Dia adalah Velove Alexandra Keihl. Seorang wanita multitalenta. Pandai bela diri dan ilmu teknologi. Menjelma sebagai Hacker terkenal dan di pekerjakan di agent rahasia. Sempat di hianati pacar membuatnya semakin muak dengan semua lelaki.
Dalam perjalanan liburanya dia bertemu dengan Max Anderson Glover. Seorang ketua mafia yang kejam dan terjebak dalam cinta satu malam.
Setelah kejadian malam itu Velove kabur tanpa jejak kembali ke kota asalnya. Dan Max pun tidak bisa menemukan nya karena identitas Velove yang misterius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
I WANT TO GO
Setelah satu jam lamanya Velove selesai dengan ritual mandinya. Dia keluar dengan mengenakan bathrobe. Velove melihat ke arah ranjangnya, ternyata Max ketiduran.
Velove berjalan menuju ranjang menghampiri Max yang sudah tertidur pulas. Dia naik ke atas ranjang lalu merebahkan tubuhnya di samping Max. Velove memandangi wajah tampan yang ada dihadapannya.
"Tampan sangat tampan, sepertinya aku sudah jatuh cinta kepadamu Max." ucap Velove pelan sambil membelai lembut wajah Max.
Tiba-tiba raut wajah Velove berubah. Dia sedang berpikir, apakah hubungannya dengan Max akan bakalan berlanjut atau berhenti. Setelah berpikir sejenak akhirnya Velove memutuskan untuk pergi meninggalkan Max.
"Max sorry aku harus pergi dari kehidupanmu. Aku tidak mau menjadi kelemahan ketika kamu menghadapi musuh-musuh mu." ucap Velove pelan pada Max yang tertidur.
Perasaan Velove menjadi tak menentu. Dia seakan berat untuk meninggalkan Max. Velove merasa bahagia ketika bersama prianya itu. Dia belum pernah merasakan bahagia sepanjang hidupnya, dengan wajah sendunya Velove terus menatap Max dan perlahan Velove mendaratkan ciuman di bibir Max.
"Jangan lupakan aku ketika aku pergi dari sisimu Max, karena aku tidak akan melupakanmu, I LOVE YOU."
Setelah itu Velove tidur dalam pelukan Max. Pelukan yang akan dia rindukan dan aroma tubuh yang tak bisa di lupakan akan selalu melekat dalam hati dan pikirannya.
Hingga pagi hari tiba Velove masih tertidur dalam pelukan prianya. Max pun terbangun dengan mengembangkan senyum. Dia memandang wajah cantik di depannya. Max mencium ujung kepala Velove dengan lembut. Velove menggeliat dia telah terbangun dari mimpinya. Max pun langsung menyapa gadisnya.
"Morning baby, bangunlah dan bersiap kita have fun hari ini." ucap Max bersemangat.
"Sebentar Max masih pagi aku masih mengantuk, biar aku tidur sebentar lagi." jawab Velove malas.
"No Love kamu harus bangun dan bersiap-siap atau kamu ingin aku makan dulu pagi ini." ucap Max sambil menggoda.
"Kalau kau berani menyentuhku, aku akan menghabisi mu Max." sahut Velove dengan mata masih terpejam.
"Aku tidak takut Love, aku hitung sampai tiga kalau kamu tidak bangun aku akan melahapmu disini."
"One"
"Two"
"STOP IT, okey fine aku bangun, Max kamu sangat menyebalkan." teriak Velove kesal.
Max tergelak melihat kekesalan Velove. Dia sangat suka menggoda gadisnya. Velove pun bangun dengan kesal ia berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai, dan Velove pun langsung masuk ke dalam toilet untuk mandi.
Max hanya menggelengkan kepalanya dia tak habis pikir bisa tergila-gila dengan gadis bar-bar seperti Velove. Max benar-benar dibuat bertekuk lutut jika sedang berhadapan dengan Velove. Dia tidak bisa berkutik sedikitpun ketika gadisnya itu sedang marah.
"Aku benar-benar tersihir oleh gadis bar-bar itu. Kalau Luis dan Martin melihat ini, bisa hancur reputasi ku sebagai ketua klan mafia yang kejam." gumam Max dalam hati.
Dan lamunan Max dibuyarkan ketika ponselnya berdering, ternyata Luis lah yang menelepon. Max mengangkat ponselnya.
"Hallo. Bagaimana nanti malam kalian bisa terbang kesini?" ucap Max dalam sambungan teleponnya bersama Luis asistennya.
"Baiklah atur semua yang aku perintahkan, jangan sampai ada yang terlewatkan."
Max memberi perintah pada Luis dan Martin untuk menjemputnya. Max mempunyai rencana untuk mengajak Velove pulang bersamanya ke Jerman. Max tidak memberi tau Velove karena dia ingin memberikan kejutan untuk gadisnya itu.
"Aku akan membawamu pulang Love. Kita akan hidup bersama." ucap Max dalam hati dia sangat bahagia sekali.
Beberapa saat kemudian Velove keluar dari toilet karena dia lupa membawa bathrobe, Velove hanya melilitkan handuk di badannya. Max yang melihat pemandangan itu pun langsung menatap dengan mata liarnya.
"Singkirkan pandanganmu itu Max." ucap Velove pada Max.
