Pernikahan Kedua

Viky bersama Alex sampai pada lokasi yang dituju. Pak paijo yang sudah dari tadi menunggu kedatangan Viky , begitu cemas akan anaknya dan Nur. Setelah mereka bertemu , pak paijo mencerikan semua yang di ketahuinya. Mendenga penuturan pak Paijo, Viky sedih da juga bahagia.

Pak Paijo menyarankan agar segera menuju lokasi . Karna di sana situasi sangat tidak aman. Apalagi Dengan kondisi tubuh Nur penuh luka . Membuat pak paijo sangat kawatir. '' Tuan tolong bergegas ke sana. Karna tubuh Nur sangat tidak memungkinkan. Bahkan kemarin saya melihat orang orang itu memegang senjata. '' ucap pak paijo menjelaskan.

Viky dan yang lain bergegas menuju lokasi. Adinda yang dari tadi menyadari perubahan sikap Viky. Lalu dengan sigap Adinda memegang tangan Viky lembut. '' Mas tenanglah, Mas depan pasti akan bail baik saja. Kita akan membawanya kembali. '' ucap.Adinda yang berusaha menenangkan.

Alex pun sama seperti Viky gelisah sedih bahkan bahagia. Iya Adinda dan Nindy sangat membantu Alex dan Viky dalam keadaan ini. Alex berjalan dengan memegang tangan Nindy. Tangan satunya memeluk pinggang ramping Nindy. '' Trimakasih sayang'' ucap Alex.

Viky yang sendari tadi mendengar penuturan adinda seketika berhenti. Kedua tanganya menempel di kedua pipi Adinda. Memandang wajah Adinda, Lalu memeluk erat tubuh Adinda. '' Trimakasih , trimakasih banyak sayang, Kau selalu mampu membuat suasana hatiku menghangat.''

Di tempat lain Rehan yang sudah berkasi dengan sedikit rasa takut dan gugup. Rehan yang sedang berbicara dengan kedua orang. Yang menjaga pintu rumah kumuh itu, Meminta bantuannya .

Di saat itu juga Kesempatan Nur untuk masuk. Tetapi Nur tidak beruntung menggunakan kesempatan itu. Kaki nur menyandung botol.

'' prang ''

Suara Botol terjatuh. Kedua lelaki itu melihat kearah sumber suara. '' Nur '' ucap salah satu lelaki itu, Dan berlari mengejar Nur

Nur langsung berlari masuk kedalam mencari sosok Devan. '' Tuan Devan , Tuan Devan '' teriak Nur yang tak hentinya memanggil devan.

'' Hei mau kemana kau, kejar dia. '' ucap salah satu anak buah Varah. Ternyata anak buah yang di tugaskan menjaga Devan bukan hanya 2. Seemua total 6 orang '' Sial '' ucap Rehan dengan berfikir apa yang harus di lakukan.

Rehanpun berlari menuju Nur. Rehan sudah tak lagi memilirkan diri sendiri. Rehan masuk kedalam rumah gubuk itu. Mencari sosok Nur dan Devan.

Nur yang berlari menuju ruangan yang biasa Tuan devan tempati. Dengan nafas yang masih begitu memburu karna lelah. Nur sedikit menundukan badanya melihat tangan Devan penuh luka. Tubuh bagian bahu ada luka bakar.

'' Tuan Kau terluka, '' ucap Nur

'' Nur kenapa kau kembali. Disini tidak aman pergilah. '' ucap devan kawatir.

'' Mereka tau kedatangan Nur Tuan '' Adinda yang menitikan air mata melihat ko disi Devan

'' Tangkap dia'' ucap anak buah Varah

'' Auuwww , Lepas.... .'' Nur berteriak karna tanganya di tarik paksa. Sampai gaun bawahan nur robek karna tersangkut kursi roda yang Devan gunakan.

'' Diam !! ucap Anak buah yang menarik paksa menolek ke arah Nur. Nur yang terus memberontak dan tak sadar gaun bawahan Nur robeh memperlihatkan kakinya yang sangat mulus .

Anak Buah Varah menelan salsavilanya melihat kaki indah milik Nur. '' Diam !! ucapnya kembali , '' Plak'' tamparan mendarat pada pipi Nur

'' Brengsek'' ucap Devan kesal tetapi tak bisa berbuat apa apa untuk membantu Nur.

Lalu lelaki itu mengikat tangan nur . Mendoro tubuh nur di atas sofa yang ada di ruangan itu. '' Mau apa kau ha '' ucap Nur sambi berusaha menghindar

'' Apa kau tak ingin merasakan surga bersamaku. Akan ku berikan kenikmatan yang begitu nikmat.'' ucapnya

'' Tidak pergi '' kaki Nur menendang nendang lelaki itu. Salah satu anak buah Varah berjaga di depan pintu. Lalu Lelaki itu menarik kaki Nur paksa.

Langsung merobek baju atasa milik nur. Devan yang melihat itu terus saja berteriak berusaha agar lelaki itu tidak melakukan apapun. Teetapi sayang sekali teriakan devan sama sekali tidak bisa menahan Hasrat lelaki itu.

