NovelToon NovelToon
Mr. R

Mr. R

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: fonzo manek

Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sadar

Sudah larut malam Rizan belum juga sadarkan diri membuat semua orang disana semakin panik termasuk Dokter Riska.

Dokter Riska yang sejak tadi terus menangis membuatnya cukup lemas sehingga tanpa sadar langsung naik ke atas tempat tidur dan tidur sambil memeluk Rizan.

Beberapa Dokter melarang Dokter Riska karena tindakan Dokter Riska saat ini cukup berbahaya namun pak Hassan malah mengijinkannya.

Perdebatan kecil kembali terjadi mengingat mereka belum menemukan jenis Virus yang terjangkit pada Rizan saat ini dan apa virus itu menular atau dan berbahaya bagi mereka.

"Virus itu berbahaya atau tidak, menular atau tidak yang pastinya kita semua berada disini saat ini menghirup udara yang sama dengan Rizan hirup dan menyentuh badan Rizan sehingga saat ini kita sudah di pastikan terjangkit virus itu" sahut pak Hassan menghentikan perdebatan mereka.

Mereka juga kembali berdebat mengenai kemungkinan Virus itu akan menular ke seluruh kota namun cepat di sanggah oleh Pak Hassan

"Kamu pikir DCN Grup sekecil yang kamu bayangkan. Kamu tidak perlu cemas, Rumah ini dan kantor sudah kita isolasi dengan teknologi terbaru kita, bahkan semut sajapun akan mati jika menyerobot masuk ataupun keluar" sahut Pak Hassan dengan ketus.

"Sebaiknya fokuslah dengan tugas kalian untuk menyelamatkan nyawa kita semua yang ada disini" lanjut Pak Hassan

Mereka semua di liputi Rasa cemas dan panik kembali berusaha menemukan virus yang saat ini menyerang Rizan. Motivasi mereka kini bukan hanya untuk kesembuhan Rizan, bukan juga untuk mobil SPORT yang di tawarkan Pak Hassan tapi diri mereka sendiri.

Saat menjelang pagi, Dokter Riska bermimpi bertemu ayahnya yang mengatakan

"Kaka.... kenapa kaka menghalangi ayah" Ucap Pak Benny dan langsung pergi dengan raut wajah yang kecewa membuat Dokter Riska seketika itu juga langsung terjaga dari tidurnya.

Dokter Riska melihat ke sekelilingnya dan menemukan 2 perawat yang tertidur karena semalaman menjaga Rizan.

Dokter Riska kembali memeriksa tubuh Rizan dan mendapatk keadaannya cukup sehat dan normal hanya tapi masih belum sadarkan diri.

Dokter Riska yang sangat lemas membuatnya malas bangun dan terus berbaring di sisi Rizan sambil memeluk Rizan.

Beberapa saat kemudian Rizan sadar dan memandang ke segala Arah seakan hendak mencari sesuatu dan yang Dia cari malah berada di pelukannya bahkan saat ini menyembunyikan wajah di tubuhnya.

'Syukurlah kamu baik - baik saja' gumam Rizan langsung mengecup Kepala Dokter Riska membuat Dokter Riska kaget dan

Seketika itu juga langsung menengok dan melihat ke arah Rizan. Dokter Riska masih tidak percaya jika Rizan sudah sadar saat ini sehingga Dia mengucek matanya untuk memastikan jika Dia tidak salah melihat.

Setelah mengucek mata, Hal sama tetap Dia lihat membuat Dokter Riska berbicara dengan suara cukup pelan

"Aku lagi gk sedang bermimpi kan ?" Tanya Dokter Riska

"Tidak.... ini benar nyata. Apa kamu baik - baik saja ?" Tanya Rizan dengan Cemas membuat Sewot Dokter Riska langsung kambuh

"Heiiii.... yang sakit itu kamu bukan aku. Bagaimana kamu bisa bertanya tentang kabarku ?" Jawab Dokter Riska dan hanya di balas senyum oleh Rizan sambil membelai mesrah kepala Dokter Riska

"Kamu tidak tau betapa cemasnya aku karena kamu" lanjut Dokter Riska mengeratkan pelukan dengan Air mata yang sudah kembali membasahi pipinya

"Heiii.... kenapa kamu selalu saja menangis. Apa kamu lupa pesanku kemarin" ucap Rizan langsung duduk dan membantu mengelap Air mata Dokter Riska yang terus saja mengalir.

"Aku juga tidak bisa membendungnya. Entah kenapa aku selalu saja menangis jika itu tentang kamu" sahut Dokter Riska yang ikut terduduk sambil memeluk Rizan.

Dokter yang masuk dan melihat Rizan sudah sadar langsung berteriak kegirangan membuat semua yang ada disana dan sedang tertidur kaget.

Semua Dokter langsung bangun dan mereka setiap Inci tubuh Rizan sesuai kemampuan mereka masing - masing.

Yang paling Aneh, mereka tidak menemukan sedikitpun kejanggalan yang terjadi pada tubuh Rizan.

