Perjodohan yang terjadi tanpa di kehendaki oleh dua insan tersebut,
Wanita bernama Allin Wilton dan Arnold Gall, mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
Arnold Gall berusia 28 tahun tidak menyangka akan dijodohkan dengan karyawaannya sendiri Allin Wilton 24 tahun.
" tidak, dia karyawanku "
- Arnold Gall
" tidak, dia Boss ku "
- Allin Wilton
.
.
.
.
.
19 juli 2019
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annida Rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Arnold sedang duduk di meja kerjanya, dia sedang menimbang apa dia membawa Yura kerumahnya atau tidak? Disana juga ada Allin, bagaimana mungkin dia membawa seorang wanita pulang kerumah saat dia sudah beristri ,
Arnold menatap Yura yang duduk disofa ruangannya, ini sungguh sulit,
Mengingat Allin yang terlihat biasa- biasa saja saat mereka bertemu direstoran tadi siang, membuat Arnold jadi jengkel
" dia sungguh tidak cemburu?"
Arnold menggenggam erat pulpen di tangannya. Dia menatap Yura yang sibuk dengan ponselnya
" Yura" Yura berhenti mengetik sesuatu di ponselnya dan menatap Arnold
" setelah aku selesai dengan pekerjaan ku, kita ke hotel tempat kamu menginap untuk mengambil barang- barang mu"
" sungguh ?"
" iya"
" jadi aku boleh tinggal di rumahmu" Arnold tersenyum dan menganggukkan kepalanya
Yura tersenyum lebar dan langsung mematikan ponselnya, dia rasa ini berjalan seperti yang dia pikirkan
******
Allin berdiri dari meja makan, dia sengaja makan lebih dulu, karena dia tahu Arnold pasti sudah makan bersama wanitanya, Allin membereskan bekas makannya di atas meja dan saat itu juga bel berbunyi
" siapa yang datang jam segini? Tidak mungkin Arnold , kalau dia pulang, dia pasti langsung masuk saja"
Bel kembali berbunyi, Allin memperbaiki penampilannya dan berjalan kearah pintu
" iya tunggu sebentar "
Allin membuka pintu dan sumpah, dia kaget sekali, apa yang dia lihat, wanita itu ada disana, menatapnya, Allin sedang dalam suasana hati yang kurang baik, dia sedang tidak ingin melihat wajah itu, tapi dia bisa apa saat wanita itu datang bersama suaminya
" Allin..."
" masuklah " Allin berjalan masuk lebih dulu, meninggalkan dua orang tersebut tanpa ekspresi apa pun, Arnold menatap kepergian Allin, dia sungguh penasaran apa yang Allin pikirkan atau rasakan saat dia membawa seorang wanita pulang kerumah
" Yura ayo masuk " Yura tersenyum dan mengikuti Arnold masuk, dia menatap sekeliling rumah itu, rumahnya sangat bersih dan tentu saja mewah
" kamu tunggu dulu disini ya"
Arnold langsung berjalan cepat menyusul Allin yang sudah naik keatas
" Allin...." Allin yang sudah akan masuk ke kamar nya menatap Arnold datar
" ada apa?" Arnold berjalan mendekat dan menarik Allin masuk kekamar
" apa yang kamu lakukan?"
Allin melepaskan tangannya yang digenggam Arnold
" aku minta maaf"
" untuk apa?"
" aku tahu kamu tidak merasa nyaman dengan ini"
" tidak masalah, ini rumahmu, seterah kamu mau membawa pulang siapa pun"
Arnold terdiam sambil menatap Allin tidak percaya dengan perkataan Allin
" wanita ini sangat menyebalkan, dia sungguh tidak perduli?"
" malam ini Yura akan tinggal disini"
"......"
" dan dia akan tidur dikamarku"
"......."
Allin masih diam saja, dia sempat kaget Arnold akan tidur bersama wanita itu, Allin juga merasa sedikit kesal mendengarnya, tapi Allin dapat menutupinya dengan memasang wajah datar
" jadi..... aku akan tidur disini malan ini"
" Apa!"
