NovelToon NovelToon
Dear, My Heartbeat

Dear, My Heartbeat

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Careerlit / Light Novel
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

“Lo cantik banget, sumpah,” bisiknya. “Gue gak bisa berhenti mikirin lo. Pingin banget lakuin ini sama lo. Padahal gue tahu, gue gak seharusnya kayak gini.”

Tangan gue masih main-main di perutnya yang berotot itu. “Kenapa lo merasa gak boleh lakuin itu sama gue?”

Dia kelihatan kayak lagi disiksa batin gara-gara pertanyaan itu. “Kayak yang udah gue bilang ... gue gak ngambil apa yang bukan milik gue.”

Tiba-tiba perutnya bunyi kencang di bawah tangan gue, dan kita berdua ketawa.

“Oke. Kita stop di sini dulu. Itu tadi cuma ciuman. Sekarang gue kasih makan lo, terus lo bisa kasih tahu gue alasan kenapa kita gak boleh ciuman lagi.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perampok di Batari Beans

...Nauru...

...────୨ৎ────જ⁀➴...

Minggu ini benar-benar kacau. Si Rahardian makin gila mainnya, nongol di semua stasiun TV besar, dikasih panggung buat menyebarkan omong kosongnya. Di acara olahraga lah, di medsos, pokoknya di mana-mana ada muka dia. Nih orang memang punya jangkauan luas, dan gue dengar namanya di tiap tempat yang gue datangi.

Hari ini, kakak gue, Barrie, bareng istrinya, Octavia sama Hazerrie, datang ke gym buat merancang strategi. Setelah mikir panjang, akhirnya gue memutuskan buat menerima tantangan tanding.

Bagaimanapun juga, ini kesempatan yang nggak bisa gue lewati begitu saja. Gue butuh orang buat negosiasi semua persyaratan gue, dan untungnya Hazerrie itu lawyer. Bukan pertama kalinya kerjaan dia berdampak banget untuk geng kita.

Tapi ya, pertarungan kali ini beda dari yang sebelumnya.

Dulu, gue tanding bukan buat hadiah atau duit, istilah tinjunya itu bukan buat dapat "purse". Gila sih, tanding yang sekarang sebenarnya nggak masuk akal. Soalnya gue sudah lama banget nggak naik ring. Tapi Rahardian itu punya nama besar di dunia tinju, dan entah kenapa, dia menyeret gue ke sirkusnya.

Hazerrie yang bakal mengurus kontraknya buat gue, dan Octavia bakal jadi narator semuanya, soalnya majalah tempat dia kerja sudah kasih lampu hijau buat wawancara gue. Beritanya keluar minggu ini, wawancaranya tayang bulan depan.

Gila sih, ini benar-benar terjadi.

Gue masih nggak percaya juga.

"Lo yakin mau jalanin ini?" tanya Barrie. "Ini kesempatan terakhir lo buat mundur."

"Gue juga nggak mau ikut-ikutan tontonan norak ini, tapi gue nggak lihat jalan keluar. Gue sih siap-siap aja buat tanding."

Barrie senyum dikit. "Lo udah kejebak, bro. Muka lo nongol terus tiap kali gue buka HP sekarang. Si Rahardian nggak bakal ilang gitu aja. Gue sih bodo amat sama drama di media, yang penting gue yakin lo bakal baik-baik aja."

"Minggu ini gue mulai latihan full time. Jalan gue masih panjang sebelum bisa naik ring lagi."

"Kita minta pertarungan dijadwalin bulan Mei. Itu bakal kasih lo waktu tiga bulan buat siapin diri matang-matang. Rahardian sudah saking putus asanya pengen tanding lawan Nauru, kayaknya kita yang bakal pegang kendali. Gue juga naikin nilai kontraknya. Satu miliar cuma buat lo datang. Tiga miliar kalau lo bisa ngalahin tuh bajingan. Gue mau ketemuan sama tim hukum mereka sejam lagi, jadi setelah ini kita bakal tahu ini fix apa nggaknya," kata Hazerrie.

Gue sengaja pilih awal Mei, soalnya gue tahu bakal butuh waktu lama buat jadi versi terbaik dari diri gue.

