"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.
Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah Dari Suami
Kaluna memandang wanita di depannya dengan kekaguman. Wanita tersebut berwajah dingin dan tegas secara bersamaan.
"Salam yang mulia anda bisa memanggil saya dengan Countess Gina." ucap Gina memandang lawan bicara dengan tenang.
"Baik Countess Gina dan saya Kaluna senang bertemu dengan anda, pasti anda sudah banyak mendengar tentang saya bukan."
"Ya saya telah banyak mendengar tentang yang sekarang berstatus istri dari Grand Duke Muda Damian."
"Baiklah sekarang apa yang ingin anda ajari untuk aku."
"Saya tidak perlu mengajari tentang etika atau tata krama sebab anda pasti sudah mempelajari semuanya bukan."
"Ya kamu benar sekali Countess Gina."
"Kalau gitu pertama - tama anda harus mempersiapkan pesta minum teh untuk para istri dan putri bangsawan di wilayah winterbourne."
"Lalu apa yang harus saya persiapkan."
"Untuk pesta minum teh ini, kamu harus mempersiapkan beberapa hal," kata Countess Gina dengan suara yang tegas. "Pertama, kamu harus memilih tema yang sesuai untuk pesta ini. Kedua, kamu harus mempersiapkan daftar tamu yang akan diundang. Ketiga, kamu harus mempersiapkan makanan dan minuman yang akan disajikan."
Kaluna mendengarkan dengan saksama dan mengangguk. "Baik, saya mengerti. Saya akan mempersiapkan semuanya dengan baik."
Countess Gina memandang Kaluna dengan mata yang tajam. "Saya harap kamu bisa melakukan yang terbaik, Grand Duchess Muda Kaluna. Pesta minum teh ini sangat penting bagi para bangsawan di Winterbourne."
Kaluna merasa sedikit tertekan, tapi dia tidak menunjukkan itu. "Saya akan melakukan yang terbaik, Countess Gina. Saya berjanji."
Setelah berbicara dengan Countess Gina, Kaluna langsung memulai persiapan untuk pesta minum teh. Dia memilih tema yang sesuai, yaitu "Musim Semi di Winterbourne", dan mempersiapkan daftar tamu yang akan diundang.
Kaluna juga mempersiapkan makanan dan minuman yang akan disajikan, termasuk kue-kue manis dan teh herbal yang segar. Dia juga mempersiapkan dekorasi yang sesuai dengan tema, termasuk bunga-bunga segar dan lampu-lampu yang cantik.
Saat hari pesta telah tiba, Kaluna merasa sangat gugup. Dia khawatir bahwa pesta minum tehnya tidak akan berjalan dengan baik. Tapi, saat tamu-tamu mulai tiba, Kaluna merasa lebih tenang.
Tamu-tamu sangat terkesan dengan dekorasi dan makanan yang disajikan. Mereka juga sangat senang dengan tema pesta minum teh yang dipilih oleh Kaluna.
Countess Gina juga sangat terkesan dengan pesta minum teh yang diadakan oleh Kaluna. "Grand Duchess Kaluna, kamu telah melakukan yang terbaik," kata Countess Gina dengan senyum. "Pesta minum teh ini pasti sangat sukses."
Kaluna merasa sangat bahagia dan lega. Dia telah berhasil mempersiapkan pesta minum teh yang sempurna.
Tapi, tiba-tiba, Kaluna mendengar suara yang tidak terduga. "Lady Kaluna, aku tidak terkesan dengan pesta minum teh ini," kata suara itu.
Kaluna memandang sekeliling untuk mencari siapa yang berbicara seperti itu. Dia melihat seorang wanita yang berdiri di sudut ruangan, memandangnya dengan mata yang tajam.
"Siapa kamu?" tanya Kaluna dengan suara yang sedikit terkejut.
Wanita itu berjalan mendekati Kaluna, dengan senyum yang sedikit sinis. "Aku adalah Duchess Ariana, istri dari Duke Sanders," kata wanita itu.
Kaluna merasa sangat terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Duchess Ariana akan hadir di pesta minum tehnya.
"Apa yang membuatmu tidak terkesan dengan pesta minum teh ini?" tanya Kaluna dengan suara yang sedikit tegas.
