"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan dari Daddy
...~Happy Reading~...
Usai melakukan acara akad, kini waktunya kedua mempelai menjamu para tamu yang akan memberikan nya ucapan selamat. Meskipun hanya sederhana dan hanya mengundang tetangga serta keluarga saja, namun tetap saja, rumah Ryana nampak begitu penuh dan ramai.
Dari pihak keluarga Raka, sudah jangan di tanyakan lagi, karena mama Naura turut mengundang semua sahabat sahabat nya serta anak anak mereka. Belum dari keluarga besar nya.
Tak hanya mama Naura yang mengundang para sahabat nya, namun juga mom Nasya yang ikut mengundang para sahabat nya juga dan tentu keluarga besar. Untuk orang luar, Adnan hanya mengundang sedikit orang terdekat dari rumah nya saja.
“Selamat ya Sayang,” ujar Adnan langsung memeluk putri nya.
Ia berfikir, bahwa setelah putrinya menikah, maka semua masih akan terasa sama saja. Namun ternyata ia salah, rasanya sedikit sesak, terlebih ketika tadi Raka mengatakan bahwa akan membawa Ryana untuk tinggal di apartemen, karena Nasya dan Naura terus berdebat soal tempat tinggal mereka. Jadilah Raka mengambil alan pintas, yakni tinggal sendiri.
Hati Adnan semakin terasa sedih, ia tidak menyangka bahwa putrinya begitu cepat tumbuh besar dan kini sudah di pinang oleh anak orang. Bahkan, hanya hitungan jam, putrinya sudah akan di bawa oleh suaminya ke tempat tinggal yang baru, meninggalkan nya.
“Daddy,” gumam Ryana pelan, ia mengusap air mata di pelupuk mata ayah nya dengan begitu lembut dan hati hati, “Jangan memberikan Ryana ucapan selamat kalau itu hanya membuat Daddy menangis.” Imbuh nya dengan mata berkaca kaca.
“Sekarang, putri Daddy sudah besar. Sudah menikah dan menjadi seorang istri,” Adnan menarik napas nya panjang, “Daddy hanya berharap, semoga kamu bahagia. Dan daddy berharap, keputusan yang Daddy buat tidak salah.” Imbuh Adnan berusaha untuk tersenyum.
“Daddy tenang saja. Raka bisa di percaya kok,” saut Raka yang ikut menyambung obrolan antara Ryana dengan ayah nya, “Raka akan menjaga Ryana dengan sepenuh hati,” imbuh nya meyakinkan.
“Harus!” Kini Adnan beralih menatap ke arah menantu nya, “Umur kamu sudah tidak sedikit lagi. Kamu bukan anak SD yang suka mencuri seragam putri ku lagi di kamar mandi, sampai harus terjun dari truk sampah. Kamu sudah besar, dan kamu sudah menjadi seorang suami. Tanggung jawab kamu besar, kamu berani menikahi putriku, maka kamu juga harus berani menjamin kehidupannya. Sekali kamu sakiti dia, kamu akan berurusan dengan ku!”
Glek!
Seketika itu juga, Raka langsung menelan saliva nya dengan begitu sulit. Ia tidak menyangka bahwa ternyata ayah mertuanya bisa bicara sepanjang itu seperti kereta api. Padahal, selama ini, setiap kali dirinya bermain dengan Ryan di rumah, Adnan sangat jarang bicara, dan bila mengobrol dengan nya juga akan terasa sangat singkat saat mengeluarkan kata kata. Sedangkan kini? Begitu panjang dan membuat nya tak bisa berkata kata.
“Raka, sayangi putri ku seperti janji kamu. Bahagiakan dia,” ucap Adnan lagi memegang kedua bahu Raka dan menatap matanya dengan intens.
“I—iya Dad, Raka akan berusaha untuk membahagiakan Ryana, ya kan Na?” kata Raka sedikit melirik ke arah istri nya.
Ia berharap bahwa Ryana akan membantu nya, namun ternyata di luar dugaan, gadis itu malah memalingkan wajah nya ke samping, “Entah!” jawab Ryana memilih untuk mengobrol dengan mom Nasya dan membiarkan Raka mendapatkan ceramah dari ayah nya.
Tentu saja hal itu langsung membuat Raka mendengus kesal, “Raka memang bukan anak yang baik Dad. Tapi Raka akan berusaha untuk menjadi suami terbaik untuk Ryana! Raka juga tidak mau memberikan banyak janji, tapi Raka bersungguh sungguh akan membuktikan bahwa restu dari Mommy juga Daddy tidak pernah salah. Meskipun Ryana cerewet kaya kaleng rombeng dan suka marah marah, tapi Raka akan berusaha sabar menghadapi nya. Daddy tenang saja,” ujar Raka langsung tersenyum lebar dan yakin.
Sementara itu, Ryana yang mendengar bahwa Raka kembali mengatai nya kaleng rombeng, seketika langsung menoleh dan menatap nya dengan begitu tajam, namun kini bergantian Raka memilih pura pura tidak melihat dan kembali fokus dengan daddy Adnan.
...~To be continue .......