NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pria Belok

Terpaksa Menikahi Pria Belok

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:62.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aluna terpaksa harus menikahi seorang Pria dengan orientasi seksual menyimpang untuk menyelamatkan perusahaan sang Ayah. Dia di tuntut harus segera memiliki keturunan agar perjanjian itu segera selesai.

Namun berhubungan dengan orang seperti itu bukanlah hal yang mudah. Apa lagi dia harus tinggal dengan kekasih suaminya dan menjadi plakor yang sah di mata hukum dan Agama.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Baca terus ya, semoga suka! Dan maaf jika cerita ini agak kurang mengenakkan bagi sebagian orang🙏

Warning!

"Ini hanya cerita karangan semata. Tidak ada niat menyinggung pihak atau komunitas mana pun"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - Beraktinglah Jeff!

Hari-hari berlalu dengan cara yang sama, Dean selalu menjejali Luna dengan hal yang sulit otak Luna cerna membuat dia kesal, namun apa daya dia harus tetap berusaha agar bisa mengurus perusahaan sendiri. Terhitung satu Minggu sudah Luna belajar bersama Dean, dia memang cukup bekerja keras hingga sedikit demi sedikit dia bisa mengerti walau sedikit lambat.

“Kenapa kau diam saja?” tanya Dean saat melihat Luna hanya berdiri diam tak ikut masuk ke mobilnya.

“Aku ingin jalan-jalan sebentar, kau pulanglah dulu.”

“Terserah kalau begitu,” Dean langsung memacu mobilnya pergi, seolah tak peduli.

Luna hanya menatap mobil Dean yang meluncur tanpa hambatan meninggalkannya.

‘Apa yang kau harapkan Luna?’ dia tersenyum miris.

Luna berjalan sembarang arah dia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah, dan merasakan hembusan angin malam. Dia merasa sedikit lega jauh dari Dean, berada terus satu ruangan dengan orang seperti Dean bukanlah hal mudah dia selalu saja memberi tekanan di hati dan pikiran Luna.

‘Aku harus membuang perasaan ini sebelum berkembang terlalu jauh. Hati Dean itu diluar jangkauanku, jika saja dia menyukai wanita mungkin akan ada harapan bagiku. Sedang dia itu, ah sudahlah.’ Luna menghembuskan nafas kasar, mencoba menghilangkan rasa galau yang menempati hatinya beberapa hari ini.

Bertepatan dengan itu seseorang tiba-tiba saja menabraknya. Bruk... Luna maupun orang itu terpental dan jatuh bersamaan.

“Ma-maafkan aku,” ucap orang itu tampak ketakutan, dia mengenakan topi sambil menunduk mencoba menutupi wajahnya agar Luna tak melihatnya.

“Jeff?” Luna mengerutkan keningnya

“Apa itu kau Jeff?” tanya Luna hati-hati.

Jeff menoleh, “astaga syukurlah itu kau Luna, aku benar-benar merasa takut.” dia menghela nafas lega, setelah melihat siapa orang yang tak sengaja ia tabrak.

“Tapi kenapa kau ada disini?” tanya Luna seraya bangkit, dia menepuk-nepuk pakaiannya bermaksud membuang kotoran yang sekiranya menempel di pakaiannya setelah dia terjatuh barusan.

“Aku dikejar paparazi. Tadinya aku ingin pergi jalan-jalan diluar sebentar tapi aku bertemu mereka, padahal aku sudah menyamar tapi mereka masih saja mengenaliku,” keluhnya, dia masih duduk di jalanan.

“Oh, kalau begitu pulanglah selagi mereka tak ada,” ujar Luna.

“Tidak bisa, kalau aku pulang sekarang mereka akan mengikutiku dan menemukan rumah kita. Itu akan sangat berbahaya!” tolaknya tegas.

“Ya sudah terserah saja kalau begitu, aku mau pergi jalan-jalan kita berpisah disini, baye.”

“Tidak, jangan tinggalkan aku Luna. Apa kau akan tega melihatku di tangkap oleh mereka?” Jeff menarik tangan Luna, “aku ini artis kalau penjahat atau perampok yang menemukanku aku pasti mati.”

“Itu salahmu sendiri, siapa suruh kau pergi keluar sendiri tanpa pengawal. Seharusnya kau sadar siapa dirimu sejak awal sebelum kau memutuskan untuk pergi,” kesal Luna.

“Oke, aku tahu aku salah. Jadi ku mohon tolong aku, jangan tinggalkan aku sendiri.” Pintanya sangat.