Duchess Ariana memandang Kaluna dengan mata yang tajam. "Aku tidak terkesan dengan tema pesta minum teh ini. Aku pikir tema ini terlalu sederhana dan tidak sesuai dengan standar bangsawan Winterbourne."
Kaluna merasa sangat gugup. Dia tidak ingin membuat Duchess Ariana marah.
"Maaf, Duchess Ariana. Tidak pernah datang ke ibukota yang memberikan beberapa tema yang cocok," kata Kaluna dengan suara tenang.
"Dan lagi sepertinya anda lupa memanggil nama saya dengan sebutan Grand Duchess Muda Kaluna dan bukan lady sebab aku sudah menikah dengan calon raja ini." ucap Kaluna dingin.
Duchess Ariana memandang Kaluna dengan mata yang tajam, lalu berpaling dan pergi.
Setelah Duchess Ariana pergi, Kaluna merasa sangat lega. Dia tidak ingin membuat Duchess Ariana marah, tapi dia juga tidak ingin menunjukkan bahwa dia takut.
Countess Gina mendekati Kaluna dan berbicara dengan suara yang rendah. "Jangan khawatir, Kaluna. Duchess Ariana memang terkenal dengan sifatnya yang keras."
Kaluna mengangguk dan berbicara dengan suara yang tenang. "Terima kasih, Countess Gina. Aku akan mencoba untuk tidak terlalu memikirkan tentang Duchess Ariana."
Countess Gina tersenyum dan berbicara dengan suara yang hangat. "Itu yang benar, Kaluna. Kamu harus fokus pada diri sendiri dan tidak terlalu memikirkan tentang orang lain."
Kaluna mengangguk dan berbicara dengan suara yang tenang. "Aku akan mencoba, Countess Gina."
Saat pesta minum teh masih berlangsung tiba - tiba ada seorang kepala pelayan yang memasuki taman kaca.
"Maaf menganggu yang mulia." ucap Albert
"Ada apa kamu kemari, Albert?" tanya Kaluna heran dengan kemunculan kepala pelayan.
"Saya hanya memberikan hadiah dari Grand Duke Damian untuk anda." ucap Albert sambil menyerahkan hadiah tersebut kepada Kaluna.
"Suamiku memberikan hadiah." jawab Kaluna heran tak ayal mengambil hadiah tersebut
Setelah Albert memberikan hadiah tersebut. Dia berpamitan pergi dari sana membuat para istri dan lady bangsawan tercengang karena berarti Kaluna menjadi istri kesayangan selayak seorang ratu.
Kaluna membuka hadiah tersebut dan menemukan sebuah kalung berlian yang sangat indah. Dia tidak bisa menahan senyumnya saat melihat kalung tersebut.
"Wow, ini sangat indah!" kata Kaluna dengan suara yang kagum.
Para istri dan lady bangsawan di sekitarnya juga sangat terkesan dengan kalung tersebut. Mereka semua memandang Kaluna dengan mata yang iri.
"Grand Duke Damian memang sangat mencintai kamu, Kaluna," kata salah satu lady bangsawan dengan suara yang penuh iri.
Kaluna tersenyum dan berbicara dengan suara yang tenang. "Aku sangat beruntung memiliki suami yang mencintai aku seperti itu."
Para istri dan lady bangsawan di sekitarnya semua mengangguk dan berbicara dengan suara yang penuh kekaguman. Mereka semua sangat terkesan dengan kalung berlian yang diberikan oleh Grand Duke Damian kepada Kaluna.
Saat itu, Kaluna merasa sangat bahagia dan bangga. Dia merasa bahwa dia telah menjadi bagian dari keluarga bangsawan yang sebenarnya.
Ibu dan ayah mertuanya juga memberikan hadiah untuk pesta teh pertama yang baru dia gelar di wilayah winterbourne. Dan itu berarti mereka menggangap bahwa ia menantu kesayang di keluarga ini.
...****************...
Malam telah tiba Kaluna berada di kamar menunggu kedatangan suaminya. Sambil minum di dekat perapian yang ada di kamar.
Lama menunggu membuat Kaluna kesal karena Damian tidak kunjung datang. Kaluna kesal langsung saja tidur tanpa menunggu dirinya kembali di kamar mereka.
...To Be Continued...
Note:
Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih love you
