NovelToon NovelToon
Baby Sitter Untuk Yayah

Baby Sitter Untuk Yayah

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Plak!
" Percuma aku menikahi mu, tapi sampai sekarang kamu belum juga memiliki anak. Kamu sibuk dengan anak orang lain itu!"

" Itu pekerjaanku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

Lagi dan lagi, Raina mendapatkan cap lima jari dari Rusman di pipinya. Dan yang dibahas adalah hal yang sama yakni kenapa dia tak kunjung bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun lamanya.

Raina Puspita, usianya 25 tahun sekarang. Dia menikah dengan Rusman Pambudi, pria yang dulu lembut namun kini berubah setelah mereka menikah.

Pernikahan yang ia harap menjadi sebuah rumah baginya, nyatanya menjadi sebuah gubuk derita. Beruntung hari-harinya diwarnai oleh wajah lucu dan tingkah menggemaskan dari Chandran Akash Dwiangga.

" Sus, abis nanis ya? Janan sedih Sus, kalau ada yang nakal sama Sus, nanti Chan bilang ke Yayah. Bial Yayah yang ulus."

Bagaimana nasib pernikahan Raina kedepannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Sitter 21

"Mau ya jadi bundanya Chan. Pliiiiis."

Apa?

Cekleek

Chan?

Raina sangat terkejut saat mendengar permintaan Chan yang baru saja keluar dari mulut itu. Pun sama dengan Bagus yang baru saja kembali dari luar.

Dua orang dewasa itu saling pandang lalu mengalihkan pandangan mereka ke arah lain. Suasana canggung tiba-tiba memenuhi kamar itu.

Bagus sungguh sangat tidak mengira kalau Chan akan mengutarakan keinginannya pada Raina secepat ini. Ia pikir anak itu sudah lupa tapi ternyata tidak.

"Chan, ayo makan. Tadi kata dokter Chan harus minum obat setelah makan. Ini obatnya juga udah Yayah ambil tadi sekalian ambil makanan punya Chan. Sini Yayah suapin."

Bagus duduk di sisi ranjang, dengan patuh Chan membuka mulut dan terus memakan makanan yang disuapkan oleh Bagus.

Sedangkan Raina, dia memilih duduk di sofa. Dia sendiri bingung harus melakukan apa karena memang tidak ada yang harus dilakukan.

"Anu, saya keluar bentar ya Pak buat nyari sarapan."

"Oh iya, silakan."

Cekleek

Baru mau jalan keluar, Raina harus kembali masuk lagi karena Asri dan Budi datang. Terlihat mereka membawa dua buah tote bag yang tidak tahu apa isinya. Raina dengan cekatan membantu Asri untuk membawakan salah satunya

"Lho Ai, mau kemana?"

"Anu Bu, saya mau keluar. Cari sarapan."

"Nggak usah, ini Ibu bawa. Gus, Ai, kalian makan dulu. Biar Chan, Ibu yang suapin."

Halus dan mulus sekali Asri membuat Bagus dan Raina bisa makan bersama. Sebenarnya dia tidak berniat demikian. Memang Asri datang pagi khusus untuk membawakan Raina dan Bagus sarapan.

Dia paham betul bahwa menjaga anak yang sedang sakit itu tidak mudah. Pasti akan sulit untuk pergi meski hanya sejenak.

"Ibu sama Bapak gimana?"

"Kami udah makan. Dah sana buruan makan dulu."

Bagus mengangguk, dia lalu berjalan menuju ke sofa dan duduk di sana. Pun dengan Raina.

Karena sudah dipersilakan, mau tidak mau Raina pun mulai membuka isi tas yang dibawa Asri mengeluarkan satu per satu.

Reflek, dia menyiapkan makanan tersebut untuk Bagus dan untuk dirinya sendiri. Bagus sedikit terkejut tapi dia memilih untuk diam saja.

Semua itu karena dia sudah terbiasa ketika melayani Rusman. Di meja makan, jika mereka makan bersama, Raina pasti menyiapkan dan mengambilkan makanan.

