Idola! kebanyakan orang pada umumnya, memiliki seseorang yang menjadi idolanya. Tidak soal kamu tua mau pun muda.
Seperti Freya Collie Lambert, gadis berusia dua puluh tiga tahun, diam-diam mengagumi seorang pria dewasa, yang semua orang kenal pria itu sangat kejam dan dingin.
Tidak tahu kapan persisnya, Freya sangat mengagumi sosok pria kejam itu, yang ia ingat, ia tanpa sengaja melihat pria itu membantai sekumpulan pria pembunuh bayaran dengan begitu kerennya.
Austin Chloe, tidak menyangka di usianya yang memasuki hampir empat puluh, yang tepatnya tiga puluh sembilan tahun, di kagumi oleh seorang gadis muda yang sangat jauh di bawah usianya.
Bagaimana sikap Austin Chloe, si pria yang dulunya di anggap semua orang pria sampah, menghadapi gadis muda dan polos yang jatuh cinta padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22.
Freya memperlihatkan senyuman kemenangan, berdiri tegak di tempatnya memandang Cody, yang tampak pucat mendengar semua perkataannya.
Kalau ia memang jujur dan tulus mendekati Austin, karena sudah mengenal Austin secara diam-diam, tanpa di sadari Austin selama ini.
"Jadi... Tuan Addison, sepertinya anda harus menyerahkan akta kepemilikan tanah, yang anda hadiahkan pada Tuan Chloe, karena beliau telah menang dalam permainan yang anda buat!!"
Freya mengulurkan tangannya ke arah panggung aula, agar Cody menyerahkan surat sah atas kepemilikan tanah warisan keluarga Addison.
"Nona.. sepertinya anda.. !"
"Anda terlalu bertele-tele! katakan saja kalau anda sebenarnya sengaja ingin mengolok-olok Tuan Chloe! anda mengatakan di depan semua orang mengenai permainan, yang anda rencanakan! jadi... anda harus menepati janji anda!!"
Nada suara Freya terdengar begitu tegas, dan membuat beberapa tamu tanpa sadar mengiyakan apa yang di katakan Freya.
"Ya! anda yang membuat permainan untuk Tuan Chloe, anda harus menepati janji anda, Tuan Addison!!" sahut beberapa tamu, mendukung apa protes Freya.
Cody menjadi panik, ia telah kalah! dan harus menyerahkan akta tanah yang ia janjikan.
"Beserta uang tunai seratus juta, yang anda janjikan, hadiah untuk saya! jangan sampai anda pura-pura lupa!!"
Freya dengan lantang mengingatkan Cody, dengan hadiah khusus uang tunai bagi wanita, yang rela mau dekat dengan Austin.
Glek! Cody menelan ludah. Ia menjadi gugup! Tangannya pun membuat kode pada bawahannya, untuk membawa hadiah yang ia janjikan pada Austin.
Freya kembali duduk di samping Austin, dan memandang Austin dengan tatapan senang sembari tersenyum.
"Tuan, akhirnya rival anda itu terjebak dengan perkataannya sendiri" bisik Freya merapatkan tubuhnya ke tubuh Austin, lalu merangkul lengan Austin dengan senangnya.
Austin masih tertegun dengan apa yang di lakukan Freya, dan sikap Freya yang terlihat begitu tenang padanya, membuat ia masih belum bangun dari rasa kagetnya.
Cody mendekati tempat di mana Austin dan Freya duduk, membawa akta tanah, dan sebuah koper kecil pada tangannya.
Ia kemudian meletakkan berkas akta tanah ke atas meja, bersama dengan tas koper kecil. Tangannya terlihat begitu berat meletakkan akta dan tas koper tersebut.
Freya tersenyum senang melihat akta dan koper kecil, yang di letakkan Cody di atas meja tepat di depan mereka.
Freya melepaskan tangannya merangkul lengan Austin, lalu ia menggeser sedikit duduknya ke samping.
"Tuan, waktunya menandatangani surat kepemilikan" bisik Freya kepada Austin.
"Oh!" Austin mengedipkan matanya melihat ke arah Cody.
Raut wajah Austin seketika berubah begitu ia memandang Cody, yang tadi bengong melihat Freya, kini berubah dingin memandang Cody.
Cody dapat melihat perubahan tatapan Austin memandangnya, membuat Cody seketika gugup, dan serba salah.
"A.. aku hanya ingin bersenang-senang sedikit saja, aku tidak menyangka.. ternyata kamu memiliki seorang penggemar!" kata Cody menjawab tatapan mata dingin Austin memandangnya.
"Tidak lucu! kamu sepertinya sudah bosan hidup dengan nyaman! kalian sengaja mempermalukan aku!" nada suara dingin Austin, terdengar begitu tajam memandang Cody, dengan tatapan sedingin es.
"Ya, dia memang sengaja, Tuan!" Freya yang mendengar nada suara Austin, yang sangat dingin pada Cody, membenarkan apa yang di katakan Austin.
"Nona.. saya sebenarnya meragukan anda, usia anda berapa? apa anda tidak melihat wajah dan perawakan Tuan Chloe? usianya sangat jauh di atas anda, bagaimana bisa anda menyukai seorang pria, yang sangat pantas menjadi Paman anda!"
Kembali Cody mengeluarkan pendapatnya, merasa keberatan dengan tindakan Freya mendekati Austin.
Cody masih tidak bisa terima, kalau Austin ternyata bisa di sukai seorang gadis yang sangat muda. Sungguh di luar dugaan!
"Setelah apa yang anda pikir tidak mungkin akan terjadi, anda jadi menyesal membuat keputusan bodoh, yang anda buat sendiri! memangnya usia harus menjadi satu patokan untuk menyukai seseorang?!"
Freya berkata dengan lantang, membuat Cody terdiam. Ia tidak menyangka gadis kecil yang duduk di samping Austin, gadis yang sangat pandai bicara.
Tiba-tiba Freya berdiri, lalu ia menghadap ke arah Austin. Dan tindakannya itu membuat Austin kaget. Austin memandang Freya dengan mata tidak berkedip.
Selanjutnya Freya melangkah semakin dekat pada Austin, lalu ke dua tangannya ia ulurkan ke wajah Austin.
Austin kembali terkejut dengan apa yang di lakukan Freya. Tangan kecil itu merengkuh wajahnya, dan memeluk wajahnya dalam ke dua telapak tangan kecil gadis itu.
Cup!
Gerakan yang tiba-tiba dan spontan, bibir kecil milik gadis itu menempel pada bibirnya.
Lalu ia merasakan bibirnya dikecup bibir kecil itu sekilas, dan detik berikutnya, bibir dan tangan kecil itu menjauh dari wajahnya.
"Anda sudah lihat? saya bukan sekedar menginginkan hadiah yang anda tawarkan! saya sudah berusia dua puluh tiga tahun! saya sudah pantas untuk menikah! jadi... cepat lah anda tanda tangani surat pengalihan kepemilikan tanah itu!" ujar Freya tidak sabaran.
Cody yang baru saja kembali terkejut, melihat keberanian Freya mencium Austin, mengedipkan matanya. Lalu ia pun dengan cepat menandatangani, akta pengalihan kepemilikan tanah atas nama Austin Chloe.
Freya tersenyum puas melihat surat tanah, yang telah di tanda tangani Cody tersebut. Ia tidak menyangka dapat membantu pria idolanya.
Bersambung.......
Entah memang sebuah kebetulan atau bertemu secara kebetulan, berbincang karena pilihan, dan kunfayakun " Segala sesuatu terjadi pada saat yang seharusnya"
Akhirnya Austin ketemu Erick🤗