NovelToon NovelToon
Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Cinta Terlarang
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Bagaimana rasanya mencintai orang yang tak seharusnya? Bukankah sakit?
(Aleena Salindri)

Kisah ini menceritakan tentang Aleena yang yang terjebak pada sebuah perasaan terlarang pada tunangan sahabat nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Ivan menunggu dengan gelisah, hari sudah malam namun Aleena belum juga pulang. Tadi siang saat akan pulang ia tak mendapati gadis itu, rekan kerjanya bilang Aleena izin pulang duluan. Ivan begitu resah karena Aleena pergi tanpa berpamitan kepadanya.

Setiba di apartemen Ivan semakin gusar saat tak mendapati Aleena, pria itu teringat saat di kantin sekolah melihat Gio dan Aleena yang mengobrol begitu akrab. Ia mulai bertanya-tanya tentang kemungkinan Aleena pergi bersama Gio. Menyadari itu Ivan begitu resah.

Ivan sudah mencoba menghubungi Aleena tapi gadis itu mengabaikan panggilan darinya.

Ivan menatap ke arah pintu dengan sedikit tegang kala mendengar suara handle pintu yang terbuka, menampilkan sosok Aleena yang masih mengenakan seragam kerja nya.

"Dari mana saja?" Tanya Ivan dingin.

"Habis pergi bersama Gio" Aleena tersenyum dan Ivan tidak suka melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Aleena. Ia tidak terima Aleena merasa bahagia bersama orang lain.

"Apa sangat menyenangkan? sampai-sampai kamu nggak bisa berhenti senyum?" Ivan menatap sinis.

"Yah sangat menyenangkan pak, rasanya aku udah lama banget nggak menikmati hidup seperti hari ini" Aleena mendaratkan tubuhnya di sofa. Ia tak mempedulikan raut kesal pada wajah Ivan.

"Kalian ngapain aja?" Sebenar nya Aleena lelah, ingin segera membersihkan diri dan tidur. Tapi rasanya tak sopan meninggalkan Ivan yang masih mengajaknya berbicara. Jangan lupakan ia menumpang di sini.

"Nonton, cuci mata, makan es krim, makan, yah kayak...."

"Kencan pada umum nya?" potong Ivan sebelum Aleena menyelesaikan ucapan nya.

"Bisa dibilang begitu" padahal bukan itu yanh Aleena maksud. Namun ia sengaja ingin melihat reaksi pria itu. Entah mengapa Aleena menikmati wajah Ivan yang kini memerah, ia terlihat semakin kesal.

"Kamu dan Gio berpacaran?" Nada suara Ivan semakin dingin dan mengintimidasi. Anehnya Aleena malah semakin tertantang.

"Mungkin sebentar lagi"

Ivan semakin mengetatkan kepalan tangan nya, ia tak suka melihat senyum Aleena yang terlihat menerawang, sepertinya gadis itu sedang membayangkan wajah Gio. Emosinya tersulut semakin berkobar.

"Kami menyukainya?"

Aleena sedikit bergetar kala melihat tatapan Ivan yang seakan mampu mengubah tubuhnya menjadi butiran-butiran kecil.

"Emm..."

"Hentikan Aleena, jangan dijawab!" Ivan yak siap mendengar jawaban 'Iya' dari bibir Aleena. Pria itu mendekat pada Aleena, meletakkan kedua tangan nya di sisi Aleena kini tubuh mungil gadis itu terkurung tubuh kekar Ivan. Matanya menatap dalam pada mata Aleena yang sudah tak berkutik. Gadis itu seakan tenggelam pada tatapan mata kelam pria itu.

"Jangan menyukainya Aleena, jaga jarak dari pria brengsek itu, jangan pergi dengan nya, jangan bersikap ramah, dan jangan tersenyum padanya" Tegas Ivan, Aleena merasa tubuhnya membeku. Ia seakan kehabisan udara untuk bernafas, posisi Ivan terlalu dekat dengan nya menciptakan ritme tak beraturan pada degup jantung nya.