Itu artinya, hari-hari gue bakal panjang di gym, latihan sekuat tenaga. Nggak ada alkohol. Nggak ada pesta. Diet ketat. Semua harus dijalani.

"Lo yakin mereka bakal setuju sama semua ini?" tanya gue.

"Menurut gue sih mereka bakal lakukan apa saja buat lo naik ring. Gue bakal nego kontraknya dan memastikan semuanya nguntungin buat lo. kalau nggak, ya udah, kita cabut," jawab Hazerrie.

Gue masih belum bisa mencerna duit sebanyak itu. Beberapa minggu lalu, gue tuh bukan siapa-siapa. Tapi Rahardian menyeret nama gue ke publik, dan sekarang semua orang membicarakan gue.

"Kakak bakal ngumumin begitu mereka setuju sama semua syarat," kata Octavia. "Terus minggu depan Kakak balik ke sini buat nemenin kamu latihan dan nanya semua hal yang orang-orang pengen tahu."

Barrie ketawa sambil menyodok sikunya ke gue.

"Dia bakal senang banget nih."

"Ya iyalah. Kita harus nunjukin ke dunia siapa itu Nauru. Mereka bakal jatuh cinta sama lo. Kayak kita."

"Kalian mulai lebay deh. Gue aja palingan cuma bisa tahan dia imbang."

"Kamu harus mengerti dulu karakter orang kayak dia," kata Octavia sambil cium pipinya Barrie, terus balik lihat ke arah gue. "Kamu tuh sudah cukup. Jadi dirimu sendiri saja. Orang yang terlalu maksa pengen viral malah kelihatan fake. Si Rahardian tuh udah kelihatan bego, jadi kamu nggak bakal susah buat jadi 'pahlawan' di cerita ini."

"Gue nggak peduli sama peran. Gue cuma pengen tutup mulut tuh orang. Meski gue tahu kepala gue bakal remuk nantinya."

"Kamu bisa, kok. Dan kita semua bakal dukung kamu, kan?" kata kakak gue.

Gue mengangguk pelan. Benar-benar setuju buat jalanin semua ini. Naruh hidup gue di bawah mikroskop tiga bulan ke depan.

Gue bahkan belum ngomong ke Nyokap, Nenek, sama adik gue kalau gue sudah memutuskan buat jalanin ini. Mereka semua jelas-jelas nggak setuju, dan bakal ribut begitu tahu.

Gue masih nunggu buat lihat tim Rahardian menerima semua syarat kita apa nggak, biar semuanya fix sebelum gue duduk ngobrol sama mereka.

"Gue tahu, kok." Gue tepuk pundak Barrie terus meluk mereka berdua. Mereka pamit, dan gue senang banget mereka menyempatkan waktu buat datang ngobrolin semua ini sama gue.

Setelah mereka cabut dan Hazerrie balik ke kantor buat telepon tim Rahardian, gue habiskan beberapa jam ke depan buat nonton video pertarungan terakhirnya Rahardian. Gue catat gerakan hook kanan dia, sama bagaimana dia kelihatan ngos-ngosan pas masuk ronde ke delapan.

Langkah pertama gue nanti, jangan sampai tumbang di tiga ronde awal.

Kebanyakan lawannya Rahardian tumbang di tiga ronde pertama, jadi makin lama gue bisa berdiri, makin besar peluang gue. Pertarungan bakal berakhir dua belas ronde, masing-masing tiga menit. Tiga puluh enam menit penuh siksaan, kalau gue bisa tahan sampai akhir.

Rahardian kuat banget nahan pukulan. Dia memang nggak secepat gue, tapi badannya kayak tank, keras banget.

Di sisi lain, gue punya stamina.

Kalau latihannya benar, gue bisa tahan dua belas ronde, tapi jujur, gue belum pernah melawan orang sekuat dan seberbahaya Rahardian.

Latihan gue bakal gila-gilaan. Gue siapin diri buat pertarungan paling penting dalam hidup gue.

Begitu Hazerrie kelar negosiasi sama timnya Rahardian, mereka bakal ngobrol sama promotor buat menentukan tanggal sama semua detail lainnya.

Negosiasi bisa makan waktu lama, bisa jam-jaman, bahkan hari.