" ushh....jangan berisik"
" apa maksud dari perkatanmu? Kamu akan tidur disini, dikamarku ?"
" iya "
" tidak "
" kamu tahu kan kalau kamar dirumah ini hanya dua"
" ya sudah kamu tidur saja bersama wanita itu "
Arnold langsung menatap Allin tajam mendengarnya ,
" wanita ini sungguh ingin dibungkam dengan ciuman, mulutnya sangat menyebalkan"
" kamu gila ya? Kamu pikir aku pria seperti apa yang akan tidur sekamar dengan istri orang?"
" jadi dia sudah menikah?" Allin kaget tahu kalau wanita itu adalah istri orang
" jadi...apa Arnold membawa lari istri orang?"
" tentu saja, aku tidak akan tidur dengan istri orang"
" tunggu Arnold , apa...apa ..kamu membawa lari istri orang?"
" kamu gila ya! Bagaimana bisa kamu berpikir seperti itu tentangku!"
" Ush ..diam jangan keras - keras"
" kamu sungguh keterlaluan, menuduhku dengan tuduhan yang sangat rendahan"
" ck..." Allin jadi kesal dari tadi Arnold selalu menyebutnya gila
" kenapa berdecak, hah? Kenapa?"
Allin tambah kesal, ini hal yang Allin tidak suka, Arnold suka sekali mendrama suatu masalah, walaupun Allin suka nonton drama tapi cukup di tv saja jangan di kehidupan nyata
" kamu kenapa drama sekali sih?"
" drama katamu! Coba kamu pikir siapa yang tidak marah saat istrinya menuduh suaminya membawa lari istri orang lain hah?"
" iya iya aku minta maaf kamu jangan marah- marah terus"
" itu semua karena kamu"
" ya sudah , kalau begitu kamu tidur disini dan besok antarkan istri orang itu pulang pada suaminya"
" sudah aku bilang aku tidak membawa lari istri orang, dia yang datang menemui ku"
" dia yang menemui mu?"
" sudah, nanti saja lanjut bicaranya, sekarang aku lapar siapkan makan malam kita makan bersama"
Belum sempat Allin menjawab Arnold sudah lebih dulu masuk kekamar mandi
*******
Allin menghembuskan nafasnya, dia harus menyiapkan mental untuk turun dan bertemu wanita itu, sedikit perasaan penasaran terlintas siapa sebenarnya wanita itu? sehingga Arnold membawanya pulang kerumah
Allin turun dan melihat wanita itu masih berdiri, Allin datang mendekatinya
" duduklah" wanita itu menatap Allin datar dan duduk di sofa
" apa kamu mau minum sesuatu ?"
" tidak "
" baiklah, em..aku Allin" Allin menyodorkan tangan untuk berkenalan, wanita didepannya tidak tersenyum sama sekali dan juga tidak membalas jabat tangan Allin, Allin hanya meringis dalam hati
" apa dia membenciku? Kenapa dia terlihat tidak menyukaiku?"
Allin tersenyum dan menarik tangannya yang tadi dia ulurkan tanpa balasan dari wanita itu
" baiklah Nona..."
" namaku Yura" kata Yura dengan menatap tajam Allin, Allin jadi merasa ngeri
" apa wanita ini ada gangguan? Kenapa dia harus berbicara dan menatapku seperti itu?"
Allin merasa sedikit kesal, kalau dia tahu seperti ini lebih baik tadi dia mengabaikan saja wanita itu
" baiklah, aku kebelakang dulu, bila kamu membutuhkan sesuatu bisa memberitahu ku"
Allin pergi darisana tapi dia masih dapat mendengar wanita itu bicara walaupun dengan nada pelan
" ck dia pikir dia siapa? Aku tidak perlu memberitahunya bila aku ingin melakukan sesuatu"
Allin mendengarnya tapi dia tetap berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam untuk Arnold
" baru kali ini aku bertemu wanita yang tidak jelas, dia membenciku disaat baru pertama kali bertemu"
*******
" apa sudah?" Allin menatap Arnold yang sudah berganti pakaian dengan lebih santai, Arnold sepertinya juga sudah mandi
" ya"
" dimana Yura?"
