NovelToon NovelToon
FIRST LOVE LAST LOVE (Sekuel MENJADI YANG KEDUA)

FIRST LOVE LAST LOVE (Sekuel MENJADI YANG KEDUA)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Emily

NOVEL INI MERUPAKAN SEKUEL
"MENJADI YANG KEDUA"
TAPI FLLL BISA JUGA DIBACA LANGSUNG KOK .

SEMOGA KALIAN SUKA 🙏🤗

OH YA BAGI SESAMA AUTHOR YANG INGIN PROMOSI NOVEL KALIAN, SILAHKAN DI NOVEL-NOVEL EMILY NGAK ADA LARANGAN 🤗 SENENG SEKALI RASANYA BISA SALING BANTU 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DINNER ALA AA

JANGAN LUPA VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA 🙏

Ting tong..

Axel berdiri didepan pintu unit apartemen Arianna. Arianna sudah berjanji menerima ajakan Axel makan malam di luar.

Ceklek

"Kenapa kau belum siap juga?", ucap Axel sambil menatap sosok Arianna yang masih memakai pakaian rumah. Shot pant belel berbahan jeans dan kaos oblong longgar. Sementara rambut panjangnya di ikat tinggi. Arianna terlihat belia. Gadis itu seperti memiliki dua kepribadian, saat kekantor ia akan menjadi wanita dewasa yang anggun sedangkan saat di rumah ia akan menjadi gadis belia yang polos tanpa riasan apapun.

Untuk sesaat Arianna tak bergeming, ia menatap Axel tak berkedip. Dimata Arianna Axel sangat tampan. Dengan pakaian casual laki-laki itu tampil lebih fresh.

"Arianna ?", ujar Axel menyadarkan lamunan wanita di depannya itu diam tak bergeming.

"Jangan katakan kau terpesona pada ketampanan ku. Kau boleh menyentuh ku jika kau ingin melakukannya", goda Axel melewati tubuh Arianna di depan pintu. Tanpa di minta masuk Axel menerobos kedalam.

"Sekarang sudah malam, perut ku sudah lapar", ucap Axel mengusap perutnya.

"Axel, sebenarnya aku sedang malas keluar. Bagaimana kalau kita makan di sini saja. Kau boleh order makanan favorit mu, aku pasti bisa membuatnya. Internet akan membantuku", ucap Arianna setengah merayu agar Axel setuju dengan idenya.

Axel tampak berpikir mempertimbangkan tawaran Arianna. Sebenarnya ia sangat menyukai penampilan Arianna seperti saat ini, jika ia mengajaknya makan di luar pasti gadis itu tidak akan seperti sekarang. Arianna pasti akan tampil formal. Rasanya sayang sekali melihat penampilan yang tidak pernah Axel lihat berubah.

Axel melepaskan jas semi formal nya. Tinggallah sekarang hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih polos membalut tubuhnya. Kedua netra Arianna tak berkedip menatap laki-laki di depannya.

"Tawaran yang sayang untuk dilewatkan. Aku terima tawaran mu, Arianna", ucap Axel.

"Arianna?..

Arianna tersadar, gadis itu mengerjapkan kedua matanya. Ia mengumpati dirinya sendiri, tidak bisa menutupi kekagumannya pada Axel. Jika Axel tahu habis lah ia di ledek dan di goda laki-laki itu.

"Hm, iya... Bagaimana?".

"Kau melamun, kau tidak mendengar apa yang sudah aku katakan Arianna?", tanya Axel.

Arianna mengusap lehernya. "Maaf, aku melamun", jawabnya pelan.

Axel tersenyum, "Aku menerima tawaran mu. Tapi kita membuat menu makan malam kita bersama-sama", ucap Axel.

"Dimana pantry mu?", ujar Axel mengedarkan pandangannya sekeliling.

"Ayo, ikut aku", jawab Arianna sambil melangkahkan kakinya menuju pantry.