Lelaki itu terus mencumbu di depan Devan .Mengulum bibir Nur sangat rakus. mencium leher dan merobeh baju bagian dadanya. Menampakan kedua Gunung kembar Vaforitnya. Tanpa Basa basi langsung menerkam Ujung gunung kembar itu. menghisap dan menghisap.

'' Hentikan hentikan '' suara Devan terus berguman dengan air mata. Perasaan yang hancur tidal bisa melindungi Nur yang di perlakukan tidak senonoh.

Devan menggoyang goyangkan kursi rodanya . Tetapi yang devan Peroleh malah kursi roda yang Devan duduki terjatuh.

'' Auww '' teriak devan.

Anak buah Varah yang satunya mendekat menendang perut devan dan menginjak punggung telapak tangan.

Devan pun pingsan karan sudah 2 hari tidak ada asupan yang makanan yang di berikan. Lelaki yang sedang bermain dengan Nur pun menggila '' Ahh kau begitu nikmat nur , Aku tak percaya senikmat ini , '' Dengan ritme yang sangat cepat lelaki itu mencapai puncak pelepasan '' Aaahhhhhh ''

Nur terus menangis histeria karna lelaki itu melakukan hal yang tak seharusnya di lakukan.

Rehan yang malihat ruangan berisik diam diam mengintip . Tetapi rehan hanya melihat lelaki di lantai berbaring dengan kursi rodanya. Melihat Ada yang keluar Rehan bersembunyi. Setelah mereka pergi Rehan bergegsmas masuk . ''Mba Nur '' teriak rehan, yang cukup keras. Membuat dua lelaki yang baru saja keluar . Bergegas berbalik ke ruangan tadi.

Rehan membuka kemeja yang di kenakan. Menutupi tubuh Nur.'' Hai siapa kau'' ucap seseorang. Rehan berbalik dan menatap kedua lelaki itu bergantian. Tak ambil pusing Rehan langsung membuka ikatannya.

Lalu anak buah Varah menarik lengan rehan melempar rehan. '' Bruk '' Rehan terpelanting cukup jauh karna mereka melempar tubuh Rehan .

'' Auww '' teriak rehan yang merasa sangat sakit bagian punggungnya . Karna terkena pecaham kaca.

'' Rehan... '' teriak Nur yang belum sepenuhnya rapih menenakan bajunya.

Kedua lelaki itu terus memukuli Rehan . Rehan yang masih remaja tidak bisa melawan tenaga keduanya.

Bug bug bug pukulan demi pukulan terus di layangkan pada tubuh Rehan. Nur yang sendari tadi berusaha melepas ikatannya dengan begitu susah . Akhirnya terlepas ikatan itu. Nur berlalu menghampiri dengan membawa batang kayu.

Bug

Pukulan yang Nur layangkan, Tepat pada punggung salah satu anak buah Varah. '' Auw..., Sial kau beraninya , '' Lalu lelaki itu bangun dan menampar Nur.

plak

plak

Nur pun terus saja melawan dengan sisa tenaga yang di miliki. Tangan Nur langsung mengambil pisau yang ada di pinggan lelaki tersebut.

'' Jangan mendekat!!! dengan memegang pisau ke arah lawan.

Tetapi lelaki itu tidak mau mendengan. Melangkah demi langkah maju menghampuri Nur. Begitupun dengan Nur melangkah mundur selangkah demi selangkah. Sampai tak lagi bisa menghindar Nur hanya diam mengarahkan pisau itu.

Lalu Lelaki itupun berusaha merebutnya. Tetapi Nur tetap memegang pisau itu dengan erat.Mereka akhirnya saling merebut . Nur mempertahankan pisau dari genggamanya dan Lelaki itu berusaha mengambil Alih pisau itu.

'' Berhenti '' Teriak lelaki yang saja baru datang di depan pintu. Memegang Pistol ke arah lelaki yang sedanf berebut pisau itu. '' Tolong mba Nur '' ucap Rehan yang tergletak lemah.

Tangan anak buah Varah langsung melilitkan di leher Nur. Dan mengarahkan pisau itu ke arah leher Nur . '' Berani kau menbidik ,mati lah mereka ''

Anak buah Varah mengarahkan Pistol ke arah Devan yang terbaring. '' Tuan Devan ... '' ucap Riyan anak buah Viky

Dalam hati '' Aku sendiri tidak mungkin menghadapi mereka semua. Dan perempuan itu sudah sangat berjasa menjaga tuan Devan selama ini. Apa yang harus aku lakukan. ''

Dor

Dor

Suara pistol mengarah tepat di kaki Riyan '' Auw.. '' Riyan langsung jatuh tersimpuh karna tembakan tiba tiba. Dan saat anak Buah Varah mengarahkan pistolnya ke arah Rehan. Nur mendorong kuat lelaku yang ada di belakangnya . Lalu langsung berlari melindungi memeluk tubuh Rehan.

Dor

Dor

Dua kali tembakan tepat di belakang kepala Nur

'' Mba nur ...'' Teriakan Rehan menggema