Sistem Kekayaan - 10 Detik

[Chapter 23.]

[Salah Paham.]

[Silahkan Dibaca.]

‘Ini tidak mungkin, bukan.’ Ucap Angel, terkejut dengan apa yang dia lihat. Terlihat Andy dan Yui yang sedang berciuman. Entah kapan, Air mata keluar dari mata Angel. Lalu Hatinya serasa hancur, Angel tidak kuat lagi, Dia membanting pintu, lalu lari turun.

Andy, terkejut bahwa Angel berada di balik pintu, selepas berciuman. Andy segera mengejar Angel yang sedang berlari turun ke bawah.

“Yui, maaf aku harus mengejar Angel. Dia sudah salah paham.” Ucap Andy, Yui mengangguk karena tahu bahwa tadi Angel melihat dirinya berciuman dengan Andy.

Sisi Angel.

‘Tidak mungkin, Tidak mungkin.’ Batin Angel berlari turun tangga. Hatinya sudah hancur, namun dia mencoba untuk tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tapi, hal yang mengejutkan terjadi. Angel yang berlari turun tangga tidak mengetahui bahwa tangga tersebut licin. Tanpa sadar, Angel terpeleset dan jatuh.

“Kyaaa.” Teriak Angel terkejut, lalu terjatuh di tangga.

Brukk.

Tidak berhenti disitu, Angel jatuh secara berguling terus sampai Persimpangan tangga. Lalu terlihat keluar darah dari Kepala Angel. Lalu, Angel tidak sadarkan di tempat.

Sisi Andy.

Andy, yang sedang mengejar Angel terkejut dengan suara teriakan dari Angel. Andy segera turun, tapi di saat di persimpangan jatuhnya Angel. Andy melihat Angel terbaring tak sadarkan diri di persimpangan depannya.

“Angellll.” Teriak Andy, lalu turun pelan-pelan agar tidak terpeleset. Lalu tiba di dekat Angel, Andy segera duduk dan berusaha membangunkan Angel.

“Angel, Angel bangun Angel.” Ucap Andy, lalu mengecek jantung Angel. Andy mendekatkan telinganya.

Deg Deg Deg.

Jantungnya mulai melemah. Andy, lalu berteriak, supaya ada yang membantunya. Yui juga tiba di tempat tersebut, melihat Angel yang terbaring. Yui menutup mulutnya yang terbuka.

Karena Teriakan dari Andy, banyak yang segera datang. Mereka terkejut, namun segera membantu Andy membawa Angel. Aria yang selaku Wali kelas segera menelpon sebuah Ambulance.

Ambulans tiba, Andy segera masuk menemani Angel yang masih terbaring. Andy, tidak peduli dengan yang lainnya terlebih dahulu. Prioritas utamanya sekarang adalah Angel.

Sesampai di Rumah sakit. Angel langsung di larikan di UGD, Andy ingin masuk namun disuruh tetap di tempat oleh Suster.

“Mohon selamatkan Angel Sus.” Ucap Andy, memohon agar Angel bisa selamat, Suster mengangguk mengerti.

“Serahkan pada kami, Anda harus berdoa untuk keselamatannya.” Ucap Suster, lalu menutup pintu ruang UGD tersebut. Andy duduk di dekat tersebut. Lampu merah UGD menyala artinya masih dalam Proses.

‘Kumohon, Angel bangunlah. Kau salah paham, dari awal. Kenapa harus jadi begini?.’ Batin Andy, lalu mulai mengingat kenangan bersama Angel. Dari lucunya Angel dan lainnya.

Andy tersenyum, lalu mulai perlahan tenang. Lalu, suara Notifikasi System menyadarkan dirinya. Andy benar-benar lupa tentang System.

[Misi Dipicu.]

[Bantu, seorang Anak kecil mencari Ibunya.]

[Hadiah : Kemampuan Ahli Medis Modern + Uang 100.000 Yen.]

[Hukuman : System akan menghilang + Angel akan Meninggal.]

‘Ini, System beritahu lokasi Anak kecil tersebut.’ Ucap Andy dalam hati. Lalu, sebuah panah muncul di depan Andy. Lalu, Andy mengikuti panah tersebut.

Raul dan Sera yang tiba di tempat melihat Andy, berjalan dengan tatapan kosong. Mereka berdua tiba-tiba merasa cemas dan khawatir.

“Apakah, Angel tidak terselamatkan?.” Ucap Raul, bertanya ke arah Sera. Sedangkan Sera, segera menghampiri Andy, sambil mengeluarkan Air mata.

Andy, berhenti. Lalu, melihat Anak kecil yang duduk di taman rumah sakit. Saat, akan mendekati Anak kecil tersebut, Andy dikejutkan dengan sebuah tarikan.