"Sebelumnya kita memakai apron untuk memasak dulu, agar pakaian mu tidak kotor terkena noda", ucap Arianna sambil mengikat tali apron yang melingkar di leher Axel.

Selanjutnya Arianna memasang miliknya, Axel membantu ia mengikat tali apron.

"Apa kau sudah menentu ingin makan apa malam ini?".

Axel tersenyum konyol. "Aku sudah menentukan pilihan dari tadi. Aku ingin memakan mu saja".

"Axelll... hentikan, jangan bergurau terus. Perut ku juga lapar sekarang", ucap Arianna sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aku ingin western food , buat steak ala Inggris saja", ucap Axel.

Arianna tersenyum mendengarnya. Karena ia sudah sangat sering membuatnya, bahan-bahan nya pun ada di kulkas. Yang di butuhkan tentu saja tenderloin.

Arianna mulai mengambil bahan-bahan di dalam kulkas dan memasaknya. Beberapa saat kemudian, Arianna membuat saus steak dan Axel membantu membakar daging hingga empuk.

Tak ketinggalan sayuran beku yang sudah dipanaskan akan di jadikan teman makan malam bersama steak.

"Kau harus mencicipi saus ini", ucap Arianna sambil menyendokan kedalam mulut Axel. "Bagaimana rasanya?".

"Hm...ini enak sekali. Rasanya sangat pas", jawab Axel sambil menyapukan lidah pada bibirnya, menyesap rasa yang sangat enak.

Beberapa saat kemudian..

"Tara... sekarang makan malam kita sudah siap. Ayo kita nikmati. Bagaimana kalau kita makan di balkon saja, suasana malam hari di sana sangat indah", ucap Arianna melangkahkan kakinya menuju balkon. Diikuti Axel yang membawa buah segar dan minuman.

Arianna menaruh dua piring steak beserta saus dan sayuran diatas meja kecil di balkon. Begitupun Axel meletakkan piring buah segar dan minuman.

Axel mendudukkan tubuhnya pada kursi. Angin segar berhembus. Sinar lampu taman memberikan cahaya tamaram membuat suasana lebih romantis. Suara gemericik air mancur yang jatuh ke kolam menambah tentram suasana hati.

"Ternyata pilihan ku tidak salah, aku sangat menikmati makan malam kita, Arianna. Apa kau memang sering memasak?", tanya Axel sambil menusuk buah apel dengan garpu kecil.

"Iya, aku sangat suka memasak. Memiliki sebuah restoran adalah cita-cita ku yang harus aku kubur. Papa, memberi tanggung jawab kepada ku untuk mengurusi perusahaan. Jadilah urusan dapur hanya sebuah hobi saja".

"Kenapa kau tidak meneruskan cita-cita mu membuat sebuah restoran, aku yakin pasti kau mampu mewujudkannya".

"Ini bukan masalah uang, namun jika aku sudah berkecimpung dalam suatu bidang aku harus benar-benar terlibat didalamnya. Mulai hal yang kecil seperti memilih bahan-bahan masakan dan lainnya. Tentu akan memakan waktu jika aku juga menjadi pimpinan perusahaan keluarga. Maka dari itu aku memutuskan salah satu saja. Dan aku memilih menjadi pimpinan perusahaan, sementara memasak adalah hobi yang akan aku lakukan saat aku libur, berada di rumah seperti weekend", ucap Arianna.

Axel menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Apa kau menyesalinya keputusan mu?".

"Tidak. Selain aku dan Brianna tidak ada lagi penerus papa", jawab Arianna tersenyum manis.

*

Hari semakin larut malam..

Arianna dan Axel sedang mencuci piring kotor. Sebenarnya Arianna sudah meminta Axel menunggunya di ruang santai. Namun Axel tetap ingin membantu Arianna.

Saat air keran mengucur deras, dengan kejahilan nya Axel memercikkan air pada wajah Arianna.

