NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 14 : Dibuat Penasaran

..."Mengenal seseorang itu mudah, tetapi memahaminya itu susah. Untuk itu, perlu banyak waktu untuk memahaminya lebih dalam lagi."...

...~~~...

Sore harinya, Azura baru saja menyelesaikan kelas mengajinya, sembari berjalan keluar dari madrasah. Dan tanpa disengaja, ia bertemu dengan Mahen dan Alif---anak dari Azmi bersama Dinda yang tidak lain adalah cucu dari Kyai Harun juga.

Sama seperti Mahen, Alif juga dari keturunan pemilik pesantren itu, Akan tetapi, ia masih belajar di sana, karena umur keduanya terpaut cukup jauh, dengan Azura juga lebih tua gadis itu daripada dirinya.

"Tunggu, A Mahen. Azura mau berbicara dulu sebentar," pinta Azura yang menghentikan langkah kedua laki-laki itu.

"Iya, ada apa Azura? Jika tidak terlalu penting. Lebih baik, kamu pulang saja ke asrama," ujar Mahen bersikap cuek kepada Azura, walupun di sampingnya ada Alif.

"Ya tunggu dulu sebentar, Azura mau tanya sesuatu," kata gadis itu dengan menghalangi langkah Mahen.

"Iya apa? Cepat katakan!" Mahen malah memburu-buru Azura agar tidak banyak menjadi pusat perhatian santri di sana.

"Iya-iya, ini juga mau bilang. A Mahen tinggal di sini sudah berapa lama?" tanya Azura dengan niat mencari informasi tentang Mahen.

"Hey, Azura. Kenapa kamu tanya soal itu kepada A Mahen? Jangan bahas soal itu kepadanya, karena dia tidak akan menyukainya," seru Alif yang menanggapi pertanyaan dari Azura.

Kedua alis Azura berkerut, ia merasa heran dengan ucapan dari pemuda itu, karena berbicara seperti itu kepada dirinya.

"Memangnya ada apa dengan masa lalunya itu, Alif? Azura cuma tanya tinggal berapa lama di sini saja kok," tanya Azura yang mengenal Alif dari dulu, karena laki-laki itu pernah berkunjung ke rumah Dirgantara, pada saat dirinya masih sering datang ke rumah kakaknya.

"Udah, jangan didengerin kata Alif, Azura! Dia hanya bercanda saja. Sana, kamu balik lagi saja ke asrama," kata Mahen sembari melenggang pergi dari hadapan keduanya.

"Nah, kan dia pergi. Makanya kamu itu jangan bahas soal itu, karena hanya akan menyakiti hatinya saja," ucap Alif seakan menyatakan soal masa lalu Mahen kepada Azura.

"Sakit hati? Memangnya A Mahen pernah sakit hati sebelumnya ya?" tanya Azura cukup penasaran atas ucapan dari Alif.

"Ya iya, emangnya kamu enggak tahu? A Mahen itu dulu ditinggal nikah sama Rima sampai sikapnya berubah seperti sekarang ini," sahut Alif dengan sengaja mengungkapkan tenteng Mahen, sehingga membuat Azura semakin penasaran.

"Rima? Siapa dia? Selama ini, A Mahen tidak pernah dekat dengan wanita lain deh setahu Azura, bagaimana bisa dekat dengan Rima itu?" seru Azura dengan menggali informasi dari Alif.

"Sudah, nanti kamu juga tahu. Siapa itu Rima, jika kamu tanya langsung kepada A Mahen," ucap Alif sembari meniggalkan Azura sendiri.

"Tunggu, Alif!" kata Azura. Namun, laki-laki itu memilih pergi meninggalkannya sendirian, dengan berbagai pertanyaan di benaknya.

"Hem Rima, apa gadis itu begitu berarti bagi A Mahen? Sampai-sampai A Mahen jadi seperti ini, apalagi ditinggal nikah. Ternyata banyak yang Azura belum tahu soal A Mahen selama ini, apalagi ada wanita lain yang datang di hidupnya. Azura harus cari tahu semuanya," ucap gadis itu yang ingin tahu soal masa lalu sepupunya itu.

...****************...

Masih di lingkungan yang sama, di dalam kawasan Pesantren Darussalam. Alif mengajar Mahen yang telah meninggalkannya tadi bersama Azura. Namun, bukannya masuk ke dalam rumah kakeknya, Mahen malah memilih duduk di dekat kolam ikan sembari berdiam saja di sana.

