NovelToon NovelToon
Pernikahan Impian

Pernikahan Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:79.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Viena2106

Pernikahan Impian. Itulah yang di harapkan oleh Kirana Amanda akan rumah tangganya bersama Rasya Adilla Ibrahimi. Namun nyatanya, Pernikahan yang dia Impikan tak sesuai dengan yang ia harapkan. Pria yang sejak awal menjadi penguatnya justru menjadi suami yang selalu membuatnya makan hati hampir setiap waktu.

Akankah Kirana mampu bersabar dengan sang suami yang belum selesai dengan masa lalunya itu? Atau Kirana akan mengambil sikap atas pernikahan Impiannya?
•••••
"Tolong beri aku satu kesempatan sekali lagi. Kali ini aku berjanji akan memperbaiki pernikahan yang kamu impikan selama ini." Rasya Adilla Ibrahimi

"Andai kamu ingkar janji, Tolong izinkan aku membangun pernikahan Impian bersama pria lain.." Kirana Amanda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Pergi Aku Juga Pergi

Melihat sang suami telah berangkat ke kantor. Entah dorongan dari mana, Kirana mengikuti pria itu pergi. Mantan dari Nalendra tersebut mengikuti mobil Rasya dari jarak yang agak jauh agar tidak menimbulkan kecurigaan.

"Loh? Ini kan bukan jalan ke kantor? Emangnya dia mau kemana?".Gumam Kirana, Mobil yang di kendarai oleh Rasya masuk ke daerah kompleks perumahan.

Masih ingin lebih tahu lagi kemana Rasya pergi. Kirana terus mengikuti mobil sang suami dengan sepelan mungkin. Dia mencari aman saja saat ini.

Kendaraan roda empat yang di kendarai oleh Rasya masuk ke dalam gerbang rumah minimalis lantai dua. Kirana menghentikan laju kendaraannya dengan posisi yang agak jauh. Wanita itu turun dan mulai ikut masuk secara diam-diam.

Kirana berharap kali ini ia tidak ketahuan. Entah ini rumah siapa, Kirana juga tidak tahu. Yang pasti dalam benaknya bertanya-tanya untuk apa Rasya datang ke rumah ini.

Tapi tunggu? Kirana ingat sekarang. Apa jangan-jangan rumah ini adalah rumah Ameena? Kalau iya? Untuk apa coba?

"Jadi kamu masih sempat mampir kesini? Buat apa?" Batin Kirana mendadak nyeri. Kirana mengusap perutnya. Sekarang ia sedang hamil, Hamil anak pria itu. Tapi tak sedikit pun Rasya peduli. Atau mungkin pria itu masih itu berasumsi bahwa anak yang ia kandung ini adalah anak pria lain.

Begitu Rasya masuk ke dalam, Kirana berdiri di balik pintu. Ia menggigit kukunya semoga tidak ada orang yang tahu akan keberadaannya sekarang.

"Kak Rasya.." Suara itu? Kirana sangat mengenalnya. Itu adalah suara Ameena. Jadi benar Rasya datang kemari untuk menemui wanita itu.

Kirana masih diam saja, Ia penasaran apalagi yang akan mereka bicarakan.

Bagaimana keadaan mu..

"Baik kak.."

"Aku akan keluar kota selama beberapa hari..Jadi jaga dirimu baik-baik. Kalau begitu aku pergi dulu..

"Tunggu kak..

"Ada apa? "

"Tentang permintaan ku yang semalam kak?.Bagaimana? Apa kakak menyetujuinya? Aku gapapa kok jadi istri kedua, Asal aku bisa selalu bersama kakak..

"Akan aku pikirkan..

Deg!!

Jantung Kirana berdetak lebih cepat mendengar jawaban dari pria yang berstatus suaminya itu. Tak ingin ketahuan menjadi penguntit, Kirana segera pergi dari tempat itu. Wanita itu sedikit berlari takut Rasya mengetahui.

Bruk!

"Aaawwss..." Saking terburu-buru nya. Kaki kirana sampai keseleo. Wanita itu terjatuh ringan hingga dengan cepat ia bangkit kembali.

