Karya ini menceritakan tentang seorang karakter utama yang di reinkarnasi menjadi semut di dunia fantasy.
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HZ77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak dengan Mandrake
Pada akhirnya, Ryzef dan Livia naik ke atas kepala Minotaur itu.
Ryzef tidak tahu kemana mereka akan dibawa, tetapi ia cukup yakin bahwa Minotaur ini bukanlah monster biasa.
Ia mulai curiga—apakah Minotaur ini adalah bawahan Livia sebagai Kaisar Iblis?
Tentu saja, Livia hanya bersikap tenang seperti biasa, seakan-akan menunggangi Minotaur di dalam gua bawah tanah adalah hal yang wajar.
Sepanjang perjalanan, suasana begitu hening.
Tak ada percakapan.
Ryzef sesekali melirik Livia, berharap dia mengatakan sesuatu.
Namun, Livia hanya duduk santai di atas kepala Minotaur, sambil sesekali memainkan antenanya sendiri.
“...”
Tak tahan dengan keheningan ini, Ryzef akhirnya berdeham.
“Jadi... kita ini sedang dibawa ke mana?” tanyanya.
Livia meliriknya dengan malas. “Tunggu saja.”
Ryzef menghela napas panjang. “Aku benci jawaban seperti itu...”
Dan dengan itu, perjalanan mereka berlanjut dalam keheningan yang lebih canggung.
Setelah beberapa waktu berjalan, mereka menemukan sesuatu yang bisa dibilang beruntung... atau justru sangat sial.
Ryzef yang mulai lapar tiba-tiba melihat sesuatu di dekat dinding gua.
Sebuah tanaman dengan daun berbentuk tangan kecil mencuat dari tanah.
Tubuhnya menyerupai akar yang menggeliat, dengan wajah kecil yang tampak mengantuk di bagian bawah batangnya.
Mandrake.
Makhluk yang terkenal karena jeritannya yang bisa menyebabkan kutukan kematian instan pada makhluk yang mendengarnya.
Ryzef langsung merinding.
“T-Tunggu... itu ‘kan Mandrake... kita nggak akan menyentuhnya, kan?”
Namun, sebelum Ryzef bisa mengutarakan kekhawatiran—
"Minotaur, cabut tanaman itu."
Livia mengeluarkan perintah dengan nada santai.
Ryzef membeku di tempat.
“Hah? Apa kau bilang barusan?”
Minotaur, tanpa ragu sedikit pun, langsung mencabut Mandrake dari tanah.
“W-Wait—”
BAGH!
Seketika, jeritan nyaring terdengar memenuhi gua!
Suaranya begitu menusuk hingga Ryzef langsung menutup telinganya dengan kaki semutnya, wajahnya pucat seperti baru saja melihat ajalnya sendiri.
Namun—
Sebelum Mandrake bisa terus berteriak lebih lama—
PLAK!
Minotaur membungkam mulutnya dengan satu tangan besar.
“MRRRRGHHH!!”
Mandrake itu menggeliat ketakutan.
Minotaur menatapnya dengan ekspresi datar, seakan mengatakan "Diam, atau aku akan menghancurkanmu."
Dan anehnya... jeritan itu langsung terhenti.
Gua kembali sunyi.
Hanya suara napas tersengal Ryzef yang terdengar.
Ryzef perlahan menurunkan kaki semutnya dari telinga dan menatap Minotaur dengan ekspresi ketidakpercayaan.
“Kau serius...?”
Livia tersenyum tipis. “Tentu saja.”
Ryzef masih tercengang. “Dia—dia cuma membungkamnya begitu saja!?”
Livia mengangguk santai. “Yup.”
“Bahkan aku nggak tahu kalau itu bisa dilakukan!?”
Livia melirik Mandrake yang masih menggeliat ketakutan dalam genggaman Minotaur.
“Sekarang, kita punya makanan sementara.”
Livia lalu menyuruh Minotaur untuk memberikan Mandrake itu kepada Ryzef.
Ryzef menatap tanaman itu dengan ekspresi kompleks.
“...Kau serius menyuruhku makan ini?”
Livia mengangguk. “Mandrake mengandung banyak energi sihir. Lagipula, kita belum menemukan buruan yang lebih enak.”
Ryzef menatap Mandrake yang terlihat seperti akar berbentuk bayi kecil yang menatapnya dengan tatapan memelas.
“...”
Ia menelan ludah.
Tapi pada akhirnya—
CRUNCH.
Ryzef mulai menggigit Mandrake itu perlahan.
Mandrake bergetar ketakutan dalam genggamannya.
“M-Moooo...?”
CRUNCH CRUNCH.
Perlahan, tubuh Mandrake itu mulai hilang dari pandangan.
Sementara itu, Minotaur hanya berdiri diam tanpa ekspresi.
Livia menonton dengan ekspresi puas.
Dan di dalam pikirannya, Ryzef semakin yakin akan satu hal:
Minotaur ini pasti ada hubungannya dengan Livia sebagai Kaisar Iblis.
Karena hanya seseorang yang benar-benar mengerikan yang bisa dengan santai menyuruh monster raksasa membungkam Mandrake dan menjadikannya camilan darurat.