NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Aku mau sama mama

"Huhuhu... Mama sakit."

"Yaampun nak, maafin Tante ya. Tante nggak sengaja. Ayo, Tante anterin, dimana mama kamu?"

Anak laki-laki yang bertabrakan dengan Karina tadi malah memeluk tubuh Karina yang hendak membantunya berdiri.

"Mama, jangan tinggalin Aldo."

Karina kaget, kenapa anak ini bicara seperti itu. Karina melepaskan pelukan anak itu, "Hallo anak manis, aku bukan mama kamu. Dimana orangtua mu? Biar Tante antarkan kamu."

Anak laki-laki itu menggelengkan kepalanya sambil sesenggukan.

"Siapa namamu?"

"Aldo mama."

"Hey Aldo, anak ganteng, jangan panggil mama ya. Panggil Tante saja."

"Kenapa memangnya ma?"

Karina menghela napas panjang. "Karena Tante bukan mamanya Aldo ya."

Aldo menggeleng. "Mama, mamanya Aldo!"

Karina bingung harus bagaimana, disisi lain dirinya sedang ada janji dengan Rima. Takut kalau Rima sudah nungguin.

Karina menoleh ke sekeliling taman ini, siapa tau menemukan orang tua dari Aldo. Tapi, sepertinya tidak ada orang tua yang kehilangan anaknya.

"Aldo, yaampun nak. Oma cariin kamu kemana-mana ternyata disini." Ucap seorang wanita paruh baya, yang entah datang dari arah mana.

Tapi yang jelas Karina lega karena Aldo bertemu dengan keluarganya.

"Oma, Aldo nemuin mama. aku kangen sama mama, tapi mama nggak mau aku panggil mama."

wanita paruh baya tersebut menoleh kearah Karina, membuat Karina menjadi tidak enak. Takut dikira orang yang mau menculik Aldo.

"Ma-maaf Bu, saya tadi tidak sengaja menabrak Aldo. Saya tanya dimana orang tuanya, niatnya mau nganterin. Tapi Aldo cuma menggelengkan kepalanya dan malah memanggil saya dengan sebutan mama." Karina mencoba menjelaskan, karena takut dituduh sebagai penculik.

"Siapa namamu?"

"Karina Bu."

Tanpa disangka wanita yang mengaku sebagai Omanya Aldo malah mendekat dan menatap wajah Karina dari jarak yang lumayan dekat.

"Karina... nama yang sangat cantik. Secantik orang nya. Maafkan cucu saya ya, dia memanggilmu mama karena wajah kamu benar-benar mirip sekali dengan almarhumah mamanya Aldo."

"maksudnya, mamanya Aldo sudah.."

Wanita tersebut mengangguk. "Oh ya, sebelumnya perkenalkan nama saya Lusi. Waktu pertama kali saya melihat wajah nak Karina, Jujur saya juga syok. Wajah nak Karina dengan mamanya Aldo benar-benar mirip, bagaikan pinang dibelah dua. Kemiripan kalian hampir 90 persen."

Karina mengangguk mengerti, wajar saja jika Aldo memanggil dirinya dengan sebutan mama.

"Terimakasih ya, sudah mau menjaga Aldo. Kalau begitu kami permisi pulang dulu ya. Aldo, ayo sayang kita pulang."

Aldo menggeleng, lalu berlari kearah Karina dan memeluknya dengan erat. "Nggak mau Oma! Aku maunya sama mama."

"Sayang, Tante ini bukan mama Aldo. Mukanya saja yang mirip. Ayo Aldo, kita pulang ya. Nanti takut papa marah." Ajak Lusi.

"wuaaaaaaa.. Aku nggak mau pulang! Aku mau sama mama pokoknya." Aldo semakin menangis keras.

"Aduh, gimana ini nak Karina."

"gimana ya Tante, saya juga bingung. Maaf bagaimana kalau Aldo biar ikut saya dulu Tan. Nanti sore bisa dijemput dirumah saya. Tapi saya masih ada urusan sebentar dengan teman saya, setelah itu akan langsung pulang."

Lusi tampak bingung dengan penawaran Karina. Biar bagaimanapun dirinya baru mengenal Karina, tidak mudah untuk langsung percaya begitu saja.

Karina yang mengerti akan keraguan Lusi pun mengeluarkan KTP nya. "Begini saja, saya tau Tante tidak mungkin langsung percaya dengan saya. Biar bagaimanapun Tante juga baru mengenal saya. Ini KTP saya, disitu ada alamat rumah saya Tante."

"Maaf ya nak Karina, kalau saya sempat meragukan nak Karina. Tapi, apa Aldo tidak merepotkan nak Karina?"

Karina menggeleng, tersenyum manis menatap Aldo yang masih memeluknya. "Tidak Tante, kebetulan juga saya belum memiliki anak. Jadi kehadiran Aldo sama sekali tidak menggangu saya, justru saya malah senang karena ada teman."

"Baiklah, KTP nak Karin saya bawa nggak apa-apa ya."

"Tidak apa-apa Tante."

"Aldo, jangan nakal ya kalau ikut Tante Karina."

Aldo mengangguk penuh semangat. "aku nggak akan nakal Oma. Aldo akan jadi anak yang baik, biar mama nggak pergi lagi dari Aldo."