Jujur saja, gue agak pesimis mereka bakal menyetujui semua permintaan Hazerrie, soalnya gue sudah lama banget nggak naik ring. Banyak orang mungkin mikir gue bakal jatuh di ronde pertama, dan itu jelas bakal jadi bahan tontonan. Tapi bisa juga, nggak ada yang peduli sama pertandingan ini.

Orang-orang nggak banyak tahu soal gue, selain pernah tanding sekali secara profesional, dan pas laga kedua gue, bokap sampai meninggal, terus gue menghilang dari dunia tinju.

Tapi sekarang, ini jadi prioritas utama gue.

Tujuan hidup gue.

Gue mungkin nggak bisa kontrol apa yang Rahardian bakal lakukan di ring nanti, tapi gue bisa 100% kontrol bagaimana caranya gue menyiapkan diri buat lawan dia. Dan gue bakal naik ke ring itu dalam kondisi paling prima, kasih pertarungan terbaik yang gue bisa.

HP gue bunyi, dan wajah Hazerrie nongol di layar.

...☎️...

"Gimana hasilnya?"

^^^"Mereka setuju sama semuanya, bro. Besok ketemu promotor, tapi mereka optimis banget. Mereka butuh seseorang buat pegang sabuk itu sekarang, apalagi Jeka lagi out, dan Rahardian sudah bikin pengumuman besar-besaran buat pertarungan ini."^^^

"Oke, berarti kita benar-benar jalan, nih."

^^^"Jelas lah. Semangat, Rabbit Boy. Latihan mulai dari sekarang."^^^

Gue ngangguk, walaupun dia nggak bisa lihat.

"Iya udah. Besok gue kabarin lagi."

Setelah itu, gue tutup telepon dan langsung menelepon Joey, pelatih gue, buat update. Semua sudah gue siapin, jadi kita bisa langsung gas begitu semuanya resmi.

Hari sudah malam, gym mulai gelap. Gue mengunci pintu, mau cabut. Tiba-tiba ada suara teriakan yang bikin gue refleks nengok. Ada cowok lari keluar dari pintu depan kafe, mukanya tertutup masker, dan gue langsung teriak suruh dia berhenti. Dia lari masuk gang, gue kejar, tapi gagal. Gue cek sekitar buat memastikan nggak ada yang kenapa-kenapa.

Gue tahu Ailsa Batari tinggal di situ, dan insting gue langsung menyuruh buat lari ke pintu masuk Batari Beans. Langkah gue langsung mantap ke sana.

Kaki gue menginjak pecahan kaca, jelas si brengsek tadi nendang pintu sampai pecah. Gue dengar suara rintihan dari dalam, tapi belum kelihatan siapa-siapa, jadi gue langsung masuk lewat celah pintu yang rusak itu.

"Halo?!" teriak gue. "Ailsa, lo di situ?"

Rintihannya makin jelas pas gue cari saklar dan menyalakan lampu. Akhirnya gue bisa lihat Ailsa duduk di lantai, bersandar ke meja kasir. Dia cuma pakai kaos, tanpa celana, kakinya dilipat ke depan. Matanya bengkak, dia buru-buru mengusap air mata. Gue jongkok biar sejajar sama pandangan dia.

1
Verro
Luar biasa.
nuna
yaaa kalian mulai dekat kan
nuna
modus bgt si
nuna
ketemu Nauru lg dah
nuna
pdahal yg ngerusk anaknya sendiri /Awkward/
nuna
si bocil ni kyknya gemesin bgt
nuna
wkwk
nuna
tuh kan
nuna
Ailsa diperkosa y
nuna
calon mamamu juga tu Ailsa wkwk
nuna
haaaha/Grin/
nuna
Masi g ngrti deh. bukanya Batari keluarga baik ya?
erik
bgus
Yuliana Purnomo
lanjut
Yuliana Purnomo
👍👍👍👍
Yuliana Purnomo
kayaknya perjalanan cinta kalian banyak rintangan nya deh
Yuliana Purnomo
pasti Jully,,alasan Ailsa belajar boxing
Yuliana Purnomo
hemmm mulaii membangun kedekatan Beans dn Nauru
Yuliana Purnomo
semangat rabbit boy
Yuliana Purnomo
pasti yg dtng Beans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!