NovelToon NovelToon
Wanita Warisan Kakak

Wanita Warisan Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Trihandayani

"DUARRR"

Akhirnya Zevana mengetahui dibalik sikap dingin suaminya. Gadis bernama lengkap Zevana Azalia Hermina Salim itu harus menelan pil pahit dalam rumah tangganya. Ia baru saja mengetahui kalau suami yang baru seminggu menikahinya itu ternyata memiliki tambatan hati. Pantas selama ini suaminya bersikap dingin, bahkan mereka tidak tidur satu kamar.

Apakah pernikahan itu akan terus berlanjut? Atau Zevana akan mencoba membuat suaminya jatuh hati padanya? Bukankah akan sangat melelahkan dan menyakitkan bila bertahan? Dan apakah suaminya mau melepas Zevana jika ada seseorang yang mau membahagiakan Zevana?

Inilah kisah Zevana seorang Putri dari orang ternama nan alim dan disegani. Siapa sangka rumah tangganya begitu nelangsa. Beri support ke author yahh..

Sebelumnya mohon maaf bila ada kesamaan antara nama tokoh, alamat, ataupun yang lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Trihandayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WWK BAB 22

Merasa hari ini cukup melelahkan Rayhan segera berlalu untuk membersihkan diri dan segera merebahkan tubuhnya. Pikirannya melanglang kemana-mana. Apapun yang terjadi dia tidak ingin berpisah dengan Zevana. Jalan satu-satunya adalah meminta bantuan Kakek Panji. Bukankah selama ini Zevana begitu akrab dengan Kakeknya itu? Yah, esok dirinya akan berbicara dengan Kakeknya itu.

.

.

Disisi lain, Zevan baru saja menerima informasi soal adik iparnya yang tak lain adalah Rayhan. Tangannya meremat kuat map coklat yang Ia dapat dari sepupunya. Zevan mengayunkan kakinya untuk masuk kedalam rumah. Saat sampai di ruang tengah, matanya menengadar seolah mencari seseorang.

"Babeh..." Teriak Zevan seperti tengah di hutan.

Tak mendengar sahutan, Zevan kembali berteriak

"BABEEHHHH" Kali ini lebih kencang dari sebelumnya.

Yai Halim yang merasa dipanggil berlari tergopoh-gopoh dari ruang kerjanya.

"Nggih Mas.. Ayah disini." Saut Yai Halim seraya menghampiri putra sulungnya.

Zevan menoleh kearah Ayahnya datang. Raut wajah Zevan nampak tengah menahan kekesalan. Tentu hal itu membuat Yai Halim mengernyit heran.

"Kenapa, Mas?" Tanyanya setelah berdiri selangkah di hadapan putranya.

Zevan lantas menyodorkan map coklat kepada Ayahnya itu. Sekilas Yai Halim menatap map coklat itu lalu beralih menatap putra sulungnya seolah bertanya "Apa ini?".

Tapi dari pada bertanya Yai Halim memilih menerima map coklat itu dan melihat isinya. Sesaat matanya membola sempurna kala melihat isi dibalik map coklat itu.

"Kita bicara di ruang kerja Ayah saja, Mas." Ucapan Yai Halim di angguki oleh Zevan.

Lelaki beda usia itu lantas masuk keruang kerja Yai Halim. Yai Halim dan Zevan kini duduk bersebrangan di sofa single. Yai Halim masih memegang map coklat yang diberikan Zevan tadi.

"Dari mana kamu dapat ini, Mas?" Tanya Yai Halim raut wajahnya sangat serius.

"Bang Marcel, tapi Babe nggak perlu khawatir. Aye udah bilang tidak ada yang boleh tahu." Jelas Zevan seolah tahu ke khawatiran Ayahnya.

Zevan menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. "Apa rencana Babe selanjutnya? Ane kagak ridho ya kalau Jeje di sakitin kaya gini." Tanya Zevan.

Yai Halim meletakkan map coklat tadi ke meja setelah melihat keseluruhan isinya. Helaan nafas kasar pun terdengar dari Yai Halim.

"Kita jemput Zevana besok." Saut Yai Halim.

"Kalau mereka menolak?" Tanya Zevan kembali.

"Kita punya bukti, Mas. Ayah juga tidak mau putri kesayangan ayah disakiti. Kalau tahu Rayhan punya wanita lain, tidak mungkin ayah terima lamaran itu." Jelas Yai Halim seraya menyandarkan punggung di sandaran sofa.

Yah, amarah Zevan langsung naik kala melihat dan membaca isi amplop yang tadi siang Marcel berikan. Namun, dirinya harus menahan diri mengingat masih tugas di rumkit dan tidak mungkin langsung melabrak adik iparnya itu. Ia pikir Ayahnya perlu tahu dan mendiskusikan hal ini. Semua itu Zevan lakukan karena mengingat Zevana sudah bukan tanggung jawab Ayahnya lagi. Jangan sampai hal itu malah memicu masalah baru.

.

.