"Axelll... hentikan, kau membasahi ku", teriak Arianna. Namun bukan Axel namanya jika tidak melanjutkan keisengannya. Ia semakin menjadi memercikkan air bahkan membasahi kaos Arianna.

Kali ini Arianna tidak mau berdiam diri, gadis itu hendak membalas

perbuatan Axel menyiramkan semangkuk air. Namun sebelum air nya membasahi tubuh Axel, laki-laki itu menggenggam tangan Arianna. Dengan sekuat tenaga Arianna menarik tangannya, yang akhirnya berakibat fatal. Air tumpah kelantai. Axel yang berdiri tidak sempurna tidak memiliki keseimbangan tubuh. Masih menggenggam tangan Arianna ia terjatuh terlentang. Detik berikutnya... brukkk, tubuh Arianna jatuh pula tepat di atas tubuhnya Axel.

Nafas keduanya menderu, keduanya saling menatap intens. Entah siapa yang memulai duluan saat ini keduanya sudah bertukar saliva masing-masing.

Seketika hawa panas menjalar ke tubuh Arianna dan Axel. Seperti ada yang merasuki pikirannya, Arianna merasakan ciuman laki-laki yang ada dibawah tubuhnya begitu nikmat. Arianna tidak bisa menahan dirinya lagi. Untuk yang pertama kalinya gadis itu membalas ciuman Axel dengan penuh gairah. Bahkan keduanya masih berada dilantai pantry yang basah.

"Ahh .. hingga suara merdu lolos dari mulut Arianna saat merasakan tangan Axel meremas dadanya. "Axel h-hentikan", ucap Arianna dengan suara lirih.

Axel menghentikan ciumannya, laki-laki itu menatap kedua netra Arianna yang sudah berkabut.

"Shitt..Maafkan aku", ucap Axel sambil mengangkat tubuh Arianna. Keduanya berdiri dengan perasaan dan pikiran masing-masing.

"Sebaiknya aku pulang sekarang. Terimakasih makan malamnya, sangat lezat", ujar Axel penuh makna. Laki-laki itu dengan cepat bisa mengontrol dirinya. Lain halnya dengan Arianna, gadis itu seperti limbung. Bahkan untuk menarik nafas saja ia kesulitan.

"Aku pulang sekarang, jangan lupa mengunci pintu dan mimpi indah", ucap Axel sambil mengusap lembut wajah Arianna yang tidak bisa mengeluarkan berkata-kata. Tiba-tiba tenggorokannya tercekat. Hanya anggukkan kepala saja yang bisa ia lakukan.

...***...

KALAU ADA TYPO, DI REVISI BESOK YA, HARAP MAKLUM 👁️ UDAH LIMA WATT. SEDANGKAN BAB INI PANJANG DENGAN 1500 KATA

1
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍👍
Ririn Nursisminingsih
hadech thor pusiiing a..🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
thor siap2 berkelana lagi new york,italia,barcelona. ..kereennn
Ririn Nursisminingsih
hemm thor seksoy semua visualnya😍😍
Ririn Nursisminingsih
endingnya selalu hapy semua
Ririn Nursisminingsih
haredang2🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
yg hot dong🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
thor visual jesica mna nih
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu selalu isi the best😍😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor visualmu selalu memuaskan.....
Mei Prw
luar biasa
3sna
menyuekkan bahasa gk ada yg lebih bagus kah
Emily: Silahkan bikin cerita sendiri biar pake bahasa yang lebih bagus sesuai keinginan mu
total 1 replies
3sna
ini menyelidiki cm krts dngn kt2 tnp poto gtyu?
Emily: Trus mau mu apa?
total 1 replies
Lidya Singerin
Luar biasa
Christy Ling
👍👍👍
iren thezer
karyanya bagus kalimat yg disusun mudah dimengerti ceritanya juga tidak berbelit2 alurnya bagus
Ayu Dinardi
Lumayan
Sabaku No Gaara
virzaa ini
Sabaku No Gaara
kirain bu marni ...hihihi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!