NovelToon NovelToon
Nadaku

Nadaku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Dewasa 🤎

Jika aku boleh memilih...
Aku lebih suka
mencintai seseorang yang tidak mencintaiku.
Setidaknya, disitu aku mengetahui
bahwa aku benar-benar mencintainya
dengan tulus tanpa mengharapkan apapun.
~anonim~

Quote diatas menggambarkan perasaan seorang Farel kepada Nada.
Awalnya Nada hanyalah adik dari temannya, seiring waktu perasaan itu berubah menjadi cinta.
Kisah ini menceritakan perjuangan Farel mendapatkan cinta Nada, juga perjuangan mereka untuk dapat saling mengerti dan menerima. Saat Farel berhasil menikahi Nada, mereka berusaha mengerti arti kata pernikahan yang sesungguhnya.

Full of love,
Author ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Mencintaimu Nada

POV Farel.

Aku dan Nada kembali ke apartemen setelah makan siang di rumah mama. Selama perjalanan pulang yang terbayang dalam pikiranku hanyalah ciuman kami tadi pagi. Aku ingin menciumnya lagi merasakan lembut bibirnya dan melumatnya. Saat kami tiba di apartemen, yang kuperhatikan adalah angka-angka lift yang bergerak naik, begitu Nada membuka pintu, aku menutup pintu, meletakkan barang-barang kami begitu saja, lalu menarik Nada dalam pelukanku, ia agak kaget dan oleng hingga bersender pada dinding. Satu tanganku berada ada pinggangnya, Satu tanganku lagi meraih dagunya, mengangkatnya sedikit agar aku mudah menciumnya. Ada rasa manis dari lipbalm yang Nada gunakan. Aku menggigit pelan bibirnya, ia membuka mulutnya dan aku lidahku mulai bereksplorasi, hingga kami mulai kehabisan nafas. Aku membuka mataku dan menatap Nada, kulihat ia juga baru membuka matanya, bisa kulihat pipinya memerah, aku tersenyum, lalu Nada menunduk malu. Tanganku membelai pipi Nada, memegang lehernya kemudian memegang dagunya lagi, meminta bibirnya lagi. Untuk sesaat hanya ada suara decakan ciuman yang terdengar di rumah ini.

Seharian kami hanya menonton, makan dan bermesraan di sofa. Saat menjelang malam, Nada berkata,

"Kak... mmmm... mulai malam ini apa kakak mau tidur dikamarku?".

"Tanpa kamu tanyapun, aku sudah pasti akan pindah kekamarmu nanti", ucapku tersenyum jahil.

Setiap malam selama 2 hari kemarin, sebenarnya aku menahan keinginanku untuk menyentuh Nada, namun malam ini, entah apa aku bisa menahannya lagi.

"Nada, apa ada ide besok kita mau jalan kemana, atau makan siang dimana?", tanyaku membuka obrolan ringan diatas tempat tidur.

"Terserah kakak, aku seharian di rumah juga ga masalah".

"Mmm... bermesraan di sofa seharian sepertinya bukan ide yang buruk", ucapku tersenyum jahil.

"Kakak...!", ucapnya malu.

"Na, bagaimana jika kamu mulai sekarang memanggilku sayang, atau babe gitu?".

"Entahlah, aku terbiasa dengan kakak".

"Ayolah, coba ucapkan sayang, Nada sayang", rayuku sambil memegang pinggangnya.

"Ayolah coba sayang", rayuku lagi sambil sedikit menggelitik pinggangnya.

"Sayang", ucapnya sambil tersenyum.

"Tuh ga susah kan".

Kemudian aku mencium pipinya, lalu bibirnya. Bibirku baru menyentuh bibirnya, namun Nada menghindariku. Mungkin karena wajahku yang menunjukkan tanda tanya, ia berkata,

"Aku takut kak, entah apa aku bisa melakukannya atau tidak".

Aku mengerti maksud perkataannya, dalam hati aku merasa senang karena berarti ia memikirkan kebutuhanku.

"Apakah aku boleh mencobanya Na? Kalau kamu merasa takut atau tidak nyaman, kamu boleh menghentikanku kapan saja".

Ia mengangguk pelan.

Satu tanganku masuk ke dalam lehernya, agar aku bisa dengan mudah memeluknya, satu tanganku lagi membelai wajahnya.

"Aku mencintaimu Nada", kemudian aku mencium bibirnya.

Sambil berciuman tanganku mulai turun, mengelus bagian dadanya secara perlahan, lalu turun ke arah perutnya dan mulai masuk ke balik koasnya menyentuh kulit perutnya. Tangan Nada menahan tanganku, maka tanganku hanya berdiam beberapa saat merasakan lekukan pinggang Nada, hingga Nada melepaskan tangannya. Seakan itu berarti ia telah memberi izin lebih, aku menunggu dengan sabar setiap gerakan balasan darinya. Ini adalah pertama kalinya kami berhubungan intim, aku tidak ingin tergesa-gesa dan membuat Nada merasa tidak nyaman. Sebelum aku melangkah lebih jauh aku mengambil pengaman yang selama ini tersimpan dilemari bajuku.

Awalnya aku kesulitan untuk membobol pertahanan Nada, saat ia mulai merasa kurang nyaman maka aku akan berhenti lalu mulai mencium bibirnya, aku sungguh melakukannya secara perlahan hingga akhirnya ia merasa nyaman menerimaku. Aku menahan ritme permainanku, aku ingin ia juga menikmatinya sama sepertiku, hingga akhirnya kami sama-sama melakukan pelepasan.

Aku memeluknya dan mencium bibirnya, lalu aku menutupi tubuhnya dengan selimut sementara aku melepas pengamanku, membuangnya, lalu kembali ke dalam selimut.

Aku memeluknya erat, mengelus punggungnya dan berkata, "Terima kasih sayang".

Merasakan tubuh kami yang berpelukan tanpa terhalang kain, fantasiku mulai bermain dalam pikiranku, kurasa ini akan menjadi malam panjang bagi kami berdua.

1
Hera
👍🏻
Dedek Imutz
Luar biasa
fien: terima kasih kak🤎
total 1 replies
kalea rizuky
ceritanya suka gk bertele-tele
fien: terima kasih kak🤎
total 1 replies
kalea rizuky
pinter nada ngerayu suami marah kudu di servis dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!