Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
" Tuan, ini berkas mengenai biodata Nabila " ucap Haris sembari memberikan sebuah Map kepada Aditya.
Aditya langsung membuka Map itu dan membaca nya, Aditya membaca dengan penuh keseriusan.
" Jadi wanita itu Janda, sudah punya 2 orang anak " ucap Aditya.
" Haris, apa kamu tau alasan dia dulu bercerai dengan suaminya " tanya Aditya kepada Haris.
" Dari informasi yang saya dapat Pak, kalau mantan suami Nabila dulu telah selingkuh darinya dan juga sering bertingkah kasar bahkan memukul Pak " ucap Haris menjelaskan.
" Sekarang Nabila dan anaknya tinggal di sebuah kampung yang cukup ramai Pak, Nabila mempunyai sebuah kedai kecil di depan rumahnya Pak " ucap Haris.
" Mungkin yang di maksud wanita di telepon itu, pelanggan yang di maksud adalah pelanggan kedai nya Nabila, bukan seperti yang aku pikirkan " batin Aditya karena waktu itu Aditya sempat berfikir bahwa Nabila bekerja menjadi wanita malam.
Hadeh Aditya segitu jelek pikiran nya tentang Nabila ya gaess.. 😅
" Oke kalau gitu jam berapa meeting kita di mulai " tanya Aditya.
" Sebentar lagi Pak, sekitar sepuluh menit lagi " ucap Haris.
Tiit... hanya dengan menekan tombol, Aditya sudah langsung terhubung dengan Lula.
" Ada yang bisa saya bantu Pak " tanya Lula.
" Apa Nabila sudah datang " ucap Aditya.
" Sudah Pak " ucap Lula.
" Bawa dia untuk ikut meeting bersama kita nanti " perintah Aditya.
" Baiklah Pak " ucap Lula.
" Nabila, sebentar lagi kita ada meeting, Pak Aditya menyuruh kamu untuk ikut meeting juga bersama kita nanti " ucap Lula.
" Yang benar Mbak " tanya Nabila semringah karena hal inilah yang dinantikan Nabila, ia bisa mendapatkan pengalaman mengenai hal - hal bisnis, bertemu dengan berbagai klien - klien penting.
" Iya Nabila, kamu siap - siap ya " ucap Lula.
"Iya Mbak, tapi aku mau ke pantry dulu sebentar mau buatin Pak Aditya kopi Mbak " ucap Nabila kemudian bangkit dari duduknya menuju pantry.
" Tunggu sebentar Bila " ucap Lula.
" Memang harus setiap pagi ya kamu buatin kopi buat Pak Aditya " ucap Lula.
" Iya Mbak, Pak Aditya yang nyuruh gitu Mbak " ucap Nabila kemudian meninggalkan Lula.
" Ada yang aneh.. ya sudahlah.. " ucap Lula.
Nabila sudah berada di pantry, Nabila membuka bungkus kopi sachet yang ia bawa lalu menuangkan nya ke dalam gelas, kemudian menyeduhkan nya dengan air panas dan mengaduk nya.
Setelah itu Nabila pergi membawa kopi itu untuk Aditya.
Tok..
Tok..
" Permisi Pak " sapa Nabila berjalan menuju meja kerja Aditya sambil membaca secangkir kopi.
" Kenapa dia senyum - senyum, keliatannya bahagia sekali " ucap Aditya.
" Ini Pak kopinya " ucap Nabila tersenyum.
Aditya yang melihat tingkah Nabila jadi salah tingkah sendiri.
" Saya permisi dulu ya Pak " ucap Nabila masih dengan senyum nya yang mengembang.
Nabila keluar dari ruangan Aditya, dan Aditya masih di buat penasaran dengan tingkah Nabila tadi sedangkan Haris tetap fokus di depan laptopnya.
" Ada apa dengan dia ya, kenapa dia berbeda sekali, tidak seperti biasanya " batin Aditya sambil menikmati kopi buatan Nabila.
Aditya tidak tahu bahwa Nabila senyum - senyum sendiri dari tadi karena ia sangat bahagia karena di ajak meeting bersama nya nanti.
Drit... Drit.. Drit... suara HP Aditya berbunyi..
" Assalamu'alaikum Ma " sapa Aditya di telepon.
" Wa'alaikumsalam Nak " ucap Mama Aditya.