Max hanya tersenyum dengan pikiran kotornya.
"Sepertinya aku ingin sarapan pagi yang lezat." sahut Max sengaja menggoda Velove.
Max beranjak turun dari ranjang nya dan dia berjalan mendekati Velove yang masih berdiri mematung di depan pintu.
"STOP, kamu mau apa Max?"
"Menurutmu?" jawab Max pelan.
"Jangan macam-macam Max." kata Velove ia berjalan mundur karena Max terus mendesaknya.
"Why baby ? aku sangat lapar pagi ini." ucap Max terus berjalan pelan mendekati Velove.
Kini Velove sudah terpojok di dinding, Max terus maju hingga tubuh Velove terhimpit di dinding. Max mengulurkan tangannya mengunci Velove agar tidak bisa kabur. Lalu pelan-pelan Max mendekatkan wajahnya di hadapan gadisnya.
"Max jangan macam-macam atau aku akan..."
"CUPP"
Sebuah kecupan mendarat di bibir Velove. Max mengecup bibir gadisnya itu dengan lembut. Lalu dia membisikkan sesuatu di telinga Velove.
"Cepat pakai bajumu baby, sebentar lagi kita akan berangkat." bisik Max pelan kepada Velove.
"Dasar pria brengsek." umpat Love pada Max.
"Hahahaha, kamu kira aku mau ngapain Love. Simpan tenagamu untuk malam nanti. Okey."
Sambil tertawa Max meninggalkan Velove yang masih berdiri di depan toilet. Dia sangat kesal sekali karena Max selalu menggodanya.
Setelah Max masuk ke dalam toilet, Velove langsung mengambil dress yang dibelikan Max kemarin. Dia terpaksa memakainya karena hari ini dia ingin memberikan holiday terakhirnya ini sangat berkesan untuk Max.
Setelah memakai dress Velove merias sedikit wajah naturalnya dengan Make up yang dibelikan Max waktu itu.
"Aku akan menuruti semua keinginanmu Max, hari ini adalah terakhir kita bersama, karena besok aku harus pergi kembali ke negara asalku." ucap Velove dalam hati.
Sebenarnya liburan Velove masih satu minggu lagi, tapi dia memutuskan untuk segera kembali ke New York karena dia tidak bisa terus di samping Max. Semua karena ancaman dari Dragon Empire yang penasaran dengan identitas Velove. Velove hanya tidak ingin membebani Max karena dirinya adalah kelemahan bagi Max.
Setengah jam kemudian Max keluar dari toilet dan dia terperangah melihat Velove yang menjelma menjadi wanita yang sangat feminim.
"Jaga matamu itu pria nakal." ucap Velove dengan malu-malu.
"Aku tidak percaya kamu bisa berdandan seperti ini Love." ucap Max sambil memeluk Velove.
"Hey aku ini juga bisa bergaya seperti wanita pada umumnya Max, hanya aku merasa terlalu rumit saja jika bergaya feminim seperti ini." sahut Velove melepaskan pelukan Max.
"Cepatlah pakai pakaianmu Max, sebelum aku berubah pikiran."
"Baiklah baby."
Max menuju almarinya untuk mengambil baju untuk dikenakannya. Max sangat bersemangat sekali, namun berbeda dengan Velove. Dia merasa bersalah dengan recananya besok.
Max menyemprotkan parfum ke seluruh badannya setelah itu dia memakai kaos dan celana jeansnya. Aroma maskulin dari parfum Max menyeruak memenuhi seluruh ruangan.
"Love lets go ," Max memanggil gadisnya.
Namun Velove tidak menyahutnya, rupanya Velove sedang melamunkan sesuatu.
"Love"
"Love"
Dan Velove tersadar setelah Max beberapa kali memanggilnya.
"Yeah ayo kita berangkat Max."
"Kamu sedang melamunkan apa Love?" tanya Max.
"Nothing." jawab Velove singkat.
Lalu Max keluar dari kamarnya dengan mengga deng tangan Velove. Setelah sampai bawah mereka berjalan di lobi hotel. Mereka menjadi pusat perhatian seluruh orang yang lewat di lobi. Sungguh pasangan yang serasi.
Lalu sampailah Max dan Velove di halaman hotel, dan Velove dibuat kagum dengan penampakan yang ada di depan matanya. Sebuah mobil sport mewah terparkir di halaman hotel.
"Kamu berganti mobil Max?"
"Yes baby kamu suka tidak dengan modelnya?"
"Kamu selalu tau seleraku Max, dan ini sangat menakjubkan sekali."
Max mengganti mobil sport Mc Laren nya dengan mobil sport Chevrolet Corvette dengan atap terbuka.
"Ayo kita berangkat Max. Ini sangat menyenangkan." seru Velove senang.
"Lets go baby kita have fun hari ini." jawab Max.
Dan Max melajukan mobil sport nya pelan untuk menunjukkan keindahan kota London yang sesungguhnya pada Velove.
HAI DEARS JANGAN BOSAN MENUNGGU CERITAKU YA JANGAN LUPA SETELAH MEMBACA BUDAYAKAN KLIK TOMBOL LIKENYA YA, TERIMA KASIH😍😍😍😘😘😘
lnjut kk
ceritanya menarik
so far im not boring to read ❤️💪
semangat author