Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Kebrutalan Miranda
"Terserah aku,sedari awal itu pekerjaan dia.Jangan sekali-kali bibi Ami membelanya." Jawab Nita yang ternyata pelayan di rumah tuan Arsya yang bertugas membersihkan kediaman beliau.
Miranda terdiam melihat wanita itu berani mengancam dirinya bahkan secara terang-terangan dia melakukan hal itu seakan dia boss di rumah itu.
"Bibi Ami."
"Iya non,ada apa?" Tanya bibi Ami yang langsung tanggap dengan panggilan nonanya.
"Bisa tidak bibi ambilkan sabuk." Permintaan Miranda pada bibi Ami.
"Sabuk non."
"Iya,cepat ambil sekarang." Ucap Miranda dengan nada menekan.
Bibi Ami pun langsung pergi mengambil apa yang diminta oleh nonanya.Setelah mendapatkan apa yang dicari secara langsung bibi Ami memberikan sabuk pada nonanya.
Tanpa aba-aba Miranda langsung memukul Nita dengan sabuk hingga keras.Kejadian itu sontak membuat kaget orang-orang di tempat itu.Miranda pun dengan santai memukul Nita dengan sabuk.
"Ahhh sakit!"teriak Nita kesakitan.
"Ini pelajaran untukmu, jangan sekali-kali membuat aku marah.Kamu kira aku diam saja dengan apa yang kamu perbuat." Ucap Miranda yang mulai menampakkan sifat asli sebenarnya,apalagi Miranda yang sekarang bukan Miranda yang mudah orang lain tindas.Malahan Miranda akan membalas orang-orang yang pernah membuat dirinya sakit.
"Apa kamu bilang!" Teriak Nita yang marah tak terima dengan keberanian nonanya itu.
Sekali lagi Miranda memukul wanita itu dengan sabuk hingga bibi Ami datang mendekati Miranda.
"Cukup nona,kasihan Nita nona,saya mohon tolong hentikan." Bibi Ami memohon pada Miranda yang masih memukul Nita dengan sabuk.
"Baiklah aku berhenti." Miranda segera membuang sabuk itu dilantai dengan cara di lempar tepat didepan wanita yang bernama Nita itu yang merupakan pelayan dirumahnya.
"Masih beruntung kamu,bibi Ami masih baik padamu.Ingat apa peringatan dariku,jika kamu masih berbuat masalah denganku lihat saja nanti akibatnya." Miranda pun secara langsung mengancam pelayan itu tepat didepan wajahnya.
Nita pun hanya bisa terdiam mengeluh badannya semuanya merasakan kesakitan karena bekas pukulan.Miranda pun segera pergi dari tempat itu,bibi Ami mengikuti nonanya berjalan tepat dibelakangnya.
"Maaf non,nona mau pergi kemana?" Tanya Bibi Ami yang melihat penampilan nonanya yang terlihat rapi.
Miranda langsung menoleh kearah belakang ke arah bibi Ami.
"Aku minta kunci mobil." Ucap Miranda yang meminta kunci mobil pada bibi Ami.
"Nona mau keluar, kalau nona mau keluar ada sopir pribadi yang akan siap mengantarkan nona keluar." Ucap bibi Ami yang mengarah nonanya.
"Aku tidak butuh sopir pribadi,yang aku butuhkan kunci mobil." Jawab Miranda dengan tegas.
"Tapi maaf non,saya tidak berani.Kami takut jika nantinya kami dimarahi tuan non." Jawab bibi Ami yang sekedar mengikuti apa perintah tuannya.
"Selalu saja orang itu membuat aturan." Jawab Miranda dengan nada kesal.
"Jika nona ingin keluar akan saya siapkan sopir pribadi untuk mengantarkan nona keluar." Jawab bibi Ami yang akhirnya turun tangan .
"Baiklah,cepat." Jawab Miranda yang nampak menahan rasa kesalnya yang selalu di atur.
Beberapa menit kemudian
Posisi Miranda sudah ada didalam mobil,dia nampak begitu kesal dengan apa yang dia mau tidak dapat mereka turuti.
"Kita pergi ke mall sekarang." Perintah Miranda pada sopir pribadinya.