"Sudah tiga tahun lamanya kamu meniggalkan aku Rima. Kamu lebih memilih laki-laki lain daripada aku. Namun, rasa ini masih sama tidak pernah berubah, walupun kamu sudah menjadi milik orang lain. Dan aku masih belum bisa melupakan kamu, Rima. Sakit hati ini tidak bisa hilang begitu saja," ucap Mahen di dalam hatinya sembari menatap ikan-ikan di kolam itu.

"Sudahlah, jangan terlalu memikirkan yang sudah berlalu. Ikhlaskan lah dia dan lanjutkan lah hidup A Mahen. Jangan sampai karena Rima, A Mahen jadi kehilangan arah hidup," kata Alif yang tiba-tiba saja berada di samping Mahen.

Mendengar suara Alif. Sontak saja, Mahen menatap wajah Alif yang lebih muda darinya, walupun Alif itu adalah anak dari Paman Azmi yang merupakan kakaknya Umma Arumi.

"Enggak ada, cuman keringat saja sama kejadian waktu itu," ucap Mahen dengan tersenyum miris, melihat nasibnya yang tidak sebahagia Rima.

"Masih banyak wanita yang mau dengan kamu. Mungkin Azura juga cocok untuk A Mahen, cobalah buka hati untuknya," ujar Alif kepada Mahen yang belum menyadari bahwa Azura begitu mencintai dirinya.

"Ada-ada aja kamu ini, Alif. Mana mungkin aku menikahi Azura? Dia itu sudah seperti adikku sendiri. Jangan berpikir seperti itu!" balas Mahen yang tidak mungkin menerima ucapan dari Alif.

"Jodoh tidak ada yang tahu, meskipun Azura sepupu kamu, tapi dia adalah wanita yang dekat denganmu selama ini. Tidakkah ada rasa di antara kalian berdua?" tanya Alif mulai berbicara soal itu.

"Enggak lah, mana mungkin ada cinta di antara aku dan Azura. Kita hanya saudara sepupu dan aku sudah menjadikannya adiknya sendiri seperti halnya Humaira." Mahen masih menjawab dengan jawaban yang sama.

"Ya udah, jika kamu merasa begitu. Jangan sampai, kamu kehilangannya karena egoismu sendiri," sahut Alif dengan mengusap pelan pundak Mahen dan masuk kembali ke dalam rumah kakeknya.

Mahen malah terdiam, ia tidak memahami maksud dari perkataan Alif barusan, seakan semua yang dikatakannya itu adalah sebuah kebenaran.

"Ah sudahlah, mungkin hanya gurauan Alif saja karena baru bertemu kembali dengan Azura," gumam Mahen sembari kembali memberikan makan ikan di dalam kolam itu.

Tiga tahun rasanya itu lama, tapi sakit hati yang dialami oleh Mahendra tidak pernah bisa hilang di dalam dirinya, sehingga seorang wanita manapun tidak ada yang bisa mencairkan hati ustaz muda itu.

Sampai di mana, Azura datang dan berusaha mengembalikan Mahen yang dulu. Entah gadis itu bisa ataupun tidak, tapi rasanya Mahen begitu menyimpan dalam rasa cintanya terhadap Rima, walupun gadis itu sudah memilih laki-laki lain.

Tidak ada yang tahu bagaimana sakitnya ditinggalkan oleh orang yang dicintai, selain diri sendiri yang mengalaminya. Mahen berada di dalam posisi yang sama seperti halnya orang yang tengah patah hati. Sekian lama menjauh untuk melupakannya pun, ia tetep gagal dan masih tidak bisa melupakan gadis pujaan hatinya.

Dan Azura yang masih penasaran akan Rima. Lantas, ia pun kembali bertanya kepada Mahen, setelah salat magrib.

"A Mahen, Rima itu siapa?" tanya Azura tanpa malu bertanya seperti itu, setelah para santri semuanya baru saja bubaran dari masjid.

Sorot mata Mahen menatap tajam kepada Azura. "Kamu tidak perlu mengetahuinya, Azura!" jawabnya dengan nada dingin.

.

.

.

Mahen masih kekeh aja dengan pendiriannya, bagaimana Azura akan menghadapinya nanti ya?Jangan lupa berikan like sama komentar kalian yang banyak ya! Jangan sampai kosong loh!

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!