" diruang tamu"
" kenapa kamu tidak mengajakknya makan?"
" ajak saja sendiri".
" kamu kenapa..." Arnold menghentikan bicaranya saat suatu pemikiran melintas
" apa dia cemburu?"
Allin menatap Arnold yang tersenyum tidak jelas menatapnya
" kamu kenapa senyum- senyum seperti orang gila?"
" tidak ada" Arnold masih tersenyum menatap Allin
" kamu kenapa sih? Aku jadi takut melihatnya tahu"
" aku akan memanggil Yura untuk makan bersama"
Arnold pergi dari sana untuk mamanggil Yura
*******
Arnold dan Yura datang dari ruang tamu
" ayo duduk "
Yura duduk dan menatap makanan yang ada di atas meja, dia menatap Allin yang berdiri disisi kursi
" Allin, ayo duduk kita makan bersama" kata Arnold menarik tangan Allin agar Allin duduk disampingnya
" em.....tidak, aku sudah makan "
Arnold mengerutkan dahinya dan menatap kesal Allin
" dengan siapa? Kate?"
" tidak...."
" jadi dengan Lucas" Arnold langsung menaikkan nada bicaranya, Allin kesal Arnold selalu memotong saat dia bicara
" aku makan dirumah "
" tanpa aku?"
" aku pikir..."
" kamu pikir apa?"
" aku pikir kamu sudah makan malam diluar jadi aku makan saja duluan"
" lain kali tunggu aku pulang dulu, baru makan"
Allin kesal juga jadinya Arnold selalu mempermasalahkan hal yang sepele, Allin menatap Yura diseberang meja, disana Yura menatapnya dengan tatapan tidak suka
" dan wanita ini juga kenapa sih? Menatap orang lain dengan pandangan seperti itu, dia ada gangguan ya?"
Allin menatap kesal Arnold dan pergi dari sana
" kamu mau kemana? Ambilkan aku makanan"
" ck.." Allin berbalik dan mengambilkan makanan untuk Arnold,
" Yura makanlah "
" Arnold aku tidak selera sama sekali, bolehkah aku memesan makanan".
Allin mengumpat dalam hati apa maksud perkataan wanita itu, dia berbicara seakan- akan dia tidak bernafsu makan dengan masakkan Allin
" ehm...bernarkah? Ya pesanlah "
Yura pergi ke ruang tamu untuk memesan makanan, karena semua barangnya ada disana
" cepat, aku sudah lapar "
" kamu tidak menunggu makananya datang?"
" untuk apa? Didepanku banyak makanan, istriku yang memasakknya"
Allin mengerucutkan bibirnya kesal, tapi entah kenapa hatinya sedikit rasa senang Arnold mau makan masakannya
Allin meletakkan makanan di hadapan Arnold, Allin sudah akan pergi sebenarnya tadi dia berniat untuk nonton televisi di ruang tamu tapi karena ada wanita itu lebih baik masuk kekamar saja
" Ahh..."
Arnold menarik Allin hingga terduduk disampingnya
" kamu ini, aku kaget tahu"
Arnold terkekeh kecil dan menatap Allin
" temani aku makan"
" kan ada wanita itu" tunjuk Allin pada letak ruang tamu
" makan saja dengannya"
" kamu cemburu ya?" tanya Arnold dengan menaik turunkan alisnya
" ishh....tidak ya, untuk apa aku cemburu?"
" alahhhhhh.....jujur saja kenapa sih? Malu - malu"
" ada apa sih pria ini? Kenapa dia bersikap seperti ini"
" sudah lah aku mau masuk kamar"
" tunggu, temani aku dulu"
Allin menghembuskan nafasnya berat , kenapa Arnold melakukan ini padanya, bagaimana Allin bisa menahan diri dari tidak melampaui batas perjanjian itu.
aku suka.
sukses selalu
👍👍👍🌺🌹
👍👍👍👍
4 jempol buatmu Thor
sukses selalu
semanhat
💪💪💪💪
😍😍😍👍
bikin pingin trs baca
lanjuut