Andy, melihat Sera menariknya sambil berlinang air mata. Andy paham, lalu menunduk. Lalu, Sera mulai bertanya.

“Bagaimana keadaan dari Angel?.” Ucap Sera, Andy kemudian menatap ke arah Sera. Lalu, Andy menjawab.

“Angel masih dirawat, aku keluar untuk menenangkan fikiranku. Lalu melihat ada Anak kecil yang duduk disana mau kudatangi, tapi kamu menarikku.” Ucap Andy, seketika Sera menghela nafas panjang, lalu melepaskan tangannya dari bahu Andy.

“Baiklah, aku akan berjaga di dekat Ruang UGD, bersama dengan Raul. Jika kamu sudah tenang kesanalah.” Ucap Sera pergi tanpa membiarkan Andy membalas.

Andy hanya menaikkan bahunya, lalu menghela nafas dan berbalik mendatangi Anak kecil yang duduk di kursi Taman Rumah Sakit.

“Halo, Adik kecil. Kenaap kamu sendirian disini, dimana Orang tuamu?.” Ucap Andy, saat sudah dekat dengan Anak Kecil yang duduk tersebut.

“Aku tidak tahu, Ibu berada dimana?.” Ucap Anak kecil tersebut, Andy pun duduk lalu melihat ke arah Anak kecil tersebut.

“Bagaimana kalau kita, cari Ibumu?.” Ucap Andy, lalu Anak kecil tersebut mengangguk. Andy menggendong Anak kecil tersebut.

‘Sungguh anak yang penurut. Untung aku bukan penculik.’ Batin Andy, lalu berjalan menuju tempat Satpam. Karena biasanya, Akan ada Ibu-ibu yang lapor ke Satpam.

Dan ternyata benar, saat sampai di tempat Satpam. Terlihat ada Ibu-ibu yang cemas, lalu melihat Andy membawa Anaknya. Ibu tersebut segera berlari.

“Yuto.” Teriak Ibu tersebut, Andy pun menurunkan Anak kecil yang bernama Yuto tersebut. Lalu, Yuto berlari ke Ibunya.

“Mama.” Teriak Yuto, lalu mereka berpelukan. Andy, melihat hal tersebut tersenyum dan berbalik pergi. Ibu yang sudah memeluk Yuto melihat ke tempat Andy berdiri dan menemukan bahwa tidak ada orang.

“Siapapun kamu, terimakasih. Telah membawakan Putraku.” Ucap Ibu tersebut, pelan. Lalu, Ibu tersebut menggandeng Yuto, menuju ke Parkiran.

Sisi Andy.

Andy, berjalan ke dalam Rumah Sakit. Lalu, muncul suara Notifikasi dari System. Andy, tersenyum namun kembali ke wajah murungnya.

[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 100.000 Yen.]

[Selamat, Tuan mendapatkan Keterampilan Medis Modern.]

Lalu, kepala Andy berisi hal tentang Medis. Meliputi cara, lalu bahan Obat, Operasi, dll. Andy, tidak memperdulikan rasa sakit. Dia berjalan terus ke arah UGD

Sesampai disana, Andy melihat Raul dan Sera yang duduk. Lalu, Andy mendatangi mereka. Raul melihat wajah Andy, yang masih sedih.

“Tenang, Andy. Angel pasti baik-baik saja.” Ucap Raul mencoba menenangkan Andy, namun Dirinya sendiri terlihat gemetar. Andy tahu Raul mencoba menenangkan dirinya.

“Terimakasih, Raul.” Ucap Andy, lalu menutup kembali matanya. Tanpa disadari dia ternyata tertidur, Raul dan Sera tahu namun mereka tetap diam agar tidak mengganggu tidur Andy

4 Jam kemudian.

Lampu UGD berubah warna menjadi Hijau, berarti Perawatan darurat sudah selesai. Raul membangunkan Andy.

Andy, terbangun lalu melihat warna UGD sudah hijau. Seketika Andy berdiri menunggu Dokter keluar. Tak lama kemudian, Dokter keluar dengan menundukkan kepalanya.

Andy, Raul, Sera cemas saat melihat Dokter menundukkan kepalanya. Lalu, Dokter melihat Mereka bertiga, lalu menghela nafas panjang.

“Dok, bagaimana keadaan dari Angel?.” Ucap Andy, yang memecahkan keheningan tersebut. Lalu, Raul dan Sera menatap ke arah Dokter. Sera sudah membendung air matanya.

“Maaf, ...”

[To be Continued.]

Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.

Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.

Thanks you Minna-san.