" Kamu sedang tidak sibuk kan Dit " ucap Mama.
" Sebentar lagi Aditya ada meeting Ma, ada apa? " tanya Aditya.
" Begini Dit, Mama malam ini mau makan malam sama Tante Dinda, kamu ingat kan Dit Tante Dinda " ucap Mama.
" Siapa ya Ma, Aditya lupa " ucap Aditya.
" Itu lo teman Mama dulu waktu masih SMA Dit,dulu dia tinggal di Eropa sekarang udah balik ke Indonesia lagi Dit " ucap Mama.
" Terus apa hubungannya sama Aditya Ma " tanya Aditya.
" Tante Dinda itu punya anak cewek yang Nama nya Nana, nah rencana nya Mama mau kenalin dia sama kamu Dit " ucap Mama.
" Mama mulai lagi kan, Aditya gak mau ah Ma, Aditya sibuk " ucap Aditya menolak.
" Tolong ya Dit, demi Mama, kan Mama gak maksa kamu buat langsung nikah sama dia Dit, ketemu aja dulu, gak enak juga sama Tante Dinda udah janji mau ajak kamu Dit "
" Mau ya Nak.. Mau ya " pinta Mama.
" Tapi Ma Aditya gak bisa " ucap Aditya masih menolak permintaan Mama.
" Please.. Adit.. mau ya Nak sekali ini saja demi Mama Dit " ucap Mama memohon.
" Hmm.. Ya sudah tapi Aditya gak janji ya Ma " ucap Aditya yang akhirnya menerima tawaran Mama.
" Baiklah sayang, nanti Mama share lokasi nya Ya " ucap Mama.
" Assalamu'alaikum " ucap Mama.
" Waalaikumsalam Ma " ucap Aditya mengakhiri pembicaraan dengan Mama nya.
" Aku tidak bisa menolak jika Mama sudah memaksa begitu " ucap Aditya.
" Ada apa dengan nyonya Tuan " tanya Haris.
" Mama mengajak ku untuk makan malam bersama temannya nanti malam Ris " ucap Aditya.
" Tapi kenapa Tuan terlihat tidak senang Tuan " ucap Haris.
" Karena tujuan Mama sebenarnya ingin mengenalkan aku dengan anak temannya Ris " ucap Aditya.
" Tuan bisa bilang kalau Tuan sibuk, Jika Tuan tidak ingin datang kesana Tuan " ucap Haris.
" Sudah Ris, tapi Mama tetap memaksa dan memohon - mohon segala, aku tidak bisa menolaknya Ris " ucap Aditya.
" Ya sudahlah Tuan, tidak ada salahnya juga, Tuan bisa menemani Nyonya sebentar" ucap Haris.
" Ia Ris " ucap Aditya.
" Oh ya Tuan, sudah waktunya kita meeting " ucap Haris.
" Ayo kita kesana " ucap Aditya bangkit dari duduknya kemudian mengambil jas hitam miliknya dan memakainya.
Lula dan Nabila sudah menunggu Aditya dan Haris di luar, Lula, Haris, dan Nabila berjalan di belakang Aditya.
Sesampai di ruang meeting, Nabila awalnya berpikir bahwa meeting hari ini ia akan bertemu dengan kolega - kolega penting tenyata hanya khayalan, meeting hari ini adalah meeting bulanan yang biasa di lakukan dengan beberapa staf - staf di kantor itu.
" Yah.. aku pikir meeting bersama orang - orang penting atau investor - investor gitu, ternyata bukan,tapi gak papa lah,diajakin aja aku dah senang " ucap Nabila.
Semua staf di ruangan meeting sudah berkumpul dan akhirnya kedatangan seseorang yang mereka tunggu pun sudah datang, ya itu adalah Aditya.
Beberapa karyawan wanita di ruangan itu tidak berkedip melihat pesona Aditya yang begitu tampan.
Di deretan kursi staf tampak seseorang yang memasang wajah sinis melihat kehadiran Nabila, siapa lagi kalau bukan Cindy.
"Janda genit itu lagi, buat apa disini, bukannya tidak boleh ada karyawan lain yang boleh ikut meeting, kan dia cuma anak magang, kenapa bisa ikut Meeting " ucap Cindy kesal.
Nabila duduk di samping Lula, sedangkan Haris duduk di sebelah kanan Aditya.
***Bersambung...
Tetap stay tune readers ku sayang😍😍***
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