AREA DEWASA+
"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.
Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.
Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.
Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
"Jeff, si bos kenapa sih?" tanya Meta heran, "sejak pagi gak keluar, meeting di batalkan. Senyum-senyum sendiri. Kenapa?"
"Ada baiknya kau kerja dengan benar. Jika bos mendengar kau bergosip, aku yakin kau akan di lempar dari jendela sana!"
Ingin sekali Meta menjambak rambut Jeff yang sedikit gondrong. Setiap kali ia ingin tahu mengenai masalah Marvel, Jeff selalu saja merahasiakannya.
Meta yang kesal pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan Marvel.
"Ini data yang bos minta tadi," kata Jeff sambil menyerahkan selembar kertas.
Dengan cepat Marvel langsung mengabsen satu persatu nama karyawan yang bekerja di bagian cleaning servis atau pun sejenisnya.
Dengan penuh harap, Marvel hanya ingin menemukan nama Kiran saja.
"Jeff, tepati janji mu!" ucap Marvel dengan senyum lebarnya.
"M-maksudnya bos?" tanya Jeff gugup.
Marvel menunjukan nama Kiran pada Jeff, tentu saja hal tersebut membuat Jeff langsung menelan ludahnya kasar.
"Bos,....!" suara Jeff melembut, " gedung ini memiliki tiga belas lantai. Yang benar saja jika aku harus lompat, itu sama saja bunuh diri."
"Aku tidak peduli, tepati saja janji mu!"
"Tapi bos....!"
"Aku juga akan menagih janji mamah ku. Dia akan jalan kaki dari rumah ke kantor jika aku kembali bertemu dengan Kiran."
"Memang sial!" ucap Jeff, "Kiran tiba-tiba nongol di saat aku dan ibu bos membuat taruhan!"
"Perintahkan salah satu anak buah mu untuk menjaga Kiran. Laporkan pada ku sore ini di mana Kiran tinggal," titah Marvel.
"Sudah pasti dia tinggal di rumahnya bos. Aneh saja!"
"Aku sangat yakin jika Kiran tidak kembali ke rumahnya. Watak Kiran itu keras."
"Ya, terserah bos saja!" kata Jeff yang sudah pasrah.
Sementara itu, Kiran merasa daun telinganya sejak pagi gatal. Gadis ini mulai kesal ketika ia menggaruk daun telinganya hingga merah.
"Aku sumpahkan yang sedang membicarakan ku tersedak!" sumpah Kiran yang geram.
"Ada apa dengan mu Kiran?" tanya Husna heran.
"Telinga ku sangat gatal, aku yakin pasti ada orang yang sedang menggosipi ku!"
"Eh iya, daun telinga mu merah sekali...!" ujar Husna yang percaya dengan ucapan Kiran.
"Bedebah mana yang berani membicarakan ku?"
Kiran benar-benar geram, bahkan untuk makan siang saja ia merasa terganggu.
Seharian sampai pulang kerja bahkan di kontrakan pun Kiran terus mengomel karena telinga terus berdengung dan sangat gatal.
Sementara itu, Marvel yang baru saja tiba di rumah terus bersiul bersenandung bahagia. Dona yang melihat kelakuan anaknya mulai penasaran.
"Kenapa kamu?" tanya Dona penasaran.
Marvel merangkul pundak mamahnya.
"Mah, seperti mamah harus menyiapkan diri untuk menepati janji mamah!" ucap Marvel membuat Dona heran.
"Maksud kamu apa? janji yang mana?"
"Janji mamah yang akan jalan kaki dari rumah sampai kantor!"
Glek,....
Dona menelan ludahnya kasar, pikiran tiba-tiba teringat akan Kiran.
"Mana ada mamah janji seperti itu....!" Dona berkilah.
"Wah, sudah tua masih mau berbohong. Mamah mau di sebut orang tua yang tidak pantas di jadikan panutan?"
"Apa sih kamu ini, suka sekali mengerjai orang tua!"
"Gak ngerjain, kan sudah perjanjian!" sahut Marvel, "sekarang Kiran ada di genggaman ku. Bahkan dia bekerja di kantor ku," kata Marvel memberitahu Dona. Tentu saja Dona syok mendengarnya.
"Ah, yang benar kamu ini?" tanya Dona tidak percaya.
"Jodoh gak akan kemana mah. Percaya pada anak mu ini," ucap Marvel dengan bangganya.