"Ta-tapi kenapa?" Aleena memberanikan diri untuk bertanya.

"Karena aku nggak suka"

"Kenapa nggak suka?" Tanya Aleena lagi.

"Jangan membantah Aleena, cukup turuti ucapan ku"

"Kenapa aku harus menuruti kemauan pak Ivan?" Ivan mengeram frustasi, Ia kewalahan menghadapi Aleena yang begitu keras kepala.

"Bisakah jangan banyak bertanya? cukup turuti apa kataku Aleena Salindri!"

ucap Ivan dengan penuh penekanan.

"Kalau pak Ivan memberikan alasan yang masuk akal aku akan menuruti kemauan pak Ivan" Aleena tak tau mendapatkan keberanian dari mana hingga ia berani menantang Ivan.

"Karena kamu milikku Aleena, aku mencintaimu" Ucapan Ivan bagaikan ledakan es besar yang seketika membuat Aleena membeku. Ia tercekat dengan sorot mata terkejut.

"Aku mencintaimu sejak pertama kali melihat matamu, semua yang ada pada mu membuat aku tak bisa memalingkan wajahku pada gadis lain" Aleena merasa tubuhnya melayang mendengar ungkapan perasaan Ivan padanya. Ini sulit dipercaya tapi Aleena menginginkan ini nyata tak sekedar ilusi.

Ungkapan cinta Ivan seolah membebaskan seluruh perasaan nya yang selama ini ia penjarakan. Letupan-letupan cinta di hatinya bertebaran menunjukkan eksistensinya. Mereka tak rela jika harus kembali terkungkung.

"Jadilah milikku Aleena, jauhi Gio dan siapapun yang berusaha mendekatimu. Tanamkan di dalam otakmu bahwa Aleena hanya milik Ivan" Tegas Ivan begitu mendominasi.

Rasa bahagia yang sempat menggulung Aleena seketika terhempas kala bayangan Rania tiba-tiba melintas, meruntuhkan harapan yang baru saja akan Aleena bangun. Khayalan nya kandas begitu saja.

"Ra-Rania" Gumam Aleena, namun ia tak menyangka nama yang terucap dari bibirnya menyulut kekesalan pria itu.

"Jangan sebut nama itu Aleena, aku akan segera mengenyahkan wanita itu dari sisiku" tegas Ivan. Sebagai wanita yang dicintai oleh pria yang paling ia inginkan, Aleena sungguh merasa teramat bahagia. Kebahagiaan itu memenuhi dirinya hingga mengalir pada setiap sel-sel tubuh nya.

Namun sebagai seorang wanita yang ibunya pernah dikhianati oleh sang papa yang lebih memilih wanita lain Aleena begitu hapal akan rasa perihnya. Maka Aleena tak akan mampu melakoni hal serupa. Ia tak mau menjadi pengkhianat yang atas nama cinta menghalalkan segala cara.

"Maaf, tapi aku nggak bisa mengkhianati Rania" Entah kekuatan dari mana Aleena berhasil mendorong tubuh Ivan yang sempat mengurungnya. Ia berlari menuju kamarnya.

"Tapi aku nggak cinta sama Rania Al!!" Teriak Ivan.

Tubuh Aleena luruh ke lantai setelah menutup pintu. Air matanya berderai tanpa mampu ia tahan. Setelah mengetahui perasaan Ivan padanya Aleena malah merasakan lebih sakit ketimbang saat ia mengagumi pria itu diam-diam selama ini.

"Al buka pintunya kita belum selesai bicara" Ivan mengetuk pintu kamar Aleena.

"Jangan memaksaku mengkhianati sahabatku pak" lirih Aleena begitu menusuk

"Rania bukan sahabat mu Al, kalau dia sahabat dia nggak mungkin menuduh kamu yang tidak-tidak. Dia yang mengkhianati kamu Al, dia tau aku menyukaimu dan dia snegaja membuat cerita buruk tentang kamu agar aku membenci kamu. Dan bodohnya aku sempat terpengaruh untuk beberapa saat" Ucapan Ivan membuat Aleena tersentak. Jadi Rania memfitnah nya karena cemburu? pantas saja Rania begitu takut Ivan bertemu dirinya.

