Bagaimana rasa nya, ? Di hari pernikahan mu, perselingkuhan calon suami mu justru terbongkar. Dengan wanita yang tak lain adalah sepupu mu sendiri.
JANGAN LUPA KASIH DUKUNGAN BUAT AUTHOR NYA😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B, S, P 34
Seluruh badan Eva sangat pegal, belum juga pangkal paha nya yang masih terasa nyeri dan juga perih.
Karena menahan sakit, Eva sedikit kesusahan berjalan menuju kamar mandi nya.
''Akhir nya sampai juga di dalam kamar mandi.'' Gumam Eva, langsung bergerak membersihkan seluruh tubuh nya sebelum membangunkan sang suami.
Dua puluh lima menit kemudian.
Eva sudah lebih baik dari sebelum nya, dengan penampilan sudah rapi dan juga lebih segar.
Eva berjalan mendekat ke arah tempat tidur, yang di mana masih ada sang suami tidur nyenyak di atas ranjang nya.
''Mas, '' Panggil Eva, sambil mengusap lengan suami nya.
''Mas Arsen, ''
Hmmm
''Bangun Mas, ini sudah pagi.!''
''Aku masih mengantuk sayang, dua puluh menit lagi, ya.'' Ucap Arsen, setelah melihat jam yang masih menunjukan pukul enam pagi.
''Baiklah, kalau gitu Aku turun ke bawah dulu.'' Pamit Eva berlalu keluar dari kamar mereka berdua.
Eva yang berniat membersihkan sisa percintaan semalam, kini di urungkan setelah suami nya masih betah di atas ranjang mereka.
Di seprai yang mendominasi warna putih tersebut, Eva melihat ada noda merah yang tertinggal di sana.
Hal itu membuat hati Eva lega, lega setelah apa yang selama ini dia jaga telah dia berikan ke pada suami nya sendiri. Bukan laki-laki lain yang tidak berhak untuk mendapatkan nya.
Eva bersyukur, dulu dia bisa menolak mentah-mentah ajakan sang kekasih nya Juan. Untuk melakukan hubungan suami istri, kalau tidak penyesalan itu akan selalu menghantui diri nya.
Setelah kepergian Eva sang istri nya, Arsen langsung membuka kedua mata nya dengan sempurna. Dia paham betul, apa yang ada di dalam pikiran sang istri.? Yang menyuruh dia cepat bangun dari tempat tidur nya.
Apa lagi kalau bukan seprai yang ada bekas noda merah nya,? Saksi bisu percintaan semalam dan sebagai bukti kalau istri nya itu masih virgin.
Beranjak dari tempat tidur nya, Arsen bergerak menggulung seprai tersebut.
Setelah selesai, Arsen membawa seprai itu ke tempat penyucian yang berada di belakang dekat dengan dapur.
Dengan gerakan cepat Arsen mengisi dengan air dan juga sabun. Ke dalam mesin cuci di susul dengan seprai tersebut.
''Mas, ngapain di sini.?'' Tegur Eva, melangkah lebih dekat dengan sang suami.
''Kamu mau nyuci sendiri.?'' Lanjut Eva lagi.
''Hanya seprai, sayang. Gak ada yang lain.!''
''Seprai, ?'' Ulang Eva.
''Iya, seprai.'' Jawab Arsen cepat.
''Kenapa kamu yang menyuci nya, Mas.? Biar aku saja nanti yang menyuci nya.!'' Mencoba mengambil alih mesin cuci tersebut.
''Gak perlu sayang,! Biar lah aku membantu pekerjaan mu, supaya cepat selesai. Kamu masih ingat kan, sehabis ini kita berdua harus pergi melihat rumah baru.'' Beritahu Arsen.
''Tapi Mas____''
''Please, sekali ini saja biar Mas yang menyuci nya.'' Mohon Arsen.
''Lebih baik kamu bantuan Mama biar cepat selesai tuh masak nya.!'' Ucap Arsen dan di angguki lemah Eva.
''Sekali ini saja, ya.''
''Iya, sekali ini saja, Mas janji.''
Eva menangguk, ''Aku ke dapur dulu.''
''Jangan lupa memakai bumbu cinta, biar Mas bertambah cinta.'' Ucap Arsen berisik, sebelum istri nya benar-benar melangkah pergi.
''Ck,! Sekarang Mas rajin menggombal, ya.'' Jawab Eva berlalu masuk ke dalam dapur melanjutkan memasak tadi. Tadi yang sempat berhenti ketika melihat sang suami pergi ke arah belakang.
''Kenapa dengan suami mu Ev, ? Kenapa dia ingin sekali mencuci sendiri.? Bukan kamu kan yang menyuruh suami mu untuk mencuci pakaian nya sendiri. ?'' Tuduh Mama Rosa.
''Ingat, dia itu kepala rumah tangga yang seharusnya kamu hormati.'' Jelas Mama Rosa, yang mengingatkan lagi Eva putri nya sebagai seorang istri.
''Eva mengerti Ma, sebenar nya tadi Eva sudah melarang nya. Mas Arsen aja yang ngotot buat bantuan aku mencuci seprai yang kotor.'' Jawab Eva jujur.
''Seprai, '' Ulang Mama Rosa, setelah mengerti Mama Rosa tersenyum senang.
''Akhir nya, cucu Mama otw juga.'' Gumam Mama Rosa, tersenyum-senyum sendiri.
''Apa Mama tadi ngomong sesuatu, ?'' Tanya Eva, yang mendengar Mama nya seperti bergumam pelan.
''Iya sayang, Mama tadi bertanya apa sambal telur nya sudah Mama kasih obat masak atau belum, ya. ?'' Bohong Mama Rosa.
''Coba kamu yang icipi sayang.?'' Perintah Mama Rosa.
Eva mengambil sepucuk sendok, lalu dia taruh di atas tangan nya.
''Sudah enak Ma, pas di lidah Eva.'' Puji Eva memberi satu jempol buat Mama nya.
''Ah, kamu bisa aja soal memuji.'' Sedikit malu Mama Rosa.
...****************...
''Kalian berdua kok sudah rapi, mau kemana Nak Arsen.?'' Tanya Papa Shidiq seusai sarapan pagi.
Arsen meneguk segelas air putih, setelah suapan terakhir sudah di telan. ''Mau melihat rumah baru Pa,'' Jawab Arsen.
''Cepat banget sih, kalian berdua ingin berpisah rumah dengan Papa sama Mama.?''
''Bukan gitu Pa, mak______''
''Sudah, jangan di ambil hati, Papa tadi hanya becanda.'' Potong Papa Shidiq cepat.
Arsen mengangguk. ''Kalau begitu kita berdua pamit pergi dulu Ma, Pa.'' Ucap Arsen dan di ikuti oleh Eva di belakang nya.
''Hati-hati, sayang.!'' Ucap Mama Rosa.
''Iya Pa, Ma.''
Ry tunggu
Ry tunggu