Kirana mampu bernafas lega ketika ia berhasil masuk ke dalam mobilnya. Dari jarak yang cukup jauh, Kirana dapat melihat mobil Rasya yang sudah pergi.

Wanita itu bersandar. Tiba-tiba saja air matanya menetes. Kenapa dia jadi menangis? Apakah dirinya mulai mencintai pria itu?

"Aku kenapa? Kami menikah tidak berdasarkan cinta. Tapi kenapa hatiku sakit mendengar jawaban itu.."

"Akan aku pikirkan..

Jawaban semacam itu bukanlah sebuah penolakan. Jawaban tersebut adalah jawaban dimana Rasya tidak mau ambil keputusan tersebut dengan terburu-buru. Jawaban itu adalah Jawaban dimana Rasya akan berpikir lagi secara matang. Dan tak menuntut kemungkinan bahwa Rasya tidak akan menolak permintaan Ameena. Bisa saja nanti Jawaban 'Iya' Lah yang akan menjadi Jawaban pria itu.

"Aku tidak tahu, Ini cinta atau bukan. Yang pasti aku tidak mau di poligami.." Wanita mana yang mau di poligami. Siapapun tak akan ada yang mau.

"Semalam kamu udah nuduh aku hamil sama pria lain. Dan sekarang? Huuufftt... Aku rasa aku harus pergi saja. Aku lelah dengan semua ini...

****

"Apa!? Kamu serius mau minggat?" Tanya Aaron kaget begitu Kirana mengatakan akan pergi dari rumah.

"Aku gak minggat kok Ar.. Aku cuma mau pergi..

"Sama aja.." Aaron mengacak rambutnya. Andai saja kemarin ia tidak ngotot ingin mengantarkan sepupunya ini pulang, Pasti sekarang Kirana tak punya pemikiran untuk pergi.

"Maaf ya, Gara-gara kemarin..

"Bukan salah kamu.. Rasya aja yang gampang percaya sama dua bebalu itu. Belum apa-apa dia udah nuduh aku hamil anak pria lain. Siapa yang gak sakit hati coba? Dan sekarang, Wanita itu minta Rasya buat nikahi dia.. Dan Rasya gak marah sama sekali.. Aku gak sekuat itu..." Mata Kirana mulai berkaca-kaca. Sudah dua kali kisah percintaannya seperti ini. Namun yang yang kedua ini rasanya justru lebih sakit.

"Om sama Tante tau?" Kirana menggelengkan kepalanya.

"Jangan kasih tahu mereka dulu ya.. Aku belum siap untuk itu. Aku gak mau mereka sedih denger kabar ini. Biarin aja dulu.. Lagi pula kan mereka hidup di Singapura. Mereka gak akan tahu. Sekarang aku minta tolong ya, Bawa aku pergi dari ibu kota ini.. Selain itu carikan aku kerjaan juga.." Aaron menghela nafas panjang.

"Kiran, Coba pikirkan baik-baik lagi.. Gak semua masalah itu selesai dengan cara lari kayak gini. Masih banyak cara lain.. Aku yakin kok kalau..

"Selama Rasya masih percaya dan peduli sama wanita itu semua gak akan baik-baik saja Ar.. Aku pergi bukan untuk menghindar. Aku pergi untuk jaga mental aku. Aku lagi hamil sekarang. Bayangin gimana stresnya aku kalau setiap liat Rasya lebih peduli sama wanita itu dengan dalih dapat amanah dari mantan kekasihnya yang udah gak ada?? Ayolah.." Kirana menutup wajahnya. Dia menangis disana..

"Okey, Aku Bantu kamu.. Tapi kalau ada apa-apa aku gak mau tahu loh ya.. Aku gak mau kena amuk papa dan mama kamu.." Kirana mengangguk dan tersenyum. Untung saja ada Aaron yang selalu ada untuknya.

.

.

.

