Sandra Harris adalah perawan tua kaya raya yang tidak pernah berminat untuk menikah. Ketika usianya 23 tahun, Sandra mengadopsi anak jalanan. Apa yang dia lakukan justru membuatnya dicampakkan oleh sang kekasih.
Sejak itu Sandra memutuskan untuk tidak menikah. Dia fokus membesarkan putranya tapi lambat laun, muncul gosip jika dia memilki hubungan gelap dengan putra angkatnya itu.
Takut gosip itu menggagalkan pernikahan putranya membuat Sandra memutuskan untuk menikah meski usianya sudah 51 tahun.
Sebuah situs jodoh mempertemukan dirinya dengan Daniel, mantan masa lalu yang berusia 52 tahun.
Daniel yang sudah duda dan memiliki 2 anak bersedia menikah dengan Sandra tapi hubungan mereka ditentang keras oleh anak-anak Daniel yang menginginkan ayah mereka rujuk lagi dengan ibu mereka.
Hal itu membuat Sandra dalam dilema. Antara mempertahankan Daniel dan mengalah, dia harus memilih antara satu.
"Kita tidak berjodoh, jadi bercerai saja!" Apakah Daniel akan melepaskannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Tanpa tahu jika dia dicari oleh mantan istri dan putrinya, Daniel pergi menjemput Sandra yang berada di kantor karena ada pekerjaan penting yang harus dia bereskan sebab dua hari lagi, pernikahan putranya akan dilakukan.
Setelah makan siang, Sandra memiliki jadwal karena dia harus pergi ke butik untuk mengambil gaunnya. Dia akan meminta Daniel untuk mengantarkannya nanti, itu pun jika pria itu tidak keberatan.
“Nyonya Harris, ada yang ingin bertemu denganmu,” sekretarisnya masuk ke dalam ruangannya.
“Oh, aku akan segera menemuinya,” dia tahu, yang datang sudah pasti Daniel.
Sandra bersiap-siap, mengambil mantel dan tasnya. Cuaca sedikit dingin jadi dia membutuhkan pakaian hangat. Dia harus menjaga kesehatan karena pernikahan putranya yang sudah begitu dekat.
Daniel telah menunggu, dia bersandar di mobilnya karena dia memutuskan menunggu Sandra di luar. Dia tidak menyadari jika Linda dan mantan istrinya berada di sebuah taksi dan sedang memperhatikan dirinya.
“Untuk apa ayahmu mendatangi perusahaan ini, Linda?” Dia tahu, perusahaan itu adalah milik Sandra Harris, sang perawan tua yang digosipkan menjalin hubungan terlarang dengan Putra angkatnya.
“Mana aku tahu, Ma. Mungkin Papa sedang menunggu rekan bisnis.”
“Tidak mungkin dia menunggu rekan bisnis dengan cara seperti itu,” tiba-tiba dia jadi curiga dengan wanita yang ingin dinikahi oleh mantan suaminya itu.
“Apa kau pernah bertemu dengan wanita yang ingin dinikahi oleh ayahmu, Linda?”
“Tidak, kenapa Mama bertanya seperti itu?”
“Mama hanya ingin tahu saja, Siapa wanita yang ingin dinikahi oleh ayahmu. Mama khawatir jika ayahmu menjalin hubungan dengan pemilik perusahaan itu.”
“Apa Mama mengenalnya?” Linda memandangi gedung pencakar langit yang berdiri dengan megah di hadapan mereka.
“Mama tidak mengenalnya tapi Mama pernah mendengar jika pemilik perusahaan ini adalah perawan tua yang kaya raya tapi dia menjalin hubungan terlarang dengan Putra angkatnya. Jika memang ayahmu menjalin hubungan denganmu, sepertinya ayahmu sedang dia manfaatkan untuk menutupi gosip buruk itu.”
“Apa?” Mendengar apa yang diucapkan oleh ibunya, tentu saja membuatnya tidak senang karena dia tidak suka ayahnya dimanfaatkan oleh seorang perempuan.
“Kau harus memperingati ayahmu, Linda. Sandra Harris terkenal sebagai wanita penggoda oleh karena itulah dia tidak pernah menikah sama sekali. Dia lebih memilih membesarkan seorang anak jalanan yang dapat dia jadikan sebagai kekasihnya,” Semua yang dia ucapkan sesuai dengan gosip yang dia dengar.
“Papa benar-benar bodoh!” Dengan mudahnya, dia mempercayai apa yang ibunya katakan tapi memang gosip itu semakin menjadi saja.
Itu karena orang yang tidak menyukai Sandra semakin gencar menyebarkan gosip buruk akan Sandra supaya reputasinya hancur.
“Laki-laki memang seperti itu, Linda. Dia akan mudah tergoda begitu juga dengan ayahmu. Dia pasti tergoda dengan begitu mudahnya apalagi jika Sandra Harris adalah mantan kekasihnya seperti yang pernah kau ucapkan waktu itu!”
“Lihat!” Pinta putrinya karena dia melihat ayahnya menyapa seorang wanita yang baru saja keluar dari perusahaan itu.
Mereka memandangi Sandra dengan begitu serius. Penampilannya tidak seperti nenek-nenek yang ada di dalam bayangan Linda. Dia bahkan melihat penampilan ibunya lalu dia kembali melihat penampilan Sandra.
“Mama benar-benar kuno!” Ucapnya mencibir.