Di saat semua Dokter sendang di landa kebingungan, David, Arindi dan kakek oma masuk dan mengagetkan mereka semua yang ada disitu.

"Bagaimana kabarmu ? Dokter tidak melakukan sesuatu pada tubuhmu kan ?" Tanya Rio dan langsung duduk di samping Rizan

Rizan hanya menatap ke arah Dokter Riska dan Pak Hassan secara bergantian karena karena Dia tidak tau apa yang mereka lakukan saat Dia tidur tadi.

Begitu juga dengan Arindi dan David yang langsung melihat ke arah Pak Hassan menanti jawaban Pak Hassan.

"Tidak.... kami tidak melakukan apapun padanya. Kami hanya menaruh alat bantu pernapasan, tidak dengan yang lainnya" sahut Pak Hassan dengan gugup

Hanya di balas anggukan rasa terima kasih oleh Arindi dan David bersamaan.

"Apa kamu mengalahkannya ?" Tanya Rio dengan santai sambil melihat ke arah cucunya

"Tidak.... aku hanya menontonnya karena Gadis ini terus menghalau mereka" sahut Rizan sambil melihat ke arah Dokter Riska

"Apa kamu baik - baik saja, nak ?" Tanya Rio dengan raut wajah sedikit aneh pada Dokter Riska

"Iya kek.... yang sakit kan Rizan, kenapa aku yang di tanya" Keluh Riska

"Itu karena wajahmu keadaanmu yang cukup berantakan saat ini nak. Bagaimana kamu bisa merawat cucuku kalau kamu saja berantakan seperti ini" Susan sengaja mengalihkan pembicaraan mengingat Dokter Riska yang tidak menyadari apapun

"Maaf nek.... aku sangat panik mendengar Rizan jatu sakit, bahkan aku belum makan hingga saat ini" jujur Riska

Seketika itu juga membuat Arindi dan David langsung membawa mereka turun ke Ruang makan untuk makan tanpa mempedulikan Dokter dan perawat yang ada disana yang sejak tadi hanya terpaku melihat mereka yang tampak biasa saja.

"Ini sesuatu yang cukup menarik" Guman Rio dengan senyum Sambil melihat Dokter Riska

Berbeda dengan David yang kesal dan langsung mengumpat Rizan

"Dasar Lemah.... ayo bangun dan ikut makan bersama" Pak David membuat Dia tidak punya pilihan.

David berusaha melepas alat medis yang masih terpasang di tubuhnya dan langsung turun bersama Rio dan David menyusul ketiga cewe yang sudah terlebih dulu pergi.

Para Dokter hanya tertegun melihat yang di lakukan Rizan, Dokter Farhan yang cepat menyadari itu segera membereskan peralatan Rumah sakit.

Di atas mereka masih berdebat mengenai Virus yang menyerang Rizan kemarin. Semua mulai mengeluarkan kesimpulan masing - masing berbeda dengan David dan Hassan yang hanya tersenyum melihat kebingimgan para Dokter.

Pak Hassan langsung mengumpul semua berkas penelitian yang sejak kemarin Dokter kumpulkan dan langsung membungkam mulut para Dokter mengenai kejadian ini dengan berbagai ancaman.

Pak Hassan juga memerintahkan untuk membebaskan para pegawai yang sementara di isolasikan di kantor dan memberi mereka libur.

Dia juga menyuruh Dokter untuk menjelaskan kepada mereka jika mereka salah mendiaknosa Pak Rizan.

Semua karyawan di liburkan hari itu dan besok di haruskan kembali bekerja seperti biasa.

Kesibukan benar - benar terjadi karena kejadian yang menimpa Rizan kemarin, mulai dari yang atas hingga paling bawah.

Saham DCN melonjak Drastis karena penemuan baru yang baru saja mereka gunakan sehingga banyak infestor yang ingin menanam saham di perusahaan mereka.

Sementara saham Mubarak grup juga ikut melonjak membuat persaingan semakin memanas.

Tensi di antara keduanya semakin memanas membuat Ridwan kewalahan mengurusnya dan meminta bantuan pada David.

David hanya memperingatkan Ridwan untuk mengendalikan keadaan sebisa mungkin hinnga mereka kembali ke Jakarta.

Mendapat laporan dari Ridwan, Rizan segera menghampiri Yang lainnya dan menyuruh mereka bersiap.

Satu Jam lagi mereka akan terbang ke jakarta karena situasi di jakarta benar - benar sedang memanas.

Dokter Riska hanya menurut tanpa melawab ataupun menolak, bahkan sejak pagi tadi Dia terus saja menempel pada David dan tidak ingin jauh darinya.

David tidak merasa risih dengan sikap Riska itu, Dia malah senang dan merangkul pundak Dokter Riska.

Terkadang Dia harus mengingatkan Riska untuk berjalan disisinya bukan di belakangnya.

1
Jeonghan svt 🩷
cerita yang menarik semangat author ku sayang
Jeonghan svt 🩷
masyaAllah pengen jg jadi keturunan kaya seperti rizan
As Klaver: ada beberapa misteri yg terselip di novel ini.... Ayo temukan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!