maudy gusar tak terbendung, sedangkan Erza masih sibuk menahan mulas sambil merintih kesakitan.

Maudy mengejar namun sudah kehilangan membuatnya semakin memanas.

Di sisi lain Adit mengejar, melajukan sepeda motornya yang baru saja di service dengan kecepatan tinggi, lestari melihat spion motor karena belajar dari pengalaman yang ada dia memasuki taman yang ada di sekitaran danau.

Adit menghampiri dan lestari mengomel parah seakan dia peduli keselamatan nya "Lu bisa kan tidak membahayakan diri lu sendiri, belajar dari pengalaman dong!, lu selalu nekat nyusul kalau ngejar gue di motor!"

"Lu cemburu?" Kata Adit jutek

"G" Jawab lestari lebih jutek.

"Yang lu Lihat barusan gue dipaksa sama Maudy, gue juga gak tau tiba-tiba di—"

Tiba-tiba obrolan Adit terhenti setelah ponsel nya berdering yang di ikuti Lestari

"Ayah"

"Ibu"

Mereka saling kompak memanggil orang tua, kekompakan mereka berlanjut saat mengangkat telepon dari masing-masing orang tua nya.

Setelah selesai mengangkat telepon, mereka panik tanpa saling berbicara lagi dan menuju ke motornya masing-masing.

Adit melajukan motornya terlebih dahulu karena kecepatan motor ninja dengan matic jauh berbeda, Lestari menyetir motor santai ke tempat kedua orang tua nya berada.

Saat dirumah kediaman Adit, lestari langsung disuruh masuk oleh pak Sumbada selaku pemimpin rapatnya kali ini.

Wajahnya panik, keringat nya mulai dingin seakan ingin mati saja, dia bahkan tau mereka akan membahas apa, dan lestari akan menerima nya.

Lestari menggeser bangku tepat di samping ibu dan ayahnya, Fatimah bersama adit muncul setelah menjemput Adit yang berganti pakaian di kamar nya, Adit datang lebih dulu karena kecepatan motor nya sangat tinggi.

Pak bada langsung menanyakan hal penting untuk lestari.

"Kemarin sore ada laporan dari pacarmu tari, apa benar kamu gugurin janin?"

DEG!

Benar saja yang ditakutkan tari itu terjadi, dia tidak bisa mengelak langsung merespon dengan anggukan kepala.

Terlihat Bu Eni, Bu Ani, Pak Sumbada dengan Pak Asep selaku dari orang tua mereka saling menggeleng kepala, seakan kecewa pada lestari.

"Kenapa kamu nutupin semua ini dari ibu nak" Sahut Bu Ani yang tangisan nya pecah karena anak gadisnya sudah tidak perawan.

Pak bada memberhentikan ucapan Bu Ani yang sedang protes, langsung melempar pertanyaan untuk putra nya.

"Adit" Sahut pak bada yang menoleh dengan tatapan angker

"Kamu dulu bilang ke papah tidak hamil? Kenapa kamu berbohong" Interograsi pak bada untuk adit penuh tekanan, sehingga membuat melempar ke tari.

"Kemarin lestari bilang ga hamil, makanya Adit bilang yang sejujurnya dari mulut Lestari itu sendiri"

Pak bada menatap angker arah lestari "Bisa dijelaskan tari?"

"Maaf om, tari sungguh minta maaf, tari tidak mau pendidikan tari keganggu dan semuanya tahu kalau tari hamil, apa lagi waktu itu tari mau masuk SMA" kata tari menangis sambil memohon menyatukan kedua telapak tangan

"Om tari juga mau nanya dong" Sambung tari dengan suara rengekan.

"Iya apa" Jawab pak Sumbada

"Siapa yang bocorkan tari pernah gugurin anak, tari penasaran um" Kata lestari penasaran

"Erza" Sahut Bu Ani ibu kandung lestari.

"Erza kemarin sore dia ke rumah menceritakan semuanya ke ibu, yang membuat acara perjodohan dadakan kalian disini"

"A-apa perjodohan?" Sahut Adit tergagap

Tari tidak kalah syok nya sambil mengucapkan dalam hati "SIALAN KAMU ERZA!!!!" Murka Lestari yang hampir mengeluarkan suara.

Lalu lestari melemparkan pandangan kebencian ke Adit "Semua ini gara-gara lu adit" Kata lestari dengan nada tinggi.

"Kalian diam lah, ini sudah diketuk palu gimana Lestari, Adit dan yang lain setuju?"

"Ibu Ani setuju"

"Pak Asep setuju"

"Fatimah dan Adit juga setuju

Hanya lestari yang masih menghening sambil memikirkan jawaban sambil terisak nangis, Fatimah menghampiri untuk berbisik sesuatu sambil membuatnya tenang.

"Bontot cepat lu kembali ke tempat duduk" Titah Adit ke Fatimah dengan pandangan dingin.

Lestari menatap wajah pak Sumbada sambil menghela nafas dan memberi jawaban.

1
Kha
bagus
Adila Ahmad
bgus
gempi
j
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!