RATU PENGUASA SELURUH DIMENSI

Keesokan harinya Mo Da Xia bangun sangat pagi seperti sebelumnya, ia tidak melakukan pertandingan lagi karena setelah kehebohan yang dibuatnya para petinggi memutuskan untuk membatalkan pertandingan, dengan berat hati para peserta menerima keputusan itu.

Seperti biasanya Mo Da Xia berjalan ke arah kediaman para murid klan Mo.

"Ba.."

"Selamat pagi Nona muda" ucap para murid serempak keluar dari kamar mereka masing masing dengan senyum yang sangat lebar sebelum Mo Da Xia berteriak dan membuat telinga mereka berdengung akibat teriakan keras Mo Da Xia seperti hari hari sebelumnya.

"Ya, selamat pagi" ucap Mo Da Xia yang langsung berlalu menuju lapangan tempat berlatih dan melakukan pemanasan seperti biasanya diikuti seluruh murid yang akan menjadi murid nya kedepannya.

"Kali ini kalian akan berlari 10 putaran tapi dengan membawa beban dipundak kalian" ucap Mo Da Xia santai namun suaranya terdengar oleh seluruh murid yang ada.

"Baik Nona muda" teriak seluruh murid tegas, tak ada lagi keluhan yang keluar dari mulut mereka justru sekarang semangat yang membara lah yang terlihat dari semua murid yang ada.

Sedangkan para tetua yang melihat semangat dari para murid mereka tersenyum bahagia dan merasa bangga pada Mo Da Xia karena selama ini mereka sudah bersusah payah untuk membuat murid murid klan Xie untuk latihan dengan rajin, namun yang ada mereka hanya bermalas-malasan meskipun itu tidak semua dari ribuan murid yang ada.

Selesai berlari mereka semua duduk untuk mengistirahatkan tubuh mereka, setelah merasa cukup beristirahat mereka semua berdiri dan berpamitan kepada Mo Da Xia untuk membersihkan diri mereka karena sebentar lagi akan ada kelas berpedang.

"Kami pamit undur diri Nona muda" ucap mereka serempak.

"Ya, siapkanlah diri kalian untuk besok" ucap Mo Da Xia dengan seringai dibibir nya sehingga membuat seluruh murid merinding melihatnya.

"Memang nya apa yang akan kami lakukan besok Nona muda" ucap Yue memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalian akan mengetahui nya" ucap Mo Da Xia dan berlalu pergi meninggalkan para murid terlebih dahulu.

___________________

"Hmm, apa yang akan aku lakukan" gumam Mo Da Xia bingung sambil bersandar dikursi diruang tamu di kediaman nya.

"Tidakkah Yang mulia merasa penasaran dengan kekaisaran ini, bukankah Yang mulia belum pernah berjalan jalan untuk melihat sekitar" ucap An Ming yang tiba tiba berada didepannya diikuti Lang, Zhou Wei dan Yin.

"Kau benar, aku akan bersiap sebentar" ucap Mo Da Xia lalu memasuki kamarnya.

"Ayo" ajak Mo Da Xia keluar dari kamarnya menggunakan hanfu merah yang terlihat mewah dan elegan dan tentunya dengan harga selangit, bukan nya Mo Da Xia ingin menyombongkan diri namun memang hanya itu yang dimiliki nya dari kalung dimensi, tidak mungkin bukan dirinya yang sudah mulai membesar masih menggunakan hanfu nya ketika berumur 6 tahun.

Mo Da Xia berniat berjalan jalan ke desa desa kecil yang ada di kekaisaran Liu, saat sampai didesa pertama yang bernama desa Xu, Mo Da Xia seperti melihat jombie karena kondisi tubuh warga yang duduk didepan rumah mereka sungguh begitu memperihatinkan bagaimana tidak badan mereka sangat kurus bahkan hanya tersisa tulang dan kulit saja, bahkan bola mata mereka seperti ingin keluar dari tempat nya karena terlalu kurus.

Mo Da Xia melangkah memasuki desa itu diikuti para pengikut nya, saat mereka sudah berada ditengah-tengah desa mereka menjadi pusat perhatian, namun tak ada satupun warga yang mendekati mereka yang ada hanya tatapan kosong seperti tak ada kehidupan sama sekali.

"Apa ini mengapa kondisi mereka seperti itu" ucap An Ming tampak dari wajah nya menunjukkan raut wajah kasihan.

Entah mengapa setelah An Ming berucap seperti itu warga yang tadi nya hanya menatap kosong berubah menjadi menatap mereka tajam, mereka semua langsung berlari ke arah Mo Da Xia dan para pengikutnya atau lebih tepatnya ke arah An Ming.

Mo Da Xia yang merasakan ada bahaya yang akan datang langsung membuat pelindung disekitarnya sehingga warga yang tadinya ingin menyerang An Ming tertahan diluar pelindung transparan yang Mi Da Xia buat, mereka menyerang secara membabi buta, bahkan badan mereka telah mengeluarkan darah karena terus menyerang pelindung tingkat tinggi yang Mo Da Xia buat, namun rasa sakit mereka seolah tak berarti mereka semua tetap menyerang secara membabi buta.

Mo Da Xia yang melihat keadaan para warga itu akhirnya mengeluarkan kekuatan nya untuk mengehentikan mereka sebelum mereka semua mati konyol karena perbuatan mereka sendiri.

Syutttt....

Mo Da Xia mengarah kan telapak tangan nya keatas, secara tiba-tiba turun butiran butiran salju dari langit dan menguguri para warga, warga yang tadinya menyerang pelindung yang Mo Da Xia buat tiba tiba tidak bisa menggerakkan badannya karena seluruh badan mereka membeku kecuali kepala mereka.

Setelah melihat keadaan terkendali Mo Da Xia akhirnya menghilangkan pelindung yang dibuatnya dan menatap sekeliling, tatapan tajam dari seluruh warga masih terus mengarah pada mereka atau lebih tepatnya kearah An Ming yang terlihat kebingungan karena tiba-tiba warga menatapnya seperti itu padahal ia tidak merasa pernah menyinggung mereka semua.

"Mengapa kalian menatap nya seperti itu" tanya Mo Da Xia yang memang tau kalau tatapan tajam itu hanya mengarah pada An Ming seorang.

"Ya, mengapa kalian melihat saya seperti itu, apakah saya pernah menyinggung kalian" tanya An Ming namun tatapan kasihan tadi masih tidak hilang sama sekali dari wajahnya.

"Hentikan tatapan kasihan mu itu, kami sungguh tidak butuh tatapan kasihan dari kalian para bangsawan yang tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama sekali" teriak salah satu warga dengan tatapan yang semakin menajam sehingga membuat Mo Da Xia dan para pengikutnya mengerti dan An Ming langsung membuang raut wajah kasihan nya berganti dengan tatapan penasaran.

"Mengapa kalian terlihat seperti begitu membenci para bangsawan, memangnya apa yang telah mereka lakukan" tanya Lang.

"Karena gara gara mereka kami jadi seperti ini"

.

Jangan lupa like, komen dan vote yaa 🥰

.