Aleena ingin sedikit egois, mengabaikan perasaan Rania yang diam-diam menusuk nya dari belakang. Tapi Aleena sadar dia bukan manusia tak berhati seperti Rania. Rasa sakit yang pernah ia rasakan sebisa mungkin jangan sampai dirasakan oleh orang lain juga.

Sementara itu Ivan kembali mendaratkan tubuhnya pada sofa. Pria itu meremas rambutnya frustasi. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang dulu terjebak pada fitnah yang Rania lontarkan tentang Aleena.

Harusnya ia terus mengejar Aleena sembari mencari kebenaran tentang ucapan Rania, bukan malah menyerah dan berubah haluan membenci gadis yang semula ia sukai.

Andai saja ia tak termakan hasutan Rania, Ivan yakin ia dan Aleena sudah bahagia sekarang.

🍁🍁🍁

Sorry semalam aku kira uda aku post part ini, ternyata masih tersimpan di draft.

Gimana si Rania tikung aja ya? 😂😂

Semangat terus ya buat ikutin kisah mereka 🥰

1
Khun Tee
terlalu bertele2 😌 jadi masalah ga kelar2 baru bahagia di buat down lagi 🙄
Elis Sulis
emang bodoh itu pak ivannya. kalo di logika aja lah
Cut Risnawati
Luar biasa
rahma dhani
kya ny g waras deh si rania nie,trlalu trobsesi buat dptin si ivan😅
bahkan papa ny sendiri pun d bohongi ny cm buat dpt mmiliki yg nma ny ivan🤦🏼‍♀️🤣🤣
Chysea
bukanya terakhir ketemu waktu kelulusan?
min hana
tes
Qaisaa Nazarudin
Mungkin hormon bumil,Tapi lebay banget,Terlalu berlebihan..😂
Qaisaa Nazarudin
Aku melakukan nya lagi 2 hari setelah MP,Itu aja masih ngilu ..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan masih aja betah jadi orang TERBODOH sedunia..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwwkwk Kalo Alena masih diam dan membiarkan juga dia masih di injak-injak,mmg benaran BODOH si Alena..
Qaisaa Nazarudin
Ivan mungkin orang yg pertama,Tapi apa Alena juga yg pertama bagi Ivan? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Alena kan Bodoh,sok polos menyakiti diri sendiri,Sahabat kek gitu di banggain..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Malu kan kamu..Cinta itu tdk bisa di paksa lho Raina..
Qaisaa Nazarudin
MAKANYA JADI ORANG JANGAN POLOS2 DAN OGEB BANGET..
Qaisaa Nazarudin
Udah pasti gak mau dia,Susah2 dia dapetin kamu,Harusnya kamu itu yg Tegas,ngapain maksa diri ngikutin kemahuan dia..ckk
Qaisaa Nazarudin
Cewek kalo terlalu di manjakan,Dan selalu mendapatkan apa yg dia mau,Ya gini jadinya,Malu maluin sikap nya,Sanggup merendahkan harga diri demi seorang Pria,🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Nah kan disini kelihatan Kalo Ivan itu TERPAKSA Dasar Raina aja yg gak sadar diri..
Qaisaa Nazarudin
Rania sikapnya yg terlalu Centil dan Ngejar2 cowok,Bisa bikin cowok itu risih..Apa dengan judul Novel ini,Tunangan Ivan itu Raina ya..Pasti kepaksa ni Ivan Tunangan sama Raina atas beberapa alasan..
Qaisaa Nazarudin
Itu bukan BENCI Alena..Tapi CAPER,Ivan Caper sama kamu..😂

Mampir thor🙋🙋
Betty
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!