“Kurang ajar. Baju ibumu beli di toserba sedangkan pakaiannya kemungkinan beli di seorang perancang, jadi jangan dibandingkan!”
“Itu salah Mama!” Linda kembali memandangi ayahnya juga memandangi Sandra yang sedang memakai mantel miliknya.
“Wanita itu menyebalkan!”
“Sudah, sekarang waktunya kita pergi menemui kakakmu. Jangan membuat ayahmu semakin marah karena hukumanmu akan semakin bertambah. Lebih baik kau bersikap patuh jika kau ingin hukumanmu berakhir,” dia yakin Daniel akan luluh jika Linda jadi penurut.
Linda menatap Sandra dengan tatapan tajam. Awas saja wanita itu. Dia tidak akan membiarkan ayahnya dimanfaatkan begitu lama tapi jika dia harus bersikap patuh, bukankah itu berarti dia harus membiarkan ayahnya menikah dengan wanita itu?
Supaya ukuman yang diberikan oleh ayahnya berakhir sepertinya mau tidak mau dia harus mengizinkannya walau sesungguhnya dia tidak suka tapi dia bisa membuat sedikit rencana dengan kakaknya untuk menyingkirkan wanita itu dari kehidupan ayah mereka.
Mereka memutuskan untuk pergi. Rena tidak mau terlalu lama berada di sana karena dia tidak suka melihat mantan suaminya bersama dengan wanita lain. Setidaknya mereka tidak mengganggu kebersamaan Daniel dan Sandra yang saat itu sudah akan pergi ke restoran.
“Apa aku telah membuatmu menunggu lama, Daniel??” Tanya Sandra basa basi.
“Tidak. Aku baru saja sampai. Seharusnya aku membelikan seikat bunga untukmu supaya aku tidak datang dengan tangan kosong.”
“Tidak apa-apa. Aku lebih suka bunga deposito daripada bunga yang bisa layu.”
“Kau akan mendapatkannya setelah kita menikah, Sandra.”
“Hei, aku hanya bercanda saja.”
“Tidak apa-apa, aku pasti akan memberikannya untukmu.”
“Tidak, Daniel. Aku sudah memiliki banyak uang tapi yang tidak aku miliki hanyalah teman hidup.”
“Kau pun akan mendapatkannya. Siap pergi makan siang denganku?” Daniel membukakan pintu mobil untuk Sandra.
“Tentu saja, Tuan Anatoli,” Sandra masuk ke dalam, dia tidak ragu untuk menunjukkan kebersamaannya dengan Daniel. Dia melakukan hal itu supaya gosipnya yang semakin buruk segera berhenti.
Di tengah perjalanan menuju restoran, Daniel mendapat telepon dari putranya. Kali ini dia menjawabnya karena dia ingin mendengar apalagi yang akan dikeluhkan oleh putranya.
“Jika bukan mengenai pekerjaan, lebih baik jangan hubungi Papa,” Sandra meliriknya, dia jadi penasaran dengan apa yang Daniel lakukan pada Putra dan putrinya.
“Pa, bisakah hentikan semua ini? Istriku marah besar padaku gara-gara jabatanku yang sudah tidak ada. Seharusnya Papa tidak menghukum aku dengan cara seperti ini karena ini benar-benar memalukan!”
“Kau bekerja dengan papa, Apanya yang memalukan? Apa kau sedang mencuri sesuatu saat ini oleh sebab itulah kau malu?”
“Pa, aku jadi tidak bisa menjemput istriku. Apa Papa memang sengaja ingin menghancurkan rumah tanggaku?”
“Jangan asal bicara saja. Sudah Papa katakan padamu, jika istrimu memang begitu mencintai dirimu maka dia akan menerima segala kekuranganmu.”
“Aku ini putramu, Pa!” Dion berteriak, Dia sedikit merasa frustasi.
“Dan aku adalah ayahmu tapi beraninya kau berteriak seperti itu pada ayahmu?! Jika kau semakin bersikap kurang ajar maka Papa tidak akan ragu untuk memperpanjang hukuman yang akan kau dapatkan!”
“Apa?”
“Selama kau tidak jatuh miskin maka bertahanlah. Kau akan tahu bagaimana sulitnya mencari uang dan kau akan tahu bagaimana Papa berjuang untukmu dan Linda supaya kau lebih menghargai ayahmu ini di kemudian hari!” Daniel mengakhiri percakapannya. Dion sudah dewasa, seharusnya dia memikirkan apa yang baru saja dia katakan.
“Apa yang kau lakukan pada anak-anakmu, Daniel?” Akhirnya rasa penasaran tak dapat dia tahan.
“Memberikan sedikit pelajaran pada mereka.”
“Jangan terlalu berlebihan nanti mereka akan kecewa padamu!”
“Aku tahu, Sandra. Aku harus melakukan hal ini karena Putra dan putriku sudah begitu keterlaluan.”
“Baiklah, aku harap aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka.”
“Setelah mereka tidak marah lagi, aku akan mempertemukan kalian,” Mungkin setelah hukuman yang dia berikan, Dion dan Linda mau menemui Sandra dan mungkin saja mereka akan menyetujui hubungannya dengan Sandra.
aq jd curiga dg istri Dion...dan kenapa takut dan tunduk pd istri ..?
semoga aja Sandra tidak tertipu dg anak2nya Daniel