"Makasih Rai."

"Eh, oh iya Pak. Maaf saya spontan melakukannya."

Bagus mengangguk, rasanya ada yang aneh saat Raina melakukan itu. Sudah lama dia tidak merasakan hal sedemikian. Biasanya kalau mau makan, ya dia mengambil sendiri dan makan sendiri.

Saat ini ketika makanan itu sudah disajikan di depannya, dan ada orang lain yang menemaninya makan, ada rasa senang yang singgah dalam hatinya.

Keduanya makan dalam diam, dan tidak berlangsung lama mereka pun selesai.

"Sini Pak, saya bereskan."

"Makasih Rai."

Bagus berusaha menutupi rasa canggungnya. Dia bangkit dari duduknya lalu menuju ke kulkas kecil yang ada di sana. Mengambil air putih lalu menenggaknya dengan cepat.

"Nek, tadi Chan uda bilan sama Sus Ai."

"Bilang apa?"

"Bilang kalau Chan mau Sus Ai jadi bundanya Chan."

Uhuk uhuk uhuk

Seketika Bagus terbatuk. Tegukan air terakhir yang seharusnya masuk ke perut itu tidak jadi dan malah menyembur keluar.

Rasanya sungguh tidak enak dan tentunya bercampur sakit. Budi bahkan langsung menghampiri Bagus untuk membantu Bagus meredakan batuk. Tersedak makanan atau minuman sungguh rasanya sangat tidak nyaman.

Dugh dugh dugh

"Pelan-pelan apa Gus minumnya."

Uhuk uhuk uhuk

Bagus tidak bisa menjawab ucapan ayahnya. Dia masih terus batuk hingga untuk beberapa saat.

"Yayah kenapa, Nek."

"Nggak kenapa-napa, Yayah mu kaget aja dia. Syok gitu."

Chan menatap penuh kebingungan. Tentu saja bocah itu tidak sadar kalau apa yang terjadi pada ayahnya adalah atas ulah dirinya.

*

*

*

3 hari sudah Chan di rawat di rumah sakit. Pagi ini dia sudah bisa pulang. Tapi Chan agak kesal karena Raina tidak ada bersama dengan dirinya.

Raina pulang lebih dulu karena ada urusan. Wanita itu harus pergi ke pengadilan untuk menghadiri putusan sidang perceraiannya.

Semua memang lebih cepat atau bisa dikatakan dipercepat oleh usaha Anton.

"Sus Ai kemana sih, Nek? Yayah juda ndak ada?"

"Sus Ai sedang ada urusan penting dan Yayah nemenin Sus Ai. Kasian Sus Ai kalau nggak ditemenin, takut ada apa-apa. Aah iya, semoga urusan Sus Ai lancar. Dan setelah itu, Chan bisa lebih berusaha lagi minta ke Yayah buat jadiin Sus Ai bundanya Chan."

"Benelan Nek? Selius? Waah holeee, Chan halus belusaha sunduh-sunduh bial Sus Ai bisa jadi bundanya Chan."

Asri tersenyum, sebenarnya Raina tadi tidak ingin Bagus ikut. Apalagi sekarang ini Chan pulang dati rumah sakit. Tapi Asri dan Budi berkata tidak apa-apa. Sudah ada mereka berdua yang membawa Chan pulang ke rumah. Mereka juga akan membawa Chan pulang ke rumah Bagus dan bukannya ke rumah Asri dan Budi.

Sedangkan di pengadilan agama, Raina nampak cemas. Sedari tadi dia terus menerus menggerakkan kakinya. Dia juga meremass kesepuluh jari tangannya.

Bagus melihat itu. Dia kemudian berkata kepada Raina bahwa semua akan baik-baik saja.

"Terimakasih Pak," ungkap Raina. Dia tahu ini adalah kebaikan Bagus yang merupakan seorang majikan kepada baby sitter putranya. Tapi Raina sungguh senang. Dia senang karena ada seseorang yang berdiri di sisinya untuk mendukungnya.