Lusi tersenyum, tangannya mengelus-elus pucuk kepala Aldo. "kalau begitu Oma pulang dulu ya. Nak Karina, saya pulang dulu ya. Titip Aldo, nanti sore biar dijemput papanya."

"Iya Tante, hati-hati ya."

****

Setelah mencari kesana kemarin, akhirnya Karina menemukan Rima sahabatnya.

Sekarang Karina, Aldo dan juga Rima sedang berada di tempat makan yang berada didekat taman kota.

"Ini anak kamu Karin?"

"Bukan, anak orang."

Rima mengernyitkan keningnya. "Terus, kok ikut sama kamu?"

"Tadi aku nggak sengaja menabraknya....." Karina menceritakan semua yang terjadi kepada Rima.

Rima mengalihkan pandangannya kepada Aldo. "Hallo anak ganteng, namanya siapa?"

"Aldo Tante."

"Nama yang bagus. Nama Tante Rima."

"Tante Rima, temannya mama ya?"

"Iya, Tante temannya mama Karin. Oh ya, Aldo mau es krim?"

Aldo menoleh kearah Karina, Karina mengangguk. "Kalau Aldo mau, boleh kok."

Aldo beralih menatap Rima. "mau Tante. Aku mau rasa strawberry ya."

"Oke anak ganteng. Sebentar ya Tante beliin dulu."

Rima pergi membelikan es krim strawberry untuk Aldo. Tak lama kemudian Rima kembali dengan membawa es krim strawberry.

"Ini es krim strawberry untuk Aldo."

"wuahhh... Terimakasih banyak Tante."

"Sama-sama sayang. Yasudah dimakan ya." Aldo mulai menyendokkan eskrim kedalam mulutnya.

"Oh ya rim, ada kerjaan nggak buat aku?"

"Kok tiba-tiba nyari kerjaan Rin?"

Ditanya Rima begitu, tiba-tiba wajah Karina menjadi sendu. Ingin rasanya Karina bercerita, selama ini masalah dalam hidupnya Karina pendam sendirian, karena tidak memiliki tempat untuk bercerita.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Karina menceritakan semua tentang kehidupan rumah tangganya dengan Rudi beserta keluarga toxic suaminya.

"Yaampun Rin, aku pikir selama ini kamu baik-baik saja dan hidup bahagia bersama suamimu. Kalau begitu lebih baik kamu kembali kerumah orangtuamu saja."

Karina menghela napas panjang, tidak semudah itu Rima. Kamu tau kan, setelah aku memutuskan untuk menikah dengan mas Rudi, orangtuaku sudah tidak menganggap aku anak lagi."

"Aku yakin orangtuamu tidak benar-benar mengatakan itu dari hatinya. Mungkin karena emosi sesaat saja."

"Sepertinya untuk kembali kerumah orangtuaku, aku belum bisa Rim. Banyak pertimbangan yang harus aku pikirkan."

"Yasudah, insyaallah nanti aku tanyakan ke suamiku ya, ditempat kerjanya ada lowongan tidak."

Karina mengangguk, "terimakasih ya Rima. Maaf aku malah merepotkan kamu."

"Tidak masalah Karin. Jangan sungkan sama aku pokoknya."

Karina dan Rima mengobrol ringan, hingga tak terasa sudah satu jam lebih mereka ngobrol.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengakhiri pertemuan kali ini.

"Mama kita mau pulang ke rumah mama ya?"

"Iya sayang, kita pulang kerumahnya Tante dulu ya. Nanti sore biar papa Aldo jemput."

"Aku nggak mau dijemput! Aku mau sama mama terus pokoknya."

"Yasudah, Kita pulang saja dulu ya." Aldo mengangguk patuh.

****

Karina pulang menggunakan ojek lagi, kini ojek yang Karina tumpangi telah sampai.

"Berapa pak?"

"30 ribu neng."

"Ini uangnya ya pak."

"Terimakasih ya neng, Ini kembaliannya." Ucap tukang ojek yang memberikan kembalian 20 ribuan.

Karina dan Aldo masuk kedalam rumah. Namun baru juga sampai teras, sudah dicegat Bu Marni. Huh, mertua Karina ini seperti jalangkung saja, datang tak diundang.

"Darimana saja kamu Karin? Kelayapan terus, rumah nggak diurusin."

"habis ketemu teman sebentar Bu." ucap Karina masih sabar.

"ketemu teman? sejak kapan kamu punya teman? Jangan bohong ya kamu! Pasti kamu selingkuh kan?"

Dituduh mertuanya selingkuh, sontak membuat Karina melotot kan matanya. "Ibu kalau ngomong jangan asal nuduh ya. Mana buktinya aku selingkuh?"

"Mama, dia ini siapa?" Tanya Aldo, yang tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi.

Mendengar suara Aldo, Bu Marni langsung mengalihkan pandangannya kearah Aldo. Baru sadar ternyata ada anak kecil disini.

Bu Marni memicingkan matanya. "Ini buktinya ada disini sekarang. Anak ini memanggilmu mama, dia pasti anak selingkuhanmu kan, ngaku kamu Karina!".

Karina melongo, semakin tak percaya dengan pemikiran mertuanya itu.

Bersambung.

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!