Alana Zaskia kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya di sebabkan satu kejadian yang menimpanya, dan yang merencanakan itu semua adalah orang yang ia cintai.
Setelah kejadian itu, Alana hanya menjalani hidupnya sendiri dan mengurung diri, rumah adalah tempat ternyaman baginya.
Tapi sahabat nya selalu berusaha menarik nya keluar.
****
Seperti ia yang terjebak oleh rencana sang pacar, seorang pria juga ikut terjebak bersamanya.
***
"Alana menyukai seseorang"
ucapan sahabat Alana membuat seorang pria menjadi sangat marah.
***
"beraninya kamu menghindar"
Alana yang tidak puas menarik rambut pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benci atau tidak
Alana menyedot minuman nya hingga habis.
" siapa dia", tanya Amanda tidak sabar.
"dia tidak memberi tahu namanya, tapi katanya dia adalah pengawal yang melindungi Reno", Alana menghela napas lega, seolah dia kembali ke waktu ia merasa sangat bersyukur karena Reno memiliki pengawal.
"apa Reno yang menyuruhnya mengikutimu"?, tanya Amanda penasaran.
"tidak, Reno tidak tau karena ia di lindungi diam diam", jawab Alana.
Amanda mengangguk, beberapa saat kemudian ia mengamati sekitarnya.
'apa aku juga', pikirnya penasaran.
Tingkah Amanda membuat Alana tertawa kecil, dia tau apa yang di pikirkan sahabatnya.
"kenapa tertawa"?, tanya Amanda dengan kening berkerut.
Alana hanya menggeleng, rasanya sedikit lega setelah menceritakan kejadian yang menimpanya pada seseorang, setelah kejadian itu, dia tidak berani percaya pada sembarangan orang, dan tempat teraman baginya adalah rumah, ia hanya keluar jika ada keperluan penting, atau bertemu dengan Amanda.
"Jadi Kamu tidak membenci Reno"?,tanya Amanda ingin memastikan lagi.
Alana menggeleng
"kejadian itu bukan salahnya, tapi Aryan dan yang lainnya, tidak ada alasan untuk membenci Reno, karena dia juga korban", ucap Alana, ia juga yakin, jika memang terjadi sesuatu pada nya dan Reno, pria itu pasti akan bertanggung jawab, walaupun tidak begitu dekat, tapi menurut pendapatnya pribadi, Reno sempurna dari segi apapun, entah kenapa dia jadi berpacaran dengan si brengs** itu, kenapa bukan Re...
brakkk. Akkhh
Amanda mengusap dadanya karena terkejut, ia melotot pada seseorang yang baru saja menggebrak meja dengan wajah merah.
"kenapa tiba tiba memukul meja",tanya Amanda sambil merapikan gelas yang terbalik karna gocangan akibat pukulan Alana pada meja.
"muka kamu mer...."
""ayo pulang",ucap Alana cepat,ia berdiri lalu berjalan cepat meninggalkan Amanda yang menatapnya heran.
'apa yang aku pikirkan',pikir Alana sambil mengetuk keningnya.
Karna terlalu tergesa gesa Alana tidak sengaja menabrak seseorang hingga ia terdorong ke belakang.
"Aaaakk" matanya terpejam sebentar menahan sakit, saat ia membuka mata, wajah seseorang yang baru saja ia bicarakan berada di depannya.
"Anna, kamu tidak apa..."srekkk
Dengan cepat Alana berdiri, wajah yang tadi merah semakin memerah karena marah.
dukk. "akhhh" Aryan berteriak saat rasa nyeri di kakinya yang di tendang Alana mulai terasa.
"dasar breng*** sia**n, buta hah, mata gak liat jalan, dasar bod*h", maki Alana sambil berkecak pinggang.
Aryan tercengang, begitu juga Amanda, mereka tau siapa yang menabrak siapa.
'apa dia balas dendam, mungkin selama ini dia sudah lama ingin menendang mantannya'
pikir Amanda, ia menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang berani memarahi pria yang jauh lebih besar dan lebih tinggi darinya.
Saat Alana ingin menendang kaki Aryan sekali lagi, ia hanya dapat menendang angin karena kali ini pria itu mengelak.
"Beraninya kamu mengelak", karena merasa tidak puas, Alana menarik rambut Aryan dengan kuat, hingga pria itu terus mengaduh sakit dan berusaha melepaskan tangan Alana.
Restoran itu kini heboh dengan aksi dua orang yang di kira sepasang kekasih yang sedang bertengkar, manager restoran juga tidak berani menegur karena Alana adalah kenalan bos nya.
Amanda hanya tertawa melihat aksi sahabatnya, tapi saat melihat ada yang merekam mereka, ia berdiri lalu berlari ke arah Alana.
Dan ..
Srekkkk...
"lepas,lepaasss" teriak Alana kuat, kakinya menendang di udara dan tangannya masih mencoba menggapai rambut Aryan yang kini sudah berantakan.
"Reno", panggil Amanda, Alana membeku,
ia memutar lehernya ke samping.