"Dua kali lipat usaha, sepuluh kali lipat keuntungan!"
"Kamu sudah ketinggalan zaman. Angkatan Laut baru saja memperbarui sistem mereka ke 200 kali lipat!"
"Apa?! Jadi kalau kru bekerja dua kali lebih keras, kaptennya mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?"
"Tidak masalah! Seperti yang kita semua tahu, Sistem Kapten adalah sistem terbaik, dan aku—Lion D Andi—juga kapten yang hebat!"
---
Andi terbangun di dunia bajak laut dan tanpa sengaja membangkitkan Sistem Kapten. Dengan sistem ini, usaha para krunya berlipat ganda, sementara keuntungannya melesat hingga ke langit!
Dari perairan Lautan Timur hingga Samudra Dunia Baru...
Dari seorang Pahlawan hingga menjadi Raja Bajak Laut
Dari buronan dengan hadiah 8 juta hingga menjadi legenda bernilai 10 miliar Bailey...
Saat Andi menoleh ke belakang, lautan telah dipenuhi mayat para bajak laut. Dan di sisinya, berdiri kru yang telah menjadi legenda:
Thief Cat, Shura, Black Foot, Dan Lain - lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 - Peningkatan Potensi dan Tebasan Terbang
Andi mengaktifkan kembali kemampuan Sistemnya.
Begitu ia memfokuskan pandangannya pada dirinya sendiri, layar biru yang familiar muncul di depannya:
> 【Nama - Lion D. Andi】
【Potensi - Perak】
【Peringkat - Besi Hitam: Seorang pemimpin di antara orang lemah, tetaplah lemah, dengan potensi yang belum dimanfaatkan dalam tubuh.】
Andi menatap layar itu dengan ekspresi serius.
"Potensi tingkat perak?"
Ia mengepalkan tangannya, merasakan denyut kekuatan yang mengalir dalam tubuhnya.
"Tubuhku telah mengalami transformasi setelah peningkatan fisik ke LV-5 dan penerapan konsep keseimbangan."
Ia mendesah pelan, matanya menyipit dalam perenungan.
"Jadi, meskipun aku berkembang sejauh ini, batas potensiku hanya perak?"
Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
Jika sistem ini benar-benar mencerminkan potensi maksimalnya, maka apakah ia sudah mencapai puncaknya?
"Tidak... pasti ada cara untuk meningkatkannya lebih jauh."
Giginya terkatup, tekadnya semakin kuat.
Ia melihat ke bagian peringkatnya.
"Pemimpin Besi Hitam..."
Kata-kata itu mengandung makna yang jelas : Saat ini, ia adalah yang terkuat di antara orang-orang lemah.
Namun, itu juga berarti satu hal ia belum melampaui batasan itu.
"Jika aku melangkah lebih jauh, aku bisa mencapai peringkat Perunggu ?"
Matanya berkilat tajam.
"Baik. Maka langkah selanjutnya adalah menguasai tubuh ini sepenuhnya."
Latihan di Bawah Langit Malam
Andi menutup antarmuka sistem dan keluar dari kamar kapten.
Angin laut yang sejuk menyambutnya saat ia melangkah ke dek.
Langit malam terbentang luas, dihiasi bintang-bintang yang berkelip redup.
Ombak bergulung lembut, membisikkan lagu mereka di tengah lautan yang luas.
Para bajak laut yang sebelumnya beristirahat di dek kini telah kembali ke kabin masing-masing.
Kini, hanya ada dirinya.
Kesunyian malam menjadi saksi atas perjalanannya menuju kekuatan.
Andi menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan menghunus pedang panjang dari pinggangnya.
Cahaya bulan memantul di bilahnya, menciptakan kilauan perak yang tajam.
Tanpa ragu, ia mulai mengayunkan pedangnya.
Dentang!
Dentang!
Dentang!
Kilatan pedang menari di udara, menyapu geladak dalam gerakan yang semakin cepat dan ganas.
Ilmu pedang yang ia pelajari di kehidupan sebelumnya berasal dari aliran ksatria yang ortodoks—stabil, terkendali, dan memiliki fondasi yang kokoh.
Namun di tangan Andi, semuanya berubah.
Ia menanggalkan gerakan yang bertele-tele dan indah.
Ia membuang segala macam variasi yang hanya memperumit pertarungan.
Yang tersisa hanyalah gerakan paling efisien serangan cepat, tajam, dan mematikan.
Ilmu pedang yang hanya diciptakan untuk membunuh.
Kecepatan pedangnya semakin meningkat, begitu pula refleksnya.
Kini, setiap gerakan terasa lebih alami dan Setiap tebasan mengalir tanpa hambatan, seakan tubuhnya telah menemukan ritme yang sempurna.
Ia merasakan sinergi antara fisik, kecepatan, dan kekuatan dalam dirinya.
Dulu, tubuhnya terasa seperti mesin yang bergerak dengan bagian-bagian yang tidak sinkron.
Sekarang, ia adalah mesin perang yang sempurna.
"Keputusanku benar."
Tatapan Andi semakin tajam, matanya berbinar dengan kepuasan.
"Fisik, kelincahan, dan kekuatan harus berkembang bersama. Hanya dengan begitu, seseorang bisa mencapai kondisi optimal!"
Peluh mengalir di dahinya, tetapi ia tidak berhenti.
Tubuhnya terasa semakin ringan.
Gerakannya semakin cepat.
Dan akhirnya…
Tebasan Terbang
Desir!
Saat Andi mengayunkan pedangnya sekali lagi, sesuatu yang luar biasa terjadi.
Dari bilahnya, sebuah tebasan energi berbentuk cahaya putih keperakan melesat ke depan.
ZRAK!
Pagar pembatas kapal terpotong bersih dalam satu serangan.
Tebasan itu terus melaju, melesat puluhan meter ke depan sebelum akhirnya menghilang ke dalam kegelapan lautan.
Andi tertegun.
Matanya terpaku pada potongan pagar yang nyaris sempurna.
Dadanya naik turun, bukan karena kelelahan, melainkan karena keterkejutan dan kegembiraan yang luar biasa.
"Tebasan terbang…?"
Suara itu hampir seperti bisikan, seakan ia sendiri masih sulit mempercayainya.
Keterampilan ini adalah sesuatu yang hanya bisa dikuasai pendekar pedang sejati.
Biasanya, butuh waktu bertahun-tahun untuk mencapainya.
Tapi ia… berhasil melakukannya hanya dengan latihan.
Tangan Andi sedikit gemetar, bukan karena lelah, melainkan karena gairah yang membara dalam dirinya.
"Dengan kata lain… Aku bisa menguasai keterampilan para pendekar pedang ini tanpa perlu sistem?!"
Pikiran itu menyadarkannya akan satu hal.
Sistem ini bukanlah batasannya.
Ia bisa melampaui apa yang telah ditentukan.
Ia bisa menjadi lebih kuat… tanpa harus bergantung sepenuhnya pada sistem.
Senyuman perlahan terukir di wajahnya.
"Untung saja aku memilih keseimbangan sejak awal…"
Jika ia hanya berfokus pada satu aspek—entah kekuatan atau kecepatan—ia tidak akan pernah mencapai tahap ini secepat ini.
Tetapi sekarang, ia memiliki segalanya.
Keseimbangan sempurna antara fisik, kecepatan, dan kekuatan.
Andi menghela napas, lalu menenangkan diri.
Ia Memasukkan pedangnya kembali ke sarungnya, tetapi di dalam matanya…