Menikah adalah hal sakral yang tidak boleh di permainkan. Namun, pernikahan Elena terjadi karena semata-mata ingin menyelamatkan nyawa papanya yang sedang terancam. Dan tanpa diketahui, ternyata dirinya menjadi istri kedua dan bukanlah istri satu-satunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anasta_syia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Mentari pagi menyambut seluruh penduduk bumi dengan hangatnya. Rafael membuka gorden yang menutupi jendela kaca di samping tempat tidurnya. Baik dirinya maupun Elena kini sudah siap dan tampak rapi. Elena dengan gaunnya yang anggun dan dirinya dengan jas melekat di tubuhnya.
"Hari ini akan ada konferensi pers. Mereka akan mewawancarai kita perihal pernikahan kita yang dilakukan secara mendadak" ucap Rafael sembari memasang dasinya. Elena melirik ke arah bawah dimana sudah banyak sekali para wartawan dan kamera yang sudah menyorot gedung ini.
"Aku harus mengatakan apa?" tanya Elena dan menghadap ke arah Rafael.
"Katakan jika kita memang sudah lama memiliki hubungan namun tidak di publish ke media. Hingga akhirnya kita memutuskan menikah dan baru membeberkan berita itu ke media beberapa hari sebelum pernikahan dilangsungkan" ucap Rafael. Elena mengangguk mengerti. Semuanya hanya tipuan belaka dan tidak ada kebenaran sedikitpun di dalamnya.
Namun ini harus dilakukan karena demi menjaga reputasi keluarga baik itu Anderson maupun William. "Ayo" Rafael berjalan lebih dulu keluar kamar dan disusul oleh Elena. Keduanya memasuki lift yang akan membawa mereka untuk sampai di lantai dasar. Pers akan dilakukan di taman gedung itu.
"Kau masih punya hutang penjelasan padaku" ucap Elena membuat Rafael yang sedang menekan tombol lift menoleh pada dirinya. "Penjelasan apa?" tanya Rafael setelah pintu lift tertutup rapat.
"Jasmine" Rafael terdiam sejenak kemudian menatap Elena yang juga sedang menatap dirinya. "Kita akan bicarakan itu nanti" Pintu lift terbuka namun mereka sudah disuguhi dengan berbagai jepretan foto dan kamera yang menyorot pada keduanya.
Elena menggandeng tangan Rafael dengan mesra tanpa diminta pria itu. Ia tau apa yang harus ia lakukan saat ini. Beberapa bodyguard mendekat dan menyingkirkan para kameramen untuk membuka jalan. Pasangan suami istri itu berjalan menuju tempat pers akan dilaksanakan. Disana sudah ada Arthur berdampingan dengan Rachel dan disisi lainnya Albert berdampingan dengan Sandrina. Dua bangku di tengah kosong yang memang dikhususkan untuk Rafael dan Elena.
Pers dimulai oleh moderator setelah memastikan kondisi sudah aman. Dan kini waktunya sesi tanya jawab dibuka yang cukup membuat jantung Elena berdegup sedikit lebih cepat. Ia harus ekstra hati-hati dalam menjawab seluruh pertanyaan mereka dan memastikan tidak ada yang salah walaupun sekecil apapun itu.
Dan seperti yang diduga, pertanyaan mengapa pernikahan mereka dilangsungkan dengan mendadak terdengar di acara pers itu. "Kami berdua sudah lama. menjalin hubungan. Dan pernikahan ini tidak mendadak, kami semua merencanakannya dengan matang jauh-jauh hari" ucap Elena.
"Kami berdua sudah memiliki hubungan yang lama dan kami saling mencintai hingga kami memutuskan untuk menikah" sambung Rafael
"Lalu mengapa tidak pernah terdengar skandal tentang hubungan kalian berdua? Dan kenapa harus dirahasiakan?"
"Itu sengaja dilakukan" Arthur angkat suara. "Kalian semua pasti tau baik aku ataupun Albert adalah orang yang berpengaruh dan siapapun pasti ingin menyakiti keluarga kami"
"Untuk itu kami memutuskan untuk merahasiakan hubungan Rafael dan Elena. Jika tidak, siapapun bisa memanfaatkan situasi ini demi kepentingan mereka" sambung Albert.
"Bukankah kalian berdua saling bermusuhan?"
"Hubungan baik bisa dijalin kapanpun itu. Lalu kenapa Anderson dan William tidak?" jawab Rachel.
"Siapapun bisa membuat hubungan baru dan melupakan permusuhan. Itu bisa dilakukan jika keduanya saling membuka diri dan itulah yang terjadi pada Albert dan Arthur" ucap Sandrina.
"Wow kalian keluarga yang saling melengkapi. Kalian semua benar-benar serasi sekali" puji salah satu wartawan yang takjub dengan keluarga yang ada di hadapannya ini.
Jasmine mematikan televisi di hadapannya yang menayangkan keharmonisan keluarga Anderson dan William. "Kalian berbahagia di atas penderitaanku? Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi" Jasmine mencengkeram kuat sofa yang sedang ia duduki untuk melampiaskan amarahnya.