"Baik nona." jawab sopir pribadi itu yang mulai menuju tempat lokasi yang di minta oleh nonanya.
Setelah sampai di Mall Miranda mulai memasuki beberapa toko dari pakaian perhiasan sampai barang-barang pribadi lainnya.Saat posisi Miranda mengantri di meja kasir, terjadi keributan dibelakang dia berdiri.
"Aku tidak mau tahu,kamu harus membeli apa yang aku minta." Ucap laki-laki itu yang terlihat marah besar pada pasangannya.
"Bukannya aku tak mau,tapi aku butuh uang itu untuk biaya kuliah." Jawab wanita itu yang nampak putus asa.
"Baiklah,kalau begitu kita putus." Ucap laki-laki itu yang langsung pergi meninggalkan wanita itu,wanita itu langsung menangis dan lari mengejar pria itu.
"Dasar lebay,punya pacar begitu sudah aku tinggalkan." Batin Miranda yang tak sengaja melihat pertengkaran kedua pasangan itu.
Setelah selesai membayar,Miranda menuju lantai atas yang dimana lokasi diatas di khususkan area makanan.Tidak sengaja Miranda bertemu dengan pasangan itu lagi yang bertengkar di tempat itu,Melihat keduanya bertengkar menambah Miranda kesal.
Tiba-tiba Saja pria yang ada didekat wanita itu seakan hampir ingin menampar wajah wanita itu.Tapi semua tertahan karena Miranda terpaksa ikut membantu disaat wanita itu hampir ingin di tampar.
"Beraninya kamu melakukan kekerasan pada pacarmu sendiri." Ucap Miranda yang secara berani membela wanita didekatnya.
"Kamu siapa, jangan ikut campur urusanku dengan pacarku." Ucap pria itu yang secara berani mengancam Miranda
"Dasar laki-laki bodoh." Dengan cepat Miranda menghajar pria itu dengan pukulan tepat di wajah pria itu hingga tersungkur terjatuh dilantai.
"Ini pelajaran untukmu , jangan seenaknya kamu memperlakukan wanita seperti itu.Seharusnya kamu malu sebagai pria seharusnya bisa melindungi pasangannya bukan malah menganiaya pacarmu sendiri.Dasar bodoh." Ucap Miranda yang tak bisa mengontrol emosinya setelah kebrutalan pria itu secara berani menganiaya pacarnya sendiri.
"Apa kamu!" Teriak pria itu yang malah mendapat pukulan lagi dari Miranda hingga pria itu tidak sadarkan diri.
"Terserah pilihan kamu,pilih kekasihmu yang bodoh itu atau kamu pergi meninggalkan pria bodoh itu." Ucap Miranda yang sekedar mengingatkan wanita itu untuk lebih berpikir lebih jernih mana layak dia pilih.
Wanita itu hanya terdiam seolah dia sedang memikirkan apa yang dikatakan oleh Miranda pada dirinya,Miranda pun tak ingin membuang waktunya untuk hal yang tidak penting.Miranda akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.
Miranda lebih memilih untuk makan siang di tempat itu,ia tidak Memperdulikan pria yang baru saja dia hajar.Setelah selesai makan Miranda bergegas pergi dari tempat itu,rak disangka di lantai dasar dia tidak sengaja bertemu dengan wanita yang terakhir dia temui lagi.
"Kamu lagi." Ucap Miranda yang kaget melihat kehadiran wanita itu lagi.
"Saya hanya ingin mengucapkan terimakasih." Ucap wanita itu dengan senyuman.
"Baiklah sama-sama,mana pria itu?" Tanya Miranda pada wanita itu yang sedari tadi disampingnya tidak ada pria itu.
"Kami sudah putus." Ucap wanita itu dengan menundukkan kepala.
"Baguslah,jadinya kamu tidak lagi dimanfaatkan oleh pria bodoh itu lagi." Jawab Miranda dengan santai.
"Perkenalkan nama saya Kartika." Ucap wanita itu yang secara langsung memperkenalkan diri.
"Namaku Miranda,kalau begitu aku pamit dulu.Masih ada urusan yang harus aku selesaikan ." Pamit Miranda pada wanita itu.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