Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kendrick Sakit.
Papa angkat Kendrick berjalan bolak-balik di dalam rumah pribadinya karena khawatir, ia belum mendapatkan kabar dari putra angkat nya itu selama 2 hari ini. "Dod, haruskah aku pergi ke Jakarta? Kemarin terakhir kali Kendrick memberi kabar dirinya ada disana, mengurus Perusahaan. Tidak biasanya dia tidak ada kabar seperti ini, firasatku tidak enak," tanyanya pada bawahan nya.
"Tunggu saja sampai besok, Pak."
"Baiklah."
Laki-laki yang sedang dicemaskan oleh Ayah angkatnya itu sedang terbaring di rumah sakit swasta di Jakarta.
"Pak, sudah waktunya Anda minum obat." Ucap sang perawat pada Kendrick yang terbaring lemah dengan wajah lelah. Pria itu hanya mengangguk lemah.
"Kapan wali Anda datang? Saya harus bicara dengan wali Anda." Ujar Dokter yang datang memeriksa.
"Apa penyakit saya parah, Dok? Kenapa harus bicara dengan wali saya? Saya adalah seorang pria dewasa."
"Saya harus memberitahu keluarga Anda, nanti Anda juga bisa mendengar secara langsung. Tapi, sementara ini Anda tidak diperbolehkan bergerak. Apa Anda pernah ada riwayat cedera punggung?"
Kendrick mengangguk, "Sekitar 6-7 tahun lalu, saya mengalami cedera parah karena dipukuli. Apa penyakit saya serius, Dok?"
"Tolong hubungi wali Anda, secepatnya."
"Baiklah, Dok."
Kendrick menghidupkan ponsel yang ia matikan sejak dirawat kemarin. Kemarin setelah pergi dari toko roti Ameera dalam perjalanan dengan pikiran dan perasaan yang tak menentu tiba-tiba punggung nya terasa kesakitan, tangan sebelah kanan nya kebas tak bisa merasakan setir dalam genggaman nya. Ia menghentikan mobil di pinggir jalan, mencoba mengistirahatkan tubuhnya. Tapi rasa nyeri di punggung bagian bawah nya benar-benar membuat tubuhnya berkeringat dingin.
Ia keluar dari dalam mobil dan menghentikan taxi lalu pergi ke rumah sakit. Saat Dokter memeriksanya ia diharuskan menjalani rawat inap, sampai sekarang Dokter belum mengatakan apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Kendrick segera memijit nomer Papa angkatnya. "Pah, maaf baru mengabari."
"Kendrick, astaga! Apa terjadi sesuatu?"
"Aku sedang dirawat di rumah sakit, Pah. Dokter ingin wali ku datang, bisakah Papa datang kesini?"
"Papa berangkat sekarang dengan penerbangan siang, kirimkan alamat rumah sakitnya."
"Baik, Pah. Makasih." Kendrick mematikan panggilan nya lalu mengirimkan alamat rumah sakit.
Sore hari sang Papa sudah berada di ruangan Dokter, Kendrick ikut duduk di samping Papa angkatnya. "Begini Pak, putra Anda mengatakan dia pernah mengalami cedera tulang belakang karena dipukuli. Tuan Kendrick mengalami gejala kehilangan kemampuan untuk merasakan sentuhan. Bahkan nanti jika terus berlanjut dia tidak akan bisa merasakan sentuhan dingin atau panas. Jika bergerak dia akan merasakan kesakitan yang luar biasa, Tuan Kendrick mengalami penyakit yang disebut Paraparesis yaitu cedera saraf tulang belakang. Jika tidak dirawat dan diobati, Tuan Kendrick bisa menjadi lumpuh. Sebenarnya jika dilihat rentang waktu sejak mengalami cedera saat dipukuli hingga saat ini, sepertinya pemicu kesakitan kembali tulang belakang karena stress. Karena saraf tulang belakang menyatu dengan saraf di otak."
"Apa?! Apa maksudmu Dokter?! Tidak mungkin, puntra saya... dia... kenapa harus pria malang ini?" Wawan tak kuasa menahan kesedihan nya, tangannya gemetar saat Kendrick menaruh tangan nya di atas pria tua itu.
"Pah, jangan sedih... aku tidak apa-apa. Ini pasti hukumanku karena masih menyimpan rasa dendam dihatiku, mungkin ini teguran untukku."
Wawan menggeleng melihat putranya yang pasrah, dia berbalik ke arah Dokter. "Apa tidak bisa operasi, Dok?"
"Bisa, tapi resiko kegagalan operasi sekitar 20-40 persen. Apalagi seperti kata saya tadi jika saraf tulang belakang terhubung dengan saraf di otak. Itu bahkan sangat beresiko akan terjadi kerusakan pada sistem saraf otak, bisa menyebabkan Putra Anda kehilangan ingatan atau resiko pada saraf lain di tubuhnya. Jadi, sekarang jalan yang aman adalah Tuan Kendrick harus menjalani pengobatan dan perawatan selama 1-2 tahun. Selama pengobatan dan pemulihan putra Anda tidak boleh bergerak berlebihan, berjalan pun tidak diperbolehkan hanya bisa bergerak kemana-mana menggunakan kursi roda."
"Kendrick..." sang Papa menatap putra angkatnya kasihan.
Kendrick menghela nafas pasrah, "Apa dengan menjalani pengobatan, sudah bisa dipastikan saya akan sembuh, Dok?"
"Itu juga tergantung daya tahan tubuh Anda, jika Anda punya semangat hidup itu akan sangat membantu proses penyembuhan. Tapi jika Anda tidak menjalani operasi atau pengobatan, hanya satu yang bisa terjadi pada Anda yaitu kelumpuhan permanen."
"Saya akan menjalani operasi, Dok." Yakin Kendrick.
"Anda yakin? Keberhasilan nya hanya 60 persen dan banyak resiko lainnya?"
"Saya yakin, Dok."
"Kendrick, pikirkan lagi dengan baik-baik." Papa angkatnya menggeleng tak setuju.
"Maaf Pah, tapi tolong dukung keputusanku."
Sang Dokter melihat keteguhan dari wajah si pasien, " Baiklah, saya akan merekomendasikan Dokter di Singapura. Dia adalah Dokter saraf terbaik se-Asia, Anda bisa secepatnya menjalani operasi."
"Kapan saya harus pergi?"
"Paling lambat satu minggu lagi." Jawab sang Dokter.
"Ok, Dok. Terima kasih."
"Sama-sama, semoga sukses dengan operasi Anda."
"Ya."