Luna berdecak kesal, dia tidak sekejam itu untuk membiarkan Jeff sendirian diluar apa lagi dia seorang artis bahaya akan jauh meningkat pesat baginya, bahkan rakyat biasa pun akan menjadi suatu bahaya baginya.

Luna melihat orang dengan sikap aneh di kejauhan, seakan dia tengah mencari seseorang yang hilang dari pandangannya.

“Aku punya ide,” cetus Luna.

“Ide apa?” tanya Jeff sambil mendongak menatapnya.

“Berdiri!” perintah Luna. Jeff pun langsung melakukannya.

“Oh tidak, itu dia,” seketika Jeff langsung berjongkok berusaha menyembunyikan diri dari orang itu. Ternyata yang Luna lihat adalah Paparazi yang Jeff maksud.

“Cepat berdiri.”

“Tidak.” tolaknya, dia malah memeluk lutut seperti anak kecil yang sedang merajuk.

Seketika Luna menarik tangan Jeff dan memaksanya untuk berdiri, “kau,” geramnya, dia berusaha menutupi wajahnya namun terlambat orang itu sudah menyadari keberadaannya.

“Jika tidak bisa dihindari, maka lebih baik kita hadapi,” ujar Luna.

“Tapi–,” ucapan Jeff terputus saat Luna meletakkan jari telunjuknya di bibir Jeff.

“Diam dan ikuti rencanaku.”

Luna mengambil topi dari kepala Jeff, dia sedikit berjinjit untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi pria itu.

“A-apa yang kau lakukan?” mata Jeff membola saat wajahnya dan wajah Luna hanya beberapa inci jaraknya, bahkan napas Luna bisa ia rasakan menyentuh lehernya.

“Dia ingin mendapatkan fotomu kan, jadi biarkan dia mendapatkannya.” Luna semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jeff, jika dilihat dari kejauhan mereka terlihat sedang berciuman namun Luna sengaja menghalanginya dengan topi milik Jeff.

Jeff membulatkan matanya, “kita sedang pura-pura berciuman jadi bekerja samalah, taruh tanganmu di leherku.” perintahnya.

“A-apa?” Jeff masih tampak terkejut.

“Ck, kau ini aktor atau bukan sih, cepat lakukan! Bukannya adegan seperti ini sudah biasa kau lakukan.”

“Benar, tapi ini agak berbeda,” ujarnya masih dengan nada yang sama.

“Kau ingin selamat atau tidak? Kalau kau tidak mau, aku bisa pergi sekarang juga,” kesal Luna karena Jeff seolah enggan menyentuhnya.

“B-baiklah, ma-maaf kalau begitu,” ucapnya gugup.

“Aku tahu kau jijik, kau tidak perlu benar-benar berciuman denganku, kita hanya harus tahan berdekatan seperti ini selama beberapa menit.” Jelas Luna.

Jeff meletakkan tangannya di tengkuk Luna, merengkuhnya dan membawanya lebih dekat, “a-apa seperti ini sudah cukup?”

“Ya, ini sudah cukup. Kau hanya harus tahan beberapa saat sampai dia selesai mengambil foto kita.”

1
Rahma Adinda
keluarga bahagia terus...Thor Luna biar hamil LG dong
Nur Adam
lnjut
partini
anak pintar
Lina
lanjut dong athor
Nur Adam
lnjut
partini
nanti buncinya Jeff melebihi suami mu lun
Elmi Varida
ceritanya seru, buat penasaran terus.
Elmi Varida
suka dgn novelmu thor, lanjut!!ditunggu ya..
Whidie Arista 🦋: Siap Kakak, ini masih on going aku up tiap hari di tunggu aja ya🥰
total 1 replies
Nur Adam
ljur
Lina
dean abis sama ,istri nya di Jambak haha lanjut thor
Adinda
semoga anaknya kembar ya luna
Rama1997
Luar biasa ❤️
Adinda
bagus ceritanya thor buat sifat mytha sama kayak Luna kalau bisa lebih galak dari luna
Whidie Arista 🦋: Sip, lagian othor gak bisa bikin karakter menye2 susah😅 gak sesuai sama karakter aku juga kayanya wkwk
total 1 replies
Lina
lanjut thor
Lina
siap siap dean ,kek nya bakal di bikin pusing sama ngidam nya Luna yg bar bar haha
Adinda
mungkin luna hamil
Yusria Mumba
jadian aja sm Jeff,
@azza
ok siap setuju Thor tapi jangan lama2 update terbaru thor
Desau
cepat di up ceritanya jeff 😚
Whidie Arista 🦋: nanggung dikit lagi kak
Desau: pdhl di up duluan sbnrnya gk pp whid😗
total 3 replies
Desau
eaak 🤣. luna mau main kuda2 an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!