Tap tap tap

"Heh Raina, berikan perhiasan itu kepada kami!"

Jegleeer

Belum juga memasuki ruang sidang, Ningsih yang datang tiba-tiba menghampiri Raina dan bicara demikian.

Rasa gugup Raina seketika hilang sudah. Anton sebagai pengacara Raina pun bersiap di depan Raina untuk melindungi kliennya.

"Jika ada yang ingin dibicarakan, silakan bicarakan dengan saya selaku pengacara Mbak Raina."

Ningsih menciut, sikap tegas Anton membuat nyali Ningsih hilang. Padahal sudah sejak dari rumah, dia bertekad untuk meminta perhiasan tersebut.

"Halo Rai, gimana kabarmu?" Rusman, dia bertanya basa-basi kepada Raina.

"Baik, Alhamdulillah."

Bisa Raina lihat kalau Rusman sama sekali tidak memiliki wajah sesal ataupun kehilangan. Tapi sekarang Raina sudah tidak peduli lagi. Sewaktu menunggu Chan di rumah sakit, Raina sudah memutuskan untuk menghapus semua rasanya terhadap Rusman. Dan tidak ingin menyisakan barang sedikit pun.

"Dengan ini, pengadilan mengabulkan gugatan cerai Saudari Raina Puspita. Mulai hari ini Rusman Pambudi dan Raina Puspita bukan lagi sepasang suami istri."

Tok tok tok!

TBC

1
Vera Wilda
Terima kasih Thor, terus lah berkarya Thor 👍👍👍
Vera Wilda
Semoga masalah nya gak berat2 ya Thor , karena hidup d dunia nyata udah berat 😂😂😂
Vera Wilda
Syukurlah keluarga Bu Ningsih sudah berubah , semoga suatu saat kalian juga bahagia
Vera Wilda
Alhamdulillah SAH ….
Vera Wilda
Iya cepat lah Raina jangan lama2 kasihan juga tuh sm Chan
Vera Wilda
Baru sadar kamu Ida , semoga kesadaran mu itu kamu bisa berubah, dan cari lah kerja
Vera Wilda
Cepat Bagus d halalkan Raina nya
Vera Wilda
Lagian ngapain elu keluar Raina , malas banget baru juga mau mulai sm Bagus , ada juga pengganggu ….. Ach malas gw !!!!! 😏😏😏
Vera Wilda
Ada2 aja ya, aaa gak tau dech mau koment apa 😏🤔🤔
Vera Wilda
S ulet keket nyari sampai k kantor Bagus kayaknya tuh 😁😁
Vera Wilda
Bagi ibu mending Raina , bagi Raina apes menikah dg Rusman 😁
Vera Wilda
Salah pilih suami kan kamu suci, beruntung Raina sudah lepas dr Rusman suami tidak berguna 😁😁
Vera Wilda
Lebih baik mundur Rizka dr pada d kacangin 😁😁
Vera Wilda
Gak usah memaksa Rizka , klo pd akhirnya kamu akan kalah juga , jangan buang2 waktu mending cari yg lain … 😁
Vera Wilda
Alhamdulillah ….
Akhirnya Raina dan Rusman bercerai …
Katherina Ajawaila
semoga bagus junior cepat ada ya thour biar tau kalau Rania mmg normal 😇
Katherina Ajawaila
kan mau mkn gratis, di prodeo mkn nya gratis tidur pun gratis tapi di gelar 🥸
Katherina Ajawaila
dasar pemalas demennya hanya nipu aja, ngk mikin efek nya gimana. silah kan. tinggal Terima berkat tabur tuai
Katherina Ajawaila
semangat Gus, sukses selalu 😇
Katherina Ajawaila
semangat Raina dan Bagus semoga kedepannya selalu bahagia dengan bertambahnya Chan dan ade2 nya😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!