Pria ini naik ke tangga, menuju lantai dua rumahnya. Terus bersenandung hingga masuk kedalam kamar.
Dona terduduk lemas di ruang keluarga, bukan perkara Kiran yang tiba-tiba kembali. Tapi ia harus menepati janji untuk jalan kaki dari rumah menuju kantor.
"Ah, tidak mungkin. Marvel hanya sedang bercanda!" ucap Dona yang masih tidak percaya.
Dona langsung menghubungi Jeff untuk menanyakan kebenarannya. Hanya dua menit, Dona langsung menutup panggilan telponnya.
"Kenapa nasib ku begini...?" Dona mengeluh, untung saja jarak dari rumah ke kantor hanya satu setengah kilo.
Dona mendengus kesal, sepertinya malam ini ia harus mendekati Marvel agar anaknya mau membatalkan perjanjian mereka.
Selain Marvel, Jeff dan Dona, tidak ada lagi yang tahu mengenali kepulangan Kiran.
Malam ini Marvel tidak bisa tidur, ia gelisah karena sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Kiran. Tapi, Marvel bingung ingin mulai dari mana.
Pukul satu malam baru lah Marvel terlelap. Bahkan saat pagi menjelang pun pria ini sudah berpakaian sangat rapi.
"Marvel berangkat ke kantor dulu mah!" pamit Marvel tanpa menyentuh sarapannya.
"Ya setidaknya kamu harus bersikap seperti orang kaya Marvel. Makan dan minum sedikit roti dan susu mu itu...!" tegur Dona.
Marvel menurut, setelah itu ia langsung pamit pergi. Sudah ada Jeff menunggu di depan.
"Wuah, bos....itu hutannya udah di babat aja!" tegur Jeff.
"Kiran tidak suka melihat brewok ku, jadi aku membersihkannya subuh tadi."
Jeff bergeleng kepala, bosnya ini jika sedang jatuh cinta benar-benar mengalahkan anak muda.
Mereka berangkat ke kantor, Marvel sudah tidak sabaran untuk melihat Kiran. Setibanya di depan loby, Marvel tidak langsung turun dari dalam mobil.
"Kenapa tidak turun bos?" tanya Jeff.
"Duh, jantung ku berdebar lagi Jeff!" kata Marvel memberitahu.
"Ya udah, copot aja jantungnya bos!" ucap Jeff dengan entengnya.
"Sialan kau Jeff!" umpat Marvel kesal, "aku tidak bisa menunggu lagi Jeff, aku ingin menemui Kiran pagi ini juga!"
"Ya tinggal di temui apa susahnya bos?"
"Perintahkan seseorang untuk menyuruh Kiran naik ke atas atap. Setelah itu larang siapa pun yang hendak naik ke atas sana, jika melawan pecat saja!" titah Marvel terdengar serius.
Marvel langsung turun dari dalam mobil. Pria ini menuju atap gedung terlebih dahulu. Sedangkan Kiran, ia merasa heran saat atasannya memberinya perintah untuk naik ke atas atap.
"Aku temani ya Kiran!" kata Husna dengan polosnya.
"Eh, jangan. Kau kerjakan saja pekerjaan mu!" ujar atasan mereka.
"Udah, aku pergi sendiri aja. Lagian aku belum pernah ke atap, sesekali bolehlah!"
Kiran kemudian pergi sendiri, naik lift agar lebih cepat. Ia tidak tahu ada apa di atas sana, yang ia tahu katanya ada pekerjaan di tambahan untuknya.
Angin pagi berhembus landai, Kiran mengikat rambutnya agar tetap rapi. Gadis ini mulai bingung, pekerjaan apa yang harus dia lakukan di atas sini.
Lentik cantik bola matanya tiba-tiba saja menangkap sosok yang sedang berdiri membelakanginya. Tegap berdiri nampak gagah dari belakang, aroma parfum yang semerbak, Kiran pernah mencium aroma yang tidak asing seperti ini.
"Hai,.....!" sapa Marvel sambil membalikan tubuhnya. Senyum pria ini lebar selebar daun kelor.
Kiran syok, gadis ini tercengang tidak percaya jika yang ada di hadapannya sekarang ini adalah Marvel.
***Hayo kasih semangat Vote dan hadiahnya kakak🌝 Beberapa bab lagi bakal masuk di adegan ranjang panas bergoyang 🛌🏻 biar gak gerah***
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..