Disinilah kini Yai Halim dan istrinya Husna, ada Zevan juga. Mereka tengah berada di ruang tamu milik keluarga William. Kebetulan Rayhan juga ada disana. Semalam Yai Halim memberi tahu persoalan rumah tangga putrinya pada sang istri. Husna yang mendengarkan dan melihat sendiri bukti-buktinya sontak tidak percaya putrinya akan mengalami hal seperti ini. Air mata Direktur Hermina itu pecah menangisi nasib putrinya.

"Ada perlu apa Halim? Tumben pagi-pagi sekali kamu sudah bertamu kemari." Tanya Rama memulai obrolan.

Sejenak Yai Halim memandangi teh yang disajikan oleh pelayan dirumah utama keluarga William. Asapnya masih mengepul pertanda teh itu masih cukup panas. Ia tarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara berlahan. Kemudian pemilik Al Azhar itu berucap.

"Aku kesini ingin menjemput putri kesayangan ku."

"DEGGHH"

Mendengar kalimat mertuanya tentu membuat Rayhan dag dig dug. Pandangannya bertemu dengan Ayah mertuanya. Tak hanya Rayhan, Rama dan sang istri begitupun Kakek Panji dibuat bingung dengan kalimat Yai Halim.

"Maksud kamu?" Tanya Rama karena memang belum paham maksud teman sekaligus besannya itu.

Yai Halim lalu meletakkan map coklat diatas meja tanpa sepatah kata pun. Tangan Rama terulur untuk meraih dan melihat isi map coklat itu.

"DUAARRR"

Terkejut tentu saja, bagaiman tidak? Hal yang Ia takuti akhirnya terjadi. Sebelum kedatangan besannya, Rama lebih dulu kedatangan Rayhan. Putranya itu minta tolong untuk membujuk Zevana. Rayhan ingin menjelaskan dan memperbaiki hubungan pernikahannya. Dan sekarang apa ini? Semua menjadi rumit karena keluarga besan sudah mengetahui semuanya.

Rama menghela nafas kasar, "Zevana tidak ada disini, Rayhan tengah berusaha untuk memperbaiki semuanya."

"Ck, memperbaiki semuanya? Setelah apa yang Bang Ray lakukan pada Nana?" Sinis Zevan.

Penasaran dengan isi map coklat itu, Rayhan menyerobotnya dari tangan Papanya. Melihat isinya membuat bola mata Rayhan membulat sempurna. Tak Ia sangka secepat ini keluarga mertuanya akan tahu. Bahkan disaat Rayhan tengah berusaha memperbaiki. Kalau sudah begini semua akan jadi rumit pikirnya.

"Ayah, aku minta maaf. Tapi beri Rayhan kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Rayhan tahu salah, tapi Rayhan sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan perempuan itu. Jadi, tolong beri Rayhan kesempatan." Papar Rayhan dengan tatapan memohon.

Yai Halim melihat ada rasa sesal saat menantunya itu menatapnya. Walau memang diperlukan tabayyun untuk setiap masalah, namun saat ini dirinya ingin menjemput putri kesayangannya terlebih dahulu. Putrinya itu pasti tengah berjuang untuk menghalau rasa sakitnya. Walau hanya pernikahan karena perjodohan Ia yakin, putrinya itu pasti terpukul saat ini.

"Kesempatan memang ada, namun saat ini aku benar-benar ingin membawa putri ku pulang." Saut Yai Halim

"Tapi, Zevana tidak ada disini. Rayhan bilang sudah lebih dari sebulan, Zevana tidak pulang ke apartementnya. Rayhan sudah mencoba menemui bahkan membuntuti, tapi Zevana seolah menutup jalan untuk Rayhan." Terang Lydia.

"Bahkan Zevana sudah mengajukkan gugatan cerai tanpa melakukan tabayyun terlebih dahulu." Ucap Lydia kembali.

Sontak ucapan Lydia barusan membuat besannya mendongak menatapnya. Tidak hanya Husna dan Zevan, bahkan Yai Halim ikut menatap istri temannya itu.

"Aku tahu Husna, putra ku memang sudah keterlaluan. Tapi dia sudah mengakui kesalahannya dan benar-benar menyesalinya." Ucap Lydia sendu.

"Lalu dimana Zevana?" Tanya Yai Halim.

"Entahlah, Rayhan kemarin sudah coba buntuti tapi kehilangan jejaknya karena terjebak lampu merah. Setiap pesan dan panggilan Rayhan tidak di tanggapi. Setiap Rayhan ke rumah sakit pun tidak ada. Baru kemarin, Rayhan sempat bertemu. Tapi itupun tidak membuahkan hasil. Zevana tidak memberi kesempatan pada Rayhan. Padahal Rayhan bersungguh-sungguh ingin memperbaiki segalanya." Papar Rayhan panjang lebar tatapannya pun terlihat sendu.

To Be Continued...

1
anggita
iya.. bener itu😑 .... 💪🇮🇩 🇵🇸
anggita
like iklan👍☝... moga novelnya lancar.
Hikari_민윤기: aamiin Yaa Allah, makasih Kak supportnya...
total 1 replies
anggita
iku boso jowo... bhs Inggrisnya more easy🤭
Hikari_민윤기: haduh ndak bisa saya bahasa inggris cuman bisa yes or no 🤭🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!