Nanti malam aku akan keluar kota bersama Daddy.." Kirana menatap pria itu sekilas dan kembali fokus ke layar ponselnya. Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Kirana. Wanita itu lelah, Ia tak mau lagi berdebat.

"Kirana kamu dengerin aku gak sih.." Kesal Rasya yang merasa selalu kirana abaikan. Kirana beranjak dan keluar dari kamarnya. Rasya mengacak rambutnya kenapa dia merasa gusar saat di abaikan seperti ini.

Hey, Tuan! Suami itu adalah imam dan istri adalah makmum. Jangan salahkan istrimu kalau dia abai, Dia hanya mengikuti apa yang suaminya lakukan.

Rasya meraih koper sedang miliknya. Rasya akan berangkat ke luar kota malam ini sekitar pukul tujuh pagi. Ia mulai meraih pakaian yang akan jadi pakaian gantinya nanti..

Di saat pria lain di bantu oleh istrinya beberes. Namun tidak dengan Rasya. Pria itu melakukannya sendiri tanpa ada bantuan dari siapapun.

Waktu berjalan dengan begitu cepatnya. Malam pun telah tiba, Kini Rasya telah siap hendak berangkat.

"Makanlah dulu.. Aku udah pesanin makanan.." Kirana meletakkan makanan yang baru saja ia pesan itu di atas meja.

"Kamu pesen? "Kirana sudah tak lagi menjawab. Rasya menarik nafas panjang agar emosinya terkontrol. Pria itu mulai makan dengan lahap.

Usai makan malam, Pria itu siap untuk berangkat..

"Aku berangkat dulu.. Baik-baik di rumah.." Kirana mengangkat tangannya hendak mencium tangan suaminya. Sayangnya semua itu di salah artikan oleh Rasya.

"Kenapa? minta uang lagi? Memangnya kartu yang kemarin..

"Ya sudah.." Hanya itu, Kirana menurunkan tangannya dan masuk ke kamar mandi. Tak ada niatan untuk mengantarkan sang suami ke pintu depan.

"Kau pergi aku juga akan pergi.." Gumam Kirana akan segera bersiap setelah ini.

.

.

.

Tbc

1
mama
tunggu bom yg akan meledak sebentar lg wahai sekretaris tak tau diri.. nunggu kelanjutan cerita ny thor🥰
Viena Alfiatur Rohman
Gk usah songong Rita blum tahu aja siala Kirana. Jngan lihat dari penamoilannya
Evi Alvian
Dasar bibit pelakor cuma asisten aja belagu gak tau apa yg dihadapannya istri boznya..lawan aja Kirana kasih pelajaran biar nyahok
Erlangga❤
Ayo Kasih paham kirana.. Kita lihat apa yang akan terjadi setelah ini.
Lovita BM
kasih paham yg mantap kir,
bila perlu keluar gerbang sambil ngesot tu medusa
Tiah Fais
hajar Kiara Janan kasih ampun calon pelakor
Susi C
bibit pelalkor muncul lg😀
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Teh Euis Tea
hajar aj kirana songong banget tuh si rita
biby
wkkkk.....kasih paham kirana, kasih paham itu bibit paelakor. belum tau yg d hadapanx siapa
Nining Sariningsih
resiko punya suami ganteng,kaya,pokoknya tajir melintir pasti tuh pelakor pada mau nempelin kayak lintah.
Tiah Fais
bagus vera
Lovita BM
Mentap jiwa ver , lanjutkan 👏👏
Teh Euis Tea
mantap vera kerjain trs si tari biar kapok
Teh Euis Tea
lg ulet bulu menghayal, ga tau aj rasya dinginnya melebihi kutub utara
Putri Laely
lanjut Thor
Evi Alvian
Ayo Vera buat tari jadi pembantu beneran sekalian permalukan dia
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Sri Rahayu
semoga rencana Vera menjebak Hendrik dan Tari berjalan mulus...lanjut Thorr 😘😘😘
Viena Alfiatur Rohman
Jadiin babu aja tuh Tari emang cocokkan.. Toh emng dari kelas bawah